3. Menunggu hari esok untuk diadili

Dua orang dalam mobil baru saja mencapai puncak mereka ketika pintu jendela mobil mereka sudah digedor oleh seseorang.

Tubuh mereka yang lemas masih dalam penyatuan langsung menegang saat menyadari semakin banyaknya orang yang menggedor jendela mobil mereka.

Vierra yang berada di bawah Rangga akhirnya menyadari apa yang telah mereka lakukan dan bagian tubuhnya di sebelah bawah terasa sangat sakit apalagi ketika pria itu mencabut miliknya secara spontan lalu memperbaiki celananya.

"Hiks,," tubuh Vierra bergetar dan dia menangis sesegukan menyadari apa yang telah terjadi.

"Maafkan aku,," kata pria itu menarik rok Vierra menutupi kaki Vierra.

Rangga membutuhkan waktu beberapa detik untuk menenangkan diri sebelum menurunkan kaca mobil.

"Apa yang kalian lakukan?!" Salah seorang pemuda berteriak sembari memperhatikan dua orang yang ada di dalam mobil dan terlebih pada Vierra yang tengah menangis sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kalian habis berbuat tak senonoh ya?! Buka pintunya!" Teriak pemuda itu dengan suara yang sangat keras.

Rangga menghela nafas dan baru saja akan menjawab ketika pemuda itu tiba-tiba membuka mobil lalu menyeret Rangga keluar dari mobil.

"Kita harus memeriksa mereka!" Teriak salah satu pemuda lalu pemuda yang berada di samping jendela Vierra juga membuka pintu mobil dan menarik Vierra keluar.

Pria itu melihat jok depan yang terkena noda darah.

"Sialan!! Kalian lihat semua ini! Ini adalah bukti bahwa mereka benar-benar melakukan hal tak senonoh di dalam mobil!" Teriak pria itu menarik semua perhatian orang lalu Rangga juga melihat noda darah yang berada di atas kursi.

"Sudah!! Ayo seret mereka berdua ke balai desa! Mereka berdua telah mencemari kampung kita dengan melakukan hal tak senonoh di lokasi kampung kita!" Teriak salah seorang pria lalu mereka mulai ramai ramai menarik kedua orang itu ke balai desa.

Meski Rangga sebenarnya bisa berkelahi dengan orang-orang itu, tapi saat ini dia masih berada dalam pengaruh obat jadi dia begitu sulit untuk fokus dan terlebih otaknya sedang dipenuhi oleh darah yang tertinggal di kursi Vierra.

Mereka berjalan selama 15 menit sampai akhirnya mereka tiba di balai desa menemui kepala Desa yang baru saja selesai makan malam bersama keluarganya.

"Ada apa ini?" Tanya sang kades saat melihat seorang perempuan dan seorang laki-laki diseret oleh para pemuda.

Vierra menangis sejadi-jadinya dan tidak tahu lagi harus melakukan apapun karena selain itu rasa sakit pada area pribadinya juga sangat membuatnya menderita, apalagi ia dipaksa berjalan cepat oleh para pria pria itu.

"Mereka berdua sudah berbuat tak senonoh di kampung kita! Kami memergoki mereka sedang melakukannya di dalam mobil lalu menyeret mereka ke mari untuk diadili!" Ucap salah satu pria dengan suara yang sangat keras.

Pak kades menghela nafas lalu memandangi pria yang terlihat dermawan di depannya dan perempuan yang sedang menangis itu terlihat baik.

"Baiklah, biarkan mereka berdua dikurung di rumah saya. Besok baru kita pikirkan cara menyelesaikan masalah ini. Sekarang kalian kembali berkeliling dan amankan kampung kita." Ucap Kades.

Para pria itu masih mengolok-ngolok Rangga dan Vierra sebelum mereka meninggalkan rumah kepala desa lalu kepala desa menyuruh beberapa orang untuk membawa 2 orang itu ke gudang rumahnya.

Vierra duduk di sudut gudang di samping karton yang ditumpuk-tumpuk.

"Hiks,, hiks hiks,," Vierra terus menangis karena dia tidak bisa mengatakan apapun.

Dia bahkan lupa bagaimana mereka melakukannya hingga terjadi sesuatu yang memalukan seperti itu.

Dia juga tidak punya hak untuk menyalakan atasannya sendiri jadi Vierra hanya meringkuk di tempatnya dan menangis sejadi-jadinya.

Sementara Rangga yang duduk di sudut yang lain memperhatikan Vierra yang menangis, pria itu dengan frustasi menjambak rambutnya.

"Kau tenang saja, aku akan bertanggung jawab." Kata pria itu dengan suara yang berat karena dia masih terpengaruh oleh obat yang mereka konsumsi.

Vierra tidak mengatakan apapun, dia hanya bisa memeluk kedua kakinya dan ketakutan menunggu hari esok.

Ini mimpi buruk!

Terpopuler

Comments

Kaizar Kaizar

Kaizar Kaizar

kasihan banget vera

2022-11-20

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sabar

2022-11-09

0

Mogu

Mogu

kasian sm ksh nya dia di angkat jdi ank nikah di smbunyiin pnderitan yg blm tentu dia bsa bagi dan ad sandaran yg buat dia stdknya mrasa ad bahu intinya brsndar dan buat tenang walu tak spenuhnya

2022-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Terkena obat perangsang
2 2. Hal tak senonoh dalam mobil
3 3. Menunggu hari esok untuk diadili
4 4. Menikah secara adat
5 5. Entah kapan hutangnya lunas
6 6. Bertemu Rangga di hotel
7 7. Tidak mau menikah dengan Rangga
8 8. Pertanyaan yang sama
9 9. Perintah Claudia
10 10. Mengisi kekosongan hati
11 11. Datang bulan setiap hari
12 12. H1 pernikahan Claudia dan Rangga
13 13. Madunya adalah kakak angkatnya sendiri
14 14. Tinggal bersama Claudia dan Rangga?
15 15. Senyum yang mirip dengan senyum Rangga
16 16. Memanipulasi otak ibuku
17 17. Tidak mau mendengar janji pernikahan
18 18. Meminta Vierra datang ke kamar pengantin
19 19. Berharap Rangga tidak datang ke kamar pengantinnya
20 20. Dua lembar uang pecahan rp50.000
21 21. Malam pertama yang terganggu
22 22. Mengantuk di kantor
23 23. Akan meninggalkan Kartika
24 24. Rangga membantunya
25 25. Vierra, Maaf
26 26. Dibantu oleh seorang istri untuk memasang dasi
27 27. Hidup di atas telunjuk orang lain
28 28. Semakin lebih dekat
29 29. Ponsel rusak
30 30. Dunia sangat sempit
31 31. Apa alasan Claudia menikah dengan Rangga
32 32. Menanyakan masalah pekerjaan
33 33. Tidak bisa untuk tidak terpesona
34 34. Menikah karena bisnis
35 35. Rangga sengaja mendekatinya
36 36. Tidak bisa memotong wortel
37 37. Nafsu makan meningkat
38 38. Tidak mampu berebut dengan Claudia
39 39. Kesempatan telah hilang
40 40. Harus mencegah Vierra dan Satya bersama.
41 41. Tidak pernah berkencan
42 42. Paket
43 43. Pesan yang tidak di balas
44 44. Ponsel yang sama
45 45. Ribut di meja makan
46 46. Membicarakan bulan madu
47 47. Lebih memilih Satya
48 48. Kecewa
49 49. Dipojokkan oleh Rangga
50 50. Vierra mabuk
51 51. Bolehkah aku melakukannya?
52 52. Menghabiskan malam bersama Rangga
53 53. Vierra Berat
54 54. Potongan buah bentuk hati
55 55. Pria itu merindukannya
56 56. Pernyataan cinta Rangga
57 57. Perlu adaptasi
58 58. Rangga memasak di dapur
59 59. Suara dari kamar Vierra
60 60. Claudia curiga pada Satya dan Vierra
61 61. Rangga datang di tengah jam makan siang
62 62. Membuat kopi untuk sang suami
63 63. Bibir bengkak Vierra
64 64. Claudia tang sangat tenang
65 65. Rangga dan Vierra mengunci pintu di ruang kerja Rangga
66 66. Vierra hanya menonton acara talk show
67 67. Hari satu bulan pernikahan Claudia dan Rangga
68 68. Para orang tua yang menginginkan cucu
69 69. Tidak mau berbagi toilet
70 70. Mencurigai Rangga dan Vierra
71 71. Kekesalan di depan TV
72 72. Maaf dari Rangga
73 73. Rencana Double date
74 74. Kamar Vierra
75 75. Dijodohkan dengan Satya
76 76. Menipu Satya
77 77. Menerobos antrian
78 78. Tampak sangat tenang
79 79. Naik perahu bebek
80 80. Dihangatkan olehmu
81 81. Pertanyaan panjang dari satya
82 82. Kesal pada Rangga
83 83. Memergoki perselingkuhan
84 84. Obat penunda kehamilan
85 85. Hamil
86 86. Tidak mungkin bersama
87 87. Pria yang disukai
88 88. Ketahuan sebelum waktunya
89 89. Mengarang cerita
90 90. Membicarakan rencana pernikahan
91 91. Kemarahan Vierra
92 92. Makan di warung bakso
93 93. Meminjam uang dari Rangga
94 94. Memutuskan untuk pergi
95 95. Pergi ke kota G
96 96. Vierra menghilang
97 97. Patah hati
98 98. Isi surat Vierra
99 99. Mengumpulkan keluarga
100 100. Claudia meminta cerai
101 101. Rangga jatuh sakit
102 102. Kembali mencari Vierra
103 103. Perempuan yang mirip Vierra
104 104. Kamar Vierra
105 105. Ari mata pria
106 106. TAMAT
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Terkena obat perangsang
2
2. Hal tak senonoh dalam mobil
3
3. Menunggu hari esok untuk diadili
4
4. Menikah secara adat
5
5. Entah kapan hutangnya lunas
6
6. Bertemu Rangga di hotel
7
7. Tidak mau menikah dengan Rangga
8
8. Pertanyaan yang sama
9
9. Perintah Claudia
10
10. Mengisi kekosongan hati
11
11. Datang bulan setiap hari
12
12. H1 pernikahan Claudia dan Rangga
13
13. Madunya adalah kakak angkatnya sendiri
14
14. Tinggal bersama Claudia dan Rangga?
15
15. Senyum yang mirip dengan senyum Rangga
16
16. Memanipulasi otak ibuku
17
17. Tidak mau mendengar janji pernikahan
18
18. Meminta Vierra datang ke kamar pengantin
19
19. Berharap Rangga tidak datang ke kamar pengantinnya
20
20. Dua lembar uang pecahan rp50.000
21
21. Malam pertama yang terganggu
22
22. Mengantuk di kantor
23
23. Akan meninggalkan Kartika
24
24. Rangga membantunya
25
25. Vierra, Maaf
26
26. Dibantu oleh seorang istri untuk memasang dasi
27
27. Hidup di atas telunjuk orang lain
28
28. Semakin lebih dekat
29
29. Ponsel rusak
30
30. Dunia sangat sempit
31
31. Apa alasan Claudia menikah dengan Rangga
32
32. Menanyakan masalah pekerjaan
33
33. Tidak bisa untuk tidak terpesona
34
34. Menikah karena bisnis
35
35. Rangga sengaja mendekatinya
36
36. Tidak bisa memotong wortel
37
37. Nafsu makan meningkat
38
38. Tidak mampu berebut dengan Claudia
39
39. Kesempatan telah hilang
40
40. Harus mencegah Vierra dan Satya bersama.
41
41. Tidak pernah berkencan
42
42. Paket
43
43. Pesan yang tidak di balas
44
44. Ponsel yang sama
45
45. Ribut di meja makan
46
46. Membicarakan bulan madu
47
47. Lebih memilih Satya
48
48. Kecewa
49
49. Dipojokkan oleh Rangga
50
50. Vierra mabuk
51
51. Bolehkah aku melakukannya?
52
52. Menghabiskan malam bersama Rangga
53
53. Vierra Berat
54
54. Potongan buah bentuk hati
55
55. Pria itu merindukannya
56
56. Pernyataan cinta Rangga
57
57. Perlu adaptasi
58
58. Rangga memasak di dapur
59
59. Suara dari kamar Vierra
60
60. Claudia curiga pada Satya dan Vierra
61
61. Rangga datang di tengah jam makan siang
62
62. Membuat kopi untuk sang suami
63
63. Bibir bengkak Vierra
64
64. Claudia tang sangat tenang
65
65. Rangga dan Vierra mengunci pintu di ruang kerja Rangga
66
66. Vierra hanya menonton acara talk show
67
67. Hari satu bulan pernikahan Claudia dan Rangga
68
68. Para orang tua yang menginginkan cucu
69
69. Tidak mau berbagi toilet
70
70. Mencurigai Rangga dan Vierra
71
71. Kekesalan di depan TV
72
72. Maaf dari Rangga
73
73. Rencana Double date
74
74. Kamar Vierra
75
75. Dijodohkan dengan Satya
76
76. Menipu Satya
77
77. Menerobos antrian
78
78. Tampak sangat tenang
79
79. Naik perahu bebek
80
80. Dihangatkan olehmu
81
81. Pertanyaan panjang dari satya
82
82. Kesal pada Rangga
83
83. Memergoki perselingkuhan
84
84. Obat penunda kehamilan
85
85. Hamil
86
86. Tidak mungkin bersama
87
87. Pria yang disukai
88
88. Ketahuan sebelum waktunya
89
89. Mengarang cerita
90
90. Membicarakan rencana pernikahan
91
91. Kemarahan Vierra
92
92. Makan di warung bakso
93
93. Meminjam uang dari Rangga
94
94. Memutuskan untuk pergi
95
95. Pergi ke kota G
96
96. Vierra menghilang
97
97. Patah hati
98
98. Isi surat Vierra
99
99. Mengumpulkan keluarga
100
100. Claudia meminta cerai
101
101. Rangga jatuh sakit
102
102. Kembali mencari Vierra
103
103. Perempuan yang mirip Vierra
104
104. Kamar Vierra
105
105. Ari mata pria
106
106. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!