Bab 8. Menemukan cara

Seperti yang dikatakan pak Sehan, sang pengacara, sebelum mengajukan surat perceraian ke pengadilan, Yudha harus   datang ke rumah Nathalie untuk membicarakan tentang Lion. Ia ingin memutuskan hubungan dengan baik-baik. Rumah tangga yang dirajut selama lima tahun meninggalkan banyak kenangan manis, namun harus berakhir dengan perpisahan yang tak diinginkan. 

"Bisa saja saya melakukan kecurangan, tapi itu semua tidak mungkin, karena Pak Radit sudah mewanti-wanti supaya bapak bicara dengan Bu Natalie secara terbuka."

Pak Sehan mengingatkan lagi pada Yudha. 

Kekuasaan yang ia miliki bisa menjungkir balikkan keadaan, tapi kali ini  Yudha tetap mengikuti prosedur yang ada, juga nurut pada papanya. 

"Baiklah, saya akan coba." Yudha turun dari mobilnya, merapikan jas lalu berjalan dengan gontai diikuti pak Sehan dari belakang. 

Setelah mengetuk pintu beberapa kali, akhirnya Natalie membuka pintu. Senyum mengembang menghiasi bibir wanita itu yang langsung berhamburan memeluk Yudha. 

"Mas Yudha, akhirnya kamu pulang juga," ucap Natalie diiringi dengan tangis. 

Yudha mencengkal tubuh Natalie dan mendorongnya hingga wanita itu tersentak ke belakang. 

"Jangan menyentuh ku!" tegas Yudha mengusap jasnya. 

Natalie semakin terisak, matanya nampak memerah dan sembab. Wajahnya yang tanpa make up tampak pucat pasi. Rambutnya pun terlihat acak-acakan tak terawat, jauh berbeda saat masih bersama dirinya yang berpenampilan rapi dan juga cantik. Kini wanita itu seperti ibu rumah tangga biasa. 

"Maaf Bu Natalie, kami ke sini ingin bicara dengan Anda mengenai hak asuh Lion," ucap Pak Sehan. 

Mendengar nama itu membuat Nathalie tersenyum licik. 

"Hak asuh Lion? Bukankah dia akan jatuh di tanganku?"

Natalie merasa menang. Kali ini ia yang memimpin permainan Yudha. 

Seketika kedua tangan Yudha mengepal dan mengeratkan gigi. Rahang kokohnya mengeras dengan mata melotot. 

"Sampai kapanpun aku tidak akan menyerahkan Lion padamu, dia anakku, dan selamanya akan tinggal bersamaku," ucap Yudha geram. 

Lion adalah satu-satunya harta yang berharga bagi Yudha, dan dia akan memperjuangkannya meskipun nyawa taruhannya. 

"Apakah Anda tidak ingin mempersilahkan kami masuk?" 

Pak Sehan masih nampak santai dan basa-basi. Mencari celah untuk membuat Natalie lengah. Sebagai pengacara yang profesional, ia tak mau gegabah mengambil langkah. 

"Silakan!" ucap Natalie, menggeser tubuhnya memberi jalan Pak Sehan dan Yudha masuk ke rumah yang sebentar lagi akan menjadi miliknya. 

Masih diselimuti amarah, Yudha memilih melengos. Ia tak mau menatap Natalie yang duduk di depannya seberang meja. 

"Apa yang ingin bapak bicarakan? Semua sudah jelas, Lion akan jatuh ke tangan saya."

Yudha menggebrak meja, ia tak bisa lagi memendam amarah yang dari tadi memuncak di ubun-ubun. 

"Pak, tenang. Kalau Anda seperti ini, Bu Natalie yang akan menang. Kontrol emosi," bisik Pak Sehan. 

Yudha menghela napas panjang. Meredakan gemuruh di dadanya yang ingin meledak. Sikap Natalie benar-benar memancing amarahnya yang kian memanas. 

Hening 

Pengacara Sehan mengeluarkan beberapa map dari dalam tasnya, meletakan di meja beserta pulpen. 

"Kami ada satu tawaran, dan saya yakin ini akan menguntungkan anda, Bu Natalie. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Sebab, tidak akan datang untuk yang kedua kali." 

"Apa ini?" tanya Natalie ketus. 

"Baca saja!" suruh pak Sehan. 

Natalie meraih map itu dan membukanya pelan. Sesekali menatap pak Sehan dan Yudha dengan tatapan curiga. Tidak ada yang aneh dalam tulisan itu, intinya tetap sama, Yudha meminta hak asuh Lion. 

"Maaf, tapi saya tetap akan memilih Lion," ucapnya meyakinkan. 

Darah Yudha kian mendidih, andai saja pak Sehan tidak menenangkan nya, mungkin Yudha akan meluapkan emosinya saat ini juga. 

"Baiklah, kami permisi dulu. Jangan menyesal jika Anda kalah, dan silahkan meratapi hidup Anda tanpa harta dan Lion." 

Setelah mengucap itu, Pak Sehan dan Yudha keluar dari rumah Natalie. Meskipun tak menghasilkan apapun, sang pengacara masih mempunyai banyak cara untuk membuat Natalie kalah. 

Yudha langsung masuk mobil dan menutup pintu dengan keras, napasnya masih memburu melihat penolakan Natalie. 

"Tenang saja, Pak. Ini sangat mudah, ternyata bu Natalie bodoh. Apa bapak punya bukti perselingkuhan Bu Natalie?" tanya pak Sehan. 

Yudha menggeleng, waktu itu ia sibuk mengintimidasi Natalie dan tidak sempat mengabadikan semuanya. "Mungkin Andreas punya. Memangnya kenapa?" tanya Yudha antusias. 

"Hak asuh anak dalam perceraian yang disebabkan jika istri terbukti selingkuh akan menyebabkan hilangnya hak ibu dalam mengasuh anak tersebut. Pasalnya, jika berselingkuh dan terbukti di pengadilan, si ibu dinilai gagal menjadi seorang ibu seperti yang tertuang dalam Pasal 34 ayat (2) UU Perkawinan. Jadi kita harus mengumpulkan banyak bukti yang akurat supaya Bu Natalie tidak bisa berkutik lagi."

Setelah meredup, kini cahaya itu kembali terpancar. Yudha yang hampir putus asa pun kembali bangkit setelah mendengar penjelasan Pak Sehan. 

Tidak ada yang perlu Yudha khawatirkan lagi. Semua sudah jelas, Lion akan jatuh ke tangannya jika ia sampai menemukan bukti-bukti yang akurat. 

"Aku harus bisa, Lion tidak boleh jatuh ke tangan Natalie." 

Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Membelah jalanan kembali ke kantor. Untuk hari ini urusannya dengan Natalie cukup menegangkan, namun juga membuatnya lega. 

"Apa saja acara Bapak hari ini?" tanya Yudha pada Pak Sehan. 

"Ada beberapa kasus yang harus saya  tangani, tapi saya juga akan bantu bapak mencari bukti keburukan bu Natalie." 

Ucapan terima kasih bertubi-tubi meluncur untuk pak Sehan yang sangat baik. 

"Sampai bertemu di pengadilan," seru Pak Sehan melambaikan tangannya ke arah Yudha yang baru saja turun dari mobil. 

Yudha mengangguk, mengangkat tangannya tanda hormat. Setelah mobil menghilang di balik gerbang, Yudha masuk ke dalam. 

Ting 

Pintu lift terbuka. Yudha masuk, tidak ada siapapun di dalam selain dirinya. Yudha menatap angka yang berjejer di sana. Jika biasanya ia langsung menekan tombol lima belas, kali ini ia menekan tombol angka sepuluh. 

Pintu terbuka 

Yudha keluar dan menghentikan langkah. Mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. Semua orang nampak sibuk. Para karyawan yang ada di tempat itu pun disiplin meskipun tidak langsung terhubung dengan dirinya. 

"Tumben Bapak ke sini?" sapa Pria tua yang memakai kaca mata, pria itu menunduk hormat saat menyapa Yudha. 

"Pak Setiawan, apa kabar?" 

Yudha mengulurkan tangannya yang langsung diterima baik oleh pria itu. 

"Alhamdulillah, baik. Apa ada yang melakukan kesalahan sampai bapak sudi menginjakkan kaki di sini?" tanya pak Setiawan sedikit takut. 

"Tidak, bimbingan bapak sangat baik. Terima kasih atas kerjasamanya, Saya kesini ingin mencari Lion. Kata Andreas dia bermain dengan salah atau karyawan yang bekerja di lantai ini, kalau tidak salah namanya Lintang," ucap Yudha sedikit ragu, takut salah mengucap nama. 

"Lintang, itu ruangannya, Pak."

Pak Setiawan menunjuk pintu yang terbuka lebar. 

"Baik, silahkan bapak kembali bekerja, saya akan menemui Lion" 

Yudha meninggalkan Pak Setiawan. 

Langkah Yudha berhenti saat mendengar suara tawa dari dalam, itu tak hanya suara Lion melainkan suara seorang wanita juga. 

Sepertinya Lion sangat bahagia.

"Permisi, sapa Yudha menyembulkan kepalanya ke dalam. 

Lintang yang baru saja mengambil gelas itu menoleh, betapa terkejutnya saat menatap wajah yang tak asing baginya hingga gelas yang ada di tangannya terjatuh dan pecah. 

Terpopuler

Comments

bzare21

bzare21

engingeng

2023-07-25

2

tris tanto

tris tanto

knp ituu nathalie,,bukannya msh punya modal bwt merwt diri ato msh larut dlm penyesaln

2023-07-24

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

lanjut lagi

2023-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penggebrekan di kamar hotel
2 Bab 2. Pulang ke rumah orang tua
3 Bab 3. Awal pertemuan
4 Bab 4. Kumat
5 Bab 5. Permintaan Lion
6 Bab 6. Anggara?
7 Bab 7. Kecelakaan kecil
8 Bab 8. Menemukan cara
9 Bab 9. Bertemu lagi
10 Bab 10. 5 tahun lalu ( part 1)
11 Bab 11. Disuapi tante cantik
12 Bab 12. Bercerita lewat telepon
13 Bab 13. Resmi bercerai
14 Bab 14. Akhirnya keluar juga
15 Bab 15. Mendonorkan darah
16 Bab 16. Getaran aneh
17 Bab 17. Hadiah untuk Lintang
18 Bab 18. Mulai menduga
19 Bab 19. Merasa tersisih
20 Bab 20. Mulai terkuak
21 Bab 21. Terluka
22 Bab 22. Hampir saja
23 Bab 23. Terbongkar
24 Bab 24. Berhutang
25 Bab 25. Tidur di rumah Yudha
26 Bab 26. Sarapan bersama
27 Bab 27. Kembali bekerja
28 Bab 28. Periksa
29 Bab 29. Melamar
30 Bab 30. Menerima
31 Bab 31. Temurun dari sang ayah
32 Bab 32. Mencoba mengerti
33 Bab 33. Motor baru
34 Bab 34. Kalah telak
35 Bab 35. Hp baru
36 Bab 36. Menikah
37 Bab 37. Belum siap
38 Bab 38. Pindah rumah
39 Bab 39. Mencium
40 Bab 40. Naik motor
41 Bab 41. Curiga
42 Bab 42. Membantu Claire
43 Bab 43. Tidak berubah
44 Bab 44. Kejadian tak terduga
45 Bab 45. Luluh
46 Bab 46. Wejangan dari Luna
47 Bab 47. Cicak di kamar Lintang
48 Bab 48. Jebol gawang
49 Bab 49. Ronde kedua
50 Bab 50. Menutupi tanda merah
51 Bab 51. Petak umpet
52 Bab 52. Kamar dalam ruangan
53 Bab 53. Kemarahan Gita
54 Bab 54. Resign
55 Bab 55. Kabar baik
56 Bab 56. Kesembuhan bu Fatimah
57 Bab 57. Berpisah
58 Bab 58. Alasan
59 Bab 59. Dipecat
60 Bab 60. Ketahuan
61 Bab 61. Mereda
62 Bab 62. Akhirnya bertemu
63 Bab 63. Claire datang
64 Bab 64. Basmi dengan insektisida
65 Bab 65. Minta cerai
66 Bab 66. Aneh
67 Bab 67. Jangan pergi!
68 Bab 68. Rumah lama
69 Bab 69. Kesadaran Bian
70 Bab 70. Sadar
71 Bab 71. Gagal
72 Bab 72. Rencana Natalie
73 Bab 73. Syarat
74 Bab 74. Pendarahan
75 Bab 75. Peringatan
76 Bab 76. Menyatukan
77 Bab 77. Pengaruh buruk
78 Bab 78. Teman lama
79 Bab 79. Rasa
80 Bab 80. Galau
81 Bab 81. Mengungkap isi hati
82 Bab 82. Modal nekad
83 Bab 83. Melamar
84 Bab 84. Ungkapan
85 Bab 85. Penjelasan
86 Bab 86. Kejutan
87 Bab 87. Menikmati malam bersama
88 Bab 88. Pencarian
89 Bab 89. Menemukan Lintang
90 Bab 90. Jam tangan
91 Bab 91. Kabar buruk
92 Bab 92. Masih tak percaya
93 Bab 93. Kesetiaan Andreas
94 Bab 94. Wasiat
95 Bab 95. Tangisan Lion
96 Bab 96. Klarifikasi
97 Bab 97. Melepas beban
98 Bab 98. Berangkat ke Singapura
99 Bab 99. Titik terang
100 Bab 100. Sadar
101 Bab 101. Hukuman untuk Claire
102 Bab 102. Rencana Yudha
103 Bab 103. Ulang tahun pernikahan
104 104. Pulang
105 Bab 105. Lion diculik
106 Bab 106. Permintaan maaf
107 Bab 107. Melarikan diri
108 Bab 108. Tertangkap
109 Bab 109. Kepatuhan Lion
110 Bab 110. Hanya masa lalu
111 Bab 111. Jujur
112 Bab 112. Bertemu
113 Bab 113. Indira dan Keanu
114 Bab 114. Ketegangan Indira
115 Bab 115. Panik
116 Bab 116. Rembulan
117 Bab 117. Melamar
118 Bab 118. Mulai mesum
119 Bab 119. Tersiram kopi
120 Bab 120. Kecewa
121 Bab 121. Melamar di depan kedua orang tua
122 Bab 122. Keanu pengen kawin
123 Bab 123. Cemburu
124 Bab 124. Putus
125 Bab 125. Pengakuan Indira
126 Bab 126. Tamat
127 Novel baru sudah rilis
128 Promosi novel baru
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1. Penggebrekan di kamar hotel
2
Bab 2. Pulang ke rumah orang tua
3
Bab 3. Awal pertemuan
4
Bab 4. Kumat
5
Bab 5. Permintaan Lion
6
Bab 6. Anggara?
7
Bab 7. Kecelakaan kecil
8
Bab 8. Menemukan cara
9
Bab 9. Bertemu lagi
10
Bab 10. 5 tahun lalu ( part 1)
11
Bab 11. Disuapi tante cantik
12
Bab 12. Bercerita lewat telepon
13
Bab 13. Resmi bercerai
14
Bab 14. Akhirnya keluar juga
15
Bab 15. Mendonorkan darah
16
Bab 16. Getaran aneh
17
Bab 17. Hadiah untuk Lintang
18
Bab 18. Mulai menduga
19
Bab 19. Merasa tersisih
20
Bab 20. Mulai terkuak
21
Bab 21. Terluka
22
Bab 22. Hampir saja
23
Bab 23. Terbongkar
24
Bab 24. Berhutang
25
Bab 25. Tidur di rumah Yudha
26
Bab 26. Sarapan bersama
27
Bab 27. Kembali bekerja
28
Bab 28. Periksa
29
Bab 29. Melamar
30
Bab 30. Menerima
31
Bab 31. Temurun dari sang ayah
32
Bab 32. Mencoba mengerti
33
Bab 33. Motor baru
34
Bab 34. Kalah telak
35
Bab 35. Hp baru
36
Bab 36. Menikah
37
Bab 37. Belum siap
38
Bab 38. Pindah rumah
39
Bab 39. Mencium
40
Bab 40. Naik motor
41
Bab 41. Curiga
42
Bab 42. Membantu Claire
43
Bab 43. Tidak berubah
44
Bab 44. Kejadian tak terduga
45
Bab 45. Luluh
46
Bab 46. Wejangan dari Luna
47
Bab 47. Cicak di kamar Lintang
48
Bab 48. Jebol gawang
49
Bab 49. Ronde kedua
50
Bab 50. Menutupi tanda merah
51
Bab 51. Petak umpet
52
Bab 52. Kamar dalam ruangan
53
Bab 53. Kemarahan Gita
54
Bab 54. Resign
55
Bab 55. Kabar baik
56
Bab 56. Kesembuhan bu Fatimah
57
Bab 57. Berpisah
58
Bab 58. Alasan
59
Bab 59. Dipecat
60
Bab 60. Ketahuan
61
Bab 61. Mereda
62
Bab 62. Akhirnya bertemu
63
Bab 63. Claire datang
64
Bab 64. Basmi dengan insektisida
65
Bab 65. Minta cerai
66
Bab 66. Aneh
67
Bab 67. Jangan pergi!
68
Bab 68. Rumah lama
69
Bab 69. Kesadaran Bian
70
Bab 70. Sadar
71
Bab 71. Gagal
72
Bab 72. Rencana Natalie
73
Bab 73. Syarat
74
Bab 74. Pendarahan
75
Bab 75. Peringatan
76
Bab 76. Menyatukan
77
Bab 77. Pengaruh buruk
78
Bab 78. Teman lama
79
Bab 79. Rasa
80
Bab 80. Galau
81
Bab 81. Mengungkap isi hati
82
Bab 82. Modal nekad
83
Bab 83. Melamar
84
Bab 84. Ungkapan
85
Bab 85. Penjelasan
86
Bab 86. Kejutan
87
Bab 87. Menikmati malam bersama
88
Bab 88. Pencarian
89
Bab 89. Menemukan Lintang
90
Bab 90. Jam tangan
91
Bab 91. Kabar buruk
92
Bab 92. Masih tak percaya
93
Bab 93. Kesetiaan Andreas
94
Bab 94. Wasiat
95
Bab 95. Tangisan Lion
96
Bab 96. Klarifikasi
97
Bab 97. Melepas beban
98
Bab 98. Berangkat ke Singapura
99
Bab 99. Titik terang
100
Bab 100. Sadar
101
Bab 101. Hukuman untuk Claire
102
Bab 102. Rencana Yudha
103
Bab 103. Ulang tahun pernikahan
104
104. Pulang
105
Bab 105. Lion diculik
106
Bab 106. Permintaan maaf
107
Bab 107. Melarikan diri
108
Bab 108. Tertangkap
109
Bab 109. Kepatuhan Lion
110
Bab 110. Hanya masa lalu
111
Bab 111. Jujur
112
Bab 112. Bertemu
113
Bab 113. Indira dan Keanu
114
Bab 114. Ketegangan Indira
115
Bab 115. Panik
116
Bab 116. Rembulan
117
Bab 117. Melamar
118
Bab 118. Mulai mesum
119
Bab 119. Tersiram kopi
120
Bab 120. Kecewa
121
Bab 121. Melamar di depan kedua orang tua
122
Bab 122. Keanu pengen kawin
123
Bab 123. Cemburu
124
Bab 124. Putus
125
Bab 125. Pengakuan Indira
126
Bab 126. Tamat
127
Novel baru sudah rilis
128
Promosi novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!