Jika ditanya ada perasaan apa Andien pada Dimas,Nadien gak mau memikirkan banyak hal yang akan membebaninya . Namun jika jujur, Andien tahu, Dimas orangnya sopan dan memang mereka dekat sedari Andien kecil, sering di jagain ibunya dan Dimas sendiri.
Tetangga sampai bilang, Dimas jagain jodohnya.
" Ndien ,kita singgah ngebakso yuk, di SMA mas dulu. mau kan?".
" Bolehhhh,yang traktir siapa nihhhh?" ledek Andien.
" Amanlah ituuuu".
" Ndien , ibu sukanya makanan apa?".
" Udah mas,gak usah beli .Ibu masak mas, masakan ibu kan tahu sendiri ,enak."
" Ibu mas dengar mau buka warung ya Ndien?".
" Iya mas, di jalan depan.Kak Ester dan bang Ardi bantu ibu buat modal,sedangkan tempat di ijinkan lurah mas. Karena memang ibu sering di langgil masak buat kegiatan daerah, bersedia.Jadi sampai kapanpun ,ibu di ijinkan jualan disana tanpa di pungut biaya."
" Memang ibu baik Ndien, masakan ibu juga enak."
" Ibunya mas aja suka masakan ibu mu Ndien, bapak juga."
" Ya mas.Sekitar juga bersorak ibu buka warung.Memang tetangga disini baik baik, makanya Andien bercita cita beli rumah disini mas,soalnya sudah betah, semua kekeluargaan banget.Nih Andien berjuang buat masa depan, anak bontot, anak yang gak manja kan mas".
" Ya Ndien, manjanya ampun ampun kalau sama mamak dan bapak, sama abang dan kakak juga.Tetapi Andien mandiri kok ,kalau hak mana mungkin kesayangan bapak dan ibunya mas".
" Dua hari lalu, abang Ardi kan sibuk kerja mas, gak bisa antarin latihan,bapak mas yang antarin Andien.Antarin sampai nungguin,malah di traktir nasi padang.Eh ibu mas nyusul ke tempat latihan.Di pikir pelatih, mama dan papa Andien.Ibu jawabnya calon mantu, semua pada ngakak.Andien jadi malu mas".
" Gitu aja malu Ndien, bagus bagus sekolah dan latihan, biar mas lamar".
" Ihhh,mas juga ledekin kayak bapak dan ibu dehhhh".
" Seriusan Ndien."
" Cutttt...,jangan di bahas deh mas ".
Sesampai di warung bakso, Firman melihat Andien dan Dimas.
Firman pun mendatangi Andien.
" Ndien, mas tadi kerumah,kamu gak ada.Kata mamak latihan, apa udah pulang?".
" Udah mas ".
" Yuk gabung sama mami dan papi mas tuh Desy juga ada."
" Maaf mas gak usah deh, segan Andiennya.Nih sama mas Dimas juga."
" Mas besok ke rumahmu ya Ndien, sepupu mas kak Ratna mau tunangan ,kita pergi barengan, kamu di suruh datang, mamak juga ada di undang Ndien."
" Ya mas , Andien usahain datang".
" Ehhhh...nak Andien. Duh tadi mami aama paoi datang ke rumahmu Ndien, tapi Andien nya lagi latihan. Mami udah rindu banget sama Andien, si bule mami."
" Apa kabar mami? tambah cakep aja mi ".
" Wajib cakep Ndien, soalnya biar imbang sama cakepnya mantu,hehehe."
Andien tersenyum.
" Ratna suruh kamu datang, bolak balik telepon mami, telepon Firman."
" Ya mi, Andien usahain ."
" Pakaian kaku udah mami titip ke mamakntadi ya nak, ukuran mu sama Ratna kan sama, Ratna yang jaitin, dia heboh ,gitu nyampek dari Bali, mau antar ke rumahmu tadi, mami bilang pamali.Jadi mami antar ."
" Mbak Ratna ada ada aja deh mi."
" Gabung sama meja mami yuk nak.Eh ini...pak dokter kan, anak nya bu bidan."
" Iya bu, benar," ujar Dimas sopan.
" Duh pak dokter, tambah cakep aja. Nih adikmu di taksir Firman lohhh dok, urusin ya dokkk, mami juga senang liat Andien. Keluarga Andien baik, pintar, sopan . Idaman Firman banget, bolak balik Firman ke kota ini, buat liat calonnya ,iya kan Fir".
" Betul mi, gitu landing langsung tancap ke rumah Andien, eh yang di cari gak ada. Ndien kamu tambah kurusan, namun nambah tinggi".
" Ahhh mas...,yang benar aja.Andien memang sibuk mas,gak kerja part time lagi . Andien latihan lebih intensif ."
" Pantasan ,waktu mas telepon, deru nafas Andien seperti kuda. Jaga kesehatan ya Ndien."
" Iya mas".
" Gabung aja deh makan bakso nya yukkk ,".
Mami Firman menarik dan dengan ramah mengajak Dimas.Mau tidak mau Dimas sungkan,Andien juga,merekapun bergabung dengan kekuarga Firman.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jangan lupa
Like
Vote
Koment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments