Jantung Vierra kembali berdegup kencang sebab dia selalu salah tingkah setiap kali berdekatan dengan Rangga.
Apalagi sekarang,, mereka berdua sudah terikat dalam sebuah jalinan pernikahan meskipun pernikahan itu tidak terdaftar secara agama dan negara.
Tapi tetap saja,, ini sebuah pernikahan yang harus mereka bertanggung jawabkan pada penatua desa xx.
"Wah,, kalian benar-benar calon pengantin yang sangat serasi, yang satunya cantik dan yang lain tampan. Semua orang pasti merasa iri pada kalian berdua." Ucap perempuan yang mengantar Vierra memasuki ruangan itu.
"Eh??" Viora langsung tersenyum kikuk melihat Rangga, "Saya bukan pengantinnya, saya adalah adik angkat dari calon penggantinya. Saya kemari menggantikan kakak saya untuk mengecek persiapan acara pernikahannya." Ucap Vierra.
"Ah begitu, kalau begitu maaf karena sudah salah mengenali," kata sang pelayan dengan wajah yang dipenuhi rasa bersalah.
"Tidak masalah," kata Vierra menghela nafas tanpa berani lagi memandang ke arah Rangga.
Sementara Rangga yang menatap Vierra, pria itu terdiam beberapa detik lalu bertanya "Mengapa bukan dia yang datang?"
Vierra terkejut karena tidak menyangka Rangga akan berbicara padanya, "Ah,, itu, Nona Claudia memiliki pekerjaan mendesak di kantor, jadi--"
"Jadi pekerjaannya lebih penting daripada pernikahannya?" Tanya Rangga membuat Vierra kebingungan harus menjawab apa.
Mengapa pria itu malah bertanya padanya?
"Uh,, itu,, saya juga tidak tahu," jawabnya.
"Ya sudah,, kita pergi saja." Kata Rangga langsung memegang tangan Vierra lalu menarik perempuan itu meninggalkan hotel.
"Tuan Tunggu!! Bagaimana dengan persiapan pernikahannya?" Vierra bertanya dengan cemas sebab jika dia tidak menyelesaikan tugasnya hari ini maka dia akan di marahi Claudia habis-habisan.
"Jangan khawatir, aku akan menyuruh seseorang untuk mengaturnya. Sekarang ikut aku untuk membahas masalah pribadi kita." Kata Rangga terus menarik Vierra hingga mereka tiba di mobil pria itu.
"Naik," ucap Rangga membukakan pintu mobil untuk Vierra.
"Terima kasih, tapi saya kemari membawa mobil saya sendiri, jadi--"
"Aku akan menyuruh seseorang untuk mengaturnya. Berikan kunci mobilnu," kata Rangga membuat Vierra terdiam beberapa detik sebelum merogoh tasnya mengambil kunci mobil miliknya.
Setelah memberikan kunci mobil miliknya pada rangka, perempuan itu lalu naik ke mobil sembari mengikutkan pandangannya pada pria yang berputar ke sisi kemudi.
"Apa yang hendak Tuan bicarakan?" Tanya Vierra saat mobil mereka telah bergabung dengan keramaian mobil di jalan raya.
"Aku berniat membatalkan pernikahanku dengan Claudia lalu melamarmu pada keluarga Faraday," ucap Rangga membuat Vierra membulatkan matanya dengan sempurna.
Apakah pria disampingnya ini sadar dengan apa yang baru saja ia katakan?
Membatalkan pernikahan dengan pewaris tunggal lalu memilih seorang anak angkat yang dipungut dari jalanan untuk dinikahi??
"Tuan,, Tolong jangan bercanda," kata Vierra melihat Rangga tanpa bisa membaca mimik pria itu.
Sangat misterius!
"Aku tidak bercanda." Ucap Rangga membuat Vierra mematung.
"Tapi,, tapi saya tidak mau menikah dengan Tuan. Jadi,, tolong, jangan pernah berpikir untuk membatalkan pernikahan Tuhan demi saya. Kalau tuan melakukannya karena merasa bersalah atas apa yang terjadi kemarin..
"Sebenarnya Tuan tidak perlu bertanggung jawab, lagipula hal seperti itu sudah biasa terjadi di zaman ini. Bercinta satu malam lalu mengakhiri hubungan." Ucap Vierra berusaha tampak kuat didepan Rangga meski sebenarnya hatinya sedang tersayat-sayat.
"Kau yakin dengan ucapanmu?" Tanya Rangga.
"Ya," jawab Vierra.
'Kalau aku menerima ucapan Rangga maka aku akan dibunuh oleh keluarga Faraday Saat semua orang mendengar keputusan pria itu. Apa lagi Claudia, dia akan mengamuk seperti singa kelaparan saat mengetahui aku merebut calon suaminya.' pikir Vierra dalam hati yang merasa sangat takut akan keluarga Faraday.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
buat rangga, mulutmu harimaumu
2022-05-17
1