Kerja

Pagi itu Radit mengantarku ke kantor. Kebetulan Radit ada urusan di kampusnya. Dia berencana akan membuka praktek dokter hewannya di rumah. Jadi ada beberapa berkas yang harus Radit urus. Jiwa sosial Radit sangat tinggi. Tidak hanya pada manusia. Tetapi juga pada hewan. Setiap kami berpergian dia selalu membawa makanan kering untuk kucing di tasnya.

Dia selalu menyempatkan diri memberikannya pada kucing kucing liar yang ia temui di jalan. Aku salut pada Radit. Belum pernah ku temui orang seperti nya selama ini.

Tak terasa kami sampai di kantor ku. Ku beranikan diri ku memulai hari baru disini.

Aku segera menuju mejaku. Teman satu shiftku belum datang. Kuletakkan tas ku sambil menghela nafas. Akhirnya aku diterima bekerja disini. Batinku.

Tak lama kemudian kulihat ada seorang wanita datang.

"Hai. Kamu anak baru ya? " Kata nya ramah dengan gigi dihiasi kawat gigi.

"Hai.. iya. Aku perkenalkan aku Raniya panggil aja Ran. " kataku agak canggung.

"Aku Bela. Hari ini kita satu shift loh. " Kata bela mencairkan suasana.

Kamipun mengobrol sambil menunggu jam masuk kantor. Kami banyak bercerita. Bela juga banyak menceritakan tentang kantor ini. Juga siapa saja yang akan jadi teman kami di bagian customer service.

Para karyawan mulai berdatangan. Kami bertugas untuk memberikan mereka kartu akses untuk menuju lantai mereka masing masing dengan menukar id mereka.

Aku hanya bertugas berdua dengan Bela. Dan aku agak kerepotan pagi itu. Pagi yang sangat sibuk. Bela bekerja dengan sangat cekatan. Tanpa banyak bicara. Dengan sangat cepat ia bekerja. Entah berapa banyak customer yang kami layani pagi itu. Aku tidak mau banyak bertanya. Aku hanya mengikuti semua yang Bela perintagkan padaku.

Akhirnya pekerjaan kami selesai juga.

"Hufffttt... capek banget kan Ran. "Kata bela sambil mengeluh.

" Sorry ya kalau bikin pekerjaan kamu jadi lambat." Kataku tidak enak hati.

"Bukan salah kamu Ran. Ini tu salah nya Dian. Si ratu telat. Kamu kan anak baru. Harus nya kamu di training dulu. "

Tak lama kulihat seorang wanita datang tergesa gesa. Sambil berlari kecil.

"Sorry guys. Gw telat. " Katanya sambil terengah engah.

"Yaelah kebiasaan lo. Alesan apalagi? Banjir? macet? kecelakaan? Basi. Sampe bunda ratu tau kena SP lagi loh nanti. " Kata Bela mengingatkan Dian.

"Ya elu jangan bilang bilang dong. Plis. Nanti gw traktir somay kang Ujang deh. " kata Dian memelas.

"Halah kebiasaan.. nyogok mulu lo. Ni kenalan dulu sama anak baru. Gara gara lo tadi gw sama Ran ker repotan tau nggak. "

"Hai Ran. Sorry banget ya gw bikin kalian repot. " Kata Dian.

"Hai juga Dian. Iya gapapa kok. " Kata ku sambil tersenyum.

Pagi itu Dian dan Bela mengajari ku berbagai hal. Beruntung aku cepat belajar dan cepat paham apa apa saja yang harus aku kerjakan.

Sebelum makan siang aku langsung mempraktekkan apa yang mereka pelajari. Bela membantu ketika aku membutuhkan bantuan.

Setelah semua selesai giliran aku dan Bela makan siang. Dian bergantian dengan kami. Agar tetap ada yang jaga.

Bela mengajakku makan di seberang kantor. Siang itu kami makan Nasi padang langganan Bela. Harga nya murah dan rasanya enak. Cocok untuk pegawai seperti kami.

Bela makan dengan ayam bakar dan es jeruk. Sedangkan aku makan rendang dan es teh. Sambil menikmati makanan, kami berbagi cerita. Bela anak yang baik. Dia ramah dan sangat baik.

Kukira tadi nya aku tidak bisa mengikuti ritme kerja nya. Beruntung semua bisa kulalui dengan mudah.

Kami kembali bekerja. Menjalani hari kami dengan pekerjaan pekerjaan kami. Di bagian Customer service ada 4 orang. Dian, Bela, Rahma, Tyo, Dan aku.

Kami akan bekerja bergantian sesuai shift. Ada 2 shift dikantor ini. shift pagi mulai jam 8 sampai jam 4 sore dan shift malam dari jam 4 sore sampai 8 malam.

Tak terasa waktu cepat berlalu. Sebentar lagi saat nya untuk pulang. Ku ambil handphone ku. Kuhubungi Radit lewat pesan singkat.

"Dit... "

"Iya Ran gimana? "

"Sibuk ngga? gw boleh minta jemput? "

"Gw udah di parkiran nungguin lo kok. "

"Hah? Serius? Kataku kaget

" Iya. Ya udah cepetan ya gw tunggu. "

Aku berpamitan kepada kedua temanku. Buru buru kuambil tasku dan kuhampiri Radit di parkiran. Ternyata benar dia sudah menunggu ku.

"Kok lo tau sih gw pulang jam 4." kataku penasaran.

"hahahaha... Ya tau dong. yuk ah buruan naik. " kata Radit.

Aku pun naik ke motornya. Tak lupa kupeluk pinggangnya dengan lembut.

Kulihat wajah Radit memerah. Ah hanya perasaan ku saja. kataku dalam hati.

Kami berjalan pulang menuju rumah Radit. Di tengah perjalanan kami melihat ada anak kucing yang menyeberang hampir saja terlindas motor. Dengan sigap Radit meminggir kan motor nya. Dia segera menyelamat kan anak kucing itu. Mencari kardus bekas untuk kami membawa nya. Anak kucing itu terlihat sangat kurus dan ada beberapa luka di kulit juga mata nya.

Radit memasukkan nya ke kardus memberi nya makan dan minum.

"Aduh kasian kucing ini. Hampir aja ketabrak. " Kata Radit.

"Iya kasian ya Dit. Kita bawa ke rumah aja yuk. Kita obatin. "

"Iya Ran. Hati hati ya. "

Kami pun bergegas pulang sambil membawa kucing kecil ini. Sesampainya di rumah Radit mengeluarkan alat alat kedokterannya. Dia memeriksa anak kucing itu dengan seksama. Menyuntikkan beberapa obat. Dan mengoles kan salep pada luka nya

"Sakit apa dit? Ada yang bahaya nggak? " kata ku cemas.

"Ngga papa kok Ran. Kucing ini sehat. Ngga ada yang patah atau gimana tulangnya. Paling ini cuma cacingan dan kutuan. Oh iya sama ada sedikit jamur juga. "

"Wah syukurlah. Mau dikasih nama siapa dit?

" Menurut lo siapa yang bagus namanya Ran? "

"Bingung dit. Hmmmm gimana kalo kita kasih dia nama Amor. "

"Boleh boleh. Lucu juga. " ujar Radit bersemangat.

Kami pun sepakat memberi nama Amor pada kucing kami. Amor berwarna putih bersih. Buntutnya panjang. Mata nya indah dan mempesona. Kurasa dia dibuang oleh pemiliknya terdahulu. Kasihan Amor.

Kami membuatkannya kandang di dekat rumah utama. Dia seperti kedinginan dan sangat kelaparan. Mungkin sudah sangat lama dia tidak makan. Aku hanya berharap Amor segera pulih.

Tak lama nenek datang.

"Ran, Radit.. sepertinya ada penghuni baru di rumah kita. "

"Iya nek, Tadi Radit ketemu waktu arah mau pulang habis jemput Ran. " kata Radit menjelaskan.

"Siapa namanya? sudah kalian beri nama? "

"Amor nek. " Kataku

"Nama yang cantik. Ini nenek bawakan kalian Roti Coklat. Jangan lupa di makan ya. "

"Makasih nek. " Seruku dan Radit bersamaan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!