Rangga memutuskan telpon begitu saja kemudian melirik Rania yang diam membisu sembari menundukkan kepala. Ia menyerahkan benda pipih itu pada pemiliknya.
"Kamu dengar sendiri apa yang di katakan ibu kamu 'kan? Dia tidak peduli Ran, di otaknya hanya uang dan uang," ucap Rangga berusaha membuka pikiran Rania yang terus menyiksa diri sendiri karena mengutaman ibunya yang sama sekali tidak pernah memikirkannya.
Rangga sengaja menelpon wanita paruh baya itu dan menambah volume agar Rania mendengar semuanya.
Bukannya menjawab, Rania malah membahas hal Lain. Sakit rasanya mengetahui bahwa ibunya tidak peduli setelah semua yang ia lakukan. Ia anak kandung rasa anak tiri di perlakukan seperti ini. Tapi apa daya, Winarti ibunya yang harus ia hormati dan patuhi setiap perkataanya.
Rania mendongak menatap Rangga yang masih menatapnya. "Aku mau pulang, siang nanti aku ada kelas," ucap Rania.
Wanita itu beranjak dari duduknya, hendak pergi tapi langkahnya di cegat lagi dan lagi oleh Rangga.
"Apa lagi kak?"
"Ganti baju kamu Rania!" perintah Rangga menunjuk pakaian yang ada di sofa.
Tak membatah sedikitpun, Rania meraih pakaian itu kemudian masuk ke kemar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah di rasa bersih, Rania keluar dari kamar mandi, mengambil tas juga beberapa barang bawaanya. Berjalan kearah pintu tanpa mengatakan sepatah katapun. Sekarang pikiranya sedang kacau.
Ia tersentak saat Rangga tiba-tiba menganggam tangannya, dan berjalan beriringan.
"Karena kamu sudah tidak punya alasan mencari uang, maka berhenti bekerja. Jika kamu mau berkerja, cukup di cafe saja agar kamu bisa fokus belajar," ucap Rangga mengiringi langkah Rania.
"Gimana Bro?"
Rangga memicingkan matanya saat Jack menyapa setelah keduanya kembali ke lantai dasar tempat kejadian semalam.
"Siapa yang membawa Rania kesini?" tanya Rangga dengan suara dinginnya.
"Jangan tanya gue, tanya orangnya langsung dong," sahut Jack menghebuskan asap rokoknya.
Rangga kini beralih pada Rania. "Siapa yang ngajak kamu Ran?"
"Tidak ada kak, aku datang kesini seorang diri. Aku nemu lowongan di sosial media," bohong Rania untuk menyelamatkan Agas yang berbaik hati membantunya.
"Hari ini dia resmi berhenti bekerja, lo nggak perlu beri konpensasi apapun," ucap Rangga.
"Dahlah, baru juga semalam dia mulai kerja," gerutu Jack.
"Baguslah, gue kira dia udah lama disini."
Usai berbicara dengan Jack, Rangga menarik Rania keluar dari tempat berkumpulnya para pria hidung belang.
Di parkiran, Rania melepaskan genggaman Rangga. "Aku bisa pulang sendiri, sebaiknya kak Rangga juga pulang kerumah!"
"Tidak, sebelum aku nganter kamu pulang!" tegas Rangga.
"Kak Rangga lupa apa yang aku katakan tadi? Berhenti mendekatiku jika kakak masih ada hubungan dengan istri kakak!"
"Tidak akan Rania!" tegas Rangga. "Masuk!" Menarik kasar Rania agar masuk ke mobil kemudian menutupnya rapat-rapat.
Sampai kapanpun, Rangga tidak akan melepaskan Rania walau wanita itu sendiri yang meminta. Terlebih jika alasan hanya karena istrinya. Ia mencintai Rania dan Rania mencintanya, lalu alasan apa untuk mereka berpisah? Status Rangga bukanlah masalah.
Ia melirik Rania sekilas sebelum melajukan mobilnya ke jalan raya, meraih tangan wanita itu untuk di genggamnya.
"Maaf kalau aku kasar Ran. Aku tidak suka kalau kamu menghindar, aku takut kehilangan kamu."
Rania bergeming, menatap nanar jalan yang mereka lewati.
"Mau makan apa? Kamu belum sarapan sayang.",
"Aku tidak lapar kak, aku cuma mau pulang kerumah," jawab Rania seadanya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
patuh dan taat perkataan ibu, pemahamannya gak gitu juga kalik Raaaannn ....
kamu ini katanya mahasiswa tapi koq 00n begonoh yaa ....
emang kalo ibu kamu minta supaya kamu jadi p3l4cur utk dpt uang dgn gampang dan banyak ... kamu mau ?
2024-01-13
1
Dwi Tika
kasihan banget rania diperlakukan seperti anak tiri gitu 😞
2023-03-13
1
Kasmawati S. Smaroni
kalau rangga cinta sm rania maka rangga tdk akan dgn gampangnya meniduri rania,cinta rangga utk rania hamya cinta yg penuh nafsu
2022-06-29
2