Rere terus saja menembak musuhnya diwilayah perbatasan tanpa ampun, setiap ada yang ingin menyerangnya, rere langsung menembaknya tepak mengarah jantung dan kepala anak buah Jack.
Rere yang sudah geram dengan anggota Jack karena selalu mengusiknya tanpa pikir panjang langung membabat habis semua pasukan Jack hingga tak tersisa.
Banyaknya mayat yang tergeletak dan bau anyir darah menyeruak menunjukkan jika kubu Rerelah yang menang.
“Maaf nona, saya mendapat laporan jika ada penyerangan di villa tempat teman-teman anda melakukan acara berlangsung nona, mereka membawa pasukan dengan jumlah yang sangat banyak,” lapor anak buah Rere setelah membabat habis diwilayah perbatasan.
Rere yang mendengar laporan dari anak buahnya langsung meradang, karena kali ini Jack menggunakan teman-temannya untuk menjatuhkannya.
“Kurang ajar kau Jack,” ucap Rere dengan raut muka yang tidak bisa digambarkan karena menahan amarahnya. “Pantas saja ada yang sedikit aneh disini, ternyata kau megelabuhiku Jack,” sambung Rere. anak buah Rere yang berada disana tidak berani menatap Rere yang sedang marah.
“Bagaimana dengan markas?” tanya Rere dengan dinginnya.
“Tuan Daniel berhasil melumpuhkan mereka semua nona,” jawab anak buah Rere.
“Kau bereskan kekacauan yang ada disini, aku akan kembali. Aku tidak akan membiarkan mereka semua dalam bahaya. Hubungi Daniel untuk menyusulku kesana,” perintah Rere.
“Baik nona,”
Rere langsung melenggang pergi meninggalkan wilayah perbatasan menuju ke villa tempat dimana teman-temannya berada.
***
Rey dan teman-temannya yang mengikuti anak buah Rere memutuskan untuk bertanya apa sebenarnya yang terjadi, “Sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Rey pada anak buah Rere.
“Kita telah diserang tuan,” jawab anak buah Rere sambil menuntun jalan mereka menuju tempat aman.
“Apa? Diserang? Memangnya siapa mereka semua, kenapa menyerang kita?” cerca Arin dengan rasa keterkejutannya.
“Mereka semua adalah musuh nona Rere,” jawab anak buah Rere.
“A-apa? Musuh? Bagaimana Rere bisa mempunyai musuh seperti itu?” tanya Arin lagi.
“Apa kalian tidak tau siapa sebenarnya nona Rere?” bukannya menjawab anak buah Rere malah bertanya. Mereka semua menggelengkan kepala serempak karena memang tidak ada yang tau siapa Rere.
“Nona Rere adalah pimpinan mafia yang paling disegani oleh para mafia diberbagai negara. Dan mereka yang menyerang kita adalah salah satu musuh dari nona Rere. Dialah musuh yang paling berani mengusik nona Rere, mafia lain tidak ada yang berani untuk menyerang kami, mereka lebih memilih jalan amannya dengan bekerja sama dengan mafia kami. Karena meraka tau bagaimana nona Rere jika menghadapi para musuhnya,” jelas singkat anak buah Rere.
Mereka semua yang mendengar penjelasan anak buah Rere sangat terkejut dengan fakta baru siapa Rere. bahkan Rey dan Arinpun diam tertegun mendengar apa yang baru saja ia ketahui. Saking terkejutnya, Rey dan Arin tidak bisa berkata-kata.
“A-apaa? Mafia?” tanya salah satu anggota disana.
“Bagaimana bisa Rere menjadi seorang mafia seperti itu?” tanya Arin yang tersadar dari rasa keterkejutannya.
“Saya kurang tau nona, saya dulu sempat mendengar karena kisah cintanya yang pernah gagal membuatnya bertekad menjadi orang yang kuat. Untuk cerita lanjutnya saya tidak mengetahui lebih dalam lagi, hanya orang-orang terdekatnyalah yang tau,” terang anak buah Rere.
Deg…
Rey yang mendengar alasan dibalik itu merasakan hatinya tercubit sangat keras. Dia tak menyangka apa yang dia lakukan bisa membuat Rere seperti ini. Arin yang mendengarnya juga ikut terkejut dan memandang kearah Rey.
Sebelum mereka sampai ditempat aman, anak buah Jack sudah mengepung teman-teman Rere. Mereka yang dikepung dan ditodongkan senjata langsung diam tertegun tidak berani bergerak.
Anak buah Rere yang membawa teman-teman Rere sekarang terkapar lemah tak berdaya karena dia mengahadapi musuh hanya sendiri. Anak buah Jack membawa semua teman-teman Rere ketempat tersembunyi, tapi tidak dengan Rey, Rey dibawa paksa oleh Kaizo tangan kanan Jack dan beberapa anak buahnya.
“Mau kau bawa kemana aku, hah? Lepaskan aku,” bentak Rey dengan sedikit memberontak.
Arin yang melihat Rey dibawa paksapun berteriak kencang,
“Tidaakk… Reeey… kau bawa kemana temanku, hah?” teriak Arin pada anak buah Jack.
“Diamlah atau kau tidak bisa bekumpul dengan teman-temanmu lagi,” ancam anak buah Jack. Semua orang langsung terdiam takut tak berani bersuara.
“Lepaskan aku,” berontak Rey. Tapi usahanya sia-sia, karena mereka lebih kuat dari pada Rey.
Sementara diluar villa, Agnes terus saja menyeimbangi serangan yang dilontarkan oleh anak buah Jack, untungnya Daniel segera tiba dengan membawa anak buahnya yang cukup banyak. Setelah mendapat perintah dari nonanya Daniel langsung menuju ke villa yang ditempati teman-teman Rere menggunakan helikopter agar segera sampai.
Daniel dan Agnes bekerja sama menumbangkan lawannya. Kegilaan Daniel terpacu kembali setelah sekian lama berdiam diri dimarkas.
Dorr… dorr… dor…
Baku tembak saling bersahutan diantar dua kubu itu. Pasukan yang dibawah Jack mulai terdesak dengan serangan dari pasukan Rere yang begitu kuat.
“Niel, kau pergilah kearah kanan,” ujar Agnes yang dibalas anggukan dari Daniel.
Rere yang juba tiba dilokasi tersebut langsung memberondong pelurunya dari atas.
Dorrr… dorr… dor…
Dorr… dor… door….
Rere terus memberondong musuh dengan pelurunya tanpa henti. Saat ini Rere sedang kalap karena Jack sudah berani menyentuh teman-temannya.
Rere langsung turun menggunakan tangga yang menggantung, karena tidak ada tempat lagi untuk mendaratkan helikopternya.
Doorrr... dorr… dorr…
Para anak buah Jack banyak yang tewas karena serangan dari Rere tanpa ampun. Jack yang melihat anak buahnya banyak yang tewas menahan emosinya.
Jack yang melihat Kaizo membawa Rey kehadapannya tersenyum puas, dia menggunakan Rey untuk menggertak Rere.
“Diamana mereka semua Nes,” tanya Rere dengan pandangannya yang fokus kearah lawan.
“Mereka semua aku suruh mengikuti salah satu anak buah kita ketempat yang aman nona. Tapi aku merasa, mereka juga mulai terkepung sebelum sampai ditempat aman,” jawab Agnes tanpa mengalihkan pandangannya.
“Kau babat habis semuanya, aku akan masuk kedalam,” perintah Rere.
“Hati-hati nona, aku akan menyusul nanti,” ujar Agnes, Rere masuk kedalam villa dengan langkah terburu-buru.
Sesampainya didalam, Rere melihat Rey yang sudah terduduk dengan kedua lututnya ditekuk karena ulah Jack yang menendang lutut Rey. Jack yang melihat kedatangan Rere tertawa puas, ia mengira usahanya telah berhasil membuat Rere jatuh. Tapi dia lupa, dengan siapa dia berhadapan saat ini.
“HAHAHA… akhirnya kau datang juga nona,” ucap Jack dengan terenyum remeh.
“Akhirnya kau menampakkan wajah aslimu,” sambung Jack.
Rere tetap bersikap santai seperti tidak terjadi apa-apa, karena dia tidak mau membahayakan Rey nantinya.
“Ahh… ternyata kau tuan Anderson,” ucap Rere tak kalah sinisnya.
“Reree…” gumam Rey saat melihat kedatangan Rere.
“Lama kita tak jumpa, akhirnya kita bisa bertemu lagi. Tapi aku rasa… ini adalah pertemuan kita yang terakhir,” sambung Rere dengan senyum mengejek.
“Hahaha… kau sangat yakin sekali nona,”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Cip_13
pokoknya di part ini aku kata kan
awesome👏👏👏
terbawa, terhayut dalam emosinya❤
2022-06-29
0
Cip_13
anjy cewe paling kece badai sih ini🥰
2022-06-29
1
Cip_13
kalo ada lagunya cocok banget pake lagu do you get it (Kawaii)
pas resepsi jalan selesai ngasih perintah.
duh damagenya gak main² njy❤🌹
2022-06-29
1