Dua orang dalam mobil baru saja mencapai puncak mereka ketika pintu jendela mobil mereka sudah digedor oleh seseorang.
Tubuh mereka yang lemas masih dalam penyatuan langsung menegang saat menyadari semakin banyaknya orang yang menggedor jendela mobil mereka.
Vierra yang berada di bawah Rangga akhirnya menyadari apa yang telah mereka lakukan dan bagian tubuhnya di sebelah bawah terasa sangat sakit apalagi ketika pria itu mencabut miliknya secara spontan lalu memperbaiki celananya.
"Hiks,," tubuh Vierra bergetar dan dia menangis sesegukan menyadari apa yang telah terjadi.
"Maafkan aku,," kata pria itu menarik rok Vierra menutupi kaki Vierra.
Rangga membutuhkan waktu beberapa detik untuk menenangkan diri sebelum menurunkan kaca mobil.
"Apa yang kalian lakukan?!" Salah seorang pemuda berteriak sembari memperhatikan dua orang yang ada di dalam mobil dan terlebih pada Vierra yang tengah menangis sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Kalian habis berbuat tak senonoh ya?! Buka pintunya!" Teriak pemuda itu dengan suara yang sangat keras.
Rangga menghela nafas dan baru saja akan menjawab ketika pemuda itu tiba-tiba membuka mobil lalu menyeret Rangga keluar dari mobil.
"Kita harus memeriksa mereka!" Teriak salah satu pemuda lalu pemuda yang berada di samping jendela Vierra juga membuka pintu mobil dan menarik Vierra keluar.
Pria itu melihat jok depan yang terkena noda darah.
"Sialan!! Kalian lihat semua ini! Ini adalah bukti bahwa mereka benar-benar melakukan hal tak senonoh di dalam mobil!" Teriak pria itu menarik semua perhatian orang lalu Rangga juga melihat noda darah yang berada di atas kursi.
"Sudah!! Ayo seret mereka berdua ke balai desa! Mereka berdua telah mencemari kampung kita dengan melakukan hal tak senonoh di lokasi kampung kita!" Teriak salah seorang pria lalu mereka mulai ramai ramai menarik kedua orang itu ke balai desa.
Meski Rangga sebenarnya bisa berkelahi dengan orang-orang itu, tapi saat ini dia masih berada dalam pengaruh obat jadi dia begitu sulit untuk fokus dan terlebih otaknya sedang dipenuhi oleh darah yang tertinggal di kursi Vierra.
Mereka berjalan selama 15 menit sampai akhirnya mereka tiba di balai desa menemui kepala Desa yang baru saja selesai makan malam bersama keluarganya.
"Ada apa ini?" Tanya sang kades saat melihat seorang perempuan dan seorang laki-laki diseret oleh para pemuda.
Vierra menangis sejadi-jadinya dan tidak tahu lagi harus melakukan apapun karena selain itu rasa sakit pada area pribadinya juga sangat membuatnya menderita, apalagi ia dipaksa berjalan cepat oleh para pria pria itu.
"Mereka berdua sudah berbuat tak senonoh di kampung kita! Kami memergoki mereka sedang melakukannya di dalam mobil lalu menyeret mereka ke mari untuk diadili!" Ucap salah satu pria dengan suara yang sangat keras.
Pak kades menghela nafas lalu memandangi pria yang terlihat dermawan di depannya dan perempuan yang sedang menangis itu terlihat baik.
"Baiklah, biarkan mereka berdua dikurung di rumah saya. Besok baru kita pikirkan cara menyelesaikan masalah ini. Sekarang kalian kembali berkeliling dan amankan kampung kita." Ucap Kades.
Para pria itu masih mengolok-ngolok Rangga dan Vierra sebelum mereka meninggalkan rumah kepala desa lalu kepala desa menyuruh beberapa orang untuk membawa 2 orang itu ke gudang rumahnya.
Vierra duduk di sudut gudang di samping karton yang ditumpuk-tumpuk.
"Hiks,, hiks hiks,," Vierra terus menangis karena dia tidak bisa mengatakan apapun.
Dia bahkan lupa bagaimana mereka melakukannya hingga terjadi sesuatu yang memalukan seperti itu.
Dia juga tidak punya hak untuk menyalakan atasannya sendiri jadi Vierra hanya meringkuk di tempatnya dan menangis sejadi-jadinya.
Sementara Rangga yang duduk di sudut yang lain memperhatikan Vierra yang menangis, pria itu dengan frustasi menjambak rambutnya.
"Kau tenang saja, aku akan bertanggung jawab." Kata pria itu dengan suara yang berat karena dia masih terpengaruh oleh obat yang mereka konsumsi.
Vierra tidak mengatakan apapun, dia hanya bisa memeluk kedua kakinya dan ketakutan menunggu hari esok.
Ini mimpi buruk!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Kaizar Kaizar
kasihan banget vera
2022-11-20
1
fifid dwi ariani
trus sabar
2022-11-09
0
Mogu
kasian sm ksh nya dia di angkat jdi ank nikah di smbunyiin pnderitan yg blm tentu dia bsa bagi dan ad sandaran yg buat dia stdknya mrasa ad bahu intinya brsndar dan buat tenang walu tak spenuhnya
2022-05-29
0