Andien sampai ke Cafe,mulai berberes dengan beberapa pegawai.Karena Andien masih sekolah, Andien lebih fleksibel waktunya dari karyawan lainnya.
" Din, apa rempah dan bawang udah di pasok suplier?".
" Udah Mbak Intan, baru saja sampai."
" Tolong beresi bumbu ya Din, kamu lebih rapi".
" Baik mbak".
Andien pun memberesi beberapa bumbu kering ,memindahkan di toples dan tempat stok.
Andien juga membantu mencuci buah,sayur dan beberapa peralatan masak.
Intan tersenyum melihat Andien.Andien anak yang supel,gak berhitung kerja .
Seperti biasa , Andien melayani para customer yang datang silih berganti. Sampai sebuah sapaan membuatnya menoleh.
" Mas Aryo...," ujar Andien.
" Lama gak ketemuan Ndien, mas kangen".
Andien hanya bisa bengong.
" Kok bengong sih Ndien?".
Andien hanya menunduk.
" Mas Aryo mau pesan apa?".
" Pesan apa yang spesial Ndien,yang lama di makan, biar lama bisa liatin dan ngobrol bareng kamu."
" Andien lagi sibuk mas,tuh liat kalau jam segini rame, tolak Andien dengan halus."
" Gak apa apa Ndien,mas tungguin sampai kamu senggang".
Andien hanya bisa menggaruk kepalanya yang gak gatal.
" Makanan disini nasi goreng ganas, pedas, pakai daging kari sapi mas, ada puding jelly, jus ganas, alias buah naga dan nanas.Banyak sih mas,liat ini di menu,ada gambarnya juga."
" Hmmmm, pesan nasi goreng nya,plus teh hangat dan kentang goreng aja Ndien.Andien mau makan bareng?".
" Gak mas, Andien udah makan , terima kasih."
" Andien kerja dulu ya mas ," ujar Andien pamit.
Tatapan mata Aryo mengikuti gerak langkah Andien.Aryo tersenyum melihat uwunya gadis yang sudah lama dia sukai.Andien begitu manis,cantik, dan buat siapa saja jatuh hati padanya.
Andien kembali mengantar makanan pesanan beberapa meja,kemudian Andien kembali mengantarkan pesanan Aryo.
" Ini pesanan nya ya mas".
" Ya Ndien."
" Sudah lumayan sepi Ndien,temani mas makan,kamu pesan aja Ndirn,biar sekalian nanti sama bill nya mas."
" Gak usah mas, kami disini bebas kok boleh minjm, makan, bosnya care.Makanya semua pada betah kerja mas ".
Andien segan buat tidak duduk,dikirain sombong.
Aryo tersenyum.
" Ini oleh oleh buat kamu Ndien, waktu mas tugas di Manado."
" Aduh gak usah repot repot mas,Ndien jadi gak enakan, beneran mas".
" Udah Ndien,cuma oleh oleh kok".
" Makasih ya mas".
" Gimana sekolah nya Ndien?".
" Lagi pengangguran mas, ngikuti kelas percepatan di SMA".
" Kepilih karena nilai testing tertinggi mas".
" Bagus Ndien, fokus sekolah atau badminton?".
" Keduanya,aku gak bisa meninghalkan badminton mas".
" Banyak piala ya Ndien".
" Hasil badminton lumayan juga mas, makanya ora et labora bekerja sambil berdoa, apa yang Andien cita citakan tercapai".
" Amin."
" Pulang nanti kemana ada mau kemana Ndien?".
" Pulang langsung mas".
" Jalan yuk Ndien."
" Maaf mas, Andien masih banyak pekerjaan rumah."
" Yuk lah Ndien,kalau Dimas yang ajak kamu tetap mau".
Andien hanya menunduk.
" Ndien...., panggil salah satu karyawan.
" Andien pamit dulu ya mas".
Andien lega,sesari tadi,Andien sudah memberi kode pada temannya ,agar temannya memanggilnya,dan benar saja ,Juwita memanggil Andien.Andien terbebas.
" Makasih Juwi,sudah bantu aku".
" Ndien ,pakaiannya kan tentara ,pangkatnya lumayan,kayaknya suka sama kamu dehhh".
" Gak ah Juwi, aku gak ada rasa,lagian aku masih baru tamatan SMP lohhh".
" Ahhh,orang aja ada pacaran dari SD".
" Kamu Aja kuper deh Ndien".
" Gak apa apa kuper Juwi, orangtuaku orang susah,aku harus mikirkan meraih gimana mensejahterakan hidup ku dan membantu orangtua ku, menikah sih gampang, tetapi kalau menikah usia muda ,ku gak mikir, karena tahu sendiri, nafasku dari raket".
Juwita tertawa.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jangan Lupa
Like
Vote
Koment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments