“Ya tidak begitu juga kali bu boss sarannya, sekali-kali napa sarannya yang bagus gitu. Bukan hal nyeleneh yang tidak masuk akal,” gerutu Agnes dengan wajah cemberut.
“Itu sudah yang paling bagus,” jawab Rere.
“Auk ah gelap. Serah bu bosnya aja deh,” sengal Agnes. Kemudian ia pergi meninggalkan Rere sendirian entah kemana perginya. Rere yang melihat aksi ngambek dari tangan kanannya itu hanya membiarkan saja tanpa ambil pusing.
***
Beberapa bulan sudah berlalu, Rey tidak mau putus asa dengan usahanya. Ia sudah bertekad membuktikan semuanya pada Rere, meskipun sikap Rere begitu cuek, acuh bahkan terkadang tak menganggapnya ada. Tapi Rey tidak mau menyerah begitu saja. Justru itu membuat Rey semakin gencar dan semangat untuk meluluhkan hati Rere kembali.
Ditengah usahanya yang tak kenal lelah, Rey melihat Rere akrab dengan laki-laki lain. Rey yang tak sengaja melihatnya, hatinya merasa seperti tercubit.
Saat ini Rey berada di café biasa milik Rere, dan kebetulan juga Rere berada disana. Bukan dengan Agnes melainkan dengan laki-laki lain.
“Bagimana kabarmu than?” tanya Rere dengan pria yang ada dihadapannya.
“Yaa… seperti yang kau lihat saat ini Sandra,” jawab Fathan.
Pria yang saat ini bersama Rere adalah Fathan Pramudya. Dia adalah teman kuliah semasa Rere waktu di Amerika, Rere melanjutkan perkuliahan mulai semester 4 disana. Disana Rere lebih dikenal dengan nama belakangnya, bukan nama panggilannya saat berada di kota kelahirannya saat ini.
Fathan juga memiliki rasa pada Rere, tapi dia belum mengungkapkannya. Ia berencana untuk mengungkapkan perasaannya sekarang pada Rere yang selama ini ia pendam, karena dia tau sedikit bagaimana masa lalu Rere, jadi dia ingin mebiarkan Rere melupakan masa lalunya terlebih dahulu.
“Apa yang membuatmu datang jauh-jauh kemari?” tanya Rere sambil menyesap coklat panas.
“Aku kesini mewakili papa untuk rapat kerjasama, sekaligus berlibur disini,” jawab Fathan yang di angguki oleh Rere.
Cukup lama mereka berbincang-bincang membahas bagaimana kesibukan masing-masing dan masih banyak hal lagi.
“Emm Sandra… aku ingin mengatakan sesuatu padamu,” ucap Fathan dengan ragu-ragu.
“Apa itu?” tanya Rere penasaran.
“Aku ingin mengatakannya dari dulu, tapi aku tau, kau masih belum bisa melupakan masa lalumu. Sebenarnya… aku memiliki rasa padamu, aku ingin serius denganmu,” ungkapan Fathan dengan sungguh-sungguh.
Rere yang mendengar apa yang diucapkan Fathan hanya bisa terdiam. Rere tak tau harus berkata apa, karena dia tidak mau menyakiti hati Fathan. Sebenarnya Rere juga belum bisa melupakan Rey.
Fathan yang melihat Rere sedari tadi diampun dia memahaminya, ”aku tidak ingin memaksamu Sandra, setidaknya aku merasa lega sudah mengatakannya,” ujar Fathan dengan nada sedikit lesu.
Sebelum Rere menjawab tiba-tiba saja Rey datang dan langsung menarik paksa Rere pergi dari situ, sedari tadi Rey menyimak percakapan keduanya dari jauh. Rey yang merasakan api cemburu menyelimutinya saat ini tanpa piker panjang langsung membawa Rere menjauh.
Fathan yang melihatnya hanya bisa diam dan tersenyum tipis.
Rere yang terus ditarik paksa oleh Reypun berhasil melepaskan tangannya dari genggaman Rey. Rere sangat kesal atas tindakan yang dilakukan oleh Rey padanya.
“Apa yang kau lakukan, hah? Apa kau sudah gila?” bentak Rere pada Rey.
“Yaa… Aku memang gila Re. Aku tidak suka orang lain mendekatimu,” ucap Rey.
Rere yang mendengar perkataan Reypun tak mampu menahan emosinya.
“Memang apa hakmu Rey? Kau tidak punya hak untuk melarangku dekat dengan siapapun,” sentak Rere.
“Kau adalah milikku Re, sampai kapanpun kau akan menjadi milikku. Aku akan membuatmu jatuh kembali ke dalam pelukanku,” ujar Rey dengan nada sedikit meninggi.
Rere tersenyum sinis mendengar jawaban dari Rey. “Benarkah aku milikmu? Kau lucu sekali tuan Rey.”
“Jika memang aku milikmu, harusnya kau tidak pernah melakukan tindakan bodohmu itu,” skak Rere yang membuat Rey diam seribu kata. Rerepun memutuskan masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan Rey yang masih terdiam.
Rey tidak bisa berbuat apa-apa, dia juga menyadari akan kesalahannya yang pernah ia buat. Rey hanya diam memandang mobil yang dikendarai Rere melesat jauh dari café.
Rere yang merasa tidak enak pada Fathan karena meninggalkannya begitu saja langsung menghubungi lewat sambungan telfonnya saat berada dalam perjalanan. Dan untungnya, Fathan mau mengerti dengan apa yang baru saja terjadi. Fathan yang menerima sambungan telfon dari Rerepun juga bergegas unruk pergi meninggalkan café
***
Disisi seberang, salah satu anak buahnya datang melaporkan hasil pengintaian yang ia lakukan selama ini.
Jika kalian menebak musuh dari Rere, yaahh itu adalah salah satu musuh Rere. Jack, selaku pimpinan mafia Black Tiger. Dia memerintahkan anak buahnya untuk mengintai Rere setelah salah satu anak buahnya tewas mengerikan didalam kandang singa.
Salah sendiri, dia terlalu terobsesi untuk merebut persenjataan dan markas milik Rere. Dan sekarang ia masih belum berhenti mengusik Rere.
Hanya Jacklah yang berani mengusik Rere, untuk mafia lain memilih jalan amannya saja dengan bekerjasama dengan Rere daripada harus mencari gara-gara. Karena mereka semua juga tau bagaimana Rere menghadapi musuhnya.
“Lapor tuan, hasil dari pengintaian saya beberapa bulan ini, dia selalu pergi hanya dengan salah satu tangan kanannya saja tuan. Tetapi saya melihat jika wanita itu bertemu kembali dengan mantan kekasihnya dulu yang pernah menghianatinya. Itulah mengapa dia pergi ke Amerika selama kurang lebih 4 tahun meninggalkan kota kelahirannya dan membentuk mafianya,” terang anak buah Jack dengan singkat.
“Saat ini, mantan dari wanita itu berusaha untuk meminta kembali padanya,” sambung anak buah Jack.
“Dan ini adalah foto-foto dari intaian saya tuan, disitu juga terdapat foto asli dari wanita itu, saya mendapatkannya waktu dia keluar dengan salah satu tangan kanannya,” ucap anak buahnya sambil memberikan foto intaiannya dalam map coklat.
Tanpa pikir panjang, Jack langsung membuka map itu. “Hmm… tak ku sangka dia secantik ini, siapa yang mengira jika perempuan secantik dia menjadi pimpinan dari mafia yang paling disegani.”
“Apa anda tidak berfikir sesuatu tuan?” Tanya tangan kanan Jack yang sedari tadi ikut menyimak.
“Kita bisa menggunakan pria ini sebagai umpan untuk menggulingkannya tuan, bagaimanapun dia tidak akan membiarkan pria ini dalam bahaya. Karena aku yakin, wanita ini juga masih memiliki rasa pada mantan kekasihnya” jelas tangan kanan Jack.
Jack yang tau maksud dari bawahannya itupun menyutujuinya. “Ya… kau benar. Kita bisa memanfaatkan dia untuk menggulingkannya,” jawab Jack dengan wajah yang sumringah.
“Kita juga akan menyususn rencana setelah ini,” sambung Jack yang terbesit memiliki rencana jahatnya.
“Kau terus awasi dia sampai kita ada kesempatan yang pas untuk menyerangnya,” perintah Jack pada anak buahnya tadi.
“Baik tuan, kalau begitu saya permisi,” pamit anak buah Jack.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ranran Miura
semoga Rere gak kejebak sama masa lalunya
2022-06-05
0
Ranran Miura
hmm, ini nih.. masih ada rasa tapi dideketin nolak. tapi mau gimana lagi trauma juga
2022-06-05
1
Bpearlpul
salam dari My Arrogant Princess kak
2022-05-31
1