Rania mengabaikan telpon Rangga begitu saja. Ia masih kecewa akan kebohongan laki-laki itu. Mungkin menghindar adalah jalan terbaik untuk membenahi hatinya yang sedang hancur.
Terlebih status Rangga bukan lagi seorang bujang seperti yang ada di pikirannya. Kekasihnya sudah mempunyai seorang istri, dan mungkin saja ia hanya pelampiasan semata.
Untuk dirinya yang telah ternoda, itu konsekuensi karena terlena akan dunia, bahkan melupakan tujuan utamanya ke Bandung.
Merasa risih dengan ponsel yang terus berdering, Rania menonaktifkan benda pipih itu dan meletakkannya di dalam laci.
Menghapus air matanya kasar, kemudian beranjak ke kamar mandi, sebentar lagi ia akan berangkat kerja, hari ini Rania mendapat shif malam.
Usai bersiap-siap, Rania meninggalkan kontrakannya tanpa membawa ponsel. Sesampainya di Cafe tempatnya bekerja, ia langsung keruang ganti untuk menyimpan barang bawaanya.
Selain menjadi waiters, Rania juga memanfaatkan suaranya untuk bernyanyi, lumayan gajinya.
"Cukup sepi ya," gumam Rania setelah sampai di kasir, duduk di samping teman kerjanya.
"Iya. Gimana kalau lo nyanyi siapa tau ada yang mau mampir," ujar Dewi.
"Benar juga, panggil aja kalau ada tamu."
"Sip." Dewi mengacungkan jempolnya tanda setuju.
Rania berjalan ke atas panggung, memangku sebuah gitar dan mulai memainkannya. Ia membawakan lagu Merasa Indah - Tiara Andini.
***
Di sisi lain, perasaan Rangga mulai kalut saat hari mulai gelap. Namun, ponsel Rania tak kunjung aktif. Takut terjadi apa-apa pada kekasihnya, laki-laki itu memutuskan untuk menemui Rania.
Saat menuruni anak tangga ia tidak sengaja berpapasan dengan Melisha istrinya.
"Mas Rangga mau kemana? Rapi banget," tegur Melisha.
"Bukan urusan kamu," sahut Rangga sedikit jutek sembari memasang arloji di pergelangan tangannya.
"Apa mas Rangga mau bertemu wanita itu?" lirih Melisha dengan hati sedikit tersayat.
Rangga bergeming, tak ada niatan menjawab pertanyaan Melisha. "Siapa wanita itu mas? Apa dia pacar mas Rangga?"
"Mas, aku itu istri kamu. Hati aku sakit saat liat kamu bersama wanita lain."
Rangga menghiraukan kalimat Melisha, menyambar kunci mobil di dekat Tv dan berlalu pergi begitu saja. Di pikirannya hanya ada Rania dan Rania.
Rangga melajukan mobilnya sedikit cepat menuju kontrakan sang kekasih, ia ingin menjelaskan semuanya agar Rania tidak salah paham dan berakhir membencinya. Hanya Rania satu-satunya orang yang membuatnya menjadi manusia dan di butuhkan.
Ia mengetuk pintu kontrakan Rania berkali-kali. Namun, tak ada jawaban sama sekali, hingga tetangga di sebalah rumah Rania keluar.
"Nyari neng Rania ya, Mas?" tanya tetangga Rania.
"Iya, bu."
"Neng Rania pergi sekitar setengah jam yang lalu, kayaknya ada shif malam," ucap ibu-ibu itu. Salah satu tetangga yang berbaik hati pada Rania.
Sesuai yang di katakan tetangga Rania, Rangga langsung menuju cafe dekat kampus yang tak jauh dari kontrakan, di tempuh dengan berjalan kaki juga tidak masalah.
Tepat saat ia membelokkan mobilnya kehalaman kafe, suara yang sangat ia kenal mengalung indah di sertai iringan gitar.
Pedih ku saat merasa indah
Semua hilang dan usai
Bila cinta ini tak nyata
Jangan engkau beri harapan
Sudah cukup kini kusadari
Terlalu cepat jatuhkan hati oh
Tepat saat Rania menyanyikan lirik itu tatapannya tak sengaja bertemu dengan Rangga yang baru saja memasuki Cafe. Ia segera melempar tatapannya ke pengunjung lain.
Kukira hanya sebuah lagu, ternyata kisahku
Rania tetap membawakan lagu itu hingga selesai walau dadanya terasa sesak setiap mengingat kalimat ....
Suamiku, akhirnya kamu pulang juga.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Teh Yen
berarti kemarin melisha memang melihat Rania d belakang Rangga hanya Rangga saja yg diam d tidak fokus dengan langkahnya saat itu sampe ngelupain Rania d belakngnya
2024-06-02
0
Naturelight
Melisha b*doh
Rangga trtekan
Ortu Rangga egois
Rania korban
2023-04-02
0
Lailatul Hawa
mohon maaf koreksi sedikit kak author.
menghiraukan = mengindahkan, mempedulikan.
kalau maksud kalimat kak author tadi " tidak peduli" berarti kurang tepat penggunaan katanya.
tidak menghiraukan menurut KBBI yang benar. 🙏🙏
2023-01-03
0