Andien dan Ardi singgah makan ke warung kaki lima, mereka membeli siomay kesukaan Andien.
" Abang pesan ayam penyet,adek mau?".
" Boleh bang?".
" Boleh dek, pesan aja."
" Apa uang abang ada ?,kita makan di rumah aja bang, ini uang Andien ada 30 ribu, kita beli 3 bungkus ,kita bagi bagi, siomay aja abang bayar 10ribu."
" Ya dek, baiklah, kamu memang adik abang, ada kok dek uang abang, kamu selalu ingat sama saudara dan orang tua.Doa abang kamu sukses ya dek, abang sukses ,kakak Ester juga sukses."
" Amin bang".
" Kami pulanggg makkkkk, " ujar Andien berteriak di halaman rumah.
" Kalau gak ada Andien , sepi rumah mamak".
" Adek kita orangnya gak terlalu banyak ngomong mak, adek kita lebih pendiam ,mau bicara juga hanya sama keluarga,baru rame ceritanya.Kalau sama yang lain, mana mau adek ngomong kan mak".
" Benar nak, saat menang aja di tanya, bagaimana bisa menang,jawabnya singkat aja giat berlatih".
" Hahahahaha,adek orangnya ngomong seperlunya,benar kan mak".
" Adek udah sari dulu gitu, jangan kalian ledeki, menang gak tadi?" tanpa Ester.
"Belum di umumin Ester, abang tadi bawa adek, banyak banget yang di uji, jago jago, tetapi adek cool banget,nih liat video nya".
" Kakak ada rekam tadi adek pas di uji?".
" Adalah dek, abang ini manajer kamu, semua perjuangan kamu ,lengkap abang buat kan di akun IG kamu, Fb kamu.Titik perjuangan kamu, abang buat dek,pasti kelak kalau jadi atelit nasional dan internasional, sejarah perjuanganmu di liat orang dek."
" Abang percaya sama kamu dek, butuh polesan dikit,udah jadi kamu dek."
" Kamu hanya latihan sama abang dan bang Dimas.Kalau bang Dimas mau latih kamu,hanya yah dia di Surabaya.Kalau kamu di Surabaya ,cari aja dia dek, jadi pelatih kamu,mana orangnya cakep, dokter,skill badmintonnya waw banget."
" Kenapa gak jadi atelit aja mas Dimas ya mas".
" Dia itu atelit dek, hanya kan pernah cedera lama ,makanya fakum,dan lagian rumah sakit selalu
butuh dokter Dimas, dia kan bagian bedah kepala, jadwalnya sangat padat, kalau sekarang dokter bedah kepala sudah lumayan banyak.Dulu enggak dek,tapi dokter Dimas sangat disegani, kakak kan pernah antar titipan maminya, abang liat, keren kali Dimas dek.Baik, tampan, masak bisa, sepak bola juga jago,badmintonnya luar biasa,teknik tekniknya dia paham dek.Kan atelit nasional."
" Kamu gak suka sama mas Dimas dek, maminya suka banget sama kamu lohhh".
" Anaknya suka gak bangggg?".
" Abang telepon yahhhh, abang tanya ya".
" Ihhh jangan bang, malu ahhh, Andien baru mau naik kelas 1 SMA, beda 8tahun ,bang gak mungkin kan dokter berbakat, pintar,kaya, mau sama anak ingusan kayak Andien".
" Kamu gak tahu dek, Dimas itu gak mau rekat sama cewek, banyak kan yang datang cewek cewek seksi,cakep,dianya mana ngeh.Tetapi kalau liat kamu aja jalan, langsung Dimas kejar kamu dek,bawain tas sekolah kamu, kalau Dimas lagi liburan."
" Kamu liat,dia bela belain jemput kamu kalau lagi seminar".
" Kan dari kecil sama dengan mas Dimas.Orang bu bidan sayang sama adek."
" Abang laki laki rek, percayalah,Dimas belum ngakui perasaannya aja.Yakin abang".
" Ihhh abang kayak paranormal aja".
" Bu bidan aja ajak kamu pindahan, ke Surabaya."
" Anaknya ajak,dia gak mau".
" Bu bidan bilang, aku ini dah dari bayi ambil hati mereka bang. "
" Kamu cantik dek, baik lagi, tangguh, kuat".
" Tempat kamu kerja aja di cafe ,ngeri kali kan sukanya sama kamu, " ujar Ardi.
" Mamak bentar lagi dapat mantu, " ujar sang mamak.
Semua pun tertawa.
" Kak Ester aja duluan nikah mi, adek lan mau jadi atelit ".
" Nilai nasionalisme mu tinggi nak, walau atelit gak bisa selamanya,kamu harus nyari ke ahlian juga ya nak, buat masa depan. "
" Ya mak".
Sang mamak memeluk anak bungsunya.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jangan Lupa
Like
Vote
Koment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments