" Mak, ikan arsik mamak masak enak kali, adek suka".
" Itu ikan dari camer mu nak, bu bidan.Dia panen hasil kolamnya, banyak di kasi sama kita nak, satu ember, buat adek."
" Wuih semakin jelas ," ujar kak Ester.
" Jelas apanya? " tanya Andien.
" Jelas DP nya dek.Tahu gak dek".
" Gak tahu,hehehehehe", ujar Andien.
" Jelas mematenkan kamu jadi mantu".
" Eitsss kalau gitu jangan makan budi kita mak".
" Tetapi, belum tentu kan mas Dimas mau sama anak ingusan,tamat SMA aja belum".
" Di DP dulu dek, supaya gak di sambar orang.Adek itu cantik, pintar atletis ,cakep"
" Gak ada uang kertas kak, buat bagi, " ujar Andien.
Merekapun tertawa.
" Yang receh tapi bekarung ya dek".
Andien,Ester dan sang mamak tertawa.
" Adek rajin, tiap pagi lari, renang, lompat tali, nyangkut di depan kusen pintu kamar.Adek tetap berjuang".
" Usaha gak akan menghianati hasil,beneran kan bang?.
" Beneran dek, semangat ya dekkkk".
" Buah juga di beri papanya Djmas nak, tadi papa Dimas ajak bapak ke kebun nya, banyak pepaya california nak, manis, nenas, piaang, sayur juga di beri , bapak udah larang, segan bapak nak".
" Andien gak tahu mau ngomong apa pak".
" Punya tetangga yang baik, suatu anugerah ", ujar Ester.
" Bapak sama mamak juga care sama mereka., kalau bu bidan ada hajatan, mamak bantuin masak,masakan mamak kan maknyus, kalau kebun si om lagi panen ,si om ngawasi gak bisa, bapak jadi orang kepercayaan ,bapak kan jujur,makanya si om murah hati banget, sama bapak,walau kita hidup pas pasan,tetapi dari hasil yang jujur, buat besarin kami,benar kan mak,"ujar Ardi.
" Iya nak, walau kita pas pasan ,nurani jangan tergadaikan, jangan di abaikan.Ingat nak, kaya atau miskin sama di hadapan Tuhan,buat apa kita kaya dari hasil korupsi, dari hasil nipu orang, baiknya kita bersyukur, asal rajin kerja ,bawa dalam doa,semua akan Tuhan jamah ,doa doa orang kecil".
" Yuk buruan makan nak, biar istirahat, besok kalian mau kerja lagi, bulan depan adek baru SMA kan, duh bungsu mamak udah besar aja."
" Bungsu bapak juga itu mak",ujar sang bapak tertawa.
Malam itu, Andien tidur dengan pulasnya, setelah merapikan kamar tidurnya. Walau mereka pas pasan, namun kontrakan mereka lumayan besar, mereka ngontrak dari teman sang mamak, ibu itu suaminya sudah meninggal, sedangkan anaknya tinggal di kota. Buat menemaninya,dia mempercayakan rumah kontrakan di samping rumahnya pada sahabatnya.Uang kontrakan juga terfolong murah,teman sang mamak senang,rumah sangat bersih di buat keluarga Andien.Selain itu, dia memiliki keluarga Andien seperti keluarga sendiri.
Pagi itu. Andien melihat sang tetangga menyabuti rumput, seperri biasa ,Andien selalu ringan tangan, bergegas menolong sang ibu.
" Gak usah nak, Andien kan mau bergegas ke cafe depan, nanti kotor."
" Gak apa apa bude, sini Andien cabutu rumput, bude siram bunga nya aja."
" Nanti pinggang bude cenat cenut".
" Iya Ndien,udah tua,kalau hujan semua peggel."
Andien dengan sigap menyabuti rumput,menyapu halaman dan membuang rumput ke tempat sampah.
Sang bude tersenyum.
" Udah cantik, baik, berbudi, jangan berubah yah nak".
" Amin, iya bude."
" Bude doain kamu sukses nak,bude doain kamu mendapatkan pendamping yang baik.Nak Dimas. Nak Anto, ngebet banget kan nak sama kamu".
" Ihhh,bude bigos deeeehhh( biang gosip)."
" Endak loh nak, bu bidan aja baik banget sama kamu, cepetan tamat,pasti di lamar dehhh".
" Aduh bude, Andien kan mau jadi atelit,kalau jadi atelit,gak boleh cepet cepet menikah bude".
" Iya juga yah Ndien, jadi gimana dong".
" Umur masih muda,harus karir dulu bude, mau beli rumah buat mamak dan bapak".
" Yah jangan pindah han nak, teman bude gak ada.Kalau uang kamu udah cukup,tetap disini aja,bude iklas jual rumah ini buat orangtua kamu.Mamak dan bapak kamu,paling baik. Apa apa rusak di rumah, cepet bude di bantu.Bude jatuh di kamar mandi, abangmu Ardi bawa bude seperti ibu sendiri ke rumah sakit."
" Pohon tinggi, mau di bersihkan, bapak dan abang yang tebang."
Sang bude memeluk Andien.
" Kamu dari kecil nolongin bude,pulang sekolah bantuin angkat kain,kalau hujan ,kamu bergegas nolongin bude,rajin nyuci piring, seperti anak sendiri.Bude sudah sayang sama kamu dan kakak mj Ester dan Ardi.Baik baik kali kalian nak, di besarkan orangtua, baik budi kalian."
" Naik deh telinga Andien bude".
" Udah sarapan nak?".
" Udah bude, itu mamak tadi ada masak nasi lemak, udah Andien buat di meja kebesaran bude, di makannya buee, biar gak kumat maag nya".
" Iya nak, makasih."
" Andien pamit ya bude,mau mandi dan beres beres,mau kerja ".
" Bentar lagi SMA kamu nak".
" Iya bude,doain lancar berjaya."
" Pasti nak."
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jangan Lupa
Like
Vote
Koment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments