"Ran.. aku minta maaf kalau rekaman itu menyakiti kamu. Tapi ngga gitu Ran. Aku mabuk. "
"Kamu ngga terdengar seperti orang mabuk kok. Bicara mu sangat lancar dan jelas. Udah ya aku capek dit. Betul kata ayah dan ibuku aku pembawa sial.
Tiba tiba dokter membuka ruang operasi.
" Keluarga ibu Maya. "Panggil dokter
" ini suami nya dok "Kutarik tangan Radit.
"Bb bb uu... "
"Ssstt... sudah lah itu kan anak mu. Kata ku seraya memaksa Radit untuk segera menemui dokter. Dengan langkah lunglai Radit melangkah ke arah dokter,menuruti permintaan ku.
Ku tunggu dia di luar. Harus nya aku pergi dari sini dan tidak usah peduli pada Maya. Tapi aku masih punya hati nurani. Kuputuskan untuk tetap disini walau se jujur nya luka ini masih terbuka lebar di hati ku.
Tak lama Radit ke luar. Dia duduk di samping ku.
"Gimana? " Tanya ku pada nya.
"Maya keguguran. Bayi nya terpaksa diambil."
"Hah? terus gimana? "
"Dia koma. Dia banyak kehilangan darah. Kata dokter harapan untuk dia sadar lagi sangat kecil. "
Radit terdiam. Ku lihat wajah nya menunjukkan penyesalan. Aku tau dia tidak bermaksud melukai Maya seperti ini. Walau dia sudah sangat menyakiti ku. Aku tau betul seperti apaa sikap Radit.
Tak beberapa keluarga Maya , dan Nenek datang di waktu yang hampir bersamaan. Tadi aku memberi tau nenek tentang masalah ini. Entah untuk apa. Tapi aku yakin nenek pasti akan memberikan jalan keluar yang terbaik.
Setelah tau keadaan Maya dari dokter. Orang tua Maya marah marah pada Radit. Ibu nya menunjuk nunjuk Radit. Mereka meminta Radit bertanggung jawab atas kemalangan yang Maya terima.
"Dasar kamu ya. Kamu sudah mempermain kan perasaan anak saya!!!! "
Radit hanya tertunduk lesu.
"Asal kamu tau Maya sangat hancur saat kamu menikah. Dan anak dalam kandungan nya yang sekarang mati adalah anak mu. " kata ibu Maya.
Kulihat mata nenek terbelalak. Kulihat wajah nenek sangat kaget.
"Ibu tolong jangan bicara sembarangan. Tolong jaga perasaan istri cucu saya."
"Ibu bilang jaga perasaan istri cucu ibu? lalu bagaimana dengan perasaan anak saya yg sedang bertaruh nyawa di dalam? kata ibu Maya sambil menangis. "
Ku ajak nenek ke tempat lain. Ku tenangkan nenek. Aku tau ini bukan saat yang tepat untuk berdebat.
Ku genggam tangan nenek sambil bicara.
'Nek, Ran tau nenek pasti kecewa. Tapi semua itu benar nek. Radit adalah ayah dari anak yang dikandung Maya. "
"Ran nenek ngga percaya. Maya itu sudah gila. Dia bisa mengatur skenario untuk mendapat kan Radit. Dia itu tergila gila sama Radit. Nenek ngga akan tinggal diam. Nenek akan buktikan kalau itu bukan anak Radit. Nenek janji sama Ran. "
Kuturuti mau nenek. Nenek memaksa keluarga Maya untuk melakukan tes DNA dan nenek berjanji jika itu bukan anak Radit nenek tidak akan tinggal diam dan akan membawa hal ini ke jalur hukum. Aku sangat berterimakasih pada kebaikan nenek. Tapi kenyataan ini terlalu pahit.
Kami memutuskan untuk pulang ke rumah. Sampai di rumah ku lihat wajah Radit sangat lesu. Aku tau dia merasa bersalah atas kejadiaan ini.
"Ran, kamu percaya kan sama aku? " kata Radit membuyarkan lamunanku.
"Aku ngga tau dit harus percaya sama siapa setelah semua yang aku dengar. Aku ngga ngerti lagi harus gimana. Jujur aku bingung. "
"Aku suami kamu Ran. Memang aku akui waktu aku tau tentang kamu dan Umar aku kecewa. Tapi sejujur nya Maya cuma pelampiasan aja."
"Pelampiasan sampai hamil dit? itu yang kamu bilang pelampiasan? kamu jahat dit. "
"Bbbb ukan gitu maksut ku Ran....."
"Kamu udah nyakitin banyak hati dit. Aku kecewa sama kamu. Radit yang ada di pikiran aku itu Radit yang baik, Radit yang selalu peduli, ternyata aku salah ya... "
"Ran aku cuma cinta sama kamu. Aku bener bener cinta kamu Ran. Aku mabuk. Maya jebak aku. "
Kutinggal kan Radit begitu saja. Aku menuju ke kamar dan ku kunci pintu. Radit mengejarku. Dan mengetuk pintu kamar kami.
"Plis Ran, maafin aku"
"Tolong kasih aku waktu. "
"O oo ooke Ran.. "
Tak kudengar lagi suara nya. Kupandangi langit langit kamar ku. Aku berharap semua ini hanya mimpi. Aku coba memejamkan mata ku tapi sangat sulit. Kualihkan pandangan ku pada laptop. Laptop Radit. Selama kami berhubungan sama sekali aku tidak pernah melihat laptop atau pun hp nya. Tapi kali ini ku beranikan diri ku. Ku buka laptop nya. Terkunci.
Aku coba memasukkan sandi yang kira kira cocok. ku coba beberapa kali tapi gagal. Akhir nya terakhir ku coba memasukkan tanggal ulang tahun Nenek. Ya... ternyata usaha ku membuah kan hasil.
Ku telusuri folder demi folder. Kulihat ada 1 folder yang menarik "MiNE" nama folder itu. Ku buka folder itu.
Dan benar saja. Banyak sekali foto foto Maya dan Radit. foto yang paling atas terlihat Radit sedang mencium mesra perut Maya yang sudah terlihat membesar. Ku yakini foto itu belum lama. Ku beranikan diri lagi membuka akun instagram Radit. Ku cari massage dari Maya. Dan betul dugaan ku semua bukti bukti perselingkuhan mereka ada disana. Seketika hati ku hancur lebur. Air mata ini tak bisa tertahan. Rasa nya baru saja aku bahagia. Tapi kenapa semua itu harus kembali hilang.
Ku kumpulkan semua bukti foto foto dan percakapan mereka. Ku copy semua ke dalam hape ku. Malam itu kuhabis kan dengan menangis dan merenung tentang kepedihan yang kurasakan ini.
Keesokan hari nya aku berusaha bersikap seperti biasa nya. Kubuat kan Radit sarapan, ku siap kan baju nya.
"Sayang kamu udah ngga marah kan? " Tanya Radit padaku.
Aku hanya membalas dengan senyuman.
Radit brangkat ke klinik hari ini. Ku cium tangan nya menandakan aku masih menghormati nya sebagai suami ku.
Ketika Radit pergi aku membuat janji dengan nenek. Nenek memintaku menemani nya mengambil tes DNA di rumah sakit. Aku rasa ini saat yang tepat untuk memberitau nenek tentang segala bukti bukti yang aku dapat.
Sesampai nya di rumah sakit, kulihat wajah nenek sangat murung. Ku hampiri nenek.
"Ada apa nek? apa hasil nya sudah keluar"
Nenek hanya diam dan memeluk ku.
"Nek, kenapa nek? " tanya ku lagi.
"Ran bayi itu anak Radit. " kata nenek dengan suara bergetar. Jujur aku tau itu pasti anak Radit. Setelah segala bukti yang aku temukan.
Ku tenang kan nenek. Aku tau nenek sangat kecewa.
"Nek, Ran ngga papa. Ran ikhlas nek kalau Radit memang cinta sama Maya. Ran cuma minta nenek restui mereka. " kata ku dengan mata berkaca kaca.
"Nenek ngga suka Ran sama Maya. Dan Radit...nenek sangat kecewa sama Radit. Ran maafin nenek ya nenek ngga bisa jadi nenek yang baik. Nenek ngga bisa ajarin Radit. Dan maafin Radit udah buat kamu sakit hati. "
"Nek, cinta itu ngga bisa di paksakan. Ran cuma jadi penghalang nek. Cepat atau lambat semua pasti akan terbuka. Tapi menurut Ran lebih baik sakit sekarang. Dari pada nanti saat Ran sudah punya anak. Pasti akan lebih sakit nek. "
Tadi pagi sebelum brangkat bertemu nenek kuqlp sempat kan untuk mencetak segala bukti kemesraan mereka. Kuserah kan semua itu ke nenek.
"Semua sudah jelas nek. Maaf nek Ran mundur. Ran ngga kuat kalau kaya gini."
i
"Jangan Ran!!! " pinta nenek sambil mengis.
"Ran sayang sama Radit. Karena itu Ran harus rela buat lepasin Radit. Karena Ran tau Radit ngga akan pernah bahagia kalau bukan sama cinta sejati nya. "
Dengan semua bukti yang ada dan tentu nya dengan sangat berat hati kuputuskan untuk bercerai dari Radit. Semua menentang perceraian kami. Tapi tekat ku sudah bulat.
End
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments