Keluarga Dion sangat baik pada Ester.Bahkan semakin hari, Dion semakin sering mengunjungi kediaman Ester.
Dan seperti hari selanjutnya ,Dion membawa sepupunya sangat menyukai Andien.Bahkan ngomong terus terang pada Andien.
Andien menolak terus terang,namilun sepupu Dion yang bernama Ernes gak mudah patah semangat. Aryo datang saja ,Ernes cuek.
Dan sudah tentu ibunya Dimas semakin galau, sampai nanyain Andien, apa dia pacar dari salah satu dari mereka.Andien menjawab enggak.Dan ibunya Dimas sangat lega.
Dan benar saja ,siang itu, Dimas sudah berada di depan Andien, Dimas menjemput Andien di lapangan badminton.Yang membuat Andien terkejut, para pelatih rata rata mengenal sosok Dimas.Andien sampai bengong.
" Dulu mas pelatihan di sini.Mas anak badminton Ndien."
" Dah pensiun Ndien,karena mas lebih fokus ke kedokteran. "
" Ohhhh...,"ujar Andien .
" Mas udah pamitan jemput kamu Ndien, dan pamitan bawa kamu jalan sama mamak dan bapakmu".
" Ihhhh main sabotase aja mas".
" Soalnya mamak bilang kamu di tempat pelatihan,susul aja, yah mas sekalian dek.".
" Mas agak kurusan."
" Gimana gak kurusan , pujaan hati banyak di incar pria lain.Pujaan hati hanya bisa video call dan berbalas pesan di Wa."
Andien hanya diam, gak gitu mengkaji siapa maksud Dimas.
" Kamu tambah tinggi Ndien".
" Bentar lagi nyaingi mas , " ujar Andien tersenyum manis.
" Karena olah raga terus.Ibu bilang kamu suka renang, joging, badminton, walau panas panasan, kulit kamu tetap putih Ndien, ibu ceritanya gitu ke mas."
" Ibu jadi mata mata nga mas yaaaaaa? apa yang adek lakukan."
" Hmmmm...mas kan suruh ibu jagain kamu, sampai tamatan sekolah, calon nya mas".
Andien menatap Dimas.Dimas dengan tatapan mendamba dan dengan tatapan pengharapan membuat Andien membeku .
" Sebenarnya sudah lama mas mencintai dan menyukai kamu Ndien, tetapi usia kita terpaut jauh, mas merasa kamu belum siap untuk mencerna perasaan mas.Namun semakin beranjak dewasa, semakin membuat mas galau, gelisah, mas gak konsen dalam banyak hal, karena mencemaskan kamu, di dekati pria lain.Jujur mas sangat terganggu.Apa kamu sudah punya pacar Ndien?," Dimas menatap kedua bola mata Andien.
Terus terang, Dimas jarang ngomong seserius ini sama Andien.Biasa mereka saling ledek, dan omongan serius sangat jarang.Makanya ibu nya Dimas mengatakan , Andien bisa membuat Dimas merasa santai, ceria, sering tertawa.Biasanya Dimas senyum aja sangat jarang.
" Gak punya pacar mas, lagian Andien masih sekolah. Belum saatnya.Andien fokus buat badminton dan sekolah,itu saja sudah menyita dan menguras waktu dan tenaga mas".
" Andien bahkan mengundurkan diri dari cafe mas,karena waktu bekerja part time gak memungkinkan lagi, jadi beban mas saat ini" .
" Jangan mengatakan kamu beban Ndien, dalam hidup kita memang harus memilih."
" Dengan kemenangan mu saja sudah banyak bantu mamak dan bapak .Kamu anak yang berbakti,jika ingin fokus jadi atelit ,harus total.Jangan setengah setengah, agar hasil nya maksimal."
" Ya mas."
" Latihan track panjang, trik di net dan smash wajib lebih menguasai Ndien."
" Benar mas, setiap pelatihan mukul bola waktu di lempar lumayan banyak mas."
" Ada pelatih lebih terarah kan Ndien".
" Ya mas. lebih di olah, biasanya asal main,tanpa strategi dan disini dilatih membaca situasi."
" Ya Ndien , kamu harus bekerja keras buat mengejar ketinggalan kamu, biasa banyak atelit kan dari kecil udah pakai club, ada pelatih.Walau kamu baru ini ada pelatih, kamu harus memanfaatkan semaksimal mungkin, mas akan kirim video mas sewaktu main badminton, siapa tahu membantu ".
" Beneran mas?".
" Beneran dong Ndien."
Andien tersenyum.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jangan Lupa
Like
Vote
Koment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments