Lama Rania berdiri di pinggir jembatan hanya untuk menengkan diri juga pikiran. Ia memikirkan keputusan apa yang harus ia ambil agar hidupnya lebih tenang.
Setelah memutuskan apa yang ia ingingkan, Rania pulang ke kontrakannya sekitar jam 12 malam. Karena lelah memangis seperti orang gila, ia langsung tertidur.
Tidur nyenyaknya harus terganggu karena deringan ponselnya yang begitu nyaring. Ia mengernyit saat mendapati cahaya dari luar jendela. Ternyata sudah pagi, pantas saja kamarnya terasa panas.
Ia menjawab panggilan dari sang ibu. "Iya kenapa bu?" tanya Rania setelah seluruh nyawanya terkumpul. Ia duduk di tepi ranjang, dengan kaki menjuntai ke lantai.
"Kamu baru bangun padahal sudah jam delapan pagi? Anak macam apa kamu ini!" hardik Winarti ibu Rania.
"Rania lembur semalam bu, jadi agak telat bangun, biasanya juga nggak," jawab Rania. "Uang yang Rania kirim udah sampai 'kan?" lanjutnya.
"Udah, tapi tidak cukup buat biaya adik-adik kamu, belum lagi utang bapak kamu yang ada di mana-mana. Sebaiknya kau berhenti kuliah yang tidak menghasilkan uang itu!"
Rania terdiam, selalu saja apa yang ia lakukan tak pernah di anggap oleh ibunya. Sekeras apapun ia bekerja, dan sesering apapun ia mengirim uang, selalu saja tidak cukup.
Padahal Rania rela makan seadanya hanya untuk menghemat pengeluaran.
"Berhenti kuliah, dan cari kerja dengan gaji yang lebih besar, jangan malah main-main di sana dan melupakan tanggung jawab kamu di kampung!" omel Winarti.
Rania menghela napas panjang, baru pagi-pagi seperti ini bukannya mendapat sarapan ia malah mendapat omelan bertubi-tubi dari wanita yang telah melahirkannya ke dunia.
"Kenapa diam saja?" bentak Winarti di seberang telpon saat Rania tak kunjung bicara.
"Rania nggak mungkin berhenti kuliah begitu aja bu. Rania janji bakal ngirim uang lebih banyak lagi, ini Rania rencananya mau nyari kerja lagi."
"Baguslah, kalau kau mau bekerja."
"Udah dulu ya bu, Rania mau mandi dulu, salam sama adik-adik Rania."
Tut
Rania menghela nafas panjang, saat Winarti memutuskan sambungan telpon begitu saja.
"Sabar Rania, semua bakal indah pada waktunya," gumam Rania beranjak dari duduknya menuju kamar mandi.
Hari ini ia ada mata kuliah jam sembilan pagi, itulah mengapa Rania segera bersiap-siap.
***
Selesai mata kuliahnya, Rania memutuskan untuk istirahat sejenak di taman kampus, duduk seorang diri di sana sembari membaca bukunya.
Ia tersentak saat seseorang melingkarkan tangan di leher kemudian mengecup pipinya. "Sayang, ternyata kamu disini," ucap Rangga.
Rania menoleh, kemudian tersenyum setelah Rangga duduk di sampingnya. Laki-laki itu menyandarkan kepalanya di pundak Rania, dengan tangan melingkar indah di pinggang.
"Kak Rangga ...," lirih Rania melepas tangan Rangga di pinggangnya. "Nggak enak di liat orang."
"Kenapa, hm? Semua orang tau kita pacaran Ran."
"Kak Rangga, sebaiknya kita break dulu. Aku mau fokus belajar, kayaknya nggak punya waktu buat pacaran lagi."
Raut wajah yang tadinya adem, kini berubah suram mendengar kalimat Rania. "Kamu ngomong apa? Kamu tau Ran, aku nggak bisa jauh dari kamu."
"Aku emang cinta sama kamu kak, tapi aku juga masih punya harga diri. Dengan pacaran sama kak Rangga, artinya aku menjadi selingkuhan," lirih Rania.
"Rania!"
Rania langsung beranjak. "Kalau kak Rangga benar sayang dan cinta sama aku, maka selesaikan masalah kamu dulu."
"Tapi Rania ...."
"Aku bakal nunggu kak Rangga, janji. Tapi sebelum itu, aku mohon, menjauhlah dulu. Plis!" perintah Rania.
"Baiklah, tapi kamu nggak boleh dekat sama laki-laki manapun, atau aku akan memukulnya."
"Nggak bakal kak, aku janji."
Rangga memeluk Rania. "Tunggu aku. Aku janji bakal nyelesaiin semuanya tanpa melibatkan kamu." Ia membenamkan bibirnya begitu lama di kening Rania sebelum pergi.
Untuk sekarang Rangga mengalah, mungkin dengan begini ia tidak menyakiti hati Rania.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Teh Yen
begitu lebih baik Rania ,, ayo Rangga perjuangin Rania akhiri dulu hubunganmu dengan melisha baru kembali merajut cinta dengan Rania ,,tp aku pikir tidak akan semudah itu melisha melepas Rangga yah 🤔
2024-06-03
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
widdiiiih .... ini salah satu contoh emak durhaka kepada anak ....
2024-01-13
1
Wawa Balqis
ibu rania kayak ibu tiri aja gk mikir anak nya kerja sampai mlm gk kasihan sama anak nya sendiri ,betul betul ibu yg mata duitan
2022-08-24
0