Vierra menghabiskan waktu 15 menit untuk bersandar ke pohon sembari membenturkan kepalanya, ia berharap kesakitan yang dirasakan kepalanya bisa menyegarkan dirinya sendiri.
"Sial..! Sial..! Sial..! Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuhku? Mengapa aku malah membayangkan Rangga yang bertelanjang dada?!" Ucap Vierra semakin keras membenturkan kepalanya karena merasa bahwa dirinya sudah semakin tidak masuk akal.
Rangga memperhatikan perempuan itu dari seberang jalanan sembari menahan kegerahan dan menjaga pikirannya tetap normal.
"Ayo berangkat." Kata Rangga pada Vierra lalu berjalan kearah kemudi dan membuka pintu mobil.
Namun, ketika dia sudah duduk di dalam mobil dia melihat Vierra masih membenturkan kepalanya.
'Dia tidak mendengarku?' pikir Rangga menghela nafas lalu menurunkan kaca mobil.
"Tidak mau kembali?" Katanya setengah berteriak pada perempuan yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Ehh?" Akhirnya Vierra mendengar suara Rangga lalu perempuan itu menoleh ke arah Rangga yang sudah duduk di kursi kemudi.
"Ohh,," Vierra langsung berlari kearah mobil dan kebingungan karena Rangga sudah duduk di kursi kemudi yang seharusnya ditempati olehnya.
"Aku yang menyetir." Kata Rangga dengan cuek lalu menaikkan kaca mobilnya hingga membuat Vierra langsung berlari ke sisi lain mobil.
'Aku tidak mungkin duduk di belakang karena itu akan terasa seperti aku menganggap Rangga adalah supirku.' pikir Vierra lalu membuka kursi penumpang di bagian depan lalu duduk di sana.
Mobil kembali berjalan dengan kedua orang yang semakin lama semakin dikuasai oleh obat hingga Vierra yang sudah tidak sanggup lagi kini memejamkan matanya dan memegang erat pinggir bajunya.
"Mmmhh,," tiba-tiba sebuah suara yang dikeluarkan Vierra membuat Rangga langsung menoleh ke arah perempuan itu.
Dilihatnya pinggir baju Vierra telah terangkat ke atas hingga paha mulus Vierra langsung terpampang di depan Angga.
Glek...!
Angga menelan air liurnya dan tanpa sengaja menginjak rem lalu mobil berhenti di bawah naungan sebuah pohon yang membuat mobil Mereka tampak samar dibawah bayangan pohon itu.
'Apa yang terjadi?' Rangga berusaha mempertahankan kesadaran nya, namun bayang-bayang kulit Vierra yang sangat mulus dan indah membuat tubuhnya bereaksi jauh lebih cepat dari pikirannya.
Tangan itu dengan cepat membuka sabuk pengamannya lalu seluruh tubuhnya sudah tidak dapat dikontrol oleh nya ketika dia melompat ke atas Vierra.
"Mmmh...!" Vierra yang berada dalam keadaan tegang dan gelisah akhirnya merasakan kenyamanan ketika sebuah tubuh memeluknya dan bibirnya merasakan kelembutan yang basah dan hangat.
Hanya beberapa menit lalu mobil yang berada di bawah naungan pepohonan rindang itu kini bergoyang tak karuan.
Tak jauh dari mobil itu sekelompok pemuda yang sedang berjaga berjalan dengan pelan sembari berbincang-bincang.
"Kemarin aku memergoki sepasang pemuda yang melakukan sesuatu tak senonoh di dalam mobil. Sayang sekali kemarin aku berpatroli sendirian jadi mereka berdua bisa kabur dengan mengendarai mobil mereka." Ucap seorang pria yang duduk di atas motor yang dikendarai dengan laju yang sangat pelan.
"Aah,, itu sebabnya kalau membawa motormu kali ini supaya tidak kecolongan lagi?" Seorang pria lain bertanya.
"Tentu saja! Kampung kita ini adalah kampung yang bersih, belum pernah ada kejadian tak senonoh yang dilakukan oleh orang-orang di kampung kita. Jangan sampai para pendatang yang merusak nama baik kampung kita!" Kata pria yang duduk di atas motor dengan penuh semangat.
"Hei! Lihat mobil di sana! Bukankah mobil itu terlihat aneh?!" Tiba-tiba seorang pria berteriak menarik perhatian semua pria di sana lalu tatapan mereka tertuju pada mobil di bawah pohon.
"Sial..!" Pria yang duduk di atas motor menarik gasnya dan dengan cepat melajukan motornya ke arah mobil yang terlihat bergoyang lalu memarkir motornya di depan mobil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Kaizar Kaizar
penasaran
2022-11-20
0
fifid dwi ariani
trus sukses
2022-11-09
0
💮Aroe🌸
panas ini novel, kayanya😅😅😅
2022-05-17
1