19. Berharap Rangga tidak datang ke kamar pengantinnya

Tut tut tut.....

Suara panggilan telepon yang diputuskan secara pihak menghias mobil yang sedang berjalan di jalanan yang sepi.

"Hah,, anak keras kepala itu,,, tapi bagaimana bisa Rangga memilih meladeni proyek para kliennya di malam pertamanya bersama istrinya??" Arman menggerutu dengan kesal.

"Sudah,, jangan marah-marah di hari baik seperti ini. Mungkin saja itu klien penting yang tidak bisa ditinggalkan oleh Rangga." Ucap Kartika pada suaminya.

"Hah,, pria itu!! Pak, putar balik mobilnya ke hotel." Perintah Arman pada sang supir.

"Loh, Kenapa putar balik? Vierra juga sudah sangat lelah mengurusi pernikahan kakaknya,, mana bisa dia begadang lagi memijat Claudia?" Kartika berbicara dengan cemas menatap Vierra yang tampak kelelahan.

Mata perempuan itu sedikit bengkak, Kartika menduganya karena Vierra kelelahan, padahal mata tersebut bengkak karena menangis.

"Lalu apa?!! Putri kita tidak terbiasa dipijat oleh sembarang orang. Lagipula Putri kita juga sangat lelah karena seharian ini mengelilingi seluruh gedung untuk menyapa semua tamu." Ucap Arman pada istrinya lalu menoleh ke arah Vierra "Kau masih kuat untuk memijat kakakmu 'kan?" Tanya Arman.

"Iya ayah," jawab Vierra.

"Nah,, dengar 'kan?! Lagi pula yang dilakukan Vierra hanya mengecek beberapa persiapan saja, lalu dia duduk-duduk saja setelah melakukannya. Berbeda dengan Putri kita yang harus menahan rasa lelah karena berdiri sepanjang waktu demi menyapa semua tamu." Ucap Armaan.

Meski dia tidak suka bila Vierra masuk ke kamar pengantin putrinya, tetapi setelah mendengar bahwa Rangga meninggalkan putrinya di malam pertama mereka demi bertemu klien maka mau tidak mau dia butuh seseorang untuk melampiaskan amarahnya.

Dan orang yang tepat untuk melakukannya adalah Vierra!!

Biar saja Vierra pergi ke kamar pengantin tersebut karena dia pergi ke sana hanya untuk menyenangkan putrinya saja.

'Paling tidak Vierra bisa menghibur Claudia agar dia tidak murung karena ditinggalkan suaminya di malam pertamanya,' pikir Arman dalam hati.

Akhirnya mobil mereka kini terparkir di depan hotel.

Vierra langsung berpamitan pada kedua orang tua angkatnya lalu memasuki hotel dan pergi ke kamar pengantin milik Claudia.

Ding dong!

Suara bel kamar pengantin Claudia.

Klik!

"Masuklah," ucap Claudia ketika dia membuka pintu dan melihat Vierra sedang berdiri di depannya.

"Minyak aromaterapinya ada di kamar mandi." Kata Vierra berjalan ke tempat tidur lalu membaringkan tubuhnya di atas tumpukan kan kelompok bunga mawar yang ditabur sebagai penghias ranjang pengantin.

"Baik," ucap Vierra berjalan ke kamar mandi mengambil minyak aromaterapi lalu kembali menghampiri Claudia yang sudah siap di atas ranjang untuk dipijat.

"Pijat dengan lembut saja, jangan berhenti sampai aku menyuruhmu! Kalau kau mengulangi kesalahan yang sama dengan yang kau lakukan kemarin malam, aku benar-benar tidak akan memaafkanmu lagi!!!" Kata Claudia yang masih merasa kesal ketika mengingat kemarin malam Vierra meninggalkannya tanpa izin darinya.

"Baik," jawab Vierra menghela nafas panjang.

'Padahal, aku juga sangat lelah, tapi mengetahui mereka tidak melakukan malam pertama,. Itu cukup menghiburku.' pikir Vierra sembari tersenyum mengusap punggung Caludia dengan minyak aroma terapi.

Beberapa saat memijat, Vierra teringat akan sesuatu jadi dia segera berkata "Kak Claudia?" Panggilnya.

"Hm??" Terdengar suara Claudia yang menandakan bahwa perempuan itu sudah setengah mengantuk dan hanya menjawab Vierra dlaam keadaan setengah sadar.

"Bagaimana nanti kalau kakak ipar sudah datang dan--"

"Kau boleh pergi," jawab Claudia.

"Ah, baik," jawab Vierra.

'Aku pikir aku akan senang ketika Claudia menyuruhku pergi saat Rangga datang, tapi ternyata hatiku malah semakin sakit. Ini seperti,, ah,, sudahlah,, aku tidak punya hak untuk cemburu pada Claudia.' ucap Vierra dalam hati lalu melanjutkan pijatannya pada seluruh tubuh Claudia.

Tik tik tik... Waktu terus berdetik bergulir berganti menjadi menit hingga 2 jam lamanya Vierra masih terus memijat Claudia.

Klik!

Tiba-tiba suara pintu yang dibuka mengejutkan Vierra hingga dadanya terasa ingin meledak karena jantung yang berpacu cepat.

Perempuan itu segera berbalik menatap pintu yang perlahan-lahan terbuka.

'Dia sudah kembali,' Vierra dilanda kegelisahan dan kekecewaan yang bercampur rasa cemburu.

Dia pikir setelah Rangga datang dan dia bisa meninggalkan Claudia, maka dia akan merasa senang karena akhirnya bisa beristirahat.

Tetapi sekarang,, dia sama sekali tidak merasas senang!

'Mengapa aku berharap kalau itu bukanlah Rangga? Mengapa aku berharap agar Rangga tidak pernah datang ke kamar pengantin Claudia?' Vierra menahan Deru nafasnya memandangi pintu yang tertahan.

Sepertinya orang yang membuka pintu memiliki sedikit urusan hingga pintu itu belum terbuka juga.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bersyukur

2022-11-09

0

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

udah degdeg ser aja tu, sapa yg mo masuk😅

2022-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 1. Terkena obat perangsang
2 2. Hal tak senonoh dalam mobil
3 3. Menunggu hari esok untuk diadili
4 4. Menikah secara adat
5 5. Entah kapan hutangnya lunas
6 6. Bertemu Rangga di hotel
7 7. Tidak mau menikah dengan Rangga
8 8. Pertanyaan yang sama
9 9. Perintah Claudia
10 10. Mengisi kekosongan hati
11 11. Datang bulan setiap hari
12 12. H1 pernikahan Claudia dan Rangga
13 13. Madunya adalah kakak angkatnya sendiri
14 14. Tinggal bersama Claudia dan Rangga?
15 15. Senyum yang mirip dengan senyum Rangga
16 16. Memanipulasi otak ibuku
17 17. Tidak mau mendengar janji pernikahan
18 18. Meminta Vierra datang ke kamar pengantin
19 19. Berharap Rangga tidak datang ke kamar pengantinnya
20 20. Dua lembar uang pecahan rp50.000
21 21. Malam pertama yang terganggu
22 22. Mengantuk di kantor
23 23. Akan meninggalkan Kartika
24 24. Rangga membantunya
25 25. Vierra, Maaf
26 26. Dibantu oleh seorang istri untuk memasang dasi
27 27. Hidup di atas telunjuk orang lain
28 28. Semakin lebih dekat
29 29. Ponsel rusak
30 30. Dunia sangat sempit
31 31. Apa alasan Claudia menikah dengan Rangga
32 32. Menanyakan masalah pekerjaan
33 33. Tidak bisa untuk tidak terpesona
34 34. Menikah karena bisnis
35 35. Rangga sengaja mendekatinya
36 36. Tidak bisa memotong wortel
37 37. Nafsu makan meningkat
38 38. Tidak mampu berebut dengan Claudia
39 39. Kesempatan telah hilang
40 40. Harus mencegah Vierra dan Satya bersama.
41 41. Tidak pernah berkencan
42 42. Paket
43 43. Pesan yang tidak di balas
44 44. Ponsel yang sama
45 45. Ribut di meja makan
46 46. Membicarakan bulan madu
47 47. Lebih memilih Satya
48 48. Kecewa
49 49. Dipojokkan oleh Rangga
50 50. Vierra mabuk
51 51. Bolehkah aku melakukannya?
52 52. Menghabiskan malam bersama Rangga
53 53. Vierra Berat
54 54. Potongan buah bentuk hati
55 55. Pria itu merindukannya
56 56. Pernyataan cinta Rangga
57 57. Perlu adaptasi
58 58. Rangga memasak di dapur
59 59. Suara dari kamar Vierra
60 60. Claudia curiga pada Satya dan Vierra
61 61. Rangga datang di tengah jam makan siang
62 62. Membuat kopi untuk sang suami
63 63. Bibir bengkak Vierra
64 64. Claudia tang sangat tenang
65 65. Rangga dan Vierra mengunci pintu di ruang kerja Rangga
66 66. Vierra hanya menonton acara talk show
67 67. Hari satu bulan pernikahan Claudia dan Rangga
68 68. Para orang tua yang menginginkan cucu
69 69. Tidak mau berbagi toilet
70 70. Mencurigai Rangga dan Vierra
71 71. Kekesalan di depan TV
72 72. Maaf dari Rangga
73 73. Rencana Double date
74 74. Kamar Vierra
75 75. Dijodohkan dengan Satya
76 76. Menipu Satya
77 77. Menerobos antrian
78 78. Tampak sangat tenang
79 79. Naik perahu bebek
80 80. Dihangatkan olehmu
81 81. Pertanyaan panjang dari satya
82 82. Kesal pada Rangga
83 83. Memergoki perselingkuhan
84 84. Obat penunda kehamilan
85 85. Hamil
86 86. Tidak mungkin bersama
87 87. Pria yang disukai
88 88. Ketahuan sebelum waktunya
89 89. Mengarang cerita
90 90. Membicarakan rencana pernikahan
91 91. Kemarahan Vierra
92 92. Makan di warung bakso
93 93. Meminjam uang dari Rangga
94 94. Memutuskan untuk pergi
95 95. Pergi ke kota G
96 96. Vierra menghilang
97 97. Patah hati
98 98. Isi surat Vierra
99 99. Mengumpulkan keluarga
100 100. Claudia meminta cerai
101 101. Rangga jatuh sakit
102 102. Kembali mencari Vierra
103 103. Perempuan yang mirip Vierra
104 104. Kamar Vierra
105 105. Ari mata pria
106 106. TAMAT
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Terkena obat perangsang
2
2. Hal tak senonoh dalam mobil
3
3. Menunggu hari esok untuk diadili
4
4. Menikah secara adat
5
5. Entah kapan hutangnya lunas
6
6. Bertemu Rangga di hotel
7
7. Tidak mau menikah dengan Rangga
8
8. Pertanyaan yang sama
9
9. Perintah Claudia
10
10. Mengisi kekosongan hati
11
11. Datang bulan setiap hari
12
12. H1 pernikahan Claudia dan Rangga
13
13. Madunya adalah kakak angkatnya sendiri
14
14. Tinggal bersama Claudia dan Rangga?
15
15. Senyum yang mirip dengan senyum Rangga
16
16. Memanipulasi otak ibuku
17
17. Tidak mau mendengar janji pernikahan
18
18. Meminta Vierra datang ke kamar pengantin
19
19. Berharap Rangga tidak datang ke kamar pengantinnya
20
20. Dua lembar uang pecahan rp50.000
21
21. Malam pertama yang terganggu
22
22. Mengantuk di kantor
23
23. Akan meninggalkan Kartika
24
24. Rangga membantunya
25
25. Vierra, Maaf
26
26. Dibantu oleh seorang istri untuk memasang dasi
27
27. Hidup di atas telunjuk orang lain
28
28. Semakin lebih dekat
29
29. Ponsel rusak
30
30. Dunia sangat sempit
31
31. Apa alasan Claudia menikah dengan Rangga
32
32. Menanyakan masalah pekerjaan
33
33. Tidak bisa untuk tidak terpesona
34
34. Menikah karena bisnis
35
35. Rangga sengaja mendekatinya
36
36. Tidak bisa memotong wortel
37
37. Nafsu makan meningkat
38
38. Tidak mampu berebut dengan Claudia
39
39. Kesempatan telah hilang
40
40. Harus mencegah Vierra dan Satya bersama.
41
41. Tidak pernah berkencan
42
42. Paket
43
43. Pesan yang tidak di balas
44
44. Ponsel yang sama
45
45. Ribut di meja makan
46
46. Membicarakan bulan madu
47
47. Lebih memilih Satya
48
48. Kecewa
49
49. Dipojokkan oleh Rangga
50
50. Vierra mabuk
51
51. Bolehkah aku melakukannya?
52
52. Menghabiskan malam bersama Rangga
53
53. Vierra Berat
54
54. Potongan buah bentuk hati
55
55. Pria itu merindukannya
56
56. Pernyataan cinta Rangga
57
57. Perlu adaptasi
58
58. Rangga memasak di dapur
59
59. Suara dari kamar Vierra
60
60. Claudia curiga pada Satya dan Vierra
61
61. Rangga datang di tengah jam makan siang
62
62. Membuat kopi untuk sang suami
63
63. Bibir bengkak Vierra
64
64. Claudia tang sangat tenang
65
65. Rangga dan Vierra mengunci pintu di ruang kerja Rangga
66
66. Vierra hanya menonton acara talk show
67
67. Hari satu bulan pernikahan Claudia dan Rangga
68
68. Para orang tua yang menginginkan cucu
69
69. Tidak mau berbagi toilet
70
70. Mencurigai Rangga dan Vierra
71
71. Kekesalan di depan TV
72
72. Maaf dari Rangga
73
73. Rencana Double date
74
74. Kamar Vierra
75
75. Dijodohkan dengan Satya
76
76. Menipu Satya
77
77. Menerobos antrian
78
78. Tampak sangat tenang
79
79. Naik perahu bebek
80
80. Dihangatkan olehmu
81
81. Pertanyaan panjang dari satya
82
82. Kesal pada Rangga
83
83. Memergoki perselingkuhan
84
84. Obat penunda kehamilan
85
85. Hamil
86
86. Tidak mungkin bersama
87
87. Pria yang disukai
88
88. Ketahuan sebelum waktunya
89
89. Mengarang cerita
90
90. Membicarakan rencana pernikahan
91
91. Kemarahan Vierra
92
92. Makan di warung bakso
93
93. Meminjam uang dari Rangga
94
94. Memutuskan untuk pergi
95
95. Pergi ke kota G
96
96. Vierra menghilang
97
97. Patah hati
98
98. Isi surat Vierra
99
99. Mengumpulkan keluarga
100
100. Claudia meminta cerai
101
101. Rangga jatuh sakit
102
102. Kembali mencari Vierra
103
103. Perempuan yang mirip Vierra
104
104. Kamar Vierra
105
105. Ari mata pria
106
106. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!