Dinikahi Ceo Kejam
Braakkk...
Sekumpulan pria bertubuh besar mendobrak pintu rumah yang sederhana itu, mereka masuk ke dalam mencari seseorang yang sedang mereka cari.
"Woi keluar lu! Jangan sembunyi!" teriak mereka dengan suara lantang dan keras.
Tak lama kemudian, seorang pria stylish yang dingin dan gagah ikut muncul di belakang mereka. Pria itu melirik ke kanan dan kiri sembari mengirim pesan melalui ponselnya tanpa melihat.
"Cari dia, jangan biarkan dia kabur!" titahnya.
"Baik tuan!"
Orang-orang itu sangat patuh kepada tuannya, tak ada yang berani membantah perkataan pria muda yang kaya raya tersebut.
Setelah sekian lama mencari kesana-kemari, mereka berhasil menemukan sebuah ruangan di dalam rumah itu yang tak bisa dibuka karena terkunci.
"Tuan, kamar ini satu-satunya ruangan yang belum kita cek. Mungkin dia ada di dalam sini," ucap seorang pria yang berbadan kekar itu menunjuk ke arah pintu kamar.
"Buka!"
"Siap tuan!"
Orang-orang itu langsung mencoba membuka pintu sesuai perintah si pria, akan tetapi tidak berhasil.
"Gak bisa tuan, pintunya dikunci!"
"Dasar bodoh! Kalian dobrak lah pintunya! Badan doang gede, masa buka pintu begini aja gak bisa?!" ucap si pria mulai emosi.
"Baik tuan!"
Karena tak ingin tuannya marah, orang-orang itu pun coba mendobrak pintu kamar tersebut.
Braakkk...
"Aaaaa..."
Begitu pintu dibuka, mereka langsung disambut dengan teriakan histeris seorang wanita tua di dalam kamar itu. Si pria pun maju mendekat menatap ke arah wanita tua yang tampak ketakutan sembari menutup kedua telinganya.
"Hey, wanita tua! Dimana suami lu yang bodoh itu?" tanya si pria.
Wanita itu hanya diam, ia sangat ketakutan sehingga tak berani berbicara ataupun menatap mata si pria. Hal itu membuat si pria kesal dan memukul lemari di dekatnya dengan kuat.
Bughh...
"Woi! Kalau gue lagi bicara, lu jawab! Jangan diem aja kayak orang beg*!" bentak si pria emosi.
"Tuan, apa perlu kita hajar dia?" tanya anak buahnya.
"Tahan! Gimanapun juga dia wanita yang udah berumur, gue gak mau dosa!" ucap si pria.
"Baik tuan!" pasukan itu melangkah mundur.
Si pria kembali melangkahkan kakinya mendekati wanita tua itu, ia menatap bengis disertai dua tangan yang terkepal karena sangat emosi.
"Wanita bodoh! Kalau lu gak mau jawab, gue bakal acak-acak seisi rumah ini tanpa ampun! Cepat jawab gue, dimana Suhendra yang kurang ajar itu?!" bentak si pria emosi.
"Hiks hiks..." wanita itu justru menangis sesenggukan.
"Tuan, dia nangis!" ucap salah seorang anak buah.
"Gue juga tahu, gak perlu lu kasih tahu!" ucap si pria.
"Maaf tuan!" ucap anak buahnya itu lagi.
Lalu, si pria itu bertambah geram melihat tingkah wanita tua yang menangis semakin deras.
"Woi! Gue tanya itu dijawab, bukan malah nangis! Lu punya kuping gak sih, ha?!" bentak si pria.
"Maafin saya tuan!" ucap ibu itu merengek.
Di luar dugaan, si ibu tiba-tiba saja bersimpuh di depan si pria dan memohon-mohon pada si pria agar berhenti mencari suaminya.
"Saya mohon tuan, tolong jangan kejar suami saya terus-terusan seperti ini tuan! Suami saya memang salah, tapi apakah dia tidak berhak mendapat ampunan dari anda tuan?" rengek si ibu.
"Halah! Udah berapa kali gue kasih kesempatan buat suami lu itu, ha? Tapi apa yang terjadi? Dia malah makin seenaknya ke gua, hutangnya itu bukan seribu dua ribu!" bentak si pria.
"Saya tahu tuan, tapi saya mohon tuan tolong ampuni suami saya tuan!" ucap si ibu lagi.
"Heh! Lu pikir gue tukang ampun? Kalo orang ngutang itu dibayar, bukan nangis-nangis kayak gini! Lu pikir gue bakal kasihan apa? Kagak pe'ak!" pria itu malah semakin kesal.
Dengan teganya si pria menendang tubuh ibu itu hingga terjungkal ke belakang.
"Lu dengar ini baik-baik ya, kalau Suhendra gak bayar hutangnya dalam dua hari... gue Alberto Hernandez, bakalan habisin kalian semua!" ancam si pria.
Ibu itu semakin ketakutan.
❤️
Sementara dari arah luar rumah, seorang gadis cantik baru datang membawa sepedanya. Ia memakai seragam SMA yang artinya ia baru pulang dari sekolahnya.
Gadis itu tampak heran melihat pintu rumahnya terbuka dan kondisi di depan sana begitu berantakan.
"Apa yang terjadi...??" pikirnya.
Gadis itu panik memikirkan nasib ibunya, ia khawatir sang ibu terkena masalah di dalam sana.
"Ya Allah! Ibu!" teriaknya.
Ia pun melangkah ke dalam tanpa berpikir panjang, langkahnya terhenti saat melihat rombongan pria bertubuh kekar seperti preman tengah berada di depan kamar ibunya. Ya gadis itu hanya bisa menatap mereka dengan mata berkaca-kaca dan mulut sedikit terbuka.
"Ibu? Ibu...!!" teriak gadis itu.
Sontak orang-orang disana menoleh ke arahnya, mereka menatap heran karena belum pernah melihat gadis itu sebelumnya.
"Ka-kalian siapa...??" tanya gadis itu dengan tubuh sedikit gemetar.
Mendengar suara teriakan seorang gadis dari arah depan, membuat pria bernama Albert itu penasaran dan memilih keluar meninggalkan si ibu yang masih terus menangis di dalam sana.
Si ibu juga mendengar suara teriakan tersebut, seketika raut wajahnya langsung berubah panik.
"Nadira..??" gumamnya.
Saat di luar, Albert tampak terkejut melihat sosok gadis cantik tengah berdiri di hadapannya.
"Cantik...!!"
Sementara si gadis juga merasa syok saat melihat masih ada seorang pria lagi di kamar ibunya.
"Kamu siapa?" tanya gadis itu.
Pria itu tersenyum tipis tanpa menjawab. Lalu, memerintahkan anak buahnya untuk pergi dari sana karena urusannya telah selesai.
"Cabut!" ucapnya singkat.
"Baik tuan!"
Albert melangkah melewati si gadis yang masih kebingungan itu tanpa basa-basi, diikuti juga oleh para anak buahnya yang sesekali mencuri kesempatan untuk mencolek pipi gadis itu.
"Hey, kalian itu siapa..??!" teriak si gadis.
Namun, mereka tak memperdulikan itu.
Tak lama sang ibu muncul dari dalam, menghampiri gadisnya yang ada disana. Mereka berpelukan sambil menangis.
"Bu, ibu gapapa kan?" tanya si gadis sesenggukan.
"Enggak sayang, ibu baik-baik aja kok! Untungnya kamu datang sayang, jadi mereka bisa pergi dari sini dan gak ganggu ibu lagi!" jawab ibu itu.
Mereka pun melepas pelukan, si gadis menyeka air mata yang membasahi pipi ibunya itu dengan kedua telapak tangan, ia tak tega melihat sang ibu menangis seperti itu karena pria-pria tadi.
"Bu, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa ibu bisa ada masalah sama mereka? Mereka itu siapa Bu, dan mau apa kesini?" tanya si gadis penasaran.
Ibu itu terdiam, ia bingung harus bagaimana menjelaskan pada putrinya. Ia juga takut si gadis itu malah jadi incaran tuan Albert dan anak buahnya jika ia melibatkan putrinya dalam masalah suaminya yang rumit itu.
"Eee mereka itu orang jahat, sayang. Ibu juga gak tahu mereka mau apa!" jawab si ibu berbohong.
"Yang bener Bu?" tanya gadis itu tak percaya.
Si ibu mengangguk sambil memegang dua pundak putrinya, lalu berkata, "Iya sayang, maka dari itu ibu minta kamu hati-hati selalu ya Nadira! Mereka bisa aja muncul lagi, kapanpun itu!"
"Tapi, kenapa mereka harus muncul lagi, Bu? Apa keinginan mereka?" tanya gadis itu heran.
"Nadira, ini belum saatnya kamu tahu. Kamu lebih baik jaga-jaga aja, barangkali mereka muncul dan melukai kamu baik di rumah maupun di jalan! Ibu gak mau itu terjadi, sekarang kamu istirahat dulu ya!" ucap si ibu.
Gadis bernama Nadira itu hanya bisa mengangguk sembari menelan saliva, ia tak lagi bertanya biarpun ia masih sangat penasaran.
"Siapa sebenarnya orang-orang tadi? Dan kenapa ibu kelihatan sangat ketakutan?" batinnya.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
üñkñøwñ™
anak buahnya g blh mukul, tp dia nendang:v
2023-01-06
2
Devia Ratna
mampir
2022-12-09
1
Angrreniinakii
semoga menyenangkan ya ceritanya
2022-10-18
1