Rangga, laki-laki itu tidak pernah menyangka rencana yang telah ia susun serapi mungkin untuk merayakan hari aniversari pertama mereka harus hancur karena kedatangan Melisha Istrinya yang tiba-tiba.
Merasa syok melihat sang istri di depan pintu, membuat Rangga linglung dan melupakan Rania. Ikut masuk bergitu saja saat di gandeng oleh Melisha.
Rangga mengerdarkan pandangannya ke segala penjuru rumah mencari seseorang, tapi tak mendapati siapapun.
"Di mana ayah?" Kalimat pertama yang keluar dari mulutnya di sertai wajah datar dan dingin. Tak seperti saat bersama Rania, wajahnya akan berseri-seri dan penuhi senyuman.
"Ayah nggak ikut," jawab Melisha.
Mendapat jawaban yang di ingingkan, Rangga langsung menghempaskan tangan Melisha kasar. Ia tidak pernah mencintai istrinya walau pernikahan mereka sudah berjalan dua tahun.
Rangga terpaksa menikahi Melisha karena keinginan sang ayah, juga demi cita-citanya menjadi seorang dokter.
Dengan menikahi Melisha, maka ia di bebaskan untuk mencapai cita-citanya, setidaknya sampai sarjana. Dan setelah itu mungkin ke ahliannya akan sia-sia karena harus menjabat di perusahaan sang ayah yang ada di ibu kota.
"Sepertinya kamu lelah mas," ucap Melisha lembut. Memang dasarnya wanita yang berstatus sebagai istrinya sangatlah lembut juga cantik. Namun, entah kenapa Rangga tidak tertarik sedikitpun.
Terlepas karena ia di paksa, Rangga tidak suka dengan Melisha, karena wanita itu sedikit cepu dan tidak pernah mendukung keinginannya.
Rangga kembali menepis tangan Melisha yang hendak membuka kemejanya. "Aku bisa sendiri," ujar Rangga kemudian berlalu ke kamarnya tanpa mempertanyakan keadaan sang istri, padahal mereka berpisah hampir 6 bulan terakhir.
"Shiitt!" umpat Rangga mengusap wajahnya kasar. "Rania pasti sedang menangis sekarang," gumam Rangga.
Ia melepas kemejanya asal menyisakan kaos hitam. Berdiri menghadap jendela yang terhubung ke taman. Tempatnya selalu menghabsikan waktu saat berdua dengan sang kekasih.
"Mas, kopi nya ...."
"Siapa yang nyuruh kamu masuk ke kamar aku!" bentak Rangga membuat Melisha terperanjat. "Aku tidak butuh di layani olehmu, sekarang keluar sebelum aku menyeretmu!" ancamnya.
Melisha bergeming dengan segelas kopi hangat di tangannya. Dirinya tidak pernah mengerti akan sikap yang di tunjukkan Rangga padanya.
"Aku istrimu kalau kamu lupa Mas, aku punya hak masuk di kamar ini," jawab Melisha.
Rangga senyum sinis. "Istri di atas kertas kalau kamu lupa. Kenapa kamu masih ingin bertahan dalam rumah tangga ini?" tanya Rangga.
"Karena aku mencintaimu!" jawab Melisha lugas tulus dari hati. Walau pernikahan mereka berawal karena paksaan, tetapi lambat laun cinta di hatinya tumbuh untuk Rangga tanpa di minta. Karena cintanya, ia mengesampingnya sikap Rangga terhadapnya.
"Kapan kau akan pulang?"
"Aku tidak akan pulang Mas, aku akan disini melayanimu."
"Aku tidak butuh di layani oleh siapapun!"
Melisha meletakkan kopi di atas nakas. "Sepertinya kamu lelah mas, istirahatlah dulu," ucap Melisha, setelah itu menutup pintu rapat-rapat.
Sepeninggalan Melisha, Rangga merebahkan tubuhnya di atas ranjang, menatap langit-langit kamarnya.
Memikirkan langkah apa yang akan ia ambil agar hubungannya dengan Rania tetap berjalan. Hanya gadis itu yang selalu mengerti dirinya, selalu mendukung apa yang ia ingingkan.
Selalu ada saat ia butuh, terlebih Rangga sangat mencintai gadis itu.
Rangga merongoh saku celananya, mengambil benda pipih untuk menelpon sang kekasih. Tidak ada jawab hingga panggilan ke 5 membuat Rangga menghembuskan napas kasar.
"Maaf, aku bohongin kamu selama ini," lirih Rangga menatap wajah cantik Rania yang menjadi walpaper ponselnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Dewi Anggya
knp kyk gtu rangga😢
2024-06-02
0
Teh Yen
knp Rangga jahat sama Rania hiks 🥺
2024-06-02
0
Dwi Tika
rangga laki-laki serakah, semuanya di mau in
2023-01-19
2