MAMA MERTUA JAHAT

MAMA MERTUA JAHAT

Malam Tragedi Pembantaian

Happy Reading Teman-Teman Pembaca Novel. Semoga kalian suka dengan ceritanya.

Bab 1

***

Kehidupan ini adakalanya tidak mudah untuk merasakan atau menjalani status sebagai seorang menantu. Didera luka dan tekanan batin setiap hari, permainan licik dari seorang mama mertuanya yang kejam. Ini adalah kisah awal, kisah derita dari seorang istri berwajah pas-pasan dan miskin bernama Zahra.

Malam itu, aura sunyi menyelimuti kediaman seorang wanita sosialita bernama Linda. Ada seorang perempuan dengan wajah khas Indonesia yang lumayan baik, bermata belo dia sedang mengaduk secangkir minuman di ruang santai.

Perempuan itu mengaduk secangkir teh hijau dengan lembut dan sangat teratur, berputar mengitari cangkir diiringi semburat senyumnya yang manis.

Minuman yang ia persiapkan untuk sang nahkoda dalam bangunan mewah yang ia tempati setahun terakhir.

Zahra Safina adalah nama panjangnya. Zahra tengah mengandung janin dalam usia kandungan yang masih muda, yaitu tiga bulan.

Zahra yang sebelumnya tinggal di rumah sederhana, sekarang semenjak menikah dia tinggal di rumah yang megah yang penuh dengan kenyamanan dan kebanggaan bagi siapa saja yang menetap di dalamnya.

Usai mengaduk teh yang lebih baik kandungannya dari teh daun melati tersebut, ia membawa segelas teh hijau yang sudah siap diseduh itu dengan sebuah piring kecil sebagai alas untuk menghalau hawa panas dari gelas itu.

"Mas, ini teh hijaunya udah siap, silahkan diminum dulu, tunggu agak hangat dulu ya?" ucap Zahra seraya meletakkan piring kecil itu diatas meja, didekat laki-laki gagah yang sedang sibuk mengetik sesuatu yang penting dalam sebuah laptop berwarna hitam.

Sang nahkoda alias sang suami, laki-laki yang gagah perkasa dengan kumis tipis dan brewok tipis di dagunya. Wajahnya sangat tampan dan berkharisma, memberikan kesan teduh bagi Zahra yang selalu berada didekatnya. Nama dia adalah Alzam Pradipta.

Berprofesi sebagai seorang CEO yang terkenal berkat ketampanan dan kepiawaiannya dalam menangani perusahaan yang dikelola. Atalaric Corp nama dari perusahaan yang ia pimpin. Perusahaan turun temurun yang sangat besar dan disegani oleh banyak pebisnis.

Atalaric nama perusahaan yang ia kelola adalah perusahaan warisan yang diturunkan oleh seorang laki-laki perkasa sukses pada zamannya, zaman dulu yaitu Atalaric Abian, ayah kandung Alzam. Terkenal pada era 80-90an.

Alzam adalah anak pertama, dia tipikal suami yang baik, cerdas, sangat menyanyangi ibu, istri, dan juga anggota keluarganya yang lain. Tapi tak jarang juga Alzam bermain tangan dengan orang-orang yang berani membuatnya kesal.

Menikah dengan laki-laki seperti Alzam adalah salah satu anugerah terindah impian semua kaum hawa, yang Zahra rasakan dan juga banggakan.

Zahra sering menceritakan kebahagiaannya dalam pernikahannya dengan Alzam kepada adiknya yang tomboy yaitu Adiva Puspita. Semenjak Zahra menikah dengan Alzam, Adiva jadi tinggal sendirian di rumah petak yang sederhana.

Ayah dan ibu kandung mereka, sudah lama meninggal. Adiva selalu merasa dunia ini tak adil baginya, Adiva membenci suami kakaknya, menganggap Alzam telah mengambil sang kakak darinya.

Dahulu semenjak kematian ayah dan ibu, Zahra bekerja keras untuk memenuhi biaya kehidupan Zahra dan juga biaya hidup Adiva. Semua biaya sekolah Adiva, yang menanggungnya adalah Zahra. Zahra adalah sosok kakak yang baik dan inspiratif untuk adiknya, bagi Adiva, Zahra adalah wanita terbaik nomor dua setelah almarhumah ibunya.

"Makasih sayang, mas akan meminumnya sebentar lagi. Istriku yaitu kamu, bidadari jelita yang selalu terukir dalam relung hati ini. Selalu membuatku, merasa nyaman dan bahagia. Kamu tidak pernah mengecewakan sama sekali." jawab Alzam seraya tersenyum manis untuk bidadari hatinya. Lalu bangkit dan mencium manja pipi Zahra. Meski tidak terlalu cantik parasnya, tapi Alzam benaran tulus mencintai Zahra.

Siapa yang tidak bahagia sih ketika ditakdirkan mendapatkan jodoh suami yang tampan, mapan, gagah perkasa,dan dihatinya penuh dengan kelembutan dan kesetiaan cinta. Setiap hari, Zahra selalu mengucapkan rasa syukur atas anugerah kehidupan yang indah ini dalam sholatnya.

Namun di setiap kebahagiaan rumah tangga, bisa saja ada kejahatan atau kebencian yang sedang mengintai. Sepasang mata nyalang nan sinis sedang melihat kemesraan pasutri itu. Sepasang mata itu mengintai dari balik pintu.

Seorang wanita yang jahat, licik, usianya sudah paruh baya penuh dengan sejuta dramanya yang berstatus sebagai ibu kandung dari Alzam, tampak tidak suka melihat romantisme pasutri itu.

Setelah meminum teh hijau hangat yang melegakan dahaganya, Alzam bergegas mengambil kunci mobil di dalam laci kamar, karena Alzam akan pergi, ada janjian ketemuan dengan partner bisnis disebuah cafe eksklusif.

Setelah mengambil kunci mobilnya, Zahra mengikuti suaminya berjalan menuju ke depan rumah, Zahra selalu setia mengantar suaminya ke depan rumah jika suaminya sedang akan pergi keluar untuk sebuah urusan, entah itu pekerjaan, ataupun hal yang lainnya.

Mereka berdua terus berjalan bersama hingga sampai di ruang koridor dalam rumah, dekat dengan tangga. Netra Zahra ketika melewati tempat yang sepanjang lorong ini selalu menatap ke samping kiri, dimana di bagian dinding terjejer epic lukisan-lukisan seluruh anggota keluarga.

Ada empat lukisan orang yang berjejer dengan aesthetic di dinding.

Pertama lukisan seorang wanita yang usianya terlihat sudah paruh baya, dia adalah bu Linda Ningsih, beliau adalah ibunda dari Alzam yang sebenarnya tidak menyukai kehadiran Zahra sebagai menantunya selama ini. Wanita judes yang barusan diam-diam mengintip dan melotot sinis itu.

Lukisan berikutnya di urutan kedua setelah bu Linda adalah lukisan yang menggambarkan sosok lelaki berwibawa dan kharismatik, dialah Alzam, anak pertama bu Linda yang selalu membanggakan dan membawa harum nama keluarga Atalaric, banyak prestasi yang selalu Alzam torehkan dari waktu ia menjadi seorang pelajar hingga sekarang sukses menjadi seorang yang punya karir besar sebagai CEO.

Setelah Alzam di urutan ketiga adalah Zahra sendiri, ratu nomor dua dalam rumah yang megah ini. Yang terakhir nomor empat disamping Zahra adalah Daffa, adik dari Alzam yang sebentar lagi lulus kuliah dan akan mengikuti jejak kakaknya menjadi seorang CEO di salah satu anak perusahaan Atalaric corp.

Sampailah mereka berdua di depan rumah, ketika melihat ke depan rumah kala gulita datang, deretan lampu taman berbentuk bulat menghiasi taman yang luasnya cukup untuk menampung ribuan orang.

Hiasan taman bukan cuman lampu taman saja, tapi tentu saja banyak juga bunga-bunga yang cantik memanjakan netra manusia, yang kebanyakan bunga itu adalah tanaman-tanaman bunga khas benua Eropa, membuat nuansa di taman ini seolah-olah sedang berlibur di Eropa. Sangat wow dan memanjakan mata.

Sungguh hunian yang mewah dan menjadi impian banyak orang. Tiba-tiba, saat Alzam sedang mencium kening istrinya sebelum beranjak pergi, terdengar suara teriakan sang mama dari dalam rumah. Secepat kilat Alzam bergegas berlari ke dalam meninggalkan Zahra sendirian di depan rumah, namun saat Zahra mau berlari menyusul suaminya, tiba-tiba Zahra melihat seorang bertopeng seram yang sedang mengamatinya dari bawah pohon rindang di samping rumah.

Zahra tidak tahu dia siapa, apakah dia orang yang sedang berniat jahat? Pasti iya. Topengnya aja seperti setan.

"Siapa kamu?!" tanya Zahra takut, wajahnya terlihat penasaran namun bercampur takut, Zahra sendirian ditinggal suaminya yang sedang menemui mama mertuanya didalam, yang tiba-tiba berteriak entah karena apa.

Orang bertopeng itu tampak menyeramkan, aura psikopatnya benar-benar kental. Orang itu mengambil sesuatu dari balik jasnya, senjata api ia keluarkan, entah apa maksud tujuannya mengeluarkan pistol, yang jelas Zahra yakin orang bertopeng itu sedang berniat merencanakan sesuatu yang bisa membuatnya celaka. Oh tidak! Zahra harus segera masuk kedalam rumah dan mengunci pintu.

Zahra berlari mundur akan kembali masuk ke dalam rumah namun timah panas keburu melesat menembus jantungnya.

"Doooor."

Suara ledakan senjata api terdengar hingga ke telinga Alzam, bu Linda, dan beberapa asisten rumah tangga yang sedang memasak didalam dapur. Salah satu dari asisten rumah tangga yang sedang beraktifitas di dalam dapur itu tak sengaja menjatuhkan piring berisi makanan karena terkejut. Namun Daffa adik Alzam sedang tak ada dirumah.

"Suara tembakan?" tanya Alzam dengan wajah yang kaget di dalam kamar ibunya. Alzam sedang mencari tikus yang membuat mama Linda tadi berteriak panik. Ada juga seorang pembantu yang ikut mencari tikus itu.

"Alzam, apa yang terjadi nak? Siapa yang menembakan peluru? Mama takut," tanya mama Linda penasaran, barusan mama Linda menjerit karena katanya ada seekor tikus menjijikkan yang berlarian di lantai kamarnya, sungguh lebay sekali mama Linda.

Alzam bergegas berlari ke depan rumah karena Alzam teringat, sang permaisuri masih tertinggal disana, Alzam berlari dengan begitu pelik, jantungnya berdegup semakin kencang, takut sesuatu yang buruk terjadi kepada istrinya karena Alzam sama sekali tidak mendengar jeritan istrinya setelah mendengar suara tembakan.

Alzam berlari cepat lalu terhenti di depan pintu, dirinya berdiam mematung manakala melihat wanita yang ia cintai sekarang sedang berbaring dengan memejamkan mata, bersimbah darah diatas lantai.

Dengan langkah yang lesu Alzam melanjutkan berjalan menghampiri istrinya, yang entah masih hidup atau sudah meninggal. Darah segar mengalir dibaju Zahra. Katakan ini adalah mimpi buruk! Alzam mencubit pipinya tapi ternyata rasanya sakit.

"Zahra? Zahra sayang? Bangun sayang?" lirih Alzam seraya bersimpuh menggoyangkan bahu istrinya.

Alzam terus berusaha membangunkan istrinya yang masih saja memejamkan mata. Memberanikan diri mencoba mengecek denyut nadi dan hembusan nafas sang istri,  meski Alzam takut kemungkinan terburuk yang akan terjadi kepada istrinya, hal yang sama sekali tak pernah ia harapkan, semoga saja tidak benar pikirannya, Zahra tidak akan mungkin pergi meninggalkan dirinya secepat ini.

Alzam memegang tangan kiri Zahra, Alzam berusaha merasakan denyut nadi istrinya, semoga denyut kehidupan itu masih ada.

Tapi harapannya tidak terkabul,

Kepanikan semakin melanda diri Alzam, wajahnya tampak semakin cemas, Alzam lanjut dengan menempelkan jari telunjuk diatas dua lubang hidung Zahra, tidak ada hembusan nafas yang keluar. Alzam tak kuasa menahan kesedihan, air mata mengalir dari kedua netra Alzam yang tajam dan indah.

Malam ini adalah malam tragedi, entah siapa pelaku yang menembak mati kekasihnya, pembunuh bertopeng itu sudah kabur. Wanita yang sangat ia kasihi, sudah pergi menghadap kepada Tuhan.

Alzam memeluk jasad Zahra istrinya dengan sangat erat sembari menangis sedih, menghadap kearah atas, Alzam memejamkan mata dan berteriak

"Zahraaa! Kembali!!"

Tidak dinyana malam ini menjadi malam terakhirnya bersama sang istri tercinta.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

𝗺𝗮𝘂𝗹𝘆ᵈᵉʷⁱ

𝗺𝗮𝘂𝗹𝘆ᵈᵉʷⁱ

tu pembunuh suruhan mertuanya zahra pastinya

2022-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Tragedi Pembantaian
2 Duka Yang Mendalam
3 Pikiran Kacau
4 Rencana Perjodohan
5 Bertemu Calon Istri
6 Sebuah Tes Penentuan
7 Kemarahan Sang CEO
8 Menolak Perjodohan
9 Dilamar CEO Perfect
10 Menerima Lamaran CEO
11 Fitting Gaun Pengantin
12 Ketegangan Calon Istri
13 Kemarahan Calon Mertua
14 Lamaran Dari Laki-laki Lain
15 Perdebatan manja
16 Jelang Momen Sakral
17 Wanita Ular Mendatangi Pernikahan
18 Bersiap Menghadapi Mertua
19 Mama Mertua Marah
20 Malam Pertama?
21 Membalas Geng Sombong
22 Perkelahian Di Kampus
23 Pingsan karena ulah mertua
24 Kemarahan Suami
25 Makan Malam Bareng Mertua
26 Perang kecil menantu dan mertua
27 Karena istriku
28 Siksaan mama mertua
29 Belajar masak
30 Mama Mertua dan Suami marah besar
31 Getaran Cinta Mulai Datang
32 Rencana apalagi wahai mama mertua
33 Si Tomboy Jadi Putri Kerajaan
34 Pusat Perhatian Malah Mereka
35 Rasa Itu Menjadi Nyata
36 Drama Dua Wanita Ular
37 Pergi dari rumah?
38 Diary itu?
39 Liciknya Mama Mertua
40 Suami Idaman Banget Sih
41 Malam Pertama
42 Menampar Mama Jahat
43 Tantangan Pertandingan Merias Wajah?
44 Melawan Cewek Pembully Sombong
45 Persaingan Yang Sengit
46 Kekalahan Yang Mengejutkan
47 Hari Kebahagiaan Adiva
48 Mama Mertua Kembali Beraksi
49 Niat Mempermalukan Malah Dipermalukan
50 Hukuman Untuk Menantu Malang
51 Cinta Yang Semakin Nyata
52 Liburan Yang Hangat
53 Kemesraan Sepasang Kekasih
54 Rencana Tergelap
55 Hampir Mati Tenggelam
56 Marah Karena?
57 Hari Pernikahan Wanita Ular
58 Malam Pertama, Lagi
59 Si Menantu Pemalas
60 Digunjing Mertua
61 Mencari Diary Itu
62 Keberanian Menantu Tomboy
63 Mama Mertua Yang Tak Peduli
64 Mantan Pacar Wanita Ular
65 Menantu Licik Kepanasan
66 Kakak Beradik Kembali Akur
67 Hamil Diluar Nikah?
68 Dia Ingin Membunuhnya
69 Perdamaian Kedua Geng
70 Dikerjain Dua Wanita Ular
71 Bukan Menantu Menye-Menye
72 Rahasia Manis Menantu Pemberani
73 Bunuh diri?
74 Ketika Mama Mertua Mati Kutu
75 Perdebatan Mertua dan Menantu
76 Kabur Dari Laki-Laki Jahat
77 Dipermalukan Ibu-Ibu Galak
78 Pertikaian Dengan Mertua Lagi
79 Rencana Aborsi
80 Kesedihan Wanita Licik
81 Suami Bersikap Dingin
82 Kekocakan Suami Istri Goals
83 Rasa Perhatian Dibalas Dengan Kebencian
84 Perjuangan Tersembunyi
85 Ternyata Salon Ini Milik Menantu Miskin Itu
86 CEO tampan itu cemburu
87 CEO tampan yang membuat hatinya tersentuh
88 Bodyguard Untuk Istri Tercinta
89 Sekretaris Genit
90 Perasaan Tidak Enak
91 Teriakan Mengerikan
92 Diserang Psikopat Bayaran
93 Berusaha Selamat Dari Serangan Psikopat
94 Kegagalan Rencana Mama Mertua Jahat
95 Adiva Mau Bunuh Diri?
96 Rencana Penyelidikan Kematian
97 Perhatian Seorang Suami
98 Penjagaan Yang Berlebihan
99 Rencana Baru Pembunuh Bayaran Mama Mertua
100 Berhasil Melawan Pembunuh Suruhan
101 CEO Tampan Yang Tertuduh
102 Terbongkar Sudah Kejahatan Mama Mertua
103 Dipenjara Atau Tidak?
104 Memperkeruh Suasana
105 Diary Itu Ketemu
106 Situasi Yang Sulit
107 Polisi Yang Siap Menjemput Mama Mertua
108 Adiva Dipukul Oleh Daffa
109 Napi-Napi Kasar
110 Tahanan Yang Menyebalkan
111 Penderitaan Mama Mertua Di Penjara
112 Sekretaris Genit Berniat Mencelakai Adiva
113 Fitnah Yang Gagal
114 Amel Kesal Dengan Alzam dan Adiva
115 Pengen Rumah Baru Juga
116 Rumah Baru Yang Begitu Memukau
117 Amel Iri Melihat Rumah Adiva
118 Tuduhan Amel
119 Rumah Baru Amel
120 Tuan Rumah Stress
121 Adiva hamil
122 Adiva Menjenguk Mama Mertua Jahat
123 Baby Blues
124 Ayah Kandung Anak Amel Datang
125 Menantang Amel Tes DNA
126 Kecurigaan Alzam
127 Tetangga Baru
128 Rasa Cemburu Adivaa
129 Sosok Pak Nick Yang Mengerikan
130 Mama Mertua Ingin Bundir Dipenjara
131 Permintaan Konyol Mama Mertua
132 Mama Mertua Jahat Ingin Berubah?
133 Istri Orang Menginap?
134 Kekejaman Suami Jenna
135 KDRT
136 Malas Menjenguk Mama Mertua Jahat
137 Cemburu Oh Cemburu
138 Melabrak Suami Tetangga Yang Kejam
139 Diam-Diam Tes DNA
140 Perubahan Penampilan Adiva
141 Daffa Tahu Masa Lalu Amel
142 Hukuman Dari Daffa Untuk Amel
143 Berdebat Dengan Mantan Pacar Jahat
144 Berusaha Meraih Simpati Suami Lagi
145 Adiva dan Jenna Hampir Menabrak Amel
146 Amel Ingin Menyaingi Bisnis Adiva
147 Launching Mel's Beauty
148 Adiva Mau Melahirkan
149 Pak Nick Ingin Membunuh Adiva
150 Perjuangan Adiva Melahirkan Anaknya
151 Pak Nick Tertangkap
152 Orang Suruhan Pak Nick
153 Memberi Nama
154 Perkenalan Mama Linda dan Pak Nick
155 Kabur Dari Penjara
156 Bersembunyi Di Sebuah Tempat
157 Rencana Licik Mama Linda
158 Diserang Pencuri
159 Memburu Mama Linda
160 Usaha Kabur Dari Kejaran Polisi
161 Mama Mertua Yang Masih Berkeliaran
162 Mata Terluka Akibat Mama Mertua
163 Mama Linda Menyerang
164 Amel Diculik Mama Linda
165 Amel Tersiksa
166 Peristiwa Tragis Kematian Amel
167 Kekacauan Saat Pemakaman Amel
168 Mengamankan Diri Di Tempat Terpencil
169 Ternyata Mama Mertua Jahat Ikut
170 Menyusul Seorang Gadis Kedalam Hutan
171 Misteri Hilangnya Stok Makanan
172 Rencana Menghabisi Penghuni Kabin
173 Diserang Mama Linda
174 Nasib Malang Tiga Petugas Keamanan
175 Mama Linda Tertangkap!
176 Ada Pengkhianat!
177 Kebiadaban Penjahat
178 Semakin Menegangkan
179 Menang!
180 Alzam Menyalahkan Dirinya Sendiri
181 Tegang Saat Menyatakan Cinta
182 Kebaikan Hati Alzam dan Adiva
183 Hukuman Mati Untuk Mama Linda
184 Mama Linda Kabur Lagi
185 Ketakutan Alzam Yang Berlebihan
186 Penyesalan Mama Linda
187 Kebaikan Hati Nak Rey
188 Diam-Diam Pergi Dari Rumah
189 Membujuk Mas Alzam
190 Adiva Menghilang
191 Kembali Menerima Ibu
192 Daffa Sulit Untuk Menerima Ibunya Kembali
193 Ending
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Malam Tragedi Pembantaian
2
Duka Yang Mendalam
3
Pikiran Kacau
4
Rencana Perjodohan
5
Bertemu Calon Istri
6
Sebuah Tes Penentuan
7
Kemarahan Sang CEO
8
Menolak Perjodohan
9
Dilamar CEO Perfect
10
Menerima Lamaran CEO
11
Fitting Gaun Pengantin
12
Ketegangan Calon Istri
13
Kemarahan Calon Mertua
14
Lamaran Dari Laki-laki Lain
15
Perdebatan manja
16
Jelang Momen Sakral
17
Wanita Ular Mendatangi Pernikahan
18
Bersiap Menghadapi Mertua
19
Mama Mertua Marah
20
Malam Pertama?
21
Membalas Geng Sombong
22
Perkelahian Di Kampus
23
Pingsan karena ulah mertua
24
Kemarahan Suami
25
Makan Malam Bareng Mertua
26
Perang kecil menantu dan mertua
27
Karena istriku
28
Siksaan mama mertua
29
Belajar masak
30
Mama Mertua dan Suami marah besar
31
Getaran Cinta Mulai Datang
32
Rencana apalagi wahai mama mertua
33
Si Tomboy Jadi Putri Kerajaan
34
Pusat Perhatian Malah Mereka
35
Rasa Itu Menjadi Nyata
36
Drama Dua Wanita Ular
37
Pergi dari rumah?
38
Diary itu?
39
Liciknya Mama Mertua
40
Suami Idaman Banget Sih
41
Malam Pertama
42
Menampar Mama Jahat
43
Tantangan Pertandingan Merias Wajah?
44
Melawan Cewek Pembully Sombong
45
Persaingan Yang Sengit
46
Kekalahan Yang Mengejutkan
47
Hari Kebahagiaan Adiva
48
Mama Mertua Kembali Beraksi
49
Niat Mempermalukan Malah Dipermalukan
50
Hukuman Untuk Menantu Malang
51
Cinta Yang Semakin Nyata
52
Liburan Yang Hangat
53
Kemesraan Sepasang Kekasih
54
Rencana Tergelap
55
Hampir Mati Tenggelam
56
Marah Karena?
57
Hari Pernikahan Wanita Ular
58
Malam Pertama, Lagi
59
Si Menantu Pemalas
60
Digunjing Mertua
61
Mencari Diary Itu
62
Keberanian Menantu Tomboy
63
Mama Mertua Yang Tak Peduli
64
Mantan Pacar Wanita Ular
65
Menantu Licik Kepanasan
66
Kakak Beradik Kembali Akur
67
Hamil Diluar Nikah?
68
Dia Ingin Membunuhnya
69
Perdamaian Kedua Geng
70
Dikerjain Dua Wanita Ular
71
Bukan Menantu Menye-Menye
72
Rahasia Manis Menantu Pemberani
73
Bunuh diri?
74
Ketika Mama Mertua Mati Kutu
75
Perdebatan Mertua dan Menantu
76
Kabur Dari Laki-Laki Jahat
77
Dipermalukan Ibu-Ibu Galak
78
Pertikaian Dengan Mertua Lagi
79
Rencana Aborsi
80
Kesedihan Wanita Licik
81
Suami Bersikap Dingin
82
Kekocakan Suami Istri Goals
83
Rasa Perhatian Dibalas Dengan Kebencian
84
Perjuangan Tersembunyi
85
Ternyata Salon Ini Milik Menantu Miskin Itu
86
CEO tampan itu cemburu
87
CEO tampan yang membuat hatinya tersentuh
88
Bodyguard Untuk Istri Tercinta
89
Sekretaris Genit
90
Perasaan Tidak Enak
91
Teriakan Mengerikan
92
Diserang Psikopat Bayaran
93
Berusaha Selamat Dari Serangan Psikopat
94
Kegagalan Rencana Mama Mertua Jahat
95
Adiva Mau Bunuh Diri?
96
Rencana Penyelidikan Kematian
97
Perhatian Seorang Suami
98
Penjagaan Yang Berlebihan
99
Rencana Baru Pembunuh Bayaran Mama Mertua
100
Berhasil Melawan Pembunuh Suruhan
101
CEO Tampan Yang Tertuduh
102
Terbongkar Sudah Kejahatan Mama Mertua
103
Dipenjara Atau Tidak?
104
Memperkeruh Suasana
105
Diary Itu Ketemu
106
Situasi Yang Sulit
107
Polisi Yang Siap Menjemput Mama Mertua
108
Adiva Dipukul Oleh Daffa
109
Napi-Napi Kasar
110
Tahanan Yang Menyebalkan
111
Penderitaan Mama Mertua Di Penjara
112
Sekretaris Genit Berniat Mencelakai Adiva
113
Fitnah Yang Gagal
114
Amel Kesal Dengan Alzam dan Adiva
115
Pengen Rumah Baru Juga
116
Rumah Baru Yang Begitu Memukau
117
Amel Iri Melihat Rumah Adiva
118
Tuduhan Amel
119
Rumah Baru Amel
120
Tuan Rumah Stress
121
Adiva hamil
122
Adiva Menjenguk Mama Mertua Jahat
123
Baby Blues
124
Ayah Kandung Anak Amel Datang
125
Menantang Amel Tes DNA
126
Kecurigaan Alzam
127
Tetangga Baru
128
Rasa Cemburu Adivaa
129
Sosok Pak Nick Yang Mengerikan
130
Mama Mertua Ingin Bundir Dipenjara
131
Permintaan Konyol Mama Mertua
132
Mama Mertua Jahat Ingin Berubah?
133
Istri Orang Menginap?
134
Kekejaman Suami Jenna
135
KDRT
136
Malas Menjenguk Mama Mertua Jahat
137
Cemburu Oh Cemburu
138
Melabrak Suami Tetangga Yang Kejam
139
Diam-Diam Tes DNA
140
Perubahan Penampilan Adiva
141
Daffa Tahu Masa Lalu Amel
142
Hukuman Dari Daffa Untuk Amel
143
Berdebat Dengan Mantan Pacar Jahat
144
Berusaha Meraih Simpati Suami Lagi
145
Adiva dan Jenna Hampir Menabrak Amel
146
Amel Ingin Menyaingi Bisnis Adiva
147
Launching Mel's Beauty
148
Adiva Mau Melahirkan
149
Pak Nick Ingin Membunuh Adiva
150
Perjuangan Adiva Melahirkan Anaknya
151
Pak Nick Tertangkap
152
Orang Suruhan Pak Nick
153
Memberi Nama
154
Perkenalan Mama Linda dan Pak Nick
155
Kabur Dari Penjara
156
Bersembunyi Di Sebuah Tempat
157
Rencana Licik Mama Linda
158
Diserang Pencuri
159
Memburu Mama Linda
160
Usaha Kabur Dari Kejaran Polisi
161
Mama Mertua Yang Masih Berkeliaran
162
Mata Terluka Akibat Mama Mertua
163
Mama Linda Menyerang
164
Amel Diculik Mama Linda
165
Amel Tersiksa
166
Peristiwa Tragis Kematian Amel
167
Kekacauan Saat Pemakaman Amel
168
Mengamankan Diri Di Tempat Terpencil
169
Ternyata Mama Mertua Jahat Ikut
170
Menyusul Seorang Gadis Kedalam Hutan
171
Misteri Hilangnya Stok Makanan
172
Rencana Menghabisi Penghuni Kabin
173
Diserang Mama Linda
174
Nasib Malang Tiga Petugas Keamanan
175
Mama Linda Tertangkap!
176
Ada Pengkhianat!
177
Kebiadaban Penjahat
178
Semakin Menegangkan
179
Menang!
180
Alzam Menyalahkan Dirinya Sendiri
181
Tegang Saat Menyatakan Cinta
182
Kebaikan Hati Alzam dan Adiva
183
Hukuman Mati Untuk Mama Linda
184
Mama Linda Kabur Lagi
185
Ketakutan Alzam Yang Berlebihan
186
Penyesalan Mama Linda
187
Kebaikan Hati Nak Rey
188
Diam-Diam Pergi Dari Rumah
189
Membujuk Mas Alzam
190
Adiva Menghilang
191
Kembali Menerima Ibu
192
Daffa Sulit Untuk Menerima Ibunya Kembali
193
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!