Tania mulai berjalan menuju pintu gerbang seperti apa pesan Rani barusan,namun Tania merasa ada yang kurang hari ini.
Mata Tania melirik ke arah kanan dan kiri, seperti nya Tania mencari seseorang.
Mungkin kah dia merindukan kehadiran seseorang?
Namun,Tania tiba-tiba saja di kejutkan oleh mobil mewah berwarna putih yang sedang berhenti di depan mata Tania.
”Siapa dia?
Gumam Tania
Pintu mobil mewah putih itu sudah terbuka secara perlahan,dan akhirnya sang pemilik mobil itu langsung saja menghampiri Tania yang masih saja berdiri seperti patung.
Detak jantung Tania sudah mulai berhenti berdebar kencang,saat melihat siapa sebenarnya sang pemilik mobil mewah itu.
"Tan..Ayuk kita berangkat.
Ucap Rani
"I..yaa Ran.
Jawab Tania
Tania perlahan membuka pintu mobil milik Rani,dan segera masuk ke dalam mobil.
Begitupun dengan Rani.
Tania masih saja tak mengerti dengan perasaan nya,Tania berasa ada yang kurang hari ini.
Tapi apa?
Rani yang sedang sibuk mengemudi,tapi sesekali dia melirik ke arah Tania yang sedang duduk seperti patung.
”Tan..Kamu kenapa?
Dari tadi kamu kok cuma diam saja? kamu ada masalah yaa Tan?
Tanya Rani dengan penasaran.
Tania langsung menoleh ke arah Rani sambil tersenyum manis.
"Gak ada apa-apa kok Ran,tenang saja.
Jawab Tania
"Ran..aku ini sahabat mu mulai hari ini,kalau kamu ada masalah?
kamu boleh cerita ke aku kok Tan, Insyaallah aku siap membantu mu".
Ucap Rani.
"Iya Ran,,Tapi percaya dee.
Aku baik-baik saja.
Jawab Tania yang sedang berusaha menenangkan hati sahabat nya.
Rani masih saja penasaran dengan Tania,apa sebenarnya yang di pikirkan Tania, seperti nya dia banyak beban.
Gumam Rani.
"Tan..Hari kita ke kontrakan kamu aja yaa,aku bete di rumah".
Ucap Rani
Tania menjadi serba salah ketika mendengar ajakan Rani baru saja,mau menolak juga gak enak.
Tapi di sisi lain Rani sudah baik terhadap aku,mana mungkin aku bisa menolak.
"Iya udah,,kita ke kontrakan aku saja,Tapi maaf yaa Ran di kontrakan aku fasilitas nya serba kekurangan".
Jawab Tania dengan nada sedikit malu dan sedih.
"Yee,, Alhamdulillah".
ucap Rani.
Gerak gerik Rani terhadap Tania seakan ada yang mencurigakan, apakah ada orang ke tiga di balik semua ini?
Setelah asyik mengobrol tanda-tanda kontrakan Tania sudah mulai dekat.
Namun Tania masih saja duduk dengan perasaan sedih,ada banyak pikiran konyol yang datang tiba-tiba dalam pikirannya.
"Tan,,kita sudah sampai di kontrakan kamu".
Ucap Rani.
Tania tak habis pikir,darimana Rani tahu aku ngontrak di sini?
Namun,Tania mencoba mengusir pikiran-pikiran itu setelah melihat Rani sudah keluar dari mobil miliknya.
"Ayo Tan buruan..
Ucap Rani penuh semangat.
"iya..iya Ran,gak sabaran banget si".
Jawab Tania sedikit protes.
Mereka berdua berjalan menuju kontrakan,mereka semakin akrab layak nya persahabatan mereka sudah di bagun selama bertahun-tahun.
Tania mempersilahkan Rani masuk ke dalam kontrakan milik nya,dan Rani begitu senang karena Rani di perlakukan dengan baik oleh Tania.
Adzan magrib telah mulai berkumandang,Rani masih saja setia menemani Tania saat itu.
Tania segera bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan kewajiban nya sebagai hamba Allah.
Mata Rani tiba-tiba melotot ke arah Tania yg sedang berdiri tegak untuk melaksanakan shalat.
Wajah Rani berasa di tampar saat itu,dia merasa malu sendiri melihat diri nya yang masih berpakaian seksi saat itu.
Jangan kan menutup aurat, melaksanakan kewajiban saja aku tak pernah melakukan seumur hidup aku.
"Ampuni hamba Ya Robb".
Hamba mu ini hanyalah manusia yang penuh dosa,juga hanya bisa mengeluh dan mengeluh".
Bathin Rani menjerit .
Setelah Tania selesai melaksanakan kewajiban nya,Tiba-tiba Rani memeluk Tania dan menangis layak nya seperti anak kecil.
Tania hanya bisa menerima dengan pasrah pelukan yang erat dari sahabat nya itu.
Tania sempat berpikir,apakah Rani menangis karena melihat keadaan aku yang sebenarnya?
Namun saat itu Tania pasrah dengan keadaan,Tania hanya berusaha untuk menenangkan Rani yang masih saja menangis tersedu-sedu.
"Tan,,ajari aku menjadi muslimah sejati seperti mu".
Ucap Rani yang sudah mulai tenang di samping Tania.
"Ada apa Ran, kok kamu tiba tiba berbicara seperti itu?".
Jawab Tania dengan nada lemah lembut.
"Aku ini manusia penuh dosa Tan,aku ingin seperti mu.
menutup aurat dengan sempurna dan juga melaksanakan kewajiban sebagai hamba Allah".
Ucap Rani kepada Tania.
Tania langsung memeluk Rani, dan Tania mencoba menenangkan Rani yang masih saja di rundung perasaan sedih.
Kehidupan Rani dan Tania sangat bertolak belakang,Rani di besarkan dari keluarga yang kaya raya namun awam tentang pemahaman so agama.
Sedangkan Tania.
Tania di besarkan dengan keluarga yang sederhana, namun agama lah yang no satu bagi mereka.
Rencana Allah memang tak pernah salah bagi hamba-hamba nya.
Teman dekat memang sangat besar mempengaruhi kehidupan kita, seperti pertemuan antara Tania dan Rani saat ini.
"Makasih banyak Tan atas kehadiran mu saat ini,jadilah sahabat terbaik bagiku".
Ucap Rani.
"Ran..Ini adalah mutlak rencana Allah,dan hidayah-Nya sedang menyapamu saat ini.
Tergantung dari kamu saja Ran mau menerima atau Gak?".
Jawab Tania
"Insyaallah Tan".
Rani sudah mulai tenang,rencana baru nya mulai bermunculan dalam pikiran Rani.
"Mulai besok aku akan merubah penampilan ku".
Gumam Rani.
Tania begitu senang dan sangat bersyukur kepada Allah,karena sahabat nya mau berubah dan ingin mencari jalan kebenaran.
"Tan,,aku pamit pulang yaa,takut nya ibu dan ayah khawatir tentang aku".
Ucap Rani
"Iya Ran,kamu hati-hati di jalan yaa,jangan ngebut-ngebut.
Jawab Tania.
"Insyaallah Tan.
Setelah pamit,Rani melangkah keluar dari kontrakan Tania,dan Tania mengikuti Rani sampai di depan pintu.
Sekitar 3 meter jarak Rani dari kontrakan Tania, tiba-tiba saja Rani berhenti berjalan dan menoleh ke belakang Tania.
Tania yang masih saja berdiri di depan pintu,hanya bisa tersenyum manis kepada Rani yang mencoba menoleh kembali ke kontrakan Tania.
"Tan..aku simpan sesuatu di atas meja kamu,kamu pakai yaa untuk keperluan kamu sehari-hari".
Ucap Rani.
Tania terkejut seketika mendengar ucapan Rani barusan,namun Rani sudah melanjutkan lagi langkah nya menuju mobil mewah nya.
Tania segera masuk kembali, dan penasaran apa sebenarnya yang Rani simpan di atas meja?
Uang lima lembar yang senilai 100 ribu per lembar nya itu terlipat rapi di atas meja Tania.
Tak terasa airmata Tania jatuh perlahan-lahan,ketika melihat barang yang di titipkan oleh sahabat nya itu.
"Ya Allah.. Apakah ini murni rezeki darimu,atau ka memang Rani kasian melihat keadaan aku seperti ini?".
Bathin Tania menjerit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Yusni Ali
Siapakah sebenarnya Rani
2022-06-30
0