Kesalahan Radit karena dia khilaf dan di jebak mungkin masih bisa aku toleransi. Tapi kalau soal kehamilan, tentu sulit buat ku. Anak dalam kandungan Maya tidak bersalah. Tidak sepantas nya aku egois. Ini masalah nyawa dan kehidupan.
Radit sudah menceritakan semua ke nenek. Nenek tampak sangat marah. Sejak awal aku tau betul nenek sangat tidak menyukai Maya. Nenek juga marah pada Radit kenapa dia mau dijebak dan melakukan hal bodoh seperti itu.
Nenek meyakinkan aku untuk tetap tenang dan jangan gegabah mengambil keputusan. Undangan sudah tersebar mau ditaruh dimana muka keluarga besar Radit kalau acara ini gagal begitu kata nenek.
Aku kembali berpikir. Benar juga disini ada banyak keluarga yang terlibat. Bukan hanya soal aku dan Radit saja. Aku percaya pada nenek. Aku juga sangat mencintai Radit. Walau jujur hati nurani ku mengatakan bahwa ini salah. Bagaimanapun benih yang ada di perut Maya adalah anak Radit. Radit terus meyakinkan aku kalau Maya itu licik. Dan bisa saja itu bukan anak Radit. Yah tapi apapun itu sebagai seorang wanita pasti tetap saja batin ku bergejolak.
....
Saat ini akhir nya tiba.
Pernikahan kami.
Baluran lampu lampu kristal menghiasi ruangan pesta. Warna putih dominan menyelimuti acara ini.
Sangat megah.
Radit terlihat sangat tampan. Jantungku berdegup kencang. Dengan balutan kebaya mewah yang nenek siapkan untuk ku, banyak tamu yang memuji ku. Teman teman kantor ku dulu juga kuundang hadir ke pernikahan ku. Mereka ikut bahagia atas kebahagiaan ku.
Seluruh mata tertuju pada kami. Hari ini kami jadi raja dan ratu nya. Nenek sudah menyewa bodyguard agar Maya tidak memiliki akses masuk dan merusak acara bahagia kami. Nenek tau Maya pasti berusaha melakuka segala cara untuk mengagalkan pernikahan kami. Tapi tentu dia tidak berhasil. Usaha nya akan sia sia.
Pernikahan Ini benar benar di luar ekspektasiku.
Aku menangis bahagia. Tak ku sangka sekarang aku sudah menjadi istri seorang Raditya Sastroatmojo. Hidupku benar benar sudah berubah.
Tak henti henti nya aku bersyukur pada sang pencipta atas nikmat ini.
Jujur bukan karena status sosial nya yang membuat aku jatuh hati pada Radit. Walau aku yakin di luar sana banyak yang mencibir ku. Bahkan aku pernah dengar dulu, waktu rekan kerja nenek berkunjung, mereka membicarakan aku. Mereka bilang aku tidak pantas untuk Radit.
Memang sudah sewajar nya Radit mendapatkan yang sepadan dengan nya.
Kadang aku merasa kurang percaya diri saat harus bersanding dengan nya. Radit dan keluarga nya bukan orang sembarangan. Tapi yang aku salut mereka tidak pernah memandang seseorang dari status sosial nya. Tidak pernah sekalipun mereka memandang rendah seseorang.
Tubuhku sangat lelah. Hari ini sungguh luar biasa. Aku dan Radit masuk ke kamar pengantin kami. Kamar pengantin kami terletak di hotel paling mahal di kota z.
Ranjang yang begitu empuk dan besar dan juga pemandangan yang indah sudah menunggu disana. Selagi Radit mandi ku bersihkan make up yang menempel diwajah ku. Ini malam pertama kami sebagai suami istri. Malam dimana seharusnya kesucian ku, aku berikan pada Radit suami ku. Ada penyesalan dalam diri ku. Kenapa kejadian terkutuk itu terjadi. Belum pernah sedikit pun Radit menyetubuhi ku saat status kami belum sah. Dia benar benar menjaga ku.
Tak lama Radit keluar dari kamar mandi. Aku bergegas mandi menyiapkan diri ku.
Ku nyalakan air hangat untuk mengisi bath up. Ku tuang sabun dengan aroma lavender yang menenangkan. Aku mulai membersihkan diri ku. Setelah kurasa bersih. Kugunakan baju tidur berwarna merah yang Radit belikan untuk ku. Kusapukan make up tipis di wajah ku. Dan kugunakan parfum kesukaan Radit.
Kulihat Radit sedang duduk di jendela. Dia mengenakan kaus putih dan celana hitam pendek saat itu. Melihat ku yang baru keluar dari kamar mandi, membuyar kan lamunan nya. Jantungku berdegup kencang. Dia menghampiri ku. Aku terduduk di pinggir tempat tidur.
"Kamu cantik banget ran. "
Aku tersipu malu. Radit mencium tangan ku dan menatap dalam mataku. Kami mulai berciuman. perlahan lahan baju ku Radit lucuti. Dia menciumi ku dari ujung kepala sampai kaki . Perasaanku bercampur aduk saat ini. Rasa bahagia, senang, dan ya aku terangsang dengan semua yang dia lakukan pada ku. Wajar saja karena sekarang status kami sudah sah. Kami bergumul malam itu. Dengan sangat lembut Radit memperlakukan ku.
"Oooooughhhh... " Aku merintih saat senjata Radit masuk ke dalam tubuh ku.
Radit berusaha membuatku nyaman dan sangat menikmati inchi demi inchi tubuhku.
Ranjang kami bergoyang. Senjata Radit cukup besar. Aku merasa agak kesakitan.
Walau aku sudah tidak suci lagi, sensasi yang sangat berbeda aku rasakan dari Radit.
Malam itu kami habiskan dengan bercumbu dan bergumul. Kami curah kan segala hasrat kami di malam itu.
.....
Pagi nya aku bangun dan merasakan badanku terasa sangat lelah. Remuk rasanya. Aku berusaha bangun untuk mengambil segelas air. Kulihat Radit terbaring di samping ku. Tanpa busana. Hanya selimut yang menutupi tubuh nya. Kuambil segelas air putih. Ku kenakan kimono ku.
Aku membuat kan Radit segelas kopi panas. Kucium bibir nya. Dan perlahan dia membuka mata nya.
"ii istri ku... selamat pagi. "
kata Radit sambil mencium bibir ku.
"Pagi sayang. Ini aku sudah buat kan kopi. "
Radit memeluk ku erat. Tak membiarkan ku pergi dari tempat tidur. Hasrat nya masih menyelimuti.
Kutepis pelan tangan nya.
"Eh sarapan dulu yuk. Nanti kamu sakit. Ajakku. "
Radit menuruti permintaan ku. Kami bersiap siap dan turun ke lantai bawah untuk sarapan. Matahari pagi bersinar cerah pagi ini.
Kuambil kan Radit bubur ayam dan jus jambu. Tak lupa juga beberapa potong buah buah an.
Ku layani dia sebaik mungkin.
"Makasih ya sayang. " Kata Radit penuh perhatian.
Kami memutus kan untuk berbulan madu setelah ini. Di kota M. Kota yang terkenal dengan keindahan pantai nya. Sore ini pesawat kami berangkat.
...
Kami menjalani pernikahan kami dengan sangat bahagia. Sebagai pengantin baru kami sangat mesra. Nenek juga sudah membelikan rumah untuk kami berdua tinggali. Sebetul nya aku tidak tega meninggal kan nenek. Tapi nenek meyakinkan ku bahwa nenek baik baik saja. Lagi pula sekarang ada mbok irah yang membantu nenek disana. Hatiku sedikit tenang. Karena setidak nya nenek tidak sendirian.
Rumah kami terletak sangat dekat dengan rumah nenek. Radit sudah mempertimbang kan dia tidak mau tinggal jauh dari nenek dan klinik nya. Setidaknya setiap waktu kami bisa berkunjung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments