Bab 11. Disuapi tante cantik

Dalam hitungan jam, Yudha sudah mendapatkan bukti keburukan Natalie, dari foto yang dikirim orang suruhan nya itu nampak Natalie sedang mabuk di sebuah klub malam. Kepercayaan yang diberikan Yudha ternyata di salah artikan dengan perbuatan yang tak pantas bagi seorang ibu. 

Ternyata kamu tak sebaik yang aku kira. 

Yudha menggenggam ponsel yang ada di tangannya. Kini ia sudah sudah memiliki kekuatan untuk percaya diri, kesempatan mendapatkan Lion lebih besar. Kemenangan ada di depan mata membuatnya antusias untuk melangkah. 

Yudha menghubungi orang suruhannya untuk menjalankan perintah selanjutnya. Mengucapkan apa yang harus dilakukan setelah itu. Sebab, ia tak mau sedikitpun memberi celah pada Natalie untuk memenangkan hak asuh Lion. 

Andreas masuk membawa laporan di tangannya. Diikuti pelayan yang membawa makanan untuk Lion dan Yudha. 

"Letakkan saja di situ!" titah Yudha menunjuk meja yang ada di samping Lion bermain. 

Pelayan itu keluar setelah menyiapkan piring dan lainnya. Yudha memeriksa laporan yang dibawa Andreas secara teliti. Dalam urusan asmara ia boleh lengah dan kecolongan. Namun tidak dalam pekerjaan, tetap kompeten meskipun pikirannya kacau. 

"Aku sudah mendapatkan bukti untuk memenangkan Lion." Kata Yudha penuh percaya diri. Membuka foto dan menunjukkan pada Andreas. Menatap punggung Lion yang sibuk dengan mainannya. Bersiap menjadi ibu dan juga ayah bagi bocah itu. 

"Saya akan segera urus semuanya. Semoga berjalan seperti yang bapak harapkan," jawab Andreas yang sebenarnya pun sudah mengumpulkan bukti perselingkuhan Natalie. 

Andreas beranjak menghampiri Lion. Ikut duduk dan mengambil mainan robot. 

"Mau disuapi, Om," tawar Andreas basa-basi. Ia tahu, Lion tidak mungkin mau dengannya. 

Lion menggeleng tanpa suara. Membalikkan tubuh mungilnya. Menatap sang ayah yang melipat kemeja putihnya. 

"Mau makan sama tante cantik," pinta Lion manja. Memasang wajah memelas yang ia yakini akan berhasil mengelabui papanya. 

Hehehe ada mak comblang. Belum juga duda, anaknya sudah minta emak baru. 

Andreas mengelus tengkuk lehernya. Lion benar-benar membuat Yudha mati kutu. Pria yang selama ini tidak pernah berinteraksi dengan karyawannya kini harus ia lakukan demi putranya. 

"Boleh ya, Pa?" 

Permintaan yang sederhana namun sulit untuk dipenuhi oleh Yudha. Pernikahannya dengan Natalie memberikannya banyak pelajaran yang berharga termasuk memilih pasangan hidup dan orang yang dekat dengan Lion. 

"Kasihan Lion, Pak," sambung Andreas menahan tawa. 

"Baiklah, tapi Lion janji tidak boleh rewel."

Lion melompat kegirangan. Andreas menghubungi pak Setiawan dan mengatakan seperti perintah Yudha. 

Lantai sepuluh

Pak Setiawan keluar dari ruangannya. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Lintang pun nampak santai di luar ruangan. 

"Lintang," panggil pak Setiawan dengan lantang. 

Berjalan pelan menghampiri sang bos. Membungkuk ramah sebagai sapaan hormat. 

"Pak Yudha menyuruhmu datang ke ruangannya. Beliau ada di lantai lima belas," ucap Pak Setiawan. 

Meskipun hatinya menolak, Lintang tetap mengangguk. Suaranya tertahan di ujung tenggorokan membuat Lintang membisu. 

Mau apa lagi dia, apa belum puas membuat ibuku gila, gerutu Lintang dalam hati. 

Gita menghampiri Lintang yang masih mematung di tempat. 

"Ada apa?" tanya Gita, menatap punggung pak Setiawan berlalu. 

"Pak Yudha menyuruhku ke ruangannya," ucap Lintang dengan nada datar. 

Berbeda dengan Lintang yang nampak malas, Gita terkejut bukan main. 

"Sejak kapan dia mengenalmu?" tanya Gita berbisik, takut karyawan lain ikut kepo dengan perintah yang menurutnya sangat langka itu. 

"Sejak Lion mengenalku, karena Pak Yudha adalah papanya Lion." Lintang menjelaskan sembari menekan tombol lift. 

Rasa kecewa menyelimuti hati Gita saat mengetahui status Yudha yang ternyata sudah menikah. 

Setelah keluar dari lift, mata Lintang langsung menatap ke arah pintu yang bertuliskan nama Yudha beserta pangkatnya. 

Kakinya terus melangkah melewati beberapa karyawan yang melintas, tak ada yang menyapanya. Mereka sibuk bercakap dengan rekan kerja lainnya.

"Hai, mau apa kamu ke sini?" pekik wanita cantik menghampiri Lintang yang hampir mengetuk pintu ruangan Yudha. Wajahnya ketus, menatap penampilan Lintang dari atas hingga bawah dengan tatapan aneh. 

"Pak Yudha tidak menerima tamu sembarangan, termasuk karyawan biasa seperti kamu," imbuhnya. 

"Tapi dia sendiri yang memanggilku, apa salah seorang bos bertemu dengan karyawannya. Tanpa orang bawahan atasan pun tidak akan menjadi apa-apa," ucap Lintang dengan berani. Hatinya yang dibalut rasa benci membuatnya tidak takut apapun. 

"Dasar nggak tahu diri." 

Pintu terbuka lebar membuat kedua wanita itu menoleh. 

"Hilya, biarkan dia masuk," ucap Yudha dengan suara berat. 

Apa, Pak Yudha membiarkan wanita ini masuk, jangan-jangan dia sudah merayunya. 

"Silakan!" Yudha memberi jalan pada Lintang untuk ke ruangannya. 

"Tante cantik," seru Lion dari arah sofa.

Lintang tersenyum tipis. 

Ruangan yang sangat mewah. Semua barang yang ada di ruangan itu terlihat mahal. Banyak pajangan yang menggantung di dinding memanjakan mata. Di bagian pojok ada lemari kaca yang di dalamnya terdapat banyak piala dan juga penghargaan lainnya. 

Lintang duduk disamping Lion. Menatap makanan yang ada di meja. 

Yudha pun masuk, kemudian duduk di kursi kerjanya. Masih sama, raut wajah Lintang nampak cuek dan tak memberi hormat pada nya. 

"Lion maunya makan sama kamu," ucap Yudha ke inti. 

"Tapi pekerjaan saya belum selesai, Pak," ucap Lintang tanpa menoleh. Kedua tangannya saling meremas seraya  memunggungi Yudha. 

Kebencian macam apa yang ia terapkan. Wajah Lion mengalahkan segalanya hingga Lintang sedikit terhuyung. Sisi lembutnya pun kembali lagi.

"Tidak apa-apa, nanti biar pak Setiawan yang mengurus semuanya."

Memangnya istrinya kemana, kenapa harus memintaku, bukankah dia orang kaya, kenapa nggak bawa baby sitter. 

Tanpa berpikir panjang, Lintang langsung mengambilkan makanan yang diinginkan Lion. 

Hampir sepuluh menit, telinga Yudha dihiasi dengan canda tawa dari Lion dan Lintang, berbeda dengan Natalie yang selalu menyerahkan urusan Putranya pada pengasuh, Lintang sangat sabar saat menyuapi sang buah hati. Menceritakan dongeng yang ia sendiri tak pernah mendengarnya. 

"Tante cantik, mau nggak tidur denganku?" 

Yudha yang baru saja menyeruput kopi tersedak dan batuk, sedangkan Lintang membulatkan matanya. Tak menyangka, permintaan Lion justru menjeratnya dalam sebuah masalah baru. 

Aku harus menjawab apa. 

Dada Lintang bergemuruh hebat, jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Kali ini rasa benci nya pada Yudha lenyap, kelucuan Lion mencabut akar kebencian yang ia tanam dalam-dalam. 

"Kan ada mamanya Lion, lagipula tante harus menemani ibunya tante di rumah." 

Hanya itu alasan yang tepat untuk menolak permintaan Lion. 

Lion memanyunkan bibir. Menepis sendok yang ada di tangan Lintang lalu melipat kedua tangannya, alih-alih marah pada Lintang. 

"Tante cantik nggak sayang sama Lion?"

Huaaaa huaaaa

Menangis lebay, padahal sedikit pun tak ada airmata yang menetes di pipi gembul nya.

Kenapa dia nggak mau bantuin aku, menyebalkan. 

Pertemuan kedua membuat Yudha masih merasa canggung. Ingin membantu, takut Lintang tak terima, akhirnya ia diam. 

Begitu juga dengan Lintang yang merasa terpojok, ingin meminta bantuan Yudha, namun gengsi dan akhirnya ia mengangguk setuju, entah yang terpenting bisa membuat Lion diam. 

Terpopuler

Comments

d.stywn

d.stywn

tapi syng wanita itu ialah orng yg keluarganya pernah kalian rendahkan dan hina/Smug/

2023-11-21

3

Molive(virgo girl)♍

Molive(virgo girl)♍

lintang pokoknya jangan
ingat kau udah dihina sedemikian
rupah kamu harus balas biar kapok..
klo untuk anak nya
jangan karna dia cuman anak kecil yg jadi korban brokeng home
😊😊😊

2023-08-29

1

Rosyanti

Rosyanti

boleh boleh aja menolak perjodohan tp jangan merendahkan orang dong kan menyakiti hati orang itu kan dosa akhirnya kena batunya baru tau rssa

2023-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penggebrekan di kamar hotel
2 Bab 2. Pulang ke rumah orang tua
3 Bab 3. Awal pertemuan
4 Bab 4. Kumat
5 Bab 5. Permintaan Lion
6 Bab 6. Anggara?
7 Bab 7. Kecelakaan kecil
8 Bab 8. Menemukan cara
9 Bab 9. Bertemu lagi
10 Bab 10. 5 tahun lalu ( part 1)
11 Bab 11. Disuapi tante cantik
12 Bab 12. Bercerita lewat telepon
13 Bab 13. Resmi bercerai
14 Bab 14. Akhirnya keluar juga
15 Bab 15. Mendonorkan darah
16 Bab 16. Getaran aneh
17 Bab 17. Hadiah untuk Lintang
18 Bab 18. Mulai menduga
19 Bab 19. Merasa tersisih
20 Bab 20. Mulai terkuak
21 Bab 21. Terluka
22 Bab 22. Hampir saja
23 Bab 23. Terbongkar
24 Bab 24. Berhutang
25 Bab 25. Tidur di rumah Yudha
26 Bab 26. Sarapan bersama
27 Bab 27. Kembali bekerja
28 Bab 28. Periksa
29 Bab 29. Melamar
30 Bab 30. Menerima
31 Bab 31. Temurun dari sang ayah
32 Bab 32. Mencoba mengerti
33 Bab 33. Motor baru
34 Bab 34. Kalah telak
35 Bab 35. Hp baru
36 Bab 36. Menikah
37 Bab 37. Belum siap
38 Bab 38. Pindah rumah
39 Bab 39. Mencium
40 Bab 40. Naik motor
41 Bab 41. Curiga
42 Bab 42. Membantu Claire
43 Bab 43. Tidak berubah
44 Bab 44. Kejadian tak terduga
45 Bab 45. Luluh
46 Bab 46. Wejangan dari Luna
47 Bab 47. Cicak di kamar Lintang
48 Bab 48. Jebol gawang
49 Bab 49. Ronde kedua
50 Bab 50. Menutupi tanda merah
51 Bab 51. Petak umpet
52 Bab 52. Kamar dalam ruangan
53 Bab 53. Kemarahan Gita
54 Bab 54. Resign
55 Bab 55. Kabar baik
56 Bab 56. Kesembuhan bu Fatimah
57 Bab 57. Berpisah
58 Bab 58. Alasan
59 Bab 59. Dipecat
60 Bab 60. Ketahuan
61 Bab 61. Mereda
62 Bab 62. Akhirnya bertemu
63 Bab 63. Claire datang
64 Bab 64. Basmi dengan insektisida
65 Bab 65. Minta cerai
66 Bab 66. Aneh
67 Bab 67. Jangan pergi!
68 Bab 68. Rumah lama
69 Bab 69. Kesadaran Bian
70 Bab 70. Sadar
71 Bab 71. Gagal
72 Bab 72. Rencana Natalie
73 Bab 73. Syarat
74 Bab 74. Pendarahan
75 Bab 75. Peringatan
76 Bab 76. Menyatukan
77 Bab 77. Pengaruh buruk
78 Bab 78. Teman lama
79 Bab 79. Rasa
80 Bab 80. Galau
81 Bab 81. Mengungkap isi hati
82 Bab 82. Modal nekad
83 Bab 83. Melamar
84 Bab 84. Ungkapan
85 Bab 85. Penjelasan
86 Bab 86. Kejutan
87 Bab 87. Menikmati malam bersama
88 Bab 88. Pencarian
89 Bab 89. Menemukan Lintang
90 Bab 90. Jam tangan
91 Bab 91. Kabar buruk
92 Bab 92. Masih tak percaya
93 Bab 93. Kesetiaan Andreas
94 Bab 94. Wasiat
95 Bab 95. Tangisan Lion
96 Bab 96. Klarifikasi
97 Bab 97. Melepas beban
98 Bab 98. Berangkat ke Singapura
99 Bab 99. Titik terang
100 Bab 100. Sadar
101 Bab 101. Hukuman untuk Claire
102 Bab 102. Rencana Yudha
103 Bab 103. Ulang tahun pernikahan
104 104. Pulang
105 Bab 105. Lion diculik
106 Bab 106. Permintaan maaf
107 Bab 107. Melarikan diri
108 Bab 108. Tertangkap
109 Bab 109. Kepatuhan Lion
110 Bab 110. Hanya masa lalu
111 Bab 111. Jujur
112 Bab 112. Bertemu
113 Bab 113. Indira dan Keanu
114 Bab 114. Ketegangan Indira
115 Bab 115. Panik
116 Bab 116. Rembulan
117 Bab 117. Melamar
118 Bab 118. Mulai mesum
119 Bab 119. Tersiram kopi
120 Bab 120. Kecewa
121 Bab 121. Melamar di depan kedua orang tua
122 Bab 122. Keanu pengen kawin
123 Bab 123. Cemburu
124 Bab 124. Putus
125 Bab 125. Pengakuan Indira
126 Bab 126. Tamat
127 Novel baru sudah rilis
128 Promosi novel baru
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1. Penggebrekan di kamar hotel
2
Bab 2. Pulang ke rumah orang tua
3
Bab 3. Awal pertemuan
4
Bab 4. Kumat
5
Bab 5. Permintaan Lion
6
Bab 6. Anggara?
7
Bab 7. Kecelakaan kecil
8
Bab 8. Menemukan cara
9
Bab 9. Bertemu lagi
10
Bab 10. 5 tahun lalu ( part 1)
11
Bab 11. Disuapi tante cantik
12
Bab 12. Bercerita lewat telepon
13
Bab 13. Resmi bercerai
14
Bab 14. Akhirnya keluar juga
15
Bab 15. Mendonorkan darah
16
Bab 16. Getaran aneh
17
Bab 17. Hadiah untuk Lintang
18
Bab 18. Mulai menduga
19
Bab 19. Merasa tersisih
20
Bab 20. Mulai terkuak
21
Bab 21. Terluka
22
Bab 22. Hampir saja
23
Bab 23. Terbongkar
24
Bab 24. Berhutang
25
Bab 25. Tidur di rumah Yudha
26
Bab 26. Sarapan bersama
27
Bab 27. Kembali bekerja
28
Bab 28. Periksa
29
Bab 29. Melamar
30
Bab 30. Menerima
31
Bab 31. Temurun dari sang ayah
32
Bab 32. Mencoba mengerti
33
Bab 33. Motor baru
34
Bab 34. Kalah telak
35
Bab 35. Hp baru
36
Bab 36. Menikah
37
Bab 37. Belum siap
38
Bab 38. Pindah rumah
39
Bab 39. Mencium
40
Bab 40. Naik motor
41
Bab 41. Curiga
42
Bab 42. Membantu Claire
43
Bab 43. Tidak berubah
44
Bab 44. Kejadian tak terduga
45
Bab 45. Luluh
46
Bab 46. Wejangan dari Luna
47
Bab 47. Cicak di kamar Lintang
48
Bab 48. Jebol gawang
49
Bab 49. Ronde kedua
50
Bab 50. Menutupi tanda merah
51
Bab 51. Petak umpet
52
Bab 52. Kamar dalam ruangan
53
Bab 53. Kemarahan Gita
54
Bab 54. Resign
55
Bab 55. Kabar baik
56
Bab 56. Kesembuhan bu Fatimah
57
Bab 57. Berpisah
58
Bab 58. Alasan
59
Bab 59. Dipecat
60
Bab 60. Ketahuan
61
Bab 61. Mereda
62
Bab 62. Akhirnya bertemu
63
Bab 63. Claire datang
64
Bab 64. Basmi dengan insektisida
65
Bab 65. Minta cerai
66
Bab 66. Aneh
67
Bab 67. Jangan pergi!
68
Bab 68. Rumah lama
69
Bab 69. Kesadaran Bian
70
Bab 70. Sadar
71
Bab 71. Gagal
72
Bab 72. Rencana Natalie
73
Bab 73. Syarat
74
Bab 74. Pendarahan
75
Bab 75. Peringatan
76
Bab 76. Menyatukan
77
Bab 77. Pengaruh buruk
78
Bab 78. Teman lama
79
Bab 79. Rasa
80
Bab 80. Galau
81
Bab 81. Mengungkap isi hati
82
Bab 82. Modal nekad
83
Bab 83. Melamar
84
Bab 84. Ungkapan
85
Bab 85. Penjelasan
86
Bab 86. Kejutan
87
Bab 87. Menikmati malam bersama
88
Bab 88. Pencarian
89
Bab 89. Menemukan Lintang
90
Bab 90. Jam tangan
91
Bab 91. Kabar buruk
92
Bab 92. Masih tak percaya
93
Bab 93. Kesetiaan Andreas
94
Bab 94. Wasiat
95
Bab 95. Tangisan Lion
96
Bab 96. Klarifikasi
97
Bab 97. Melepas beban
98
Bab 98. Berangkat ke Singapura
99
Bab 99. Titik terang
100
Bab 100. Sadar
101
Bab 101. Hukuman untuk Claire
102
Bab 102. Rencana Yudha
103
Bab 103. Ulang tahun pernikahan
104
104. Pulang
105
Bab 105. Lion diculik
106
Bab 106. Permintaan maaf
107
Bab 107. Melarikan diri
108
Bab 108. Tertangkap
109
Bab 109. Kepatuhan Lion
110
Bab 110. Hanya masa lalu
111
Bab 111. Jujur
112
Bab 112. Bertemu
113
Bab 113. Indira dan Keanu
114
Bab 114. Ketegangan Indira
115
Bab 115. Panik
116
Bab 116. Rembulan
117
Bab 117. Melamar
118
Bab 118. Mulai mesum
119
Bab 119. Tersiram kopi
120
Bab 120. Kecewa
121
Bab 121. Melamar di depan kedua orang tua
122
Bab 122. Keanu pengen kawin
123
Bab 123. Cemburu
124
Bab 124. Putus
125
Bab 125. Pengakuan Indira
126
Bab 126. Tamat
127
Novel baru sudah rilis
128
Promosi novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!