...***...
Kepulan asap memenuhi seisi ruangan. Derek nyaris gosong dibuatnya. Beruntung tubuhnya masih mampu bertahan. Ia hanya terluka, dengan mulutnya mengeluarkan darah yang cukup banyak.
Joe melangkah masuk. Di dalam, ia segera menghancurkan semua bahan-bahan penelitian yang di buat Derek dengan menggunakan kekuatannya.
Suara benda yang pecah saling bersahutan, membuat malam yang tadinya hening berubah gaduh. Beruntung rumah persembunyiannya terletak di pinggiran desa terpencil yang jauh dari keramaian. Jadi tidak ada yang terganggu dengan kebisingan yang mereka buat.
Cairan kimia tumpah memenuhi lantai yang kacau dengan barang-barang yang sudah hancur berkeping-keping. Joe benar-benar menghancurkan setiap benda yang ada di dalam sana hingga habis tak tersisa.
Detik berikutnya, ruangan itu sudah berubah porak poranda dengan barang-barang yang berubah menjadi debu.
Joe melangkah keluar. Ia menumpukan semua kekuatannya pada kedua telapak tangannya. Memusatkan seluruh energinya. Percikan listrik bermunculan, semakin lama percikan itu semakin membesar.
Joe mengarahkan tangannya ke arah pintu. Percikan yang saling beradu membuat api dalam sekejap berkobar membakar pintu tadi.
Api itu bergerak menjalar ke seisi ruang laboratorium, membakar seluruhnya hingga habis menjadi abu.
Rumah berteknologi tinggi itu hanya membuat ruangan laboratoriumnya saja yang terbakar, selebihnya ruangan lain masih utuh.
Derek tersadar, ia berusaha untuk bangun dari posisinya. Tubuhnya benar-benar terasa sakit.
Derek terbatuk-batuk. Darah bermuncratan keluar dari mulutnya. Ia menatap ke arah dimana asap ke abu-abuan muncul. Ia membulatkan kedua matanya melihat laboratoriumnya yang sudah habis terbakar dilalap api hingga membuat semua yang ada di dalamnya habis tak tersisa.
Derek tertatih. Penelitian yang telah ia lakukan selama satu tahun lamanya, dalam sekejap hancur di tangan kakaknya.
Kedua mata Derek berkaca-kaca. Kerja kerasnya selama ini lenyap menjadi abu hanya dalam satu malam.
Joe berbalik. Melangkah menghampiri Derek yang sudah berhasil berdiri dengan kedua kakinya yang bergetar.
"Kau tidak memberiku pilihan lain," gumam Joe begitu tiba di dekatnya. "Maaf, tapi aku melakukan semua ini demi kebaikanmu juga. Agar kau tetap aman. Aku hanya tidak ingin kau terluka kalau-kalau profesor dan tuan tahu akan hal ini."
Derek mengepalkan tangannya yang bergetar hebat. Kepalanya tertunduk. "Kau bukan kakakku lagi," tutur Derek. "Mulai detik ini juga, hubungan kita berakhir!" Derek menatap tajam Joe penuh emosi.
"Jadi kau akan tetap memilih menentangku dan profesor serta terus melanjutkan penelitianmu?"
"Kau yang sudah memaksaku untuk memilihnya." Derek berbalik, melangkah menuju pintu keluar.
"Kalau itu memang maumu… maka detik ini, aku tidak pernah memiliki adik sepertimu. Akan aku anggap adikku sudah mati!"
Derek berhenti sejenak. Ia merasa seakan ada bom yang meledak dalam dirinya, membakar hatinya hingga hancur berkeping-keping.
Hatinya sakit ketika kalimat itu muncul dari mulut kakaknya.
"Mulai sekarang, kita jalani hidup masing-masing!"
"Ok. Kalau begitu, jangan pernah kau mencari ataupun menemuiku lagi. Hubungan kita berakhir, dan mulai sekarang… kau adalah orang lain bagiku. Aku tidak pernah memiliki saudara laki-laki sepertimu!" Derek menekankan. Ia melanjutkan langkahnya. Bergerak menuju pintu depan untuk pergi.
"Bagus, dengan berakhirnya hubungan kita… aku jadi tidak perlu mencemaskanmu, aku juga tidak perlu melindungimu lagi! Kau urus saja kehidupanmu sendiri!" Teriak Joe.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 771 Episodes
Comments
Elang Putih
semangat terus nulisnya kak
2022-05-16
1
Ranran Miura
Jangan membohongi diri sendiri Joe
2022-05-12
1
Ranran Miura
nah kan 😱
2022-05-12
1