Mengapa sebagian manusia jika sudah memiliki segalanya?
maka mereka akan lupa diri bahwa harta hanya lah titipan dari-Nya.
Begitupun dengan Bela!
Selain menuduh Tania sebagai pelakor,ia juga sudah menghina Tania sebagai orang miskin,bahkan nyawa nya bisa melayang akibat sikap wanita iblis yang tak bisa di kontrol.
Hingga pak ammar tak bisa menerima semua itu,setelah ia tahu kebenaran yang sesungguh nya.
Mata pak ammar sudah memerah,dan tubuh nya sudah mulai gemetaran,laku ia segera berangkat menuju sebuah tempat,di mana Bela sering berkumpul bersama teman-temannya.
Sepanjang perjalanan pak Ammar merenungi,bangaimana sakit nya perasaan Tania ketika di hina dan di tuduh oleh Bela seperti itu.
Mata pak Ammar sudah mulai berkaca-kaca,ingin rasanya ia segera memotong tubuh Bela,lalu melemparkan wanita iblis itu ke laut untuk menjadi santapan ikan sesaat.
Setiba nya pak ammar di tempat Bela!
Tubuh nya sudah mulai gemetaran ketika ia melihat Bela,sudah merayakan kemenangan nya atas apa yang ia lakukan pagi tadi.
”Bela...!teriak pak ammar,Bela tanpa merasa bersalah dan berdosa,ia segera berjalan menuju ke hadapan pak ammar”Hey sayang,aku senang kamu datang menemui aku di sini”,ucap Bela sambil mengelus wajah pak ammar yang sudah kelaparan dengan tubuh wanita iblis itu.
”Jangan sentuh aku wanita ******,kamu adalah wanita yang menjijikkan yang pernah aku kenal,ayo ikut aku sekarang juga lalu kamu minta maaf kepada gadis yang tak berdosa itu”,Sarkas pak sambil menyeret tubuh Bela ke luar dari club tersebut.
Namun si wanita iblis itu terus berusaha agar ia bisa melepaskan diri,dari genggaman tangan pria berotot itu,karena ia tak ingin melakukan hal yang bodoh,seperti apa yang di inginkan oleh suami nya sendiri.
Berbagai cara yang telah Bela lakukan saat itu namun semua nya gagal,hingga ia kembali berpikir dan mencari di mana kelemahan suami nya sendiri,sehingga tanpa sadar wanita iblis tersebut segera berteriak sekencang- kencang nya,hingga membuat pak ammar malu lalu melepaskan bela begitu saja.
”Oke Bela!hari ini kamu menang wanita ******,dan besok aku pastikan bahwa kamu akan berlutut di hadapan ke dua gadis itu”.
Bela hanya tertawa terbahak-bahak ketika mendengar ucapan suami nya barusan,lalu ia segera bermohon kepada pak ammar untuk memperbaiki hubungan mereka,yang sudah hancur selama ini karena ada nya pihak ke tiga.
”Aku tak sudi memberimu maaf wanita ******,dan perlu kamu tahu satu hal kalau aku menikahi mu,itu karena kemauan paman ku sendiri”.
Seperti nya dunia sudah runtuh bagi bela,sakit hati tentu saja apalagi malu jangan di tanyakan lagi,sehingga ia tak bisa menerima sikap pak ammar seperti itu.
”Kamu benar-benar sudah gila mas,suatu hari nanti aku pastikan kamu akan menyesal seumur hidup”,Teriak bela kehadapan pak ammar,yang sudah meninggalkan nya saat itu juga.
____________
Gadis polos tanpa tahu masalah dan dosa,atas kejadian yang menimpa nya hari kemarin,kini bola mata nya sudah mulai berkaca-kaca ketika tahu dirinya kembali lagi di rawat di sebuah kamar.
Namun sebagai wanita muslimah yang memiliki keimanan yang kuat,Tania sadar diri jika apa yang terjadi saat ini itu adalah ujian dari Tuhan-Nya.hingga ia berpikir tak perlu menyalakan keadaan atau siapapun,karena setiap manusia sudah lengkap dengan porsi nya yaitu ujian kehidupan.
Sehingga Tania kembali menenangkan diri,lalu ia segera menatap ke arah sahabat nya,di mana Rani sedang berdiri tegap dan memberi nya senyuman manis agar Tania tak perlu bersedih lagi.
”Ran!”,Sapa Tania.
”Iya Tan,kamu jangan banyak mikir dulu yaa,aku selalu menjagamu di sini”,Jawab Rani.
”Aku baik-baik aja Ran,wajah kamu pucat banget,seperti nya kamu kurang sehat”,Ucap Tania sedih.
"Aku juga baik-baik aja Tan,gak usah mikirin aku,nanti juga aku pasti bawel lagi sama kamu”,Jawab Rani sambil tertawa kecil kepada Tania.
Rani memang selalu bisa di andalkan untuk membuat Tania selalu tersenyum dan tenang,walau hati nya sudah hancur berkeping-keping,namun demi senyuman manis dari Tania,ia rela menutupi semua luka nya,agar semua nya terlihat baik-baik saja maksud nya Tania tak perlu mencemaskan diri nya.
”Iya,Ran!tapi sebaik nya kamu pulang istirahat dulu,karena kamu butuh istirahat dan tenang kan diri”.
Rani hanya bisa tersenyum kehadapan Tania,dan tak mungkin ia bisa meninggalkan gadis polos itu,karena ia tahu persis bagaimana licik nya sosok Bela,dan ia bisa melakukan apa pun,untuk melukai orang yang di anggap musuh bagi nya.
”Gak Tan,aku mau di sini saja,emang nya kamu gak kangen ma aku?”,Goda Rani.
Hahaha.
”Gak,siapa juga yang kangen ma orang bawel seperti kamu?”,Jelas Tania.
"Iya de,kamu makan yaa Tan,biar aku suapin”.
”Pas banget,perutku sudah ngamuk sejak tadi ”.
Rani sudah segera menyuapi Tania yang sudah mengeluh kelaparan,namun entah mengapa tiba-tiba saja Rani kepikiran soal Bela,darimana dia tahu informasi tentang Tania,yang berprofesi sebagai karyawan baru pak Ammar?
Pikiran nya sudah mulai ke mana-mana!
Namun ia menyadari kembali kalau saat ini,bukan lah waktu yang tepat untuk mencari tahu siapa di balik semua ini.
____________
Hari sudah berganti hari hingga keadaan Tania semakin membaik,namun ia belum dapat ijin dari dokter untuk segera pulang.
Rani menatap ke arah Tania yang masih tertidur pulas di bawah selimut yang tebal,hingga rasa iba begitu besar yang di rasakan oleh nya,sehingga ia harus mengambil tindakan yang menurut nya baik,agar keselamatan Tania bisa terjaga dari wanita licik seperti Bela.
Menit berikut nya sosok pria tampan akhirnya datang juga saat waktu yang tepat.
Namun kehadiran pak ammar saat itu seperti nya Rani tak merespon nya,sehingga pria tampan yang masih berdiri tegap di hadapan Rani menjadi serba salah.
Sehingga keadaan menjadi hening namun pak ammar tahu persis bagaimana sosok wanita yang berparas cantik yang masih saja duduk berdiam diri di sebuah kursi.
”Ada apa Ran?apa yang engkau pikirkan saat ini?Tanya pak ammar sambil duduk di samping Rani.
”Mohon maaf pak,ini soal Tania”,Jawab Rani serius.
”Ada apa dengan Tania Ran?Dia baik-baik saja kan?,Tanya pak Ammar cemas lalu menoleh ke arah Tania.
”Dia baik-baik saja pak,dan besok ia sudah dapat ijin dari dokter”,Jelas Rani.
"Lalu apa lagi yang engkau pikirkan saat ini?”.
Rani berdiam diri sejenak namun sebagai sahabat terdekat Tania,ia harus mengambil tindakan secepat mungkin,agar Tania bisa bekerja dengan baik dan juga tenang.
”Apa sebaik nya bapak jaga jarak dengan Tania,karena ini menyangkut keselamatan Tania pak”.
Dunia ini berasa tidak adil bagi pak ammar,walau ia sadari jika Tania menderita saat ini,itu karena ulah Bela tak lain adalah istri nya sendiri,namun apa pun itu pak ammar tetap bersikap keras untuk menolak permintaan dari Rani barusan.
”Gak Ran,aku gak bisa lakukan itu,karena bangaimana pun juga Tania bekerja dengan ku,dan mana mungkin aku bisa menjaga jarak dari nya?
”Tapi pak,bangaimana jika Bela sampai berbuat jahat kepada Tania?”.
"Cukup Ran,aku bisa jaminkan kalau Bela sudah tidak berani menyakiti Tania lagi”,Seru pak ammar.
Rani tak mengerti sama sekali dengan jalan pikiran pak ammar saat itu,namun Rani tetap saja bersikap keras pada keputusan nya.
”Itu gak mungkin pak,karena bapak tahu sendiri bangaimana kelicikan Bela,dan ia bisa melakukan apa saja untuk membuat tania celaka lebih parah lagi esok hari”.
"Aku tahu itu Ran,tapi keputusan kamu kali ini,aku gak bisa terima begitu saja,Ucap pak Ammar.
”Terserah pak”,Seru rani lalu bangkit dari kursi nya.
”Kamu gak mengerti perasan aku sama sekali Ran”,Ucap pak ammar sambil menundukkan kepalanya.
”Perasaan apa pak?bukan kah selama ini aku selalu mengikuti apa pun kemauan Bapak,karena aku sadar aku adalah bawahan bapak sendiri,bentak Rani sambil menatap ke arah pak ammar.
"Aku gak bisa jelasin apa-apa Ran,karena bangaimana pun juga kamu gak akan bisa mengerti perasaan aku saat ini”.
Perdebatan di antara mereka cukup mengganggu keadaan Tania,sehingga tania terbangun dari tidur nya,namun ia tak ingin menunjukkan hal itu kepada mereka,agar ia mengerti dan tahu apa yang mereka perbincangkan,Baiklah,kita mulai menyaksikan apa yang akan terjadi hari ini.
”Tolong jelas kan pak,biar aku bisa mengerti apa kemauan bapak saat ini,”Bentak Rani.
Pak ammar menjadi serba salah di hadapan gadis yang belum juga peka saat itu,namun walau langit menjadi kiamat saat itu,pak ammar tetap saja menolak apa keinginan gadis itu.
”Apa pun itu Ran!aku gak bisa menerima permintaan kamu barusan,Mohon maaf”.
Mata Rani sudah mulai memerah dan Tubuh nya jangan di tanyakan lagi,hingga otak nya sudah tak waras lagi jika dia berhadapan dengan siapa saat ini.
”Bapak sangat egois,karena bapak hanya mementingkan diri sendiri,tanpa harus memikirkan nasib Tania ke depan nya seperti apa”,Jelas Rani.
"Cukup Ran!Kamu sudah keterlaluan menuduh aku seperti itu”,Bentak pak Ammar.
”Fakta pak! seharus nya bapak menyadari sendiri,sadar kalau bapak sudah memiliki istri saat ini”.
Mata pak Ammar sudah mulai berkaca-kaca,dan otak nya sudah tumpul sehingga ia sudah lepas kendali,dan akhir nya jujur apa yang telah terjadi di antara dirinya dan wanita iblis tersebut.
"Aku sadar diri Ran tapi aku tak pernah mencintai nya",Jelas pak ammar sambil mengusap wajah nya.
"Lalu apa mau bapak sekarang?Apa pun itu Tania harus jauhi bapak,aku akan membawah nya jauh dari bapak”,Rani ngancam.
"Keterlaluan kamu Ran,jika kamu lakukan itu,aku tidak segan-segan untuk melukaimu”,pak Ammar ngancam balik.
"Lakukan saja pak,aku tidak pernah takut dengan ancaman apa pun itu,oke",Teriak Rani.
"Jangan pernah mencoba membawah Tania pergi Ran,kamu pasti akan menyesal,"ngancam pak Ammar.
"Alasannya apa pak?apa pun itu Tania harus selamat dari perempuan licik seperti Bela”,Teriak Rani.
Pak Ammar sudah benar-benar tak bisa menahan emosi nya lagi,karena dia tahu persis kalau Rani tak pernah berbohong dengan apa yang ia ucapkan selama ini.namun kali ini pak ammar benar-benar tak ingin pisah dari Tania.
"Cukup Ran,apa pun itu Tania tetap harus bertahan di sini”,Bentak pak Ammar.
"Kita tunggu saja tanggal main nya pak,karena aku sudah capek dan muak dengan keadaan seperti ini”,Ngancam Rani.
"Cukup Ran,kamu gak pernah tahu perasaan aku”,Bentak pak Ammar.
"Perasaan apalagi pak?sebaik nya bapak pergi dari sini sekarang juga”,Usir Rani.
Pak Ammar sudah benar-benar gelap mata ketika Rani telah berani mengusir nya,sehingga jujur lebih baik daripada harus menutupi, segala apa yang ada di saat keadaan sudah hancur seperti itu.baik lah,kita akan tahu persis bangaimana kejantanan yang di miliki oleh sosok pria tampan?yang baru saja telah di usir secara paksa oleh Rani dari ruangan tersebut.
"Oke Ran,aku akan pergi dari sini tapi kamu harus tahu 1 hal”,Ucap pak Ammar.
"Apa itu pak,tolong jelaskan”,Tanya Rani sambil menatap sinis kepada pak ammar.
"Aku telah berani mencintai Tania secara diam-diam selama ini,jadi tolong jangan pisahkan aku dengan nya”,Jawab pak Ammar jujur lalu ia segera melangkah meninggalkan mereka saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments