Hilangnya kesucian

Pria itu mulai bangkit dan kembali menindih tubuh Nadira, ia mengarahkan pusaka nya ke dalam milik Nadira secara perlahan karena ia tahu gadis itu masih perawan.

Milik Nadira yang sudah basah membuat Albert tak terlalu mengalami kesulitan untuk memasukkan miliknya dan melakukan penyatuan diantara mereka, biarpun begitu ia tetap harus bersusah payah menerobos dinding sempit itu.

"Aakhhh!!"

Jlebb...

Akhirnya Albert berhasil mengambil perawan milik Nadira, ia menghentakkan pinggulnya dengan keras sehingga miliknya berhasil masuk cukup dalam.

Nadira meringis disertai isak tangis yang cukup deras, rasa sakit dan kesedihan yang mendalam tengah ia rasakan saat ini. Ia tak menyangka kesucian yang sudah lama ia jaga, harus runtuh oleh seorang pria yang tak ia kenali siapa.

"Baby, don't cry! I know it hurts, tapi setelahnya kamu akan merasa enak sayang!" bisik Albert.

Albert sengaja berhenti lebih dulu membiarkan gadis itu terbiasa dengan miliknya, ia juga menciumi leher serta wajah Nadira untuk menghilangkan rasa sakit pada area intimnya.

Barulah kemudian Albert memulai aksinya kembali, ia memompa pinggulnya secara perlahan dan lambat laun mulai mengencang.

Nadira terus meracau tak karuan diiringi tangis kesedihan karena tubuhnya sedang dijamah oleh lelaki misterius, Nadira sebenarnya tak ingin melakukan dosa besar itu, tapi apa daya ia tak bisa berbuat banyak saat ini.

"Kenapa dengan aku? Ini rasanya nikmat, aku sulit untuk mengendalikan tubuhku!" batin Nadira.

Tak lama kemudian, mereka berdua mulai mencapai puncaknya setelah bermain selama satu jam dengan Nadira yang sudah keluar beberapa.

"Ahh aku mau lagi.."

"Tunggu baby, bersama!"

Nadira mengangguk, pria itu menambah kecepatan pinggulnya lalu mengeluarkan cairannya di luar.

Ya Albert tak ingin mengambil resiko jika nantinya Nadira hamil atau apalah itu sebelum menikah.

Albert cukup puas, ia ambruk di atas tubuh Nadira sambil tersenyum dan mengecup bibirnya. Nafasnya tak karuan akibat permainan itu, peluh dimana-mana dan membuat tubuhnya cukup lemas.

Begitupun dengan Nadira, gadis itu hanya bisa menangis dan menangis setelah melakukan perbuatan dosa bersama pria yang tak ia kenali.

Albert mengangkat kepalanya, lalu membuka penutup mata Nadira agar ia bisa bertatapan langsung dengan gadis itu.

Setelah matanya berhasil terbuka, Nadira cukup kaget melihat wajah yang saat ini ada di dekatnya dan yang sudah merenggut kesuciannya itu. Ya memang Nadira baru melihatnya sekali, namun ia ingat sekali kalau pria itu adalah pria yang ia temui di rumahnya ketika baru pulang sekolah.

"Hai baby! Kamu luar biasa!" ujar Albert memuji tubuh seksi gadisnya.

Pria itu menjilati seluruh keringat di wajah Nadira, dan kemudian berakhir pada ciuman kesekian yang harus dialami Nadira.

"Ternyata dia.... ada apa ini, kenapa dia bisa culik aku dan perkosa aku kayak gini...??" batin Nadira.

Albert sadar bahwa dirinya tengah diperhatikan oleh wanita itu, namun ia tak perduli dan malah membaringkan tubuhnya di samping Nadira dengan kedua tangan terentang.

Nadira berusaha mengatur nafasnya serta menyeka air mata yang terus keluar, namun semua itu sangat sulit dilakukan setelah apa yang baru dia alami barusan.

Sementara Albert sudah mulai tertidur, Nadira menyempatkan diri melirik ke arahnya dan merutuki pria itu di dalam hatinya.

Sementara itu, Suhendra makin panik setelah tahu kalau memang benar Nadira anaknya sudah diculik oleh Albert. Ia mengetahui semuanya melalui Rojali yang kembali dalam keadaan terluka.

Kini baik Suhendra maupun Sulastri semakin tak karuan memikirkan kondisi putri mereka, ya karena mereka tahu Albert bisa melakukan apa saja pada Nadira sesuai kemauan nya.

"Pak, gimana ini pak? Nadira beneran dibawa sama tuan Albert, pak!" ujar Sulastri panik.

"Sabar Bu! Ibu tenang dulu aja, besok bapak akan datang temui tuan Albert di rumahnya untuk membahas soal ini!" ucap Suhendra.

"Maksud bapak apa? Bapak mau nikahin Nadira sama tuan Albert, iya? Pak, dengar pak tuan Albert itu bukan lelaki yang baik! Dia bisa aja ngelakuin hal yang buruk ke Nadira, ibu gak mau itu sampai terjadi pak! Nadira itu satu-satunya anak kita, dia gak boleh terima akibat dari kesalahan kita!" ucap Sulastri.

"Bu, ibu tenang dulu! Bapak kesana bukan mau nikahin Nadira dengan tuan Albert kok, bapak ini cuma mau berunding sama tuan Albert. Siapa tahu beliau mau berbaik hati melepaskan Nadira, ibu jangan negatif begitu sama bapak!" ucap Suhendra.

"Tapi pak, tuan Albert mana mungkin bisa dibujuk? Dia itu wataknya keras, pak!" ujar Sulastri.

"Yah kalau misal bapak gak berhasil, mau gak mau kita harus ikhlas Bu! Lagipun, bisa aja tuan Albert itu emang jatuh cinta sama Nadira. Jadi, makanya tuan Albert mau nikah sama anak kita itu!" ujar Hendra.

"Pak, bapak bicara apa sih?!" ujar Sulastri.

"Ibu gak akan setuju, ibu juga gak mau punya menantu kayak tuan Albert! Gimana nasib Nadira kalau sampe dia jadi nikah sama tuan Albert, pak? Pasti Nadira bakal sengsara!" sambungnya.

"Gak mungkin dong Bu, bisa aja tuan Albert bersikap baik sama Nadira. Justru kita jadi enak, yang pertama hutang kita lunas terus yang kedua kita punya menantu kaya raya! Ibu gak perlu khawatir soal Nadira, dia pasti baik-baik aja kok sama tuan Albert! Bapak yakin itu!" ucap Suhendra.

Sulastri geleng-geleng kepala, ia tak menyangka dengan sikap suaminya saat ini.

"Ibu bener-bener gak ngerti sama jalan pikiran bapak yang sekarang, bisa-bisanya bapak malah setuju Nadira nikah sama tuan Albert! Apa bapak udah gak waras, ha? Pak, ingat pak! Nadira itu anak kandung kita, bapak jangan mempertaruhkan masa depan Nadira untuk kesalahan yang udah bapak lakukan itu! Ibu gak akan terima, ibu juga gak mau kasih izin Nadira nikah sama tuan Albert!" bentak Sulastri.

"Bu, tapi Bu..."

Sulastri marah dan langsung pergi meninggalkan Suhendra begitu saja, ia merasa saat ini Suhendra sudah tidak sejalan lagi dengannya dan pria itu malah hanya memikirkan nasibnya saja.

Sementara Suhendra sendiri juga kebingungan, ia tak tahu bagaimana caranya menghadapi sang istri serta menyelesaikan masalah kali ini.

"Aduh, ribet banget sih! Kenapa semuanya jadi kayak gini? Andai waktu itu saya berhutang sama tuan Albert, ini semua juga gara-gara rayuan si Tresno! Dia yang udah bikin saya terpedaya, dan sekarang dia malah pergi gak tahu kemana!" gumamnya.

Suhendra memilih pergi ke luar untuk menenangkan diri sejenak, masalah kali ini amat membuatnya pusing dan tak punya waktu untuk santai.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

kasian

2023-11-06

1

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

mampir thor

2022-08-08

2

🎯™вєуzα😎 ♡⃝ 𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂ

🎯™вєуzα😎 ♡⃝ 𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂ

aku baca bab ini sampe panas dingin, vulgar sekali tapi..gapapa🤒

2022-07-31

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Cari tahu tentang dia!
3 Tagih hutang
4 Tinggal di rumah nenek
5 Nadira pergi
6 Ditangkap
7 Aku tuanmu
8 Hilangnya kesucian
9 Kehidupan baru
10 Mencoba kabur
11 Perkenalan + Visual
12 Will you marry me?
13 Jebakan Albert
14 Bermain kembali
15 Kelakuan jahat Albert
16 Pernikahan
17 Resepsi
18 Ditukar uang
19 Mencampakkan dia
20 Hamil?
21 Bertemu teman-teman
22 Marah
23 Hukuman
24 Hukuman Albert
25 Sisi lembut Albert
26 Ancaman
27 Telah diketahui
28 Amarah dan kekecewaan
29 Mulai candu
30 Pakai dasi
31 Kenapa ini?
32 Keenan & Nadira
33 Siapa pelakunya?
34 Ketahuan
35 Nakal
36 Jalan-jalan yuk!
37 Ke mall
38 Bertemu lagi dengan ayah & ibu
39 Masalah semakin besar
40 Donat untuknya
41 Kepergok
42 Demo dimulai
43 Keinginan bayi
44 Tekad Cakra
45 Mama mau pulang
46 Membujuk Nadira
47 Singkirkan Keenan!
48 Kedatangan mama
49 Penculikan dimulai
50 Keenan panik
51 Selamat
52 Keenan dan para preman
53 Patah tangan
54 Albert dan emosinya
55 Nonton film
56 Sampai sarjana
57 Vanesa penasaran
58 Bodyguard tidak benar
59 Cinta tapi gengsi
60 Amplop
61 Selingkuh
62 Kabur
63 Ada kecerahan
64 Bangun bang!
65 Dipecat
66 Albert stress
67 Rencana Keenan
68 Bukan salah papa
69 Firasat Albert
70 Berita baik dan buruk
71 Datang ke apartemen
72 Nadira pulang
73 Sudah digugurkan
74 Dipantau
75 Sama-sama gagal
76 Kejujuran Vanesa
77 Kelakuan Chelsea
78 Main sampai malam
79 Akting Vanesa
80 Balon-balon
81 Sekretaris baru
82 Meoongg
83 Mencari alamat Vanesa
84 Dikenalkan
85 Jangan cemburu!
86 Apa benar?
87 Resign
88 Apa alasannya
89 Mencari cara
90 Berbaikan
91 Clarity
92 Kapan nikah?
93 Kesal
94 Perampokan
95 Tetap bantu kok
96 Proses penangkapan
97 Beri hukuman
98 Gagal lagi
99 Diantar pulang
100 Kecemasan Chelsea
101 Penuturan Chelsea
102 Antarkan saya temui Vanesa!
103 Mendatangi Vanesa
104 Tamat riwayatnya
105 Merajuk
106 Persetujuan Nadira
107 Apa yang abang lakuin?
108 Keributan
109 Lu milik gue!
110 Vanesa kejam
111 Bercanda atau serius?
112 Diawasi
113 Cari Cakra!
114 Tamparan Abigail
115 Aku lapar tau
116 Harus nurut sama calon suami
117 Arisan
118 Pingsan
119 Celine ngambek
120 Telah meninggal
121 Vanesa taubat?
122 Keenan pembunuh?
123 Diikat
124 Kegelisahan Keenan
125 Kita putus
126 Kontraksi
127 Melahirkan
128 Telah lahir
129 Kehilangan
130 Jaga putraku!
131 Kebohongan Albert
132 Ke makam
133 Pikiran yang tidak-tidak
134 Butuh aktor
135 Chelsea pergi
136 Sudah besar
137 Nenek galak
138 Nadira curiga
139 Dimarahi
140 Cemburu nih ye
141 Jangan marah dulu!
142 Tawaran kerjaan
143 Darimana saja?
144 Kalung pelacak
145 Healing dong
146 Pembohong besar
147 Mimpi atau bukan?
148 Vanesa beraksi
149 Ambil anak aku
150 Semuanya tewas
151 Buang kalungnya
152 Pergi saja tuan!
153 Akhir hidup kita?
154 Berbalik tertekan
155 It's over
156 Nafas terakhir
157 Kepergian Albert
158 Jalani bisnis kamu
159 Info sekuel
160 Sudah up!!!
161 Promo novel baru
162 Giveaway (wajib baca!)
163 Promo novel baru (lagi)
164 Bonus chapter (spesial Albert & Nadira)
165 Honeymoon Albert & Nadira
166 Sekuel terakhir
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Prolog
2
Cari tahu tentang dia!
3
Tagih hutang
4
Tinggal di rumah nenek
5
Nadira pergi
6
Ditangkap
7
Aku tuanmu
8
Hilangnya kesucian
9
Kehidupan baru
10
Mencoba kabur
11
Perkenalan + Visual
12
Will you marry me?
13
Jebakan Albert
14
Bermain kembali
15
Kelakuan jahat Albert
16
Pernikahan
17
Resepsi
18
Ditukar uang
19
Mencampakkan dia
20
Hamil?
21
Bertemu teman-teman
22
Marah
23
Hukuman
24
Hukuman Albert
25
Sisi lembut Albert
26
Ancaman
27
Telah diketahui
28
Amarah dan kekecewaan
29
Mulai candu
30
Pakai dasi
31
Kenapa ini?
32
Keenan & Nadira
33
Siapa pelakunya?
34
Ketahuan
35
Nakal
36
Jalan-jalan yuk!
37
Ke mall
38
Bertemu lagi dengan ayah & ibu
39
Masalah semakin besar
40
Donat untuknya
41
Kepergok
42
Demo dimulai
43
Keinginan bayi
44
Tekad Cakra
45
Mama mau pulang
46
Membujuk Nadira
47
Singkirkan Keenan!
48
Kedatangan mama
49
Penculikan dimulai
50
Keenan panik
51
Selamat
52
Keenan dan para preman
53
Patah tangan
54
Albert dan emosinya
55
Nonton film
56
Sampai sarjana
57
Vanesa penasaran
58
Bodyguard tidak benar
59
Cinta tapi gengsi
60
Amplop
61
Selingkuh
62
Kabur
63
Ada kecerahan
64
Bangun bang!
65
Dipecat
66
Albert stress
67
Rencana Keenan
68
Bukan salah papa
69
Firasat Albert
70
Berita baik dan buruk
71
Datang ke apartemen
72
Nadira pulang
73
Sudah digugurkan
74
Dipantau
75
Sama-sama gagal
76
Kejujuran Vanesa
77
Kelakuan Chelsea
78
Main sampai malam
79
Akting Vanesa
80
Balon-balon
81
Sekretaris baru
82
Meoongg
83
Mencari alamat Vanesa
84
Dikenalkan
85
Jangan cemburu!
86
Apa benar?
87
Resign
88
Apa alasannya
89
Mencari cara
90
Berbaikan
91
Clarity
92
Kapan nikah?
93
Kesal
94
Perampokan
95
Tetap bantu kok
96
Proses penangkapan
97
Beri hukuman
98
Gagal lagi
99
Diantar pulang
100
Kecemasan Chelsea
101
Penuturan Chelsea
102
Antarkan saya temui Vanesa!
103
Mendatangi Vanesa
104
Tamat riwayatnya
105
Merajuk
106
Persetujuan Nadira
107
Apa yang abang lakuin?
108
Keributan
109
Lu milik gue!
110
Vanesa kejam
111
Bercanda atau serius?
112
Diawasi
113
Cari Cakra!
114
Tamparan Abigail
115
Aku lapar tau
116
Harus nurut sama calon suami
117
Arisan
118
Pingsan
119
Celine ngambek
120
Telah meninggal
121
Vanesa taubat?
122
Keenan pembunuh?
123
Diikat
124
Kegelisahan Keenan
125
Kita putus
126
Kontraksi
127
Melahirkan
128
Telah lahir
129
Kehilangan
130
Jaga putraku!
131
Kebohongan Albert
132
Ke makam
133
Pikiran yang tidak-tidak
134
Butuh aktor
135
Chelsea pergi
136
Sudah besar
137
Nenek galak
138
Nadira curiga
139
Dimarahi
140
Cemburu nih ye
141
Jangan marah dulu!
142
Tawaran kerjaan
143
Darimana saja?
144
Kalung pelacak
145
Healing dong
146
Pembohong besar
147
Mimpi atau bukan?
148
Vanesa beraksi
149
Ambil anak aku
150
Semuanya tewas
151
Buang kalungnya
152
Pergi saja tuan!
153
Akhir hidup kita?
154
Berbalik tertekan
155
It's over
156
Nafas terakhir
157
Kepergian Albert
158
Jalani bisnis kamu
159
Info sekuel
160
Sudah up!!!
161
Promo novel baru
162
Giveaway (wajib baca!)
163
Promo novel baru (lagi)
164
Bonus chapter (spesial Albert & Nadira)
165
Honeymoon Albert & Nadira
166
Sekuel terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!