Meeting

Lidia terisak lirih. Setelah mendengar kalimat terakhir Sean. entah kenapa dia seperti menyakiti pria itu secara tidak langsung. namun kenyataannya memang dia belum bisa membuka hatinya untuk siapapun. Masih ada nama Billal yang terukir di hatinya.

Tanpa Lidia sadari, Kay sudah ada disamping Lidia yang sedang terisak lirih. Kay samar-samar mendengar pembicaraan antara Lidia dan Sean.

“Bukankah sudah aku katakan, kalau ini wasiat Billal berarti dia sudah ikhlas memberikan kamu pada pria yang menurutnya pantas. Jadi mulai sekarang cobalah buka hati kamu untuk Sean. Memang awalnya sangat sulit.” Kay kembali menasehati.

Lidia masih terdiam. Entah kenapa hatinya begitu hancur. Mau mengharapkan cinta suaminya kembali pun sangat mustahil. Sedangkan untuk membuka hatinya pada Sean, dia masih belum yakin sepenuhnya. Meski selama ini pria itu sangat baik dengan suami dan anaknya.

Lidia mengambil Viana dari gendongan Kay, lalu membawanya masuk ke kamar.

Keesokan harinya, Lidia sudah bersiap untuk datang ke kantor menghadiri meeting seperti yang dikatakan oleh Sean semalam. Lidia menitipkan Viana pada Kay. Sedangkan dia berangkat dengan diantar oleh sopir. Karena Sean sepertinya sudah berangkat terlebih dulu.

Lidia sampai di kantor mendapat sambutan hangat dari para karyawan. Lidia yang sejak dulu terkenal ramah pada siapapu, dia juga membalas sapaan karyawan. Setelah itu dia memasuki ruangan suaminya dulu.

Cklek

Sean yang sedang dalam ruangan itu terkejut saat mendengar pintu terbuka. Sedangkan Lidia tampak biasa saja karena tadi sudah diberitahu oleh Silvia.

“Nyonya, maaf saya tidak menyambut kedatangan anda. Silakan masuk. Saya akan menyiapkan beberapa berkas untuk keperluan meeting nanti.” Ucap Sean dengan ramah dan menundukkan kepalanya.

“Lanjutkan saja pekerjaan kamu. Aku akan menunggu disini.” Jawab Lidia lalu dia duduk di sofa yang tak jauh dari tempat kerja Sean.

Pandangan Lidia menelisik seisi ruangan. Ruang kerja suaminya yang sudah hampir dua minggu tidak ditempati si pemilik aslinya. Lidia berjalan mendekati pigora besar dimana ada foto dirinya dan sang suami.

Sean hanya melirik apa yang sedang dilakukan oleh Lidia. Dia terus melanjutkan pekerjaannya karena hatinya masih sakit mengingat ucapan Lidia kemarin. Sedangkan Lidia yang merasa sikap Sean berbeda, dia juga merasa bersalah.

Waktu meeting pun segera dimulai. Lidia dan Sean sedang berjalan beriringan menuju ruang meeting. Disana sudah ada beberapa wakil dari beberapa divisi yang sudah siap untuk meeting. Kemudian Lidia duduk di kursi utama yang biasa ditempati oleh Billal.

Sean pun segera membuka meeting yang akan membahas kepemimpinan perusahaan setelah meninggalnya pemimpin mereka yakni Tuan Billal. Selesai membuka acara, Sean menyerahkaan semuanya pada Lidia.

“Selamat pagi semuanya. Disini saya tidak akan lama. Saya hanya akan menyampaikan beberapa hal terkait dengan kepemimpinan perusahaan Graham Corp. sepeninggal suami saya.” Ucap Lidia menjeda kalimatnya.

“Sesuai dengan wasiat yang diberikan oleh mendiang suami saya, maka perusahaan ini selanjutnya akan dipegang penuh oleh Tuan Sean Gabriel yang semula menjabat sebagai asisten pribadi suami saya.” Ucap Lidia.

Silvia yang berada disana sangat senang mendengarnya. Kalau setelah ini Sean menjadi CEO, maka sebentar lagi dia akan mendapatkan calon suami yang tajir melintir. Silvia tersenyum senang.

“Jika ada yang menanyakan kenapa harus Tuan Sean yang menggantikan posisi suami saya. Sedangkan suami saya masih punya saudara yang pastinya harus mewarisi atau melanjutkan perusahaan ini. dan alasannya adalah karena Tuan Sean akan menjadi ayah sambung untuk kedua anak saya. Dan juga sebentar lagi akan menjadi suami saya.” Ucap Lidia dan sontak saja membuat semua orang terkejut.

Termasuk Silvia. Bahkan Sean sendiri tidak menyangka kalau Lidia akan membahas masalah itu di depan para karyawan.

“Demikian yang bisa saya sampaikan. Untuk ke depannya saya sudah serahkan semuanya pada Tuan Sean. Terima kasih atas waktunya.” Ucap Lidia mengakhiri pembicaraannya.

Setelah itu Lidia keluar dari ruang meeting terlebih dulu. Sedangkan Sean menutup meeting singkat pagi itu. Seluruh karyawan pun ikut senang mendengar kabar tersebut. Karena selama ini mereka juga sangat nyaman bekerja dengan Sean yang terkenal ramah. Kecuali pada Silvia.

Sean memasuki ruang kerjanya kembali setelah selesai meeting. Dia melihat Lidia juga sudah ada di ruangan itu. Namun Sean sedikit heran karena posisi duduk Lidia yang membelakanginya terlihat sangat tidak nyaman.

“Nyonya?” panggil Sean.

Sean perlahan mendekat Lidia dan dia sangat terkejut saat melihat Lidia seperti sedang kesakitan dengan seluruh baju bagian da-danya basah. “Nyonya, anda kenapa?” tanyanya panik.

“Sean, aku boleh minta tolong?” ucap Lidia dengan suara menahan sakit.

“Tolong bilang sama orang rumah, suruh ambilkan pompa ASI.” Lanjutnya.

Sean segera menghubungi pembantu rumah tangga Lidia sesuai dengan permintaan Lidia, setelah itu meminta sopir agar membawanya kesini. Setelah menelepon Bi Rani, Sean sangat terkejut saat Lidia sudah melepas blazernya yang basah tadi. Sean melihat dua buah yang sangat besar di balik blouse putih Lidia yang berbahan tipis. Tidak hanya itu, blouse itu terlihat lebih basah daripada blazernya. Hingga tampak jelas kain penyangga berwarna hitam dengan buah yang seperti akan keluar dari tempatnya. Sean memalingkan muka. Namun dia kasihan melihat Lidia yang merintih sakit.

“Ehm, Nyonya ada yang bisa saya bantu?” tanya Sean.

“Iya, tolong bantu aku masuk ke kamar saja.” Jawab Lidia sambil menunjuk kamar yang ada dalam ruangan itu, dimana dulu sering ia gunakan istirahat saat sedang menemani suaminya bekerja.

“Baiklah.” Jawab Sean singkat.

Setelah itu Lidia berdiri dengan menahan rasa nyeri di dada. Sean berdiri disamping Lidia, buat jaga-jaga jika terjadi sesuatu dengannya. Dan benar saja, tubuh Lidia seperti hilang dari pijakannya.

Grep

Sean dengan cepat memeluk Lidia yang hampir terjatuh. Namun posisinya sangat tidak nyaman bagi Sean, dimana kini dadanya bersentuhan dengan da-da Lidia yang basah dan kenyal. Mau melepas juga akan membuat Lidia terjatuh. Terus menahan juga ada sesuatu yang bangun.🤣

“Maaf, badanku terasa nyeri semua.” Lirih Lidia dan berusaha untuk berdiri tegak.

Tanpa menjawab, Sean dengan cepat menggendong Lidia agar cepat sampai kamar. Lidia yang terkejut pun langsung mengalungkan tangannya ke leher Sean karena takut terjatuh. Dengan pelan Sean meletakkan tubuh Lidia di atas ranjang berukuran sedang itu.

Wajah Sean terasa panas saat berada dalam jarak yang sangat dekat dengan Lidia. Bahkan Lidia belum juga melepaskan tautan tangannya yang berada di leher Sean. Justru perlahan Lidia menarik tengkuk Sean hingga tak ada lagi jarak diantara keduanya.

Lidia tiba-tiba saja menempelkan bibirnya pada bibir kenyal Sean. Jangan tanyakan bagaimana reaksi Sean mendapatkan sentuhan seperti. Yang pasti terkejut. Namun dia juga seperti terhipnotis dengan bibir Lidia, dan dia akhirnya memberanikan diri untuk memberi lumatann lembut pada bibir Lidia.

“uhhmmmm…. Mas-“

Tok tok tok… (Pakeeettttt🤣🤣🤣)

.

.

.

*TBC

Silaturahmi dulu ya, Sean?😂😂

Happy Reading‼️

Terpopuler

Comments

YK

YK

haluuuu....

2023-04-09

0

Yuyun Haryanto

Yuyun Haryanto

looh kok Lidia yg nyium duluan ???

2023-03-16

1

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

ahh ganggu aja😂😂😂

2022-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Objek Fantasi
2 Perhatian Lidia
3 Pesan Terakhir
4 Kabar Duka
5 Kontraksi Palsu
6 Nasehat Kay
7 Surat Wasiat
8 Permintaan Chandra
9 Bertemu Leon
10 Menemani Calon Istri Melahirkan
11 Sean Terluka
12 Kekhawatiran Lidia
13 Begadang
14 Pelaku Penusukan
15 Meeting
16 Pernikahan
17 Bertanggung Jawab Atas Dirimu
18 Pelukan Hangat
19 Amarah Sean
20 Kesempatan
21 Vitamin C
22 Menyusun Rencana
23 Alarm Pengingat
24 Aku Mencintaimu
25 Karma
26 Hampa
27 Surat
28 Delapan Minggu
29 Morning Sickness
30 Kehilangan
31 Dipeluk
32 Kecupan Hangat
33 Perlakuan Hangat
34 Bryan
35 Mengandung Anak-anakku
36 Pulang
37 Ritual Mandiri
38 Dijenguk Silvia
39 Dengan Cara Lain
40 Ke Makam Billal
41 Ketakutan Lidia
42 Makan Malam
43 Moving Fast
44 Pesta Ulang Tahun
45 Penculikan
46 Rencana Pindah
47 Terror
48 Amarah Bryan
49 Usut Tuntas
50 Menjemput Ajal
51 Menginap
52 Terror Lagi
53 Ancaman Xander
54 Kamar Mandi
55 Marsha
56 Memaafkan
57 Rencana Bryan
58 Guru Pembimbing
59 Fredy
60 Gratis
61 Penyesalan
62 Pelaku
63 Keterlaluan
64 Kejut Listrik
65 Terbuai
66 Nomor Asing
67 Ketakutan Lidia
68 Jeff
69 Pingsan
70 Tumbang
71 Amarah Xander
72 Frustasi
73 Suamiku
74 Memprihatinkan
75 Tua
76 Melindungi Mama
77 Melarikan Diri
78 Rencana David
79 Jeff Kabur
80 Waspada
81 Menjemput Xander
82 Undangan
83 Jalan Cerita
84 Seperti Anak Kecil
85 Menua Bersamaku
86 Bulan Madu
87 Hubungan Pribadi
88 Tidak Mungkin!
89 Janggal
90 Bu Dewi
91 Tidak Bisa Dilacak
92 Kartu Nama
93 Berjanjilah
94 Surat
95 Obat Bius
96 Viana Kembali
97 Tiga Ratus Meter
98 Anak-anak Hebat
99 Ulang Tahun Viana
100 Rumit
101 Rawat Inap
102 Gejala Leukemia
103 Jalan-jalan
104 Pria Baik
105 Dejavu
106 Keadaan Bryan
107 Tak Mendapat Kepastian
108 Wanita Yang Kuat
109 Kedatangan Leon dan Marsha
110 Kenyataan Pahit
111 99%
112 Masih Sama
113 Selamat Jalan
114 Selamat Jalan (2)
115 Operasi
116 Bangunlah!
117 Nyenyak Dalam Mimpi
118 Lapar
119 Penuh Liku
120 Makan Malam
121 Kode
122 Bapak Jahat!
123 Kakak Tua
124 Ganti Baju
125 Lukisan Abstrak
126 Sean Pergi
127 Hanya Modus
128 Rencana Pernikahan
129 Dipingit
130 Sah
131 Reuni Kecil-kecilan
132 Menahan Kesal
133 Di Atas Awan
134 Meragukan Cintanya
135 Ke Rumah Jenny
136 Hari Terakhir
137 Kabar Bahagia
138 Pernikahan Leon dan Marsha
139 Ulang Tahun Kavi
140 Kepanikan Sean
141 Menebus Waktu
142 Audisi Masterchef
143 KDRT
144 Keempat
145 Kemarahan Lidia
146 Keputusan Lidia
147 Berangkat
148 Bersimbah Darah
149 Mencari Bukti
150 Pengusaha Sukses
151 Pemuda Tampan
152 17 Tahun
153 Chandra dan Viana
154 Ceroboh
155 Kepo
156 Mengantri
157 Menjalankan Rencana
158 Teman Masa Kecil
159 Makan Malam
160 Terhimpit
161 Ladies First
162 Saling Tertarik
163 Makan Siang
164 Dia Cantik
165 Pantas Jadi Kakak
166 Memeluknya
167 Mengetahui Teorinya
168 Begitu Pandai
169 Patah Hati
170 Menepis Perasaan
171 Ekspresi Kesal
172 Kehilangan
173 Mengerjai Viana
174 Pecinta Tante-tante
175 Berbunga-bunga
176 Pernikahan
177 Penting Bagiku
178 Bimbang
179 Calon Suaminya
180 Sangat Kritis
181 Berjalan Lancar
182 Dua Orang Pria
183 Tidak Dianggap
184 Energi Positif
185 Dijenguk Fico
186 Pertunangan Feby
187 Tak Sanggup
188 Aliran Sungai
189 Jalur Yang Salah
190 Sampai Maut Memisahkan
191 Pesan Dari Fico
192 Menjemput Keluarga
193 Merayakan Keberhasilan
194 Tidak Asing
195 Wisuda
196 Seperti Mimpi
197 Profil Perusahaan
198 Tidak Tenang
199 Meretas CCTV
200 Sudah Menikah
201 Baik-baik Saja
202 Niat Buruk
203 Bercerai
204 Hampir Mirip
205 Penuh Amarah
206 Rela Terluka
207 Aku Tidak Peduli!
208 Harus Pergi
209 Kewajiban
210 Aman dan Nyaman
211 Belum Terbiasa
212 Menahannya
213 Tentang Reza
214 Memulainya Lagi
215 Tanpa Sepengetahuan Feby
216 Moving fast, Baby!!
217 Sangat Istimewa
218 Marah
219 Mengirim Pesan
220 Tanpa Aba-aba
221 Tidak Berani
222 Baru
223 Mengabaikan
224 Ambruk
225 Tongkat Baseball
226 Takut Kehilangan
227 Tetap Bersama
228 Cucu
229 Bantuan Reza
230 Melenyapkanmu
231 Efek Kehamilan
232 Malaikat Maut
233 Tewas
234 Berjanji
235 Sangat Ngantuk
236 Dengan Pelan
237 Sedih
238 Kambing Hitam
239 Terima Kasih
240 Promo Novel Baru
241 Promo Novel Baru
242 Peseteruan 2 Calon Pewaris
243 PROMO NOVEL BARU (BATAL CERAI)
Episodes

Updated 243 Episodes

1
Objek Fantasi
2
Perhatian Lidia
3
Pesan Terakhir
4
Kabar Duka
5
Kontraksi Palsu
6
Nasehat Kay
7
Surat Wasiat
8
Permintaan Chandra
9
Bertemu Leon
10
Menemani Calon Istri Melahirkan
11
Sean Terluka
12
Kekhawatiran Lidia
13
Begadang
14
Pelaku Penusukan
15
Meeting
16
Pernikahan
17
Bertanggung Jawab Atas Dirimu
18
Pelukan Hangat
19
Amarah Sean
20
Kesempatan
21
Vitamin C
22
Menyusun Rencana
23
Alarm Pengingat
24
Aku Mencintaimu
25
Karma
26
Hampa
27
Surat
28
Delapan Minggu
29
Morning Sickness
30
Kehilangan
31
Dipeluk
32
Kecupan Hangat
33
Perlakuan Hangat
34
Bryan
35
Mengandung Anak-anakku
36
Pulang
37
Ritual Mandiri
38
Dijenguk Silvia
39
Dengan Cara Lain
40
Ke Makam Billal
41
Ketakutan Lidia
42
Makan Malam
43
Moving Fast
44
Pesta Ulang Tahun
45
Penculikan
46
Rencana Pindah
47
Terror
48
Amarah Bryan
49
Usut Tuntas
50
Menjemput Ajal
51
Menginap
52
Terror Lagi
53
Ancaman Xander
54
Kamar Mandi
55
Marsha
56
Memaafkan
57
Rencana Bryan
58
Guru Pembimbing
59
Fredy
60
Gratis
61
Penyesalan
62
Pelaku
63
Keterlaluan
64
Kejut Listrik
65
Terbuai
66
Nomor Asing
67
Ketakutan Lidia
68
Jeff
69
Pingsan
70
Tumbang
71
Amarah Xander
72
Frustasi
73
Suamiku
74
Memprihatinkan
75
Tua
76
Melindungi Mama
77
Melarikan Diri
78
Rencana David
79
Jeff Kabur
80
Waspada
81
Menjemput Xander
82
Undangan
83
Jalan Cerita
84
Seperti Anak Kecil
85
Menua Bersamaku
86
Bulan Madu
87
Hubungan Pribadi
88
Tidak Mungkin!
89
Janggal
90
Bu Dewi
91
Tidak Bisa Dilacak
92
Kartu Nama
93
Berjanjilah
94
Surat
95
Obat Bius
96
Viana Kembali
97
Tiga Ratus Meter
98
Anak-anak Hebat
99
Ulang Tahun Viana
100
Rumit
101
Rawat Inap
102
Gejala Leukemia
103
Jalan-jalan
104
Pria Baik
105
Dejavu
106
Keadaan Bryan
107
Tak Mendapat Kepastian
108
Wanita Yang Kuat
109
Kedatangan Leon dan Marsha
110
Kenyataan Pahit
111
99%
112
Masih Sama
113
Selamat Jalan
114
Selamat Jalan (2)
115
Operasi
116
Bangunlah!
117
Nyenyak Dalam Mimpi
118
Lapar
119
Penuh Liku
120
Makan Malam
121
Kode
122
Bapak Jahat!
123
Kakak Tua
124
Ganti Baju
125
Lukisan Abstrak
126
Sean Pergi
127
Hanya Modus
128
Rencana Pernikahan
129
Dipingit
130
Sah
131
Reuni Kecil-kecilan
132
Menahan Kesal
133
Di Atas Awan
134
Meragukan Cintanya
135
Ke Rumah Jenny
136
Hari Terakhir
137
Kabar Bahagia
138
Pernikahan Leon dan Marsha
139
Ulang Tahun Kavi
140
Kepanikan Sean
141
Menebus Waktu
142
Audisi Masterchef
143
KDRT
144
Keempat
145
Kemarahan Lidia
146
Keputusan Lidia
147
Berangkat
148
Bersimbah Darah
149
Mencari Bukti
150
Pengusaha Sukses
151
Pemuda Tampan
152
17 Tahun
153
Chandra dan Viana
154
Ceroboh
155
Kepo
156
Mengantri
157
Menjalankan Rencana
158
Teman Masa Kecil
159
Makan Malam
160
Terhimpit
161
Ladies First
162
Saling Tertarik
163
Makan Siang
164
Dia Cantik
165
Pantas Jadi Kakak
166
Memeluknya
167
Mengetahui Teorinya
168
Begitu Pandai
169
Patah Hati
170
Menepis Perasaan
171
Ekspresi Kesal
172
Kehilangan
173
Mengerjai Viana
174
Pecinta Tante-tante
175
Berbunga-bunga
176
Pernikahan
177
Penting Bagiku
178
Bimbang
179
Calon Suaminya
180
Sangat Kritis
181
Berjalan Lancar
182
Dua Orang Pria
183
Tidak Dianggap
184
Energi Positif
185
Dijenguk Fico
186
Pertunangan Feby
187
Tak Sanggup
188
Aliran Sungai
189
Jalur Yang Salah
190
Sampai Maut Memisahkan
191
Pesan Dari Fico
192
Menjemput Keluarga
193
Merayakan Keberhasilan
194
Tidak Asing
195
Wisuda
196
Seperti Mimpi
197
Profil Perusahaan
198
Tidak Tenang
199
Meretas CCTV
200
Sudah Menikah
201
Baik-baik Saja
202
Niat Buruk
203
Bercerai
204
Hampir Mirip
205
Penuh Amarah
206
Rela Terluka
207
Aku Tidak Peduli!
208
Harus Pergi
209
Kewajiban
210
Aman dan Nyaman
211
Belum Terbiasa
212
Menahannya
213
Tentang Reza
214
Memulainya Lagi
215
Tanpa Sepengetahuan Feby
216
Moving fast, Baby!!
217
Sangat Istimewa
218
Marah
219
Mengirim Pesan
220
Tanpa Aba-aba
221
Tidak Berani
222
Baru
223
Mengabaikan
224
Ambruk
225
Tongkat Baseball
226
Takut Kehilangan
227
Tetap Bersama
228
Cucu
229
Bantuan Reza
230
Melenyapkanmu
231
Efek Kehamilan
232
Malaikat Maut
233
Tewas
234
Berjanji
235
Sangat Ngantuk
236
Dengan Pelan
237
Sedih
238
Kambing Hitam
239
Terima Kasih
240
Promo Novel Baru
241
Promo Novel Baru
242
Peseteruan 2 Calon Pewaris
243
PROMO NOVEL BARU (BATAL CERAI)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!