" Apa karena Dimas? atau karena Firman? kamu gak nerima mas?".
" Andien gak memutuskan siapa siala.mas,beneran.Memang mereka.mendekati.Andien, Andien.hanya menganggap teman, abang, sejauh ini seperti ini".
" Mas akan kembali bertugas tahun depan disini,mas harap dengan kedewasaan Andien ,kita bisa ngobrol lagi masalah ini."
Andien hanya menunduk,memandang aneka kaptus .
" Kenapa gak menerima mas Ndien?".
" Andien gak mau menaruh harapan kosong sama mas,sementara Andien masih belia,pikiran masih gak berat berat mas,masih happy happy."
" Andien gak mau mengecewakan mas.Lagian Andien gak suka hubungan LDR. Satu hal juga Andien gak bisa punya suami berjauhan mas, rasanya berat Profesi mas bagus,tetapi buat Andien gak nyaman, pindah tugas sering, Rindu itu berat mas, gak ketemuan bapak aja 2 minggu, Andien kesulitan".
" Jika mas melepaskan seragam,beralih mengambil bisnis keluarga ,apa Andien mau nerima mas?".
" Mas ,begitu banyak orang menginginkan jabatan mas,jangan karena satu wanita,mas membuang impian mas,Andien gak sebanding dengan segalanya mas".
" Tetapi mas sungguh sungguh sama kamu Ndien".
" Maaf mas,maaf," ujar Andien.
" Ibu menyukaimu,papa juga merestui pilihan mas".
Andien kembali menunduk.
" Sudah pikirkannya kalau mas gak disini ya,yuk kita jalan, mau nonton?".
Andien mengangguk.
Aryo mengeluarkan mobil fortjnernya ,membawa Andien ke sebuah mall. Aryo membeli popcorn dan minuman soda.
Mereka menonton film army,kesukaan Andien dan Aryo.Mereka tertawa bersama.
" Pasukan khusus gini terlatih ya mas".
" Benar Ndien,pelatihannya kan extra."
" Ranjau bom, dah biasa di hadapi kalau udah pelatihan gabungan Ndien."
" Nonton gilm.seru mas namun kalau posisi pacar suami latihan gitu, jantung rasanya gak kuat,mau copot".
" Jadi isteri TNI atau polisi harus kuat mental, mental Andien mental kerupuk mas, lihat darab aja pusing,liat tabrakan ketakutan.Gak cocok kan mas jadi isteri tentara atau polisi".
" Semua keadaan Ndien, semua akan siap pada waktunya.Bukan kamu aja begitu Ndien.Banyak orang yang mengalami hal yang sama,semakin terlatih, semakin kuat ,hari demi hari."
Udara dingin , Aryo memberikan jaketnya dinpakai Andien.
" Mas ingat,kita pertama kali bertemu,saat kamu jatuh naik sepeda karena menghindari anak kecil yang tiba tiba berlari ke arah kamu.Lutut mu terluka, mas gendong".
" Mana celana sobek, penuh lumpur bagian kaki Andien, pakaian dinas mas jadi kotor."
" Benar Ndien, tapi disaat itulah mas jatuh hati sama kamu, hati mas berdegup kencang,matamu jernih, kamu sangat tinggi dari usiamu.Mas gak menduga kamu masih kelas 1 SMP, " Aryo tertawa.
" Bapak tinggi mas, mamak yang pendek.Kami ber tiga ,nurun sama tingginya bapak."
" Ibu yang gak punya anak perempuan,antusias melihat mas bawa pulang kamu, ibu obati lutut kamu yang luka,bapak malahan ikutan sibuk sama mas,seperti kita sudah kenal lama.Sejak dari situ, ibu sering datangi kamu, apalagi usia mu sama dengan anak ibu yang meninggal sewaktu bayi.Ibu juga menjadi ada teman ,mamak kan ramah,pelucu, ibu yang baru pindah tugas di kota ini jadi kerasan.Mereka sering masak kue, masak makanan, mamak ngajarinya gak pelit ilmu."
" Mamak tebiasa jadi koki di rumah bule mas, di beberapa rumah petinggi.Mamak banyak di ajari para chef mamak kan gigih belajar."
" Benar Ndien,masakan mamak enak.Makanya ibu yang dulunya gak gitu pintar masak,semakin enak masak,kamu rasain tadi masakan ibu kan Ndien".
" Iya mas. Ibu dah jauh banget pintar masak".
" Kata ibu, ibu pingin kamu jadi mantunya.Ibu sabar nunggu, apalagi ibu tahu, sudah lama mas mencintai kamu Ndien."
" Ibu sering sedih kalau bu bidan bawa kamu, apalagi kalau Dimas ngajakin kamu, ibu mau jadi termenung, jadi melow.Langsung nelepon mas."
Andien bengong mendengar penjelasan Aryo.
" Mas juga uring uringan, pengen tugas selesai,mas lamar langsung kamu Ndien, sayangnya masih di bawah umur , mas harus sabar, gitu cukup umur mas culik ya Ndien."
" Nyulik kok bilang bilang mas".
Aryo tertawa.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jangan Lupa
Like
Vote
Koment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments