Wanita Ular Mendatangi Pernikahan

"Gue emang benar-benar seorang adik yang bodoh banget! Gue nggak pernah mau mengerti hati kak Zahra. Hampir semua orang juga punya rasa cinta dihatinya, malah sekarang gue mau menikah dengan laki-laki yang dari dulu gue nggak suka." ucap Adiva seraya terisak.

Adiva bangun kemudian mengambil album kenangan foto yang tersimpan diatas lemari pakaian. Adiva membuka lembar demi lembar album. Semua foto kenangan bersama kak Zahra masih tersimpan di dalam album itu. Adiva menyentuh wajah kakaknya sembari menangis.

Adiva begitu sedih saat memandang momen-momen indah lucu bersama dengan kakaknya semasa ia masih ada dulu.

Keesokan harinya, hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Gedung termegah sudah dipenuhi oleh tamu-tamu undangan Alzam. Para perias pengantin sedang sibuk mempercantik wajah Adiva.

Ini adalah kali pertama Adiva dirias, sebelumnya Adiva sangat benci dirias. Adiva tidak suka memakai bedak, lipstik, pensil alis, dan alat make up lainnya.

Setelah selesai merias gadis tomboy itu, para perias merasa bangga karena sudah berhasil menjalankan perintah tuan muda Alzam. Mereka menyulap Adiva seorang gadis yang tomboy dan tidak terlalu mempedulikan penampilan menjadi seorang putri kerajaan yang akan segera melangsungkan pernikahannya.

"Nona Adiva terlihat anggun sekali, nona pasti akan merasa puas dengan hasil riasan kami. Silahkan bercermin nona?"

Adiva berdiri di depan cermin menetra seorang perempuan yang memakai gaun pengantin indah namun perempuan itu tampak asing baginya. Seperti bukan jati dirinya.

"Ini siapa? Apa ini gue?" tanya Adiva seraya memandang bayangan dirinya di cermin.

"Mempelai wanita silahkan memasuki ruangan tempat para tamu undangan sudah berkumpul, karena prosesi ijab kabul akan dilaksanakan sesaat lagi." kabar seorang MC masuk kedalam ruangan rias.

Adiva menoleh kearah MC itu kemudian bergegas mengikuti perintah yang dikatakan oleh MC itu. Adiva membuka tirai, akan segera berjalan ditengah kerumunan orang-orang kaya. Diiringi oleh 4 teman kuliahnya juga.

Adiva memakai sepatu heels dimana dirinya masih agak kesulitan dalam memakai sepatu itu. Dengan agak gerogi Adiva mulai melangkah kan kakinya diatas red carpet.

Adiva terus melangkah dengan gaya melangkah yang tidak cukup untuk dibilang anggun, seperti asal jalan saja karena sikap cueknya itu, Adiva malah hampir terpeleset, untung empat temannya yang sedang berjalan mengiringi Adiva bergegas menangkap Adiva yang hampir saja akan menjadi bahan tertawaan ratusan orang yang hadir. Wajah Adiva tampak malu dan gugup karena kecerobohannya itu, untung teman-teman bergegas menangkap Adiva dengan sigap.

"Guys... makasih? Kalian udah menyelamatkan gue dari ratusan tawa manusia yang siap menghujani gue barusan?"

"Sudah seharusnya, tugas kita sekarang adalah menjaga dan melindungi kamu. Kamu jalan yang santai saja ya biar nggak hampir jatuh lagi. Sekarang kita sama-sama pergi ke depan pak penghulu yang sedang menunggu kamu itu." ajak seorang teman seraya menetra ke seorang laki-laki tua yang sedang duduk memandangi mereka.

Kemudian mereka sama-sama berjalan dengan saling bergandengan tangan menuju pak penghulu yang sedang menanti mereka dengan senyuman manis.

Banyak dari tamu undangan yang hadir kebanyakan menyayangkan pernikahan Alzam dengan seorang gadis yang biasa saja seperti Adiva.

"Hmm, kenapa ya seorang laki-laki tampan dan sukses seperti Pak Alzam itu mau menikah dengan cewek yang muka pasaran, dan miskin seperti si mempelai wanita itu." nyinyir salah seorang dari karyawati Alzam yang diundang, nyinyir secara berbisik.

"Daripada mempelai wanita itu mendingan gue kemana-mana kan? Gue udah cantik, baik, seksi, berkelas, kenapa pak Alzam nggak tertarik dan malah lebih memilih cewek norak itu ya? Apa dia pakai pelet?" sahut sekertaris Alzam yang duduk disamping karyawati nyinyir.

"Halah, lu mah ngarep! Muka kaya pantat panci aja nggak usah belagu wahai sekertaris ganjen. Pak Alzam mana mau sama sekertaris kecentilan kek lo! Hmm, lihat saja, bahkan ibunya Pak Alzam nggak mau hadir dalam akad dan resepsi pernikahan anaknya hari ini."

"Jaga tuh mulut lo yang bau sampah itu? Pasti ibunya merasa malas lah buat hadir di acara pernikahan dari menantu yang tidak ia inginkan. Yaudah sih lo juga kecentilan kali, dasar karyawati centil bekasan gadun!" balas si sekertaris tidak terima dikatain sebagai sekertaris kecentilan.

Prosesi ijab kabul dimulai, ini adalah kali kedua Alzam melakukan prosesi ijab kabul. Untuk yang kali kedua ini, Alzam menirukan kata-kata bapak penghulu dengan fasih dan cepat dan sekarang mereka berdua sudah sah menjadi sepasang suami istri.

Adiva mencium tangan Alzam kemudian Alzam mencium kening Adiva dengan lembut tetapi hatinya tidak benar-benar merasa suka melakukan itu melainkan karena terpaksa. Berbeda dengan Adiva yang merasa nyaman mendapat kecupan dari laki-laki yang sekarang sudah sah menjadi pasangannya. Dari kecil, ia sudah kehilangan figur seorang laki-laki dalam hidupnya (ayah).

Usai sudah prosesi ijab kabul mereka dan sekarang adalah saatnya untuk para hadirin untuk menyalami kedua mempelai, dan kemudian baru deh menikmati jamuan lezat yang udah dihidangkan.

Alzam melihat dari red carpet luar kedatangan Daffa dan Amel, perempuan matre yang dijodohkan dengan Alzam. Amel masuk kedalam langsung tampak sinis, sirik saat melihat istri Alzam yang ternyata wajahnya tidak jauh lebih cantik darinya.

Amel pura-pura datang ke pernikahan mereka meski tidak diundang hanya untuk mengetahui seperti apa sih wajah istri Alzam. Daffa dan Amel berjalan beriringan menyalami Alzam dan Adiva satu persatu.

"Selamat ya kak atas pernikahannya, semoga pernikahan kalian tidak langgeng karena kakak udah menyakiti hati mama. Makannya mama tidak sudi untuk datang ke acara pernikahan kalian." bisik Daffa yang membuat hati Alzam menjadi geram. Ingin memukul Daffa namun sedang banyak orang, Alzam tidak ingin acara pernikahannya yang diliput berbagai media menjadi kacau balau.

"Awas saja kalau sudah dirumah nanti, kakak akan membuatmu menjadi perkedel manusia!" balas Alzam mengancam adiknya.

Daffa hanya terkekeh licik kemudian lanjut berjalan menuju kumpulan para tamu. Giliran Amel yang akan menyalami dan memberikan ucapan untuk sepasang pengantin baru itu. Sebelum bersalaman Alzam dan Amel saling berhadapan muka. Amel memberikan senyuman yang manis untuk Alzam namun sebaliknya Alzam memberikan tatapan yang tidak menyenangkan untuk Amel.

"Selamat ya sayang atas pernikahan kamu dengan perempuan ini," ucap Amel seraya melirik ke Adiva.

"Semoga kamu cepat bercerai deh sama dia dan habis itu, kamu bersatu denganku. " lanjut Amel nekat berbicara seperti itu di depan Alzam dan Adiva.

Gaya bicara Amel dan juga ekspresi wajah Amel terkesan santai namun berhasil membuat emosi Alzam semakin membara.

"Untung saya nggak jadi nikah sama kamu, kalau sampai saya jadi menikah dengan kamu, sia-sia saja hidup saya menikah dengan seorang wanita ular seperti kamu Amel!" geram Alzam sembari menatap nyalang wajah Amel.

"Oke, kalau kamu bicara begitu terserah aja kamu mau bicara apa tentang aku, tapi yang jelas sampai kapanpun aku akan selalu naksir dengan sepenuh hati aku sayang." lanjut Amel tersenyum kemudian melangkah satu langkah, kini Amel saling berhadap-hadapan dengan Adiva.

"Selamat ya, kamu berhasil merebut mas Alzam dari aku, kamu harus tahu, karma itu ada sayang! Alzam adalah laki-laki yang udah dijodohkan dengan aku dan seenaknya saja kamu merebut jodoh saya!" ucap Amel pelan kemudian berjalan pergi menyusul Daffa yang sedang duduk dikursi undangan.

Adiva menghela nafasnya, cukup sedih karena dibilang sebagai perebut cinta. Namun, Adiva tahu kalau Amel itu bukanlah wanita baik-baik seperti yang pernah diceritakan oleh Alzam.

Episodes
1 Malam Tragedi Pembantaian
2 Duka Yang Mendalam
3 Pikiran Kacau
4 Rencana Perjodohan
5 Bertemu Calon Istri
6 Sebuah Tes Penentuan
7 Kemarahan Sang CEO
8 Menolak Perjodohan
9 Dilamar CEO Perfect
10 Menerima Lamaran CEO
11 Fitting Gaun Pengantin
12 Ketegangan Calon Istri
13 Kemarahan Calon Mertua
14 Lamaran Dari Laki-laki Lain
15 Perdebatan manja
16 Jelang Momen Sakral
17 Wanita Ular Mendatangi Pernikahan
18 Bersiap Menghadapi Mertua
19 Mama Mertua Marah
20 Malam Pertama?
21 Membalas Geng Sombong
22 Perkelahian Di Kampus
23 Pingsan karena ulah mertua
24 Kemarahan Suami
25 Makan Malam Bareng Mertua
26 Perang kecil menantu dan mertua
27 Karena istriku
28 Siksaan mama mertua
29 Belajar masak
30 Mama Mertua dan Suami marah besar
31 Getaran Cinta Mulai Datang
32 Rencana apalagi wahai mama mertua
33 Si Tomboy Jadi Putri Kerajaan
34 Pusat Perhatian Malah Mereka
35 Rasa Itu Menjadi Nyata
36 Drama Dua Wanita Ular
37 Pergi dari rumah?
38 Diary itu?
39 Liciknya Mama Mertua
40 Suami Idaman Banget Sih
41 Malam Pertama
42 Menampar Mama Jahat
43 Tantangan Pertandingan Merias Wajah?
44 Melawan Cewek Pembully Sombong
45 Persaingan Yang Sengit
46 Kekalahan Yang Mengejutkan
47 Hari Kebahagiaan Adiva
48 Mama Mertua Kembali Beraksi
49 Niat Mempermalukan Malah Dipermalukan
50 Hukuman Untuk Menantu Malang
51 Cinta Yang Semakin Nyata
52 Liburan Yang Hangat
53 Kemesraan Sepasang Kekasih
54 Rencana Tergelap
55 Hampir Mati Tenggelam
56 Marah Karena?
57 Hari Pernikahan Wanita Ular
58 Malam Pertama, Lagi
59 Si Menantu Pemalas
60 Digunjing Mertua
61 Mencari Diary Itu
62 Keberanian Menantu Tomboy
63 Mama Mertua Yang Tak Peduli
64 Mantan Pacar Wanita Ular
65 Menantu Licik Kepanasan
66 Kakak Beradik Kembali Akur
67 Hamil Diluar Nikah?
68 Dia Ingin Membunuhnya
69 Perdamaian Kedua Geng
70 Dikerjain Dua Wanita Ular
71 Bukan Menantu Menye-Menye
72 Rahasia Manis Menantu Pemberani
73 Bunuh diri?
74 Ketika Mama Mertua Mati Kutu
75 Perdebatan Mertua dan Menantu
76 Kabur Dari Laki-Laki Jahat
77 Dipermalukan Ibu-Ibu Galak
78 Pertikaian Dengan Mertua Lagi
79 Rencana Aborsi
80 Kesedihan Wanita Licik
81 Suami Bersikap Dingin
82 Kekocakan Suami Istri Goals
83 Rasa Perhatian Dibalas Dengan Kebencian
84 Perjuangan Tersembunyi
85 Ternyata Salon Ini Milik Menantu Miskin Itu
86 CEO tampan itu cemburu
87 CEO tampan yang membuat hatinya tersentuh
88 Bodyguard Untuk Istri Tercinta
89 Sekretaris Genit
90 Perasaan Tidak Enak
91 Teriakan Mengerikan
92 Diserang Psikopat Bayaran
93 Berusaha Selamat Dari Serangan Psikopat
94 Kegagalan Rencana Mama Mertua Jahat
95 Adiva Mau Bunuh Diri?
96 Rencana Penyelidikan Kematian
97 Perhatian Seorang Suami
98 Penjagaan Yang Berlebihan
99 Rencana Baru Pembunuh Bayaran Mama Mertua
100 Berhasil Melawan Pembunuh Suruhan
101 CEO Tampan Yang Tertuduh
102 Terbongkar Sudah Kejahatan Mama Mertua
103 Dipenjara Atau Tidak?
104 Memperkeruh Suasana
105 Diary Itu Ketemu
106 Situasi Yang Sulit
107 Polisi Yang Siap Menjemput Mama Mertua
108 Adiva Dipukul Oleh Daffa
109 Napi-Napi Kasar
110 Tahanan Yang Menyebalkan
111 Penderitaan Mama Mertua Di Penjara
112 Sekretaris Genit Berniat Mencelakai Adiva
113 Fitnah Yang Gagal
114 Amel Kesal Dengan Alzam dan Adiva
115 Pengen Rumah Baru Juga
116 Rumah Baru Yang Begitu Memukau
117 Amel Iri Melihat Rumah Adiva
118 Tuduhan Amel
119 Rumah Baru Amel
120 Tuan Rumah Stress
121 Adiva hamil
122 Adiva Menjenguk Mama Mertua Jahat
123 Baby Blues
124 Ayah Kandung Anak Amel Datang
125 Menantang Amel Tes DNA
126 Kecurigaan Alzam
127 Tetangga Baru
128 Rasa Cemburu Adivaa
129 Sosok Pak Nick Yang Mengerikan
130 Mama Mertua Ingin Bundir Dipenjara
131 Permintaan Konyol Mama Mertua
132 Mama Mertua Jahat Ingin Berubah?
133 Istri Orang Menginap?
134 Kekejaman Suami Jenna
135 KDRT
136 Malas Menjenguk Mama Mertua Jahat
137 Cemburu Oh Cemburu
138 Melabrak Suami Tetangga Yang Kejam
139 Diam-Diam Tes DNA
140 Perubahan Penampilan Adiva
141 Daffa Tahu Masa Lalu Amel
142 Hukuman Dari Daffa Untuk Amel
143 Berdebat Dengan Mantan Pacar Jahat
144 Berusaha Meraih Simpati Suami Lagi
145 Adiva dan Jenna Hampir Menabrak Amel
146 Amel Ingin Menyaingi Bisnis Adiva
147 Launching Mel's Beauty
148 Adiva Mau Melahirkan
149 Pak Nick Ingin Membunuh Adiva
150 Perjuangan Adiva Melahirkan Anaknya
151 Pak Nick Tertangkap
152 Orang Suruhan Pak Nick
153 Memberi Nama
154 Perkenalan Mama Linda dan Pak Nick
155 Kabur Dari Penjara
156 Bersembunyi Di Sebuah Tempat
157 Rencana Licik Mama Linda
158 Diserang Pencuri
159 Memburu Mama Linda
160 Usaha Kabur Dari Kejaran Polisi
161 Mama Mertua Yang Masih Berkeliaran
162 Mata Terluka Akibat Mama Mertua
163 Mama Linda Menyerang
164 Amel Diculik Mama Linda
165 Amel Tersiksa
166 Peristiwa Tragis Kematian Amel
167 Kekacauan Saat Pemakaman Amel
168 Mengamankan Diri Di Tempat Terpencil
169 Ternyata Mama Mertua Jahat Ikut
170 Menyusul Seorang Gadis Kedalam Hutan
171 Misteri Hilangnya Stok Makanan
172 Rencana Menghabisi Penghuni Kabin
173 Diserang Mama Linda
174 Nasib Malang Tiga Petugas Keamanan
175 Mama Linda Tertangkap!
176 Ada Pengkhianat!
177 Kebiadaban Penjahat
178 Semakin Menegangkan
179 Menang!
180 Alzam Menyalahkan Dirinya Sendiri
181 Tegang Saat Menyatakan Cinta
182 Kebaikan Hati Alzam dan Adiva
183 Hukuman Mati Untuk Mama Linda
184 Mama Linda Kabur Lagi
185 Ketakutan Alzam Yang Berlebihan
186 Penyesalan Mama Linda
187 Kebaikan Hati Nak Rey
188 Diam-Diam Pergi Dari Rumah
189 Membujuk Mas Alzam
190 Adiva Menghilang
191 Kembali Menerima Ibu
192 Daffa Sulit Untuk Menerima Ibunya Kembali
193 Ending
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Malam Tragedi Pembantaian
2
Duka Yang Mendalam
3
Pikiran Kacau
4
Rencana Perjodohan
5
Bertemu Calon Istri
6
Sebuah Tes Penentuan
7
Kemarahan Sang CEO
8
Menolak Perjodohan
9
Dilamar CEO Perfect
10
Menerima Lamaran CEO
11
Fitting Gaun Pengantin
12
Ketegangan Calon Istri
13
Kemarahan Calon Mertua
14
Lamaran Dari Laki-laki Lain
15
Perdebatan manja
16
Jelang Momen Sakral
17
Wanita Ular Mendatangi Pernikahan
18
Bersiap Menghadapi Mertua
19
Mama Mertua Marah
20
Malam Pertama?
21
Membalas Geng Sombong
22
Perkelahian Di Kampus
23
Pingsan karena ulah mertua
24
Kemarahan Suami
25
Makan Malam Bareng Mertua
26
Perang kecil menantu dan mertua
27
Karena istriku
28
Siksaan mama mertua
29
Belajar masak
30
Mama Mertua dan Suami marah besar
31
Getaran Cinta Mulai Datang
32
Rencana apalagi wahai mama mertua
33
Si Tomboy Jadi Putri Kerajaan
34
Pusat Perhatian Malah Mereka
35
Rasa Itu Menjadi Nyata
36
Drama Dua Wanita Ular
37
Pergi dari rumah?
38
Diary itu?
39
Liciknya Mama Mertua
40
Suami Idaman Banget Sih
41
Malam Pertama
42
Menampar Mama Jahat
43
Tantangan Pertandingan Merias Wajah?
44
Melawan Cewek Pembully Sombong
45
Persaingan Yang Sengit
46
Kekalahan Yang Mengejutkan
47
Hari Kebahagiaan Adiva
48
Mama Mertua Kembali Beraksi
49
Niat Mempermalukan Malah Dipermalukan
50
Hukuman Untuk Menantu Malang
51
Cinta Yang Semakin Nyata
52
Liburan Yang Hangat
53
Kemesraan Sepasang Kekasih
54
Rencana Tergelap
55
Hampir Mati Tenggelam
56
Marah Karena?
57
Hari Pernikahan Wanita Ular
58
Malam Pertama, Lagi
59
Si Menantu Pemalas
60
Digunjing Mertua
61
Mencari Diary Itu
62
Keberanian Menantu Tomboy
63
Mama Mertua Yang Tak Peduli
64
Mantan Pacar Wanita Ular
65
Menantu Licik Kepanasan
66
Kakak Beradik Kembali Akur
67
Hamil Diluar Nikah?
68
Dia Ingin Membunuhnya
69
Perdamaian Kedua Geng
70
Dikerjain Dua Wanita Ular
71
Bukan Menantu Menye-Menye
72
Rahasia Manis Menantu Pemberani
73
Bunuh diri?
74
Ketika Mama Mertua Mati Kutu
75
Perdebatan Mertua dan Menantu
76
Kabur Dari Laki-Laki Jahat
77
Dipermalukan Ibu-Ibu Galak
78
Pertikaian Dengan Mertua Lagi
79
Rencana Aborsi
80
Kesedihan Wanita Licik
81
Suami Bersikap Dingin
82
Kekocakan Suami Istri Goals
83
Rasa Perhatian Dibalas Dengan Kebencian
84
Perjuangan Tersembunyi
85
Ternyata Salon Ini Milik Menantu Miskin Itu
86
CEO tampan itu cemburu
87
CEO tampan yang membuat hatinya tersentuh
88
Bodyguard Untuk Istri Tercinta
89
Sekretaris Genit
90
Perasaan Tidak Enak
91
Teriakan Mengerikan
92
Diserang Psikopat Bayaran
93
Berusaha Selamat Dari Serangan Psikopat
94
Kegagalan Rencana Mama Mertua Jahat
95
Adiva Mau Bunuh Diri?
96
Rencana Penyelidikan Kematian
97
Perhatian Seorang Suami
98
Penjagaan Yang Berlebihan
99
Rencana Baru Pembunuh Bayaran Mama Mertua
100
Berhasil Melawan Pembunuh Suruhan
101
CEO Tampan Yang Tertuduh
102
Terbongkar Sudah Kejahatan Mama Mertua
103
Dipenjara Atau Tidak?
104
Memperkeruh Suasana
105
Diary Itu Ketemu
106
Situasi Yang Sulit
107
Polisi Yang Siap Menjemput Mama Mertua
108
Adiva Dipukul Oleh Daffa
109
Napi-Napi Kasar
110
Tahanan Yang Menyebalkan
111
Penderitaan Mama Mertua Di Penjara
112
Sekretaris Genit Berniat Mencelakai Adiva
113
Fitnah Yang Gagal
114
Amel Kesal Dengan Alzam dan Adiva
115
Pengen Rumah Baru Juga
116
Rumah Baru Yang Begitu Memukau
117
Amel Iri Melihat Rumah Adiva
118
Tuduhan Amel
119
Rumah Baru Amel
120
Tuan Rumah Stress
121
Adiva hamil
122
Adiva Menjenguk Mama Mertua Jahat
123
Baby Blues
124
Ayah Kandung Anak Amel Datang
125
Menantang Amel Tes DNA
126
Kecurigaan Alzam
127
Tetangga Baru
128
Rasa Cemburu Adivaa
129
Sosok Pak Nick Yang Mengerikan
130
Mama Mertua Ingin Bundir Dipenjara
131
Permintaan Konyol Mama Mertua
132
Mama Mertua Jahat Ingin Berubah?
133
Istri Orang Menginap?
134
Kekejaman Suami Jenna
135
KDRT
136
Malas Menjenguk Mama Mertua Jahat
137
Cemburu Oh Cemburu
138
Melabrak Suami Tetangga Yang Kejam
139
Diam-Diam Tes DNA
140
Perubahan Penampilan Adiva
141
Daffa Tahu Masa Lalu Amel
142
Hukuman Dari Daffa Untuk Amel
143
Berdebat Dengan Mantan Pacar Jahat
144
Berusaha Meraih Simpati Suami Lagi
145
Adiva dan Jenna Hampir Menabrak Amel
146
Amel Ingin Menyaingi Bisnis Adiva
147
Launching Mel's Beauty
148
Adiva Mau Melahirkan
149
Pak Nick Ingin Membunuh Adiva
150
Perjuangan Adiva Melahirkan Anaknya
151
Pak Nick Tertangkap
152
Orang Suruhan Pak Nick
153
Memberi Nama
154
Perkenalan Mama Linda dan Pak Nick
155
Kabur Dari Penjara
156
Bersembunyi Di Sebuah Tempat
157
Rencana Licik Mama Linda
158
Diserang Pencuri
159
Memburu Mama Linda
160
Usaha Kabur Dari Kejaran Polisi
161
Mama Mertua Yang Masih Berkeliaran
162
Mata Terluka Akibat Mama Mertua
163
Mama Linda Menyerang
164
Amel Diculik Mama Linda
165
Amel Tersiksa
166
Peristiwa Tragis Kematian Amel
167
Kekacauan Saat Pemakaman Amel
168
Mengamankan Diri Di Tempat Terpencil
169
Ternyata Mama Mertua Jahat Ikut
170
Menyusul Seorang Gadis Kedalam Hutan
171
Misteri Hilangnya Stok Makanan
172
Rencana Menghabisi Penghuni Kabin
173
Diserang Mama Linda
174
Nasib Malang Tiga Petugas Keamanan
175
Mama Linda Tertangkap!
176
Ada Pengkhianat!
177
Kebiadaban Penjahat
178
Semakin Menegangkan
179
Menang!
180
Alzam Menyalahkan Dirinya Sendiri
181
Tegang Saat Menyatakan Cinta
182
Kebaikan Hati Alzam dan Adiva
183
Hukuman Mati Untuk Mama Linda
184
Mama Linda Kabur Lagi
185
Ketakutan Alzam Yang Berlebihan
186
Penyesalan Mama Linda
187
Kebaikan Hati Nak Rey
188
Diam-Diam Pergi Dari Rumah
189
Membujuk Mas Alzam
190
Adiva Menghilang
191
Kembali Menerima Ibu
192
Daffa Sulit Untuk Menerima Ibunya Kembali
193
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!