Serpihan Janji

Bab 20. Serpihan Janji

“Jadi, Kak Dion bener-bener serius mau bantu aku keluar dari sini?”

“Iya, aku serius. Buat gadis secantik kamu apa sih yang enggak.”

“Tapi, aku hanya diizinkan keluar dari panti ini dengan persyaratan yang mungkin memberatkan. Apa Kak Dion enggak keberatan? Tahu sendiri bagaimana pandangan sekitar pada panti ini juga padaku.”

“Persyaratannya adalah menikahimu, iya kan? Aku sama sekali tak keberatan. Kalau aku enggak peduli sama kamu, mana mungkin aku nolong kamu di depan kelab malam waktu itu. Berbohong sama Bu Sera pemilik panti kalau aku pacarmu, sewaktu kamu mau dibawa si mucikari yang disebut Jordan itu.”

“Kalau boleh aku tahu, kenapa Kak Dion mau nolong aku? Padahal waktu itu kita belum saling kenal.”

“Karena kamu bersinar, Khal. Memikatku pada pandangan pertama. Juga, kamu lebih cocok jadi ratu, bukan jadi penjaja hawa n*fsu.”

“Ratu?”

“Ya, ratu di hatiku. Maukah kamu menjadi ratuku, Khalisa Suci Kirani?”

“Aku mau, aku bersedia, Dion Pramadana.”

Sepenggal kenangan manisnya bersama Dion berputar dalam memori Khalisa. Momen terindah dalam hidupnya itu kini dipenuhi retakan di mana-mana. Hancur berkeping-keping, berserakan, kala Dion mengungkit percikan nodanya yang selama ini dicemooh orang-orang, menjadikannya alasan mengapa dirinya dimadu mahligai rumah tangganya, diduakan cintanya, yakni tentang asal-muasalnya.

Sudah setahun terakhir, Dion memang tak lagi mesra, tak lagi punya waktu berdua dengannya, kian jarang meminta kehangatan padanya. Walaupun untuk perihal tunduk pada Wulan sejak awal memang begitu adanya.

Tidak ada kecurigaan sedikit pun dalam benak Khalisa, hanya berpikir positif mungkin Dion kelelahan sebab sibuk bekerja, karena suaminya naik jabatan cukup drastis di tempatnya bekerja, sudah pasti tanggung jawab yang diemban kian banyak juga berat. Sama sekali tak menyangka suaminya ternyata memiliki ladang hangat lain untuk disemai. Bahkan seluruh keluarganya pun tahu, membodohi dirinya yang lugu. Mengikat janji indah lain dengan yang katanya lebih terhormat, bukan sepertinya yang bermula dari lingkaran kubangan dosa.

“Apakah seluruh cinta tulusku selama ini tak cukup untuk menutupi noda asal usulku di mata suamiku sendiri? Kenapa satu-satunya tempatku berlindung di dunia ini tak lagi berpihak padaku? Noda yang tersemat ini bukan salahku kan? Tapi kenapa harus aku yang menanggung jejak hitam itu sejak aku dapat mengingat, sampai-sampai aku harus mengiba dan berupaya begitu keras hanya untuk dihargai oleh pria yang kucinta juga keluarganya. Pria yang dulu katanya menyayangiku, yang ingin menjadikanku ratu,” lirihnya terbata, terisak-isak dalam sedu sedannya.

Air matanya yang menggenang kembali luruh kala kelopaknya mengatup erat meraba kepedihan dalam dada, merasakan sayatan kalbunya yang berdarah-darah. Air bening berhiaskan luka hati itu meluncur deras membasahi wajah ayunya.

Masih sulit percaya, pria yang dipujanya, dicintainya, yang dulu pernah melindunginya, beberapa menit lalu melontarkan kalimat menyakitkan itu padanya. Sehina itukah dirinya sekarang di mata pria yang pernah berkata cinta padanya? Pria yang pernah memberi asa indah akan selalu menggenggam tangannya apa pun yang terjadi nantinya, kini mengoyak janjinya sendiri, menduakannya di belakang punggungnya.

Menyusut kasar air matanya, Khalisa membaringkan Afkar di atas kasur. Terdorong sulutan marah, ia keluar dari kamar, mencari-cari Dion yang ternyata berada di ruang makan, sedang membujuk mesra madunya agar mau meminum segelas susu.

“Aku enggak mau susu hamil rasa vanila, aku maunya rasa coklat,” rajuk Amanda, nada bicaranya khas nona-nona besar yang harus selalu diiyakan keinginannya.

“Besok Mas belikan, sekarang minum ini dulu ya, Sayang. Demi anak kita, mau ya,” bujuk Dion, sembari merapikan anak-anak rambut di pelipis Amanda.

“Ayo diminum, Manda cantik. Mumpung masih hangat. Besok pagi-pagi Ibu suruh Khalisa belikan susu hamil ke minimarket 24 jam di dekat persimpangan pom bensin. Tapi sekarang minum yang ini dulu ya.”

Robekan di hati Khalisa terdengar nyaring di telinganya sendiri, menganga kian lebar menyaksikan adegan yang menghantam jiwa tersaji di depan matanya. Suaminya, mertuanya semuanya memanjakan Amanda. Memaksa ingatannya kembali pada masa ketika sedang mengandung Afkar, hanya Dion lah yang peduli kala itu, itu pun hanya di sisa waktu selepas pulang bekerja. Sedangkan Wulan yang memang tidak pernah menyukainya kerap abai saja.

Tangan Khalisa terkepal kuat, gemetar, sudut matanya melirik pisau buah yang tergeletak di meja. Setan dalam dirinya berseru untuk mengambil pisau itu dan menikamkannya ke perut buncit Amanda atau ke punggung Dion untuk melampiaskan amarah dan nyeri di hatinya. Namun, akal sehatnya memeganginya erat, tak membiarkan dirinya termakan hasutan iblis.

“Mas, aku mau bicara penting berdua sama kamu, sekarang.” Suara Khalisa yang sedikit bergetar membuat tiga orang di ruang makan menoleh padanya. Tiada lagi raut manis yang terukir di wajah Khalisa, datar dengan rahang mengetat itulah ekspresinya.

Wulan berdecak malas menanggapi, sementara Dion menaruh segelas susu yang dipegangnya. “Manda sama Ibu dulu, ya. Mas mau ngomong sebentar sama Khalisa.”

“Kenapa harus berdua sih? Kalau Mbak Khalisa mau ngomong sama Mas, ya ngomong di sini saja, apa susahnya. Aku istrinya Mas Dion juga, berhak tahu apa yang kalian bicarakan,” cegah Amanda, mendelik tak suka.

“Aku bilang mau ngomong berdua saja dengan Mas Dion! sekarang juga!” tegas Khalisa, nada suara Khalisa yang disesaki amarah naik meninggi meski tanpa teriakan.

“Biarin saja mereka ngobrol berdua, mungkin otak Khalisa yang lemot masih butuh penjelasan dari Dion. Manda sama Ibu saja dulu, Ibu kupaskan buah jeruk buat Manda.” Wulan berkata lembut pada Amanda yang merajuk dan mengibaskan tangan menyuruh Dion pergi.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Danny Muliawati

Danny Muliawati

emosi jiwa 😭😭

2025-01-03

0

Blue ocean

Blue ocean

baca cerita ini jangan pas lagi puasa,takut batal😭

2024-01-15

0

Juan Sastra

Juan Sastra

semoga dania merasakan lebih pedih dadi yg khalisa rasakan biar kalian tahu rasanya di nistakan dan hina di anggap bak kotoran..

2023-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Kain Pel
2 Gaun Lusuh
3 Jurang Kasta
4 Jejak Noda Itu
5 Cemoohan
6 Iri
7 Racun Tersembunyi
8 Gula-Gula Kapas
9 Ambisi
10 Penampakan
11 Pria Bawel
12 Cibiran Pagi
13 Sepotong Daster
14 Ironi
15 Single atau Jomblo?
16 Bertemu Lagi
17 Jangan Buang!
18 Madu dan Racun
19 Terkoyak
20 Serpihan Janji
21 Lepaskan Aku
22 Fitnah
23 Putus Ikatan
24 Buka Pagarnya!
25 Sembilu Lara
26 Ada Apa Denganku ?
27 Tunggu Bunda, Sayang
28 Teman Lama
29 Kamu Lagi
30 Khalisa Suci Kirani
31 Raib
32 Kabur
33 Hilang Jejak
34 Silau Dunia
35 Demi Si Jantung Hati
36 Angan Seorang Ibu
37 Mau Unda
38 Terngiang
39 Sebentar Lagi
40 Hari H
41 Black Paradise
42 Deal
43 Perdana
44 Berkobar
45 Kalap
46 Tolong Aku
47 Deep Talk
48 Panggil Kakak
49 Terbayang-Bayang
50 Menjaga Kehormatan
51 Tasbih Kalbu
52 Tersedak
53 Ladies First
54 Perhiasan Dunia
55 Bidadari Hebat
56 Dilema
57 Spesial
58 Jaga Pandangan
59 Secercah Harapan
60 Tebar Pesona
61 Bukan Dia
62 Memancing
63 Umpan Dimakan
64 Melatih Kesabaran
65 Sindrom Getar Rasa
66 Bunda Datang, Nak
67 Bertatap Muka
68 Si Buah Hati
69 Sandaran
70 Bukan Fatamorgana
71 Puji Palsu
72 Yudhistira Lazuardi
73 Siaga
74 Tutorial
75 Manis dan Hangat
76 Strategi
77 Kalang Kabut
78 Papa
79 Harmonis
80 Prasangka
81 Pembawa Berkah
82 Naksir
83 Maaf
84 Meja Makan
85 Ibu Hebat
86 Sinyal Rasa
87 Terciduk
88 Provokasi
89 Aksi Mami
90 Darurat
91 Solusi Akhir
92 Demi Afkar
93 Restu
94 Sah
95 Was-Was
96 Taktik
97 Satu Kamar
98 Ranjang Pengantin
99 Aku Milikmu
100 Pantaskah Aku?
101 Kencan
102 Papa Sayang
103 Siasat
104 Arti Dirimu
105 Selangkah Maju
106 Istriku
107 Cemburu
108 Kecup Mesra
109 Penjaga Hati
110 Membuka Diri
111 Hak Suamiku
112 Memilikimu
113 Menjadi Kita
114 Posesif
115 Untuk Istriku
116 Suamiku
117 Pelukan Hangat
118 Anak Kita
119 Mulai Menuai
120 Saling Menggoda
121 Telak
122 Lebih Dari Manis
123 Kegiatan Tengah Malam
124 Bali
125 Tertohok
126 Miris
127 Memetik Buah
128 Sun Bunda
129 Hadiah
130 Ayah dan Anak
131 Narsis
132 Makan Malam Keluarga
133 Kado Spesial
134 Bulan Madu
135 Pillow Talk
136 Masa Lalu
137 Tamu Tak Diundang
138 Menuju Garis Finish
139 Masuk Angin
140 Aroma Favorit
141 Tersangka Utama
142 Pengadilan
143 Final
144 Kecamuk Rasa
145 Papa Sindrom
146 Membuatmu Gendut
147 Satu-Persatu
148 Terkuak
149 Bumerang
150 Puasa
151 Nakal
152 Karma
153 Tersangka
154 Garda Terdepan
155 Ibukota
156 Keluarga
157 Sebuah Pertanyaan
158 Dongeng Sebelum Tidur
159 Kewajiban Suami
160 Ngidam
161 Bumerang
162 Merajuk
163 Aku Milikmu
164 Bertemu Sahabat
165 Memori Pahit
166 Pengumuman Giveaway
167 Ternganga
168 TAMAT
169 Extra Chapter 1
170 Extra Chapter 2
171 Extra Chapter 3
172 Novel Baru
173 Last Extra Chapter
174 Hello Dear
175 Bonus Chapter Satu
176 Bonus Chapter Dua
177 Bonus Chapter Tiga
178 Bonus Chapter Empat
179 Bonus Chapter Terakhir
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Kain Pel
2
Gaun Lusuh
3
Jurang Kasta
4
Jejak Noda Itu
5
Cemoohan
6
Iri
7
Racun Tersembunyi
8
Gula-Gula Kapas
9
Ambisi
10
Penampakan
11
Pria Bawel
12
Cibiran Pagi
13
Sepotong Daster
14
Ironi
15
Single atau Jomblo?
16
Bertemu Lagi
17
Jangan Buang!
18
Madu dan Racun
19
Terkoyak
20
Serpihan Janji
21
Lepaskan Aku
22
Fitnah
23
Putus Ikatan
24
Buka Pagarnya!
25
Sembilu Lara
26
Ada Apa Denganku ?
27
Tunggu Bunda, Sayang
28
Teman Lama
29
Kamu Lagi
30
Khalisa Suci Kirani
31
Raib
32
Kabur
33
Hilang Jejak
34
Silau Dunia
35
Demi Si Jantung Hati
36
Angan Seorang Ibu
37
Mau Unda
38
Terngiang
39
Sebentar Lagi
40
Hari H
41
Black Paradise
42
Deal
43
Perdana
44
Berkobar
45
Kalap
46
Tolong Aku
47
Deep Talk
48
Panggil Kakak
49
Terbayang-Bayang
50
Menjaga Kehormatan
51
Tasbih Kalbu
52
Tersedak
53
Ladies First
54
Perhiasan Dunia
55
Bidadari Hebat
56
Dilema
57
Spesial
58
Jaga Pandangan
59
Secercah Harapan
60
Tebar Pesona
61
Bukan Dia
62
Memancing
63
Umpan Dimakan
64
Melatih Kesabaran
65
Sindrom Getar Rasa
66
Bunda Datang, Nak
67
Bertatap Muka
68
Si Buah Hati
69
Sandaran
70
Bukan Fatamorgana
71
Puji Palsu
72
Yudhistira Lazuardi
73
Siaga
74
Tutorial
75
Manis dan Hangat
76
Strategi
77
Kalang Kabut
78
Papa
79
Harmonis
80
Prasangka
81
Pembawa Berkah
82
Naksir
83
Maaf
84
Meja Makan
85
Ibu Hebat
86
Sinyal Rasa
87
Terciduk
88
Provokasi
89
Aksi Mami
90
Darurat
91
Solusi Akhir
92
Demi Afkar
93
Restu
94
Sah
95
Was-Was
96
Taktik
97
Satu Kamar
98
Ranjang Pengantin
99
Aku Milikmu
100
Pantaskah Aku?
101
Kencan
102
Papa Sayang
103
Siasat
104
Arti Dirimu
105
Selangkah Maju
106
Istriku
107
Cemburu
108
Kecup Mesra
109
Penjaga Hati
110
Membuka Diri
111
Hak Suamiku
112
Memilikimu
113
Menjadi Kita
114
Posesif
115
Untuk Istriku
116
Suamiku
117
Pelukan Hangat
118
Anak Kita
119
Mulai Menuai
120
Saling Menggoda
121
Telak
122
Lebih Dari Manis
123
Kegiatan Tengah Malam
124
Bali
125
Tertohok
126
Miris
127
Memetik Buah
128
Sun Bunda
129
Hadiah
130
Ayah dan Anak
131
Narsis
132
Makan Malam Keluarga
133
Kado Spesial
134
Bulan Madu
135
Pillow Talk
136
Masa Lalu
137
Tamu Tak Diundang
138
Menuju Garis Finish
139
Masuk Angin
140
Aroma Favorit
141
Tersangka Utama
142
Pengadilan
143
Final
144
Kecamuk Rasa
145
Papa Sindrom
146
Membuatmu Gendut
147
Satu-Persatu
148
Terkuak
149
Bumerang
150
Puasa
151
Nakal
152
Karma
153
Tersangka
154
Garda Terdepan
155
Ibukota
156
Keluarga
157
Sebuah Pertanyaan
158
Dongeng Sebelum Tidur
159
Kewajiban Suami
160
Ngidam
161
Bumerang
162
Merajuk
163
Aku Milikmu
164
Bertemu Sahabat
165
Memori Pahit
166
Pengumuman Giveaway
167
Ternganga
168
TAMAT
169
Extra Chapter 1
170
Extra Chapter 2
171
Extra Chapter 3
172
Novel Baru
173
Last Extra Chapter
174
Hello Dear
175
Bonus Chapter Satu
176
Bonus Chapter Dua
177
Bonus Chapter Tiga
178
Bonus Chapter Empat
179
Bonus Chapter Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!