Selesai dengan kelasnya, Rania hendak menuju kantin. Namun, urung saat melihat laki-laki tampan sedang bercengkrama dengan teman-temannya di ujung koridor.
Tak ingin Rangga melihatnya, Rania segera merubah arahnya berbelok ke kiri, bersembunyi di balik tembok.
"Ternyata kamu disini," ujar Seseorang berhasil mengangetkan Rania, hingga beberapa buku di tangannya terjauh membentur kakinya sendiri.
"Ceroboh banget sih." Rangga segera berjongkok untuk mengambil buku Rania kemudian menyerahkan pada pemiliknya.
"Makasih kak, aku pergi dulu masih ada kelas lain." Rania bersiap pergi, tapi tubuhnya di tarik hingga membentur dinding.
Ia memalingkan wajahnya ke samping, saat Rangga semakin memepetkan tubuhnya. "Hari ini kelas kamu udah selesai Ran, nggak usah bohong," bisik Rangga.
"Kenapa menjauh, Hm? Kamu udah nggak cinta sama aku? Akhir-akhir ini kalau aku ngajak makan di luar selalu nolak."
"Aku sibuk kak, banyak tugas yang harus aku selesaikan. Belum lagi pulang dari sini, aku harus ke Cafe," lirih Rania tak ingin menatap manik Rangga yang mengintimidasi.
"Rania tatap aku!" perintah Rangga. "Kenapa? kamu nyembunyiin sesuatu sama Aku? Ibu kamu ngekan lagi?"
"Nggak kak, makasih udah bantu aku. Tapi aku harus pergi."
"Rania!" bentak Rangga.
"Menjauhlah kak!" perintah Rania berusaha mendorong tubuh Rangga, tapi sia-sia tubuh itu terlalu kekar untuk ukuran dirinya.
"Kenapa aku harus menjauh? Beri aku satu alasan!"
"Karena aku benci sama kak Rangga, aku nggak cinta lagi sama kak Rangga," gumam Rania menundukkan kepalanya dengan mata terpejam.
Bohong jika ia membenci dan tidak mencintai Rangga. Rasa cinta Rania malahan semakin hari semakin besar. Ia sangat merindukan masa-masa saat ia belum tahu status Rangga yang sebenarnya.
Laki-laki yang selalu perhatian dan tulus padanya, apa yang ia inginnkan selalu terpenuhi.
Rania semakin memejamkan matanya, saat Rangga menarik dagunya dengan telunjuk.
"Tatap aku dan katakan sekali lagi!" perintah Rangga dengan suara dinginnya.
"Aku benci dan udah nggak cinta sama kak Rangga," lirih Rania masih takut untuk menatap manik Rangga.
"Tatap aku Rania!" bentak Rangga sekali lagi.
Laki-laki itu tidak peduli mahasiswa lain yang kebetulan milintas dan memperhatikkanya dengan Rania. Yang ia inginkan hanya Rania, dunianya hanya tentang wanita itu.
Rania mengambil nafas dalam-dalam, membuka matanya kemudian mendongak untuk menatap manik Rangga yang selalu meluluhkan hatinya.
"Aku membencimu dan tidak mencintaimu!" ucap Rania penuh tekanan, setelah itu kembali memalingkan wajahnya.
"Bohong! Apa yang kamu katakan bohong Rania. Kau masih mencintaiku, sorot matamu mengatakan itu."
"Cukup kak! Sadarlah, hubungan kita berdua itu tidak pantas terjalin. Apa lagi yang kamu inginkan dariku? Hati dan tubuhku sudah kau miliki, jadi sekarang menjauhlah sebelum aku yang benar-benar pergi!" ancam Rania.
Tanpa mengatakan apapun, Rangga menarik paksa Rania dari tempat itu. Semakin Rania memberontak maka semakin erat cengraman Rangga.
"Lepasin aku kak, kamu mau bawa aku kemana?"
"Ke tempat dimana tak seoranpun bisa memisahkan kita!" jawab Rangga.
Langgah laki-laki itu terhenti saat tangan lain mencengkram tanganya.
"Rangga, berhenti bersikap kasar pada Rania! Dia perempuan kalau lo lupa," peringatan Agas.
"Dia pacar gue, gue berhak atas dirinya."
"Dia baru pacar lo, bukan istri lo, dimana lo berhak atas diri Rania. Bahkan jika Rania istri lo sekalipun, nggak seharusnya lo nyeret dia di depan umum seperti ini!" ucap Agas tegas.
Agas melepas tangan Rangga kasar, dan menarik Rania agar bersembunyi di balik tubuhnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
Agas tau gak ya, kalo Rania udah sering nguna nginu sama Rangga ? bakalan masih tetep suka gak ? 🤔
2024-01-13
1
Fenty Izzi
bakal ada pertengkaran antar sahabat nih🥺
2022-06-30
1
Erni Kusumawati
Agas selamatkan Rania..tp jgn jg diberikan pekerjaan sperti kmrn..mmg gak ada apa pekerjaan yg lain
2022-06-13
2