"Bodoh..bodoh..bodoh!”,Gumam Pak Ammar menyesali kejujuran nya kepada Rani.
Manusia jika di hadapkan dengan sebuah masalah,lalu mereka akan menghadapi nya bukan dengan kepala dingin?maka akan melahirkan penyesalan.
Begitupun dengan keadaan pak Ammar saat ini!
Ingin rasanya ia memutar waktu kembali agar keadaan bisa seperti semula,namun semua itu tak mungkin lagi bagi nya,dan bukan kah kejujuran itu lebih baik daripada harus menjadi pria munafik,dan tentu nya akan menyiksa diri sendiri.
Sedangkan Rani!
Ia malah bersyukur dan juga lega karena ia sudah mampu membuat pak ammar jera dan akhirnya jujur apa yang ia inginkan,namun apa pun yang terjadi hari ini,Rani juga tak ingin egois dan semua nya kembali kepada mereka berdua.
Begitupun dengan Tania!
Kejujuran pak ammar yang baru saja dia ungkapkan?ia malah lebih memilih untuk menjauhi pak ammar,karena sebagai wanita muslimah yang sejak kecil di didik dengan agama yang baik,maka
Ia hanya akan mencintai pria yang sudah halal bagi nya,kecuali takdir yang berkata lain.
Rani masih saja tersenyum ketika mengingat kembali bangaimana ekspresi pak ammar ketika berdebat dengan nya?Padahal Rani melakukan itu semua,dengan niat agar pak ammar bisa mengambil keputusan berikut nya.
Menit berikut nya Rani masih sibuk dengan pikiran-pikiran konyol nya,tanpa sadar jika Tania sejak tadi telah menjadi saksi bisu perdebatan di antara mereka.
”Tan,Kamu sudah bangun?”,Tanya Rani setelah bangkit dari kursi nya.
Tania sangat kecewa kepada Rani karena ia tak mampu menjaga sikap kepada atasan nya,karena bangaimana pun juga mereka harus menjaga sikap dan menyadari jika mereka hanya lah sekedar bawahan.
"Kamu sudah keterlaluan Ran,dan sekarang kamu lebih baik minta maaf kepada pak ammar”Jelas Tania.
Berasa seperti di tampar oleh diri sendiri ketika Rani mendengar ucapan Tania barusan,namun Rani juga menyadari jika dirinya memang sudah keterlaluan kepada pak ammar.
"Iya Tan,Tapi...!”.
"Tapi apa Ran? bangaimana jika pak ammar benar-benar nekat menyakitimu Ran?",Jawab Tania cemas.
"Iya,..iya,..!Insyaallah besok aku menemui pak ammar,sekalian pamit padanya”.
Baru saja Tania memikirkan hal seperti apa yang rani ucapkan barusan,namun Tania masih memikirkan bangaimana perasaan Pak ammar?jika mereka harus resign dari kantor nya?.
"Kasian dia”,Gumam Tania.
"Ngapain harus pamit?emang nya kamu mau ke mana Ran?",Jawab Tania pura-pura.
"Aku mau tenangkan diri Tan,tapi di sisi lain aku juga kasian pada pak ammar",Ucap Rani sambil menyeka airmata nya.
”Lalu”,Tanya Tania.
"Entah lah Tan?aku juga bingung bangaimana aku bisa menyakiti hati?orang yang sudah baik terhadap kita selama ini”,Ucap Rani sambil mondar mandir gak jelas,seperti kambing yang lagi mencret.
Mereka masih melanjutkan obrolan nya namun di sisi lain,mereka juga harus memikirkan keselamatan diri nya dari Bela si iblis itu.karena mereka adalah musuh terbesar bagi nya,namun mereka juga tak mampu untuk melukai hati yang tulus seperti pak ammar.
"Lalu bangaimana denganmu Tan,kamu sendiri sudah tahu kan? penjelasan/kemauan pak ammar saat ini?”,Tanya Rani sambil menuangkan segelas air putih di sebuah meja.
"Iya Ran,aku sudah tahu semua nya namun aku gak bisa mencintai pria yang belum halal bagiku,kecuali takdir Tuhan berkata lain”,Jawab Tania sambil meneteskan airmata.
"Maafin Aku Mas”,Gumam Tania.
Kalau boleh jujur selama ini Tania memang begitu sangat mengangumi sosok pak ammar,namun itu hanya sebatas kagum dengan kepribadian yang di miliki oleh nya,dan bukan untuk mencintai.
"Sungguh Terlalu dirimu Ani..!
Namun sebagai manusia biasa Tania selalu meminta dalam sujud nya,agar ia senantiasa di tegakkan dalam keimanan,serta di jauhkan dari hal-hal yang mampu membuat Tuhan nya murka hari esok.
"Aku salut sama kamu Tan,keimanan yang kamu miliki sungguh luar biasa,padahal sosok seperti pak ammar adalah incaran bagi banyak wanita di luar sana?Gumam Rani.
"Aku tahu itu Tan,aku bangga ma ke dua orang tua mu yang sudah mendidik kamu dengan baik,sedangkan aku..??Ucap Rani sambil berjalan menuju ke tempat Tania.
"Iya,ran,alhamdulillah.sudah,sudah,dasar cengeng",Jawab Tania ngejek.
"Iya de,besok kita sudah dapat ijin dari dokter,namun aku mau kamu segera tinggalkan kontrakan kamu,Ucap Rani
"Alhamdulillah Ran,Tapi itu gak mungkin bisa aku lakukan Ran,aku harus ke mana lagi?."
"Pintu rumah aku terbuka lebar untuk mu Tan,jadi kali ini kamu harus nurut sama aku".
"Iya Ran makasih,Tapi jika aku resign dari kantor Pak ammar,apa yang bisa aku lakukan?sedangkan aku gak punya pendidikan tinggi",Jawab Tania sambil menundukkan kepalanya.
"Itu urusan aku Tan,kamu tenang saja yang terpenting adalah keselamatan kamu dari Bela yang bajingan itu".Jelas Rani.
Tania sudah tak mampu menjawab apa-apa,karena dirinya sudah terisak tangis ketika mengingat kembali.bangaimana rasa nya berjuang tanpa ijazah yang bisa di andalkan?namun dengan adanya pertolongan Allah,maka tak ada yang tak mungkin bagi-Nya.
"Istighfar Tan,Lupakan yang sudah berlalu oke,dan simpan airmata mu untuk hari esok.karena tugas kita masih banyak,untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi di hari esok”,ibu ustadz ceramah.
__________
"Dunia ini berasa tak adil bagiku karena aku sudah memiliki istri,namun sampai detik ini aku belum bisa mencintai nya".Teriak pak Ammar sambil bersujud,di atas butiran-butiran pasir putih di tepi pantai
Pak Ammar memilih untuk menenangkan diri untuk sementara waktu,di tepi pantai setelah Rani berhasil mengusir nya beberapa jam yang lalu.namun ia tak pernah memiliki rasa dendam sedikit pun kepada Rani,karena ia menyadari kalau itu adalah permintaan yang memang terbaik untuk Tania.
Yang terpenting adalah Tania masih bekerja di perusahaan nya,dan pak ammar sudah mulai menerima apa yang sudah menjadi ketentuan dari-Nya.
"Maafin aku Ran,Tan.karena hari ini aku tak bisa menjemput mu",Gumam pak Ammar setelah mengingat jika hari ini Tania sudah dapat ijin dari dokter untuk segera pulang.
______
"Tan,hari ini kita pulang naik Taxi saja yaa",Ucap Rani.
"Jalan kaki juga gak masalah Ran,yang terpenting kita bisa selamat sampai di rumah",Jawab Tania.
"Hahaha,apa an si kamu Tan?Sok kuat padahal lembek",Ucap Rani sambil mengemas barang-barang nya.
"Sok tahu kamu Ran,padahal aku selalu juara lo”,Jawab Tania
”Hahaha,juara dari hongkong yaa Tan?”,Tanya Rani
”Sudah ah,aku udah capek ngomong terus,kita pulang sekarang”.
Ke dua gadis itu segera meninggal kan rumah sakit saat itu juga,dan berharap semoga hari esok semua nya baik-baik saja setelah melewati ujian ini.
TB.
Dukung Author dengan vote,like serta koment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments