Andien tersenyum saat Dimas dan dirinya berlatih di lapangan. Dimas menunjukkan beberapa pukulan keras, dan pukulan panjang , saat bermain dengan Andien .
" Sayang banget kamu Dim ,potensi kamu besar , namun lebih memilih kedokteran , ujqr seorang pelatih."
" Hidup tentang memilih pak, gak mungkin menjani dua sekaligus. Tetapi saya gak ."
" Saya mencintai profesi saya ,hidup adalah pilihan, jika rindu saya masih terjun di lapangan sekali seminggu atau dua kali seminggu ."
" Benar Dim , apalagi untuk lulus kedokteran bukan hal gampang , penuh perjuangan ."
" Ini siapa kamu Dim ?".
" Calon pak, " ujar Dimas tersenyum sambil melirik Andien .
" Serius ".
" Ya serius la pak, masa enggak ".
" Kamu ada ada aja Dim, masih kelas 1 SMA sudah di pepet ".
" Namanya juga usaha pak ".
" Ya benar Dim, di pupuk dulu , biar cukup umur ," ujar sang bapak.
Dimas dan sang bapak berpelukan .
" Permainan Andien butuh di asah Dim, karena selama ini tehnik dan skill dia gak ada yang mengarahkan. Jadi butuh bimbingan dan polesan."
" Permainan nya tenang kan pak ."
" Yup , pujulannya keras, net nya bagus, tipis banget di bibir net , berulang ulang mematikan lawan."
" Benar pak , makanya Andien bisa bolak balik dapat juara . Hanya perlu latihan disiplin, latihan ketat dan mengoptimalkan kemampuan membaca strategi lawan ."
" Yang bimbing siapa pak? " tanya Dimas.
" Joko...".
" Joko luar biasa kalau melatih, dia yang pilih Andien saat tahap seleksi dan dia mengatakan , dia akan melatih Andien. Kamu tahu sendiri kreaknya seperti apa , hanya Andien yang dia mau ,yah muridnya satu aja.Gitu memang pelatih kaliber . Katanya ngelatih orang banyak gak ada guna ,jika buang buang waktu. Dia kan pelatih extrim, siper keras ".
" Benar pak , terkenal dari dulu kan."
" Ya nak, begitulah ."
" Tuh dia datang kesini, bakalan nyuri calon kamu," ujar si bapak ngakak.
" Tetapi jujur , Andien cakep kan Dim, liat pemain lain udah bolak balik liatin Andien."
" Bjkan cantik fisik aja pak , Andien cantik hati, itu yang gak dimiliki semua orang ".
" Benar Dim, sesekali bawa ke rjmah, di rumah ada lapangan badmin, nanti ibu di rumah juga ajari yang dia bisa."
" Semakin banyak masukan, semakin banyak siasat dan trik , setidaknya banyak pelatih senior, maka nanti bingung kan , gimana membaca gerak Andien."
Dimas tertawa bareng Andien.
" Apa kamu senang latihan disini Ndien?".
" Senang dong mas, apalagi beasiswa . Pelatihnya juga handal, akhir bulan ini kami akan ada seleksi mas buat kejuaraan , yang pastinya seleksi ketat mas."
" Gimana persiapan Andien?".
" Seperti biasa aja mas, renang, joging, pukulan panjang, smesh dan net jadi biasa aja sihhhh".
" Besok renang sama latihan di rumah yuk Ndien?".
" Ah....renang sama mas malu lah Andien, Andien udah SMA, jogging aja dehhh".
" Ya udah, jogging aja gak masalah.Mas jemput ya Ndien ".
Andie. mengangguk.
" Sini tas raketnya mas bawain ."
Andien memberi tas raketnya pada Dimas.
" Tas nya bagus Ndien, raketnya juga ".
" Ya mas, dj beri seorang nyonya , beliau juga yang memberitahu alamat tempat pelatihan ini".
" Dulu ,disini gak ada beasiswa gitu Ndien,biaya belajar dan latihan mahal pada masa mas ."
" Ya mas, baru satu tahun ini ada perhatian pemerintah . Makanya semua penyaringan dan test dilakukan sangat extra sengit mas".
" Kamu hebat Ndien , bisa masuk pelatihan , lebih semangat lagi yah Ndien, kalau di Surabaya jauh lebih bagus, pusat pelatihan lebih luas, tetapi mereka kan sudah berprestasi baru banyakan di kimpulkan disana Ndien. "
" Ya mas, Andien lebih betah disini dulu, nanti selesai sekolah baru mikir mas. Liat peruntungan kemana nantinya."
Dimas mengusap kepala Andien . Wajah Andien bersemu merah.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jangan Lupa
Like
Vote
Koment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments