Bab 17. Hadiah untuk Lintang

Seluruh karyawan berhamburan berbaris di depan pintu masuk untuk menyambut tamu spesial. Seumur-umur ini pertama kali seorang Yudha Anggara menginjakkan kakinya di butik sang mama. Memakai kaos hitam lengan pendek dengan merek termahal di dunia, serta celana jeans berwarna putih menyempurnakan  ketampanan pria itu. Tak lupa jam tangan mahal dan sepatu berkualitas menjadi langganan anggota tubuh kekarnya. 

Berjalan gontai  tanpa beban. Wajahnya berseri menggambarkan jika hidupnya sudah tenang. Kerumitan yang pernah terjadi kini sudah lepas. Tinggal menata kembali masa depan yang lebih cerah bersama putra tercinta. Mencari tambatan hati yang ikhlas mencintai dirinya yang berstatus duda. 

"Selamat sore, Pak," sapa manajer yang bernama Regina sambil membungkuk ramah. Melirik sekilas lalu membungkuk lagi seperti yang lain. 

Yudha membalas dengan anggukan kecil. Matanya tertuju pada deretan baju wanita yang ada di sebelah kiri. 

"Apa ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Regina mengikuti langkah Yudha. 

Berhenti didepan gaun mewah. Tangannya mengulur, menyentuh dan menyikap baju yang menggantung di depannya. Membayangkan Lintang yang memakai baju itu, pasti sangat cantik. 

Apa dia suka baju yang seperti ini?

Yudha sedikit ragu. Ia mengingat tampilan sederhana Lintang, lalu beralih ke arah beberapa baju yang tidak terlalu glamour namun tetap mewah dan elegan.

"Regina… "

Yudha memanggil sang manajer yang sedikit jauh darinya.

"Saya, Pak." Regina menyapa dari belakang, matanya terus menatap tangan Yudha yang sibuk memilih baju. Tampak bingung dengan dua model baju yang berbeda, namun warnanya sama. 

"Menurut kamu perempuan lebih suka mana? Yang ini atau yang ini?" Menunjukkan dua baju bersamaan. Ingin membeli dua-duanya, namun sangat berlebihan, takut Lintang marah dan menganggapnya menghina.

Regina tersenyum, Sebagai orang yang sudah ahli melayani banyak wanita kalangan papan atas, ia yang lebih tahu mana yang lebih disukai kaum hawa.

"Kalau menurut saya yang ini, Pak." Memegang baju yang ada di tangan kiri Yudha. Menjelaskan pernak-pernik yang menghiasi kain itu.

Sebuah gaun off-shoulder warna pink muda. Terdapat gabungan aksen tulle, satin, dan totol di dalamnya yang akan menambah keanggunan si pemakai.

Yudha mengukur baju itu dengan tubuh Regina, kurang lebih tinggi Lintang dan wanita itu pun hampir sama, hanya saja tubuh Lintang lebih ramping daripada Regina.

"Untuk bu Natalie ya, Pak?"

Kabar tentang perselingkuhan itu sudah terdengar ke seluruh penjuru, namun perceraian Yudha dan mantan istrinya hanya segelintir orang yang tahu.

"Tidak, untuk saudara jauh," jawab Yudha meletakkan baju yang tidak dipilih Regina. 

"Memangnya umurnya berapa, Pak?" tanya Regina lagi. 

Berapa ya? 

"Sekitar dua puluh tiga tahun," jawab Yudha asal, ia hanya menghitung dari masa Lintang sekolah, kuliah dan bekerja di kantornya. 

"Ini cocok, Pak. Saya yakin saudara bapak pasti suka."

"Lalu sepatunya harus yang bagaimana?" tanya Yudha lagi. Ia benar-benar tidak ingin salah pilih.

Regina meninggalkan Yudha. Mengambil salah satu koleksi sepatu termahal yang ada di toko milik Bu Indri.

"Ini, Pak." Sepasang high heels yang tidak terlalu tinggi. Tampilannya simple dengan warna yang pas seperti gaun tadi.

"Kalau begitu kamu bungkus yang rapi. Nanti kalau sudah selesai, antar ke kantor. Ingat, jangan sampai mama tahu," ucap Yudha sedikit pelan. Takut ketahuan yang lainnya. Ia membayar sesuai prosedur. Takut mamanya menginterogasi. 

Kedua alis Regina mengerut melihat sikap Yudha yang nampak celingukan seperti maling.

Memangnya ini untuk siapa, kalau untuk saudara nggak mungkin disembunyikan dari ibu, apa jangan-jangan pak Yudha membalas perselingkuhan Bu Natalie. 

Regina menatap Yudha dengan tatapan curiga. 

Yang ada di balik cctv tersenyum tipis. Matanya fokus pada punggung Yudha yang menghilang di balik pintu kaca transparan. Mengambil ponsel dan menghubungi orang kepercayaan yang dari tadi melayani putranya.

"Regina, kamu ke ruanganku sekarang!" titah wanita yang dari tadi diam-diam mengamati setiap pengunjung yang datang. 

Regina datang, membawa baju dan sepatu yang diminta Yudha. Meletakkannya di atas meja, tepatnya di depan sang pemilik butik. Yaitu Bu Indri.  

"Tadi Yudha bilang apa?"

"Pak Yudha bilang ini untuk saudaranya, Bu. Dia menyuruh saya mengirim ke kantor. Katanya lagi, jangan sampai Ibu tahu." ucap Regina jujur. 

Kira-kira untuk siapa. Apa dia sudah punya calon istri, apa ini ada hubungannya dengan tante cantik yang sering di bilang Lion.

Bu Indri kembali menghubungi seseorang yang sangat berpengaruh di kehidupan anaknya. Kali ini Ia tak mau tinggal diam, takut Yudha salah pilih lagi.

Namun sayang, telepon Andreas tidak bisa dihubungi membuat Bu Indri kesal. 

Tak hanya membeli baju di butik, Yudha beralih ke sebuah toko perhiasan yang ada di pusat kota. Ia sering mengantar Natalie berbelanja di sana, dan yakin jika toko itu mempunyai perhiasan yang terbaik.

Seperti karyawan yang ada di butik, karyawan di toko itu pun heran dengan kedatangan Yudha. Jika biasanya ia bersama Natalie, pria itu nampak seorang diri dan langsung memilih beberapa perhiasan mewah.

Meskipun tidak yakin akan diterima baik oleh Lintang, Yudha tetap ingin memberikan itu sebagai balasan karena sudah rela memenuhi permintaan Lion.

Di sisi lain

Hampir satu jam penuh Lintang membongkar isi lemari, satu pun ia tak menemukan baju yang layak untuk ke pesta. Selama ini ia hanya membeli baju kantor dan baju biasa. Bukan baju mewah ala orang berduit. 

"Aku harus pakai apa? Apa sebaiknya aku batalkan saja, tapi kasihan Lion, Aku sudah terlanjur janji padanya. Aku nggak mau dia kecewa terus." 

Kesal tak berujung. Lintang mengacak rambutnya, menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Ia bangun lagi, mengecek kartu Atm. Menggaruk kepalanya saat melihat saldo nya semakin menipis.

"Nggak mungkin aku datang dengan tangan kosong. Aku juga ingin membeli sesuatu untuk Lion." Menggerutu sendiri. Menggigit jari-jarinya. Mencari cara untuk membagi uang nya. Berguling-guling berharap otaknya bisa encer. Duduk lagi di tepi ranjang. menjambak rambutnya yang semakin berantakan.

Tanpa sengaja, matanya menangkap gaun putih berenda yang ada di balik tumpukan baju.

Akhirnya Allah memberinya petunjuk. Lintang meraih baju itu dan menjewernya. Tidak ada yang robek. Warnanya juga belum luntur. Hanya ada satu kancing yang perlu diperbaiki. Meskipun tak baru, setidaknya masih layak dipakai.

Masih teringat jelas, baju itu adalah kado terakhir dari ibunya saat ulang tahun yang ke tujuh belas. 

"Aku pakai ini saja. Lebih baik uangnya untuk membeli robot."

Lintang langsung beranjak. Membawa bajunya ke belakang untuk dicuci. Meskipun mentari hampir tenggelam, Lintang berharap baju itu bisa kering dalam waktu semalam.

Demi kamu, tante akan datang.

Terpopuler

Comments

Sari Dewi

Sari Dewi

makin ngegemesin aja

2024-02-27

1

Dewi Zahra

Dewi Zahra

aku suka

2023-06-27

2

Cinta Rodriques

Cinta Rodriques

dulu dihina ktx miskin...g pantas,sekarang authour bikin yud jg a sibuk bngt ..

2023-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penggebrekan di kamar hotel
2 Bab 2. Pulang ke rumah orang tua
3 Bab 3. Awal pertemuan
4 Bab 4. Kumat
5 Bab 5. Permintaan Lion
6 Bab 6. Anggara?
7 Bab 7. Kecelakaan kecil
8 Bab 8. Menemukan cara
9 Bab 9. Bertemu lagi
10 Bab 10. 5 tahun lalu ( part 1)
11 Bab 11. Disuapi tante cantik
12 Bab 12. Bercerita lewat telepon
13 Bab 13. Resmi bercerai
14 Bab 14. Akhirnya keluar juga
15 Bab 15. Mendonorkan darah
16 Bab 16. Getaran aneh
17 Bab 17. Hadiah untuk Lintang
18 Bab 18. Mulai menduga
19 Bab 19. Merasa tersisih
20 Bab 20. Mulai terkuak
21 Bab 21. Terluka
22 Bab 22. Hampir saja
23 Bab 23. Terbongkar
24 Bab 24. Berhutang
25 Bab 25. Tidur di rumah Yudha
26 Bab 26. Sarapan bersama
27 Bab 27. Kembali bekerja
28 Bab 28. Periksa
29 Bab 29. Melamar
30 Bab 30. Menerima
31 Bab 31. Temurun dari sang ayah
32 Bab 32. Mencoba mengerti
33 Bab 33. Motor baru
34 Bab 34. Kalah telak
35 Bab 35. Hp baru
36 Bab 36. Menikah
37 Bab 37. Belum siap
38 Bab 38. Pindah rumah
39 Bab 39. Mencium
40 Bab 40. Naik motor
41 Bab 41. Curiga
42 Bab 42. Membantu Claire
43 Bab 43. Tidak berubah
44 Bab 44. Kejadian tak terduga
45 Bab 45. Luluh
46 Bab 46. Wejangan dari Luna
47 Bab 47. Cicak di kamar Lintang
48 Bab 48. Jebol gawang
49 Bab 49. Ronde kedua
50 Bab 50. Menutupi tanda merah
51 Bab 51. Petak umpet
52 Bab 52. Kamar dalam ruangan
53 Bab 53. Kemarahan Gita
54 Bab 54. Resign
55 Bab 55. Kabar baik
56 Bab 56. Kesembuhan bu Fatimah
57 Bab 57. Berpisah
58 Bab 58. Alasan
59 Bab 59. Dipecat
60 Bab 60. Ketahuan
61 Bab 61. Mereda
62 Bab 62. Akhirnya bertemu
63 Bab 63. Claire datang
64 Bab 64. Basmi dengan insektisida
65 Bab 65. Minta cerai
66 Bab 66. Aneh
67 Bab 67. Jangan pergi!
68 Bab 68. Rumah lama
69 Bab 69. Kesadaran Bian
70 Bab 70. Sadar
71 Bab 71. Gagal
72 Bab 72. Rencana Natalie
73 Bab 73. Syarat
74 Bab 74. Pendarahan
75 Bab 75. Peringatan
76 Bab 76. Menyatukan
77 Bab 77. Pengaruh buruk
78 Bab 78. Teman lama
79 Bab 79. Rasa
80 Bab 80. Galau
81 Bab 81. Mengungkap isi hati
82 Bab 82. Modal nekad
83 Bab 83. Melamar
84 Bab 84. Ungkapan
85 Bab 85. Penjelasan
86 Bab 86. Kejutan
87 Bab 87. Menikmati malam bersama
88 Bab 88. Pencarian
89 Bab 89. Menemukan Lintang
90 Bab 90. Jam tangan
91 Bab 91. Kabar buruk
92 Bab 92. Masih tak percaya
93 Bab 93. Kesetiaan Andreas
94 Bab 94. Wasiat
95 Bab 95. Tangisan Lion
96 Bab 96. Klarifikasi
97 Bab 97. Melepas beban
98 Bab 98. Berangkat ke Singapura
99 Bab 99. Titik terang
100 Bab 100. Sadar
101 Bab 101. Hukuman untuk Claire
102 Bab 102. Rencana Yudha
103 Bab 103. Ulang tahun pernikahan
104 104. Pulang
105 Bab 105. Lion diculik
106 Bab 106. Permintaan maaf
107 Bab 107. Melarikan diri
108 Bab 108. Tertangkap
109 Bab 109. Kepatuhan Lion
110 Bab 110. Hanya masa lalu
111 Bab 111. Jujur
112 Bab 112. Bertemu
113 Bab 113. Indira dan Keanu
114 Bab 114. Ketegangan Indira
115 Bab 115. Panik
116 Bab 116. Rembulan
117 Bab 117. Melamar
118 Bab 118. Mulai mesum
119 Bab 119. Tersiram kopi
120 Bab 120. Kecewa
121 Bab 121. Melamar di depan kedua orang tua
122 Bab 122. Keanu pengen kawin
123 Bab 123. Cemburu
124 Bab 124. Putus
125 Bab 125. Pengakuan Indira
126 Bab 126. Tamat
127 Novel baru sudah rilis
128 Promosi novel baru
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1. Penggebrekan di kamar hotel
2
Bab 2. Pulang ke rumah orang tua
3
Bab 3. Awal pertemuan
4
Bab 4. Kumat
5
Bab 5. Permintaan Lion
6
Bab 6. Anggara?
7
Bab 7. Kecelakaan kecil
8
Bab 8. Menemukan cara
9
Bab 9. Bertemu lagi
10
Bab 10. 5 tahun lalu ( part 1)
11
Bab 11. Disuapi tante cantik
12
Bab 12. Bercerita lewat telepon
13
Bab 13. Resmi bercerai
14
Bab 14. Akhirnya keluar juga
15
Bab 15. Mendonorkan darah
16
Bab 16. Getaran aneh
17
Bab 17. Hadiah untuk Lintang
18
Bab 18. Mulai menduga
19
Bab 19. Merasa tersisih
20
Bab 20. Mulai terkuak
21
Bab 21. Terluka
22
Bab 22. Hampir saja
23
Bab 23. Terbongkar
24
Bab 24. Berhutang
25
Bab 25. Tidur di rumah Yudha
26
Bab 26. Sarapan bersama
27
Bab 27. Kembali bekerja
28
Bab 28. Periksa
29
Bab 29. Melamar
30
Bab 30. Menerima
31
Bab 31. Temurun dari sang ayah
32
Bab 32. Mencoba mengerti
33
Bab 33. Motor baru
34
Bab 34. Kalah telak
35
Bab 35. Hp baru
36
Bab 36. Menikah
37
Bab 37. Belum siap
38
Bab 38. Pindah rumah
39
Bab 39. Mencium
40
Bab 40. Naik motor
41
Bab 41. Curiga
42
Bab 42. Membantu Claire
43
Bab 43. Tidak berubah
44
Bab 44. Kejadian tak terduga
45
Bab 45. Luluh
46
Bab 46. Wejangan dari Luna
47
Bab 47. Cicak di kamar Lintang
48
Bab 48. Jebol gawang
49
Bab 49. Ronde kedua
50
Bab 50. Menutupi tanda merah
51
Bab 51. Petak umpet
52
Bab 52. Kamar dalam ruangan
53
Bab 53. Kemarahan Gita
54
Bab 54. Resign
55
Bab 55. Kabar baik
56
Bab 56. Kesembuhan bu Fatimah
57
Bab 57. Berpisah
58
Bab 58. Alasan
59
Bab 59. Dipecat
60
Bab 60. Ketahuan
61
Bab 61. Mereda
62
Bab 62. Akhirnya bertemu
63
Bab 63. Claire datang
64
Bab 64. Basmi dengan insektisida
65
Bab 65. Minta cerai
66
Bab 66. Aneh
67
Bab 67. Jangan pergi!
68
Bab 68. Rumah lama
69
Bab 69. Kesadaran Bian
70
Bab 70. Sadar
71
Bab 71. Gagal
72
Bab 72. Rencana Natalie
73
Bab 73. Syarat
74
Bab 74. Pendarahan
75
Bab 75. Peringatan
76
Bab 76. Menyatukan
77
Bab 77. Pengaruh buruk
78
Bab 78. Teman lama
79
Bab 79. Rasa
80
Bab 80. Galau
81
Bab 81. Mengungkap isi hati
82
Bab 82. Modal nekad
83
Bab 83. Melamar
84
Bab 84. Ungkapan
85
Bab 85. Penjelasan
86
Bab 86. Kejutan
87
Bab 87. Menikmati malam bersama
88
Bab 88. Pencarian
89
Bab 89. Menemukan Lintang
90
Bab 90. Jam tangan
91
Bab 91. Kabar buruk
92
Bab 92. Masih tak percaya
93
Bab 93. Kesetiaan Andreas
94
Bab 94. Wasiat
95
Bab 95. Tangisan Lion
96
Bab 96. Klarifikasi
97
Bab 97. Melepas beban
98
Bab 98. Berangkat ke Singapura
99
Bab 99. Titik terang
100
Bab 100. Sadar
101
Bab 101. Hukuman untuk Claire
102
Bab 102. Rencana Yudha
103
Bab 103. Ulang tahun pernikahan
104
104. Pulang
105
Bab 105. Lion diculik
106
Bab 106. Permintaan maaf
107
Bab 107. Melarikan diri
108
Bab 108. Tertangkap
109
Bab 109. Kepatuhan Lion
110
Bab 110. Hanya masa lalu
111
Bab 111. Jujur
112
Bab 112. Bertemu
113
Bab 113. Indira dan Keanu
114
Bab 114. Ketegangan Indira
115
Bab 115. Panik
116
Bab 116. Rembulan
117
Bab 117. Melamar
118
Bab 118. Mulai mesum
119
Bab 119. Tersiram kopi
120
Bab 120. Kecewa
121
Bab 121. Melamar di depan kedua orang tua
122
Bab 122. Keanu pengen kawin
123
Bab 123. Cemburu
124
Bab 124. Putus
125
Bab 125. Pengakuan Indira
126
Bab 126. Tamat
127
Novel baru sudah rilis
128
Promosi novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!