...***...
Rei memarkirkan motornya di pekarangan rumah yang ditunjukan Elvina. Begitu mereka tiba, William keluar dari dalam rumah dan berhenti di tempatnya begitu mendapati Elvina datang.
Elvina berusaha turun dari motor Rei, energinya yang terkuras nyaris tak bisa menopang tubuhnya turun dari motor.
"El…" William yang tampak cemas segera berlari menuju arah kakaknya, dan menangkap tubuh wanita itu spontan.
"Kau kenapa? Apa yang terjadi?" William tampak cemas melihat keadaan kakaknya yang begitu kacau dengan darah dan luka dimana-mana.
"Ceritanya… nanti saja. Sekarang bantu aku untuk masuk," gumam Elvina.
William mengangguk pelan. Ia mengalungkan tangan Elvina pada tengkuk lehernya, dengan kekuatan evol-nya, William segera membawa kakaknya masuk sebelum sempat Rei melihatnya lebih jelas.
Rei melepaskan helm yang menutup kepalanya. Ia mengerjap beberapa kali saat menyadari Elvina dan William sudah hilang dari pandangannya.
"Kemana dia pergi? Bukannya dia baru saja di sini?" Rei memonolog. Wajahnya tampak bingung dengan apa yang terjadi. Rei menoleh ke arah pintu masuk. Apakah dia sudah masuk ke dalam rumah? pikirnya.
Rei beranjak turun. Ia berjalan menghampiri pintu masuk, guna memastikan Elvina benar-benar sudah berada di dalam.
Rei terdiam begitu ia tiba di dalam rumah bernuansa Korea itu. Pandangan matanya langsung mengedar menatap sekeliling rumah yang tampak begitu nyaman dengan dominasi cat berwarna putih di dindingnya.
...*...
William, dengan kekuatan pergerakan cepatnya, bergerak secepat kilat mengobati luka kakaknya. Dalam sekejap mata, luka dan memar yang semula menghiasi wajah Elvina. Telah berubah berbalutkan plester.
"Selesai." William membalut luka terakhirnya. "Apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai kau terluka seperti ini. Kau membuatku cemas. Bagaimana kalau mama dan papa tahu mengenai hal ini? Bisa-bisa aku kena omel gara-gara tidak bisa menjaga kakaknya."
"Biar aku ceritakan nanti. Lagipula seharusnya aku yang melindungimu, karena aku adalah kakakmu dan lebih tua darimu. Maaf, kalau sudah membuatmu cemas. Tapi, ini semua terjadi begitu saja."
"Kita ini saudara, dan sudah seharusnya kita saling melindungi."
"Oh, ya. Aku melupakan sesuatu." Elvina baru ingat tentang Rei. Ia berusaha untuk bangun dari posisinya.
"Kau mau kemana? Tubuhmu masih terluka, dan energimu belum pulih. Wajahmu masih tampak pucat."
"Antar aku keluar, ada seseorang yang harus kau temui," ujar Elvina. Tanpa pikir panjang, William segera membantunya untuk bangun. Ia memapahnya menuju pintu keluar.
...*...
Joe, perlahan mulai terbangun. Ia membuka kedua matanya. Mengerjap beberapa kali guna, memperjelas penglihatannya.
Rasa sakit bercampur perih menjalar di sekujur tubuhnya yang terluka.
Joe terbatuk-batuk saat debu yang berterbangan di dekatnya mengganggu.
Pria itu berusaha untuk bangkit secara perlahan. Dan setelah bersusah payah, akhirnya ia mampu bangkit dari posisinya.
Joe tertatih. Energinya terkuras habis akibat pertarungannya dengan Elvina.
S… sial. Mereka berhasil lari. Lagi-lagi, aku gagal menangkap Elvina. Kalau profesor dan tuan sampai tahu… bisa-bisa mereka menghukum ku dengan hukuman yang lebih keras lagi.
Joe berusaha mengatur napasnya yang tak beraturan. Ia nyaris terjatuh berulangkali, akibat energinya yang tak tersisa.
Untuk saat ini… aku akan pergi ke tempat persembunyian, dan mengumpulkan seluruh energiku di sana. Sepertinya ada lebih baiknya aku menjauh untuk sesaat dari markas dan laboratorium.
Joe melangkah, menyeret kakinya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 771 Episodes
Comments
Elang Putih
.
2022-05-16
1
Ranran Miura
Kok jadi kasihan sama Joe ya 😢
2022-05-07
2
Ranran Miura
2in Rei saya juga bingung 😄
2022-05-07
1