Rangga menutup pintu sangat keras tanpa memperdulikan sang istri. Ia langsung menghubungi Rania yang mungkin sedang menangis.
Hanya dengan satu panggilan sudah terjawab. "Sayang!" panggil Rangga.
"Iya, kenapa kak?" tanya Rania dengan suara serak.
"Kamu nangis lagi?"
Hening.
Tak ada jawaban dari Rania, gadis itu sedang berdiri di sebuah jembatan sembari menatap nanar air yang begitu tenang.
"Rania."
"Iya kak."
"Kamu di mana? Aku bakal nyusul sekarang."
"Buat apa? Aku nggak mau kalian bertengkar karena kehadiran aku di sana. Sebaiknya perbaiki hubungan kamu dengannya, aku ikhlas kak."
"Kak ...." Rania menjeda kalimatnya. "Plis kalau kakak emang cinta sama aku, tolong jangan deketin aku sebelum urusan kak Rangga denganya selesai."
"Aku bakal nunggu kamu, tenang aja." Rania senyum samar, anak rambutnya menari-nari karena terpaan angin di malam hari.
"Tapi aku nggak bisa tanpa kamu Ran."
"Bisa, pasti."
"Rania!"
Tut
Rangga melempar ponselnya hingga membentur lantai marmer, sekarang orang yang selalu mendukung dirinya kini kembali menjauh.
Rangga menatap langit-langit kamarnya dengan tangan sebagai bantalan. Baru saja hendak menutup mata, pintu kamar terbuka menampilkan Melisha dengan senyumnya.
"Mas, ayah mau bicara," ucap Melisha menghampiri Rangga kemudian menyerahkan benda pipih di tangannya.
Dengan wajah di tekuk, Rangga merebut ponsel itu. "Kenapa?" tanyanya datar.
"Kapan wisuda kamu berlangsung?"
"Bulan depan."
"Setelah wisuda nanti, kembali kerumah dan jalankan bisnis ayah. Menjadi dokter bukanlah sebuah pilihan yang tepat untukmu. Gaji seorang dokter tidak mampu menghidupi siapapun. Menjadi dokter tidak ada gunanya."
Rangga memejamkan mata, ini yang tidak ia suka dari ayahnya. Selalu memandang remeh apa yang ia inginkan dan lakukan. Dokter tidak berguna? Itu salah besar, tanpa seorang dokter maka banyak manusia akan mati kesakitan. Walau dokter hanya manusia biasa yang tidak bisa menghidupkan orang mati, bukan berarti mereka tidak berguna.
"Apa cuma ini yang ingin ayah katakan?" dingin Rangga.
"Jaga istrimu baik-baik, dia selalu merindukan dirimu. Ayah menyuruhnya tinggal di sana sampai kamu wisuda nanti."
Rangga langsung memutuskan sambungan telpon kemudian mengembalikan benda pipih itu pada pemiliknya.
Melisha gadis cantik nan Anggun itu angkat bicara. "Apa yang di katakan ayah benar Mas, harusnya mas hanya fokus pada perusahaan bukan malah buang-buang waktu seperti ini," ujar Melisha semakin menyulut api dalam diri Rangga.
"Keluar dari kamar aku sekarang sebelum kesabaran aku habis!" ucap Rangga penuh penekakan. "Atau kau ingin di seret?" Tatapannya kian menajam.
Tak ingin mencari penyakit, Melisha segere meninggalkan kamar suaminya.
"Cuma kamu Rania dan Mama yang bisa ngertiin perasaan aku," lirih Rangga memejamkan matanya.
Rasanya sangat sakit, saat apa yang kita cita-citakan di rendahkan oleh orang tersayang. Terlebih berjuang tanpa dukungan orang sekitar.
Setelah kematian ibunya, ia beruntung bisa bertemu dengan Rania. Gadis polos yang selalu menemaninya, dan sabar menghadapi segala sikapnya. Selingkuh? Ia tahu itu salah.
Berhubungan tanpa ikatan sah? Ia juga tahu itu dosa. Rangga melakukan semuanya agar Rania tidak pergi saat mengetahui statusnya sebagai suami orang. Rangga sengaja merengut kesucian Rania untuk menjerat gadis itu dalam lingkaran hidupnya. Bagi orang desa, kesucian sangatlah berharga, dan Rania akan berfikir beribu-ribu kali jika ingin meninggalkan dirinya.
Egois, mungkin itu yang mengambar sikap Rangga sekarang. Melibatkan dua wanita cantik yang sama-sama baik hati walau dengan cara yang berbeda, secara tidak langsung ia juga menyakiti hati keduanya.
Namun, yang patut di salahkan bukan dirinya, melainkan ayahnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Teh Yen
knp aku merasa melisha egois walaupun sama " baik d cantik seperti Rania tp hati melisha sepertinya tidak sebaik rania.yah
2024-06-03
0
guntur 1609
mngkn melisa ngoyo x agar rangga keperusahaanya. agar bisa mengetuk kekayaan rangga
2024-02-27
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
banyak orang yg sudah menjadikani kambing hitam buat berlindung dari kesalahan ... itu pengecut !!!!
mendingan kambing itu dibikin sop, sate, gule, ato tongseng ... itu bikin kenyang .... yummy ...
2024-01-13
1