Pikiran Kacau

Saat malam datang namun sudah tidak lagi bersama dengan sang istri tercinta, rasanya sangat aneh dan asing bagi Alzam yang masih sangatlah berduka. Alzam sedang terbaring lemas diatas tempat tidurnya, kesedihan menghiasi harinya. Ketika dirinya melihat ke samping sudah tidak ada lagi sosok cantik nan lembut yang selalu ada untuknya.

Pikiran Alzam sedang sangat kalut sekali, orang-orang yang sedang dirundung duka dan terpuruk seperti Alzam sangat butuh diberikan dukungan penuh dan motivasi yang membangun oleh orang-orang yang berada disekitarnya. Namun mama Linda seolah tidak peduli akan kematian Zahra dan tidak mengerti akan kesedihan berat yang sedang dialami oleh Alzam.

Tadi sore mama Linda masuk ke kamar Alzam, pun mama Linda hanya menyuruh Alzam untuk segera melupakan Zahra, mewanti Alzam agar bergegas bangkit dari kesedihan, dan memulai kembali kehidupannya yang baru,tanpa Zahra. Tentu saja kalimat-kalimat yang diucapkan oleh Mama Linda hanya membuat Alzam menjadi bertambah sedih saja. Dirinya tidak mudah, tidak mungkin bisa dengan begitu saja melupakan Zahra.

Tiba-tiba saat Alzam kembali menoleh ke samping, Alzam melihat sosok yang dirindukan itu sudah ada di sampingnya, seorang wanita yang wajahnya biasa saja, tidak terlalu cantik namun ia cintai dengan tulus yang sedang tersenyum dengan sangat lembut sekali kearahnya, Zahra sedang berbaring disisinya. Menatap sendu menoleh dengan penuh kejutan kearah Alzam,membuat Alzam menjadi sumringah dan kembali bersemangat.

"Zahra?" ucap Alzam tersenyum senang. Seolah tidak percaya akan apa yang ia lihat. Istrinya masih hidup?

Zahra semakin menambah tingkat manisnya senyuman untuk suaminya, menambah intensitas kecantikannya , membuat Alzam menjadi bahagia  setelah kesedihannya seharian ini, namun ketika Alzam akan memegang tubuh Zahra, Zahra tiba-tiba menghilang begitu saja. Ternyata Zahra berada disampingnya itu hanya ada dalam ilusinya saja. Sungguh menyedihkan sekali.

"Zahra..." lanjut Alzam terisak pilu, menjadi bertambah sedih hatinya.

Alzam belum makan sedari pagi, dirinya merasa tidak membutuhkan asupan makanan, karena rasanya hidup ini sudah tak ada artinya lagi baginya, tanpa adanya sang istri yang selalu setia menemani.

Para ART sudah selesai menyiapkan makanan lezat di meja makan untuk hidangan malam majikan mereka, juga masakan kesukaan Alzam sudah tersedia di meja makan. Mama Linda dan Daffa sudah duduk di kursi menunggu Alzam keluar untuk ikut melakukan makan malam bersama, namun Alzam masih saja berdiam diri di dalam kamarnya.

Mama Linda tampak kesal melihat sikap Alzam yang terus menerus seperti itu. Tidak mau makan, tidak mau mandi.

"Daffa, panggil kakakmu, suruh dia keluar dan makan malam bersama kita. Mama tidak mau melihat dia jatuh sakit hanya gara-gara terus mememikirkan istrinya yang sudah mati itu."

"Baik mama."

Daffa bergegas berdiri kemudian pergi menuju kamar kakaknya. Daffa mengetuk pintu kamar kakaknya, tidak ada jawaban,kemudian Daffa mencoba membukanya saja karena tidak kunjung ada jawaban dari kakaknya. Daffa membuka pintu, netranya langsung dibuat terkejut dengan aktifitas kakaknya yang ia lihat, kakaknya tengah menggantung sebuah tali diatas, seperti orang yang mau bunuh diri.

"Kakak, apa yang mau kamu lakukan? Bunuh diri?" pekik Daffa dari pintu kamar, Alzam tidak menjawab pertanyaan dari adiknya dan terus mengikat tali hingga membentuk bulatan yang akan ia gunakan untuk mengakhiri hidupnya.

"Kakak hentikan! Bunuh diri tidak akan menyelesaikan masalah! Justru bunuh diri hanya akan menambah masalah yang baru saja kak!" kata Daffa terus memekik.

Alzam sama sekali tidak peduli dengan kata-kata yang diucapkan oleh adiknya, Alzam kemudian menggeser sebuah kursi yang berada di dekat meja rias almarhumah istrinya. Alzam menggesernya sampai ke bawah tali yang sudah digantung dimana bagian bawah tali yang sudah berbentuk bulat itu.

Alzam akan segera menggantung diri dengan menaiki kursi lalu mencekik lehernya sendiri dengan bulatan tali itu! Tidak boleh terjadi! Daffa berteriak panik memanggil mamanya yang masih menunggu mereka di meja makan.

Teriakan dari Daffa membuat mama Linda terkejut, mama Linda segera pergi menuju sumber suara teriakan.

"Ada apa sih kamu Daffa pakai teriak segala? Apa yang terjadi nak?" tanya mama Linda yang sedang berjalan kearah Daffa.

"Itu mah, itu kakak!" jawab Daffa seraya menunjuk kedalam kamar Alzam.

Mama Linda menengok ke dalam kamar langsung disambut dengan pemandangan yang membuatnya cemas bercampur marah, anak pertamanya mau bunuh diri?

"Alzam hentikan sayang! Turun dari sana!" teriak mama Linda berlari panik sampai berdiri dibawah Alzam, yang sedang berdiri diatas kursi sembari memegang bulatan tali yang siap ia kalungkan di lehernya.

"Alzam kamu jangan bodoh sayang, bunuh diri itu adalah perbuatan yang sia-sia saja nak! Dengar kata mama! Batalkan niat buruk kamu itu! Kamu mau masuk neraka hanya gara-gara hal yang bodoh ini? Perjalanan kamu itu masih panjang sayang." Pekik mama Linda panik sampai membuat para ART berdatangan ke kamar Alzam.

"Aku ingin menyusul istriku ma, ingin bersatu dengannya." sahut Alzam dengan tatapan kosong.

"Ya Allah, den Alzam jangan lakukan itu den, dosa den," teriak salah satu ART yang tampak panik melihat Alzam mau mengakhiri kehidupannya.

"Maafin Alzam ma, tapi Alzam tidak mau hidup tanpa Zahra. Kalau Zahra mati, maka Alzam juga ikut mati." kata Alzam yang membuat semua orang bertambah cemas.

Alzam mulai mengalungkan bulatan tali yang ia pegang di area lehernya.

"Jangan sayang! Hentikan, hentikan nak," isak mama Linda sembari menggeleng kepalanya dan memegangi kaki Alzam.

"Kak hentikan!" teriak Daffa sembari memegang kepalanya cemas.

Alzam akan segera melompat namun kepala Alzam tiba-tiba terasa pening, itu terjadi karena Alzam belum makan dari tadi pagi, juga rasa stress berat yang sedang Alzam alami. Alzam pingsan tetapi bulatan tali itu mengikat lehernya. Kalau dibiarkan bisa-bisa Alzam mati tercekik, Daffa dan beberapa ART bergegas menyelamatkan Alzam yang sedang tidak sadarkan diri itu.

Dua jam berlalu, akhirnya Alzam tersadar dari pingsan. Alzam melihat disisinya ada mama Linda yang sedang duduk sedih sembari mengusap rambutnya, ada juga dokter pribadi keluarga yang barusan menangani Alzam.

"Alzam, akhirnya kamu sadar sayang, anak mama..." lirih mama Linda sembari mengecup kening Alzam.

"Saya sudah memberikan mas Alzam suntikan vitamin bu Linda, supaya tubuhnya kembali kuat. Jangan lupa mas Alzam harus makan yang teratur biar kembali sehat lagi ya mas? Jangan terlalu larut dalam kesedihan, pasti almarhumah Zahra juga akan sedih kalau melihat mas yang terus terpuruk seperti ini. Bangkitlah mas, kamu kuat!" motivasi dari pak dokter yang penuh kharisma dalam wajah dewasanya.

Alzam hanya terdiam sembari merenungkan kata-kata motivasi dari dokter pribadinya. Sembari memandang ke langit-langit kamar, ketika sekarang dirasa pikirannya sudah agak jernih, memang benar kalau bunuh diri hanya akan membuat masalah baru saja dan pasti Zahra disana akan kecewa jika Alzam melakukan bunuh diri.

Keesokan harinya, di balkon lantai dua rumah, Alzam sedang membuka album foto kenangan bersama dengan almarhumah Zahra. Di dalam album foto itu banyak sekali kenangan indah bersama dengan Zahra. Foto-foto waktu berbulan madu, berlibur keluar negeri, banyak terabadikan dalam album bersampul berwarna hijau muda tersebut.

"Zahra, aku yakin kamu pasti kecewa melihat sikap aku semalam, yang mau bunuh diri, sungguh aku adalah seorang manusia bodoh jika semalam, aku jadi menjalankan niatku itu." ucap Alzam merasa menyesal dan bertekad tidak akan berniat bunuh diri lagi.

Episodes
1 Malam Tragedi Pembantaian
2 Duka Yang Mendalam
3 Pikiran Kacau
4 Rencana Perjodohan
5 Bertemu Calon Istri
6 Sebuah Tes Penentuan
7 Kemarahan Sang CEO
8 Menolak Perjodohan
9 Dilamar CEO Perfect
10 Menerima Lamaran CEO
11 Fitting Gaun Pengantin
12 Ketegangan Calon Istri
13 Kemarahan Calon Mertua
14 Lamaran Dari Laki-laki Lain
15 Perdebatan manja
16 Jelang Momen Sakral
17 Wanita Ular Mendatangi Pernikahan
18 Bersiap Menghadapi Mertua
19 Mama Mertua Marah
20 Malam Pertama?
21 Membalas Geng Sombong
22 Perkelahian Di Kampus
23 Pingsan karena ulah mertua
24 Kemarahan Suami
25 Makan Malam Bareng Mertua
26 Perang kecil menantu dan mertua
27 Karena istriku
28 Siksaan mama mertua
29 Belajar masak
30 Mama Mertua dan Suami marah besar
31 Getaran Cinta Mulai Datang
32 Rencana apalagi wahai mama mertua
33 Si Tomboy Jadi Putri Kerajaan
34 Pusat Perhatian Malah Mereka
35 Rasa Itu Menjadi Nyata
36 Drama Dua Wanita Ular
37 Pergi dari rumah?
38 Diary itu?
39 Liciknya Mama Mertua
40 Suami Idaman Banget Sih
41 Malam Pertama
42 Menampar Mama Jahat
43 Tantangan Pertandingan Merias Wajah?
44 Melawan Cewek Pembully Sombong
45 Persaingan Yang Sengit
46 Kekalahan Yang Mengejutkan
47 Hari Kebahagiaan Adiva
48 Mama Mertua Kembali Beraksi
49 Niat Mempermalukan Malah Dipermalukan
50 Hukuman Untuk Menantu Malang
51 Cinta Yang Semakin Nyata
52 Liburan Yang Hangat
53 Kemesraan Sepasang Kekasih
54 Rencana Tergelap
55 Hampir Mati Tenggelam
56 Marah Karena?
57 Hari Pernikahan Wanita Ular
58 Malam Pertama, Lagi
59 Si Menantu Pemalas
60 Digunjing Mertua
61 Mencari Diary Itu
62 Keberanian Menantu Tomboy
63 Mama Mertua Yang Tak Peduli
64 Mantan Pacar Wanita Ular
65 Menantu Licik Kepanasan
66 Kakak Beradik Kembali Akur
67 Hamil Diluar Nikah?
68 Dia Ingin Membunuhnya
69 Perdamaian Kedua Geng
70 Dikerjain Dua Wanita Ular
71 Bukan Menantu Menye-Menye
72 Rahasia Manis Menantu Pemberani
73 Bunuh diri?
74 Ketika Mama Mertua Mati Kutu
75 Perdebatan Mertua dan Menantu
76 Kabur Dari Laki-Laki Jahat
77 Dipermalukan Ibu-Ibu Galak
78 Pertikaian Dengan Mertua Lagi
79 Rencana Aborsi
80 Kesedihan Wanita Licik
81 Suami Bersikap Dingin
82 Kekocakan Suami Istri Goals
83 Rasa Perhatian Dibalas Dengan Kebencian
84 Perjuangan Tersembunyi
85 Ternyata Salon Ini Milik Menantu Miskin Itu
86 CEO tampan itu cemburu
87 CEO tampan yang membuat hatinya tersentuh
88 Bodyguard Untuk Istri Tercinta
89 Sekretaris Genit
90 Perasaan Tidak Enak
91 Teriakan Mengerikan
92 Diserang Psikopat Bayaran
93 Berusaha Selamat Dari Serangan Psikopat
94 Kegagalan Rencana Mama Mertua Jahat
95 Adiva Mau Bunuh Diri?
96 Rencana Penyelidikan Kematian
97 Perhatian Seorang Suami
98 Penjagaan Yang Berlebihan
99 Rencana Baru Pembunuh Bayaran Mama Mertua
100 Berhasil Melawan Pembunuh Suruhan
101 CEO Tampan Yang Tertuduh
102 Terbongkar Sudah Kejahatan Mama Mertua
103 Dipenjara Atau Tidak?
104 Memperkeruh Suasana
105 Diary Itu Ketemu
106 Situasi Yang Sulit
107 Polisi Yang Siap Menjemput Mama Mertua
108 Adiva Dipukul Oleh Daffa
109 Napi-Napi Kasar
110 Tahanan Yang Menyebalkan
111 Penderitaan Mama Mertua Di Penjara
112 Sekretaris Genit Berniat Mencelakai Adiva
113 Fitnah Yang Gagal
114 Amel Kesal Dengan Alzam dan Adiva
115 Pengen Rumah Baru Juga
116 Rumah Baru Yang Begitu Memukau
117 Amel Iri Melihat Rumah Adiva
118 Tuduhan Amel
119 Rumah Baru Amel
120 Tuan Rumah Stress
121 Adiva hamil
122 Adiva Menjenguk Mama Mertua Jahat
123 Baby Blues
124 Ayah Kandung Anak Amel Datang
125 Menantang Amel Tes DNA
126 Kecurigaan Alzam
127 Tetangga Baru
128 Rasa Cemburu Adivaa
129 Sosok Pak Nick Yang Mengerikan
130 Mama Mertua Ingin Bundir Dipenjara
131 Permintaan Konyol Mama Mertua
132 Mama Mertua Jahat Ingin Berubah?
133 Istri Orang Menginap?
134 Kekejaman Suami Jenna
135 KDRT
136 Malas Menjenguk Mama Mertua Jahat
137 Cemburu Oh Cemburu
138 Melabrak Suami Tetangga Yang Kejam
139 Diam-Diam Tes DNA
140 Perubahan Penampilan Adiva
141 Daffa Tahu Masa Lalu Amel
142 Hukuman Dari Daffa Untuk Amel
143 Berdebat Dengan Mantan Pacar Jahat
144 Berusaha Meraih Simpati Suami Lagi
145 Adiva dan Jenna Hampir Menabrak Amel
146 Amel Ingin Menyaingi Bisnis Adiva
147 Launching Mel's Beauty
148 Adiva Mau Melahirkan
149 Pak Nick Ingin Membunuh Adiva
150 Perjuangan Adiva Melahirkan Anaknya
151 Pak Nick Tertangkap
152 Orang Suruhan Pak Nick
153 Memberi Nama
154 Perkenalan Mama Linda dan Pak Nick
155 Kabur Dari Penjara
156 Bersembunyi Di Sebuah Tempat
157 Rencana Licik Mama Linda
158 Diserang Pencuri
159 Memburu Mama Linda
160 Usaha Kabur Dari Kejaran Polisi
161 Mama Mertua Yang Masih Berkeliaran
162 Mata Terluka Akibat Mama Mertua
163 Mama Linda Menyerang
164 Amel Diculik Mama Linda
165 Amel Tersiksa
166 Peristiwa Tragis Kematian Amel
167 Kekacauan Saat Pemakaman Amel
168 Mengamankan Diri Di Tempat Terpencil
169 Ternyata Mama Mertua Jahat Ikut
170 Menyusul Seorang Gadis Kedalam Hutan
171 Misteri Hilangnya Stok Makanan
172 Rencana Menghabisi Penghuni Kabin
173 Diserang Mama Linda
174 Nasib Malang Tiga Petugas Keamanan
175 Mama Linda Tertangkap!
176 Ada Pengkhianat!
177 Kebiadaban Penjahat
178 Semakin Menegangkan
179 Menang!
180 Alzam Menyalahkan Dirinya Sendiri
181 Tegang Saat Menyatakan Cinta
182 Kebaikan Hati Alzam dan Adiva
183 Hukuman Mati Untuk Mama Linda
184 Mama Linda Kabur Lagi
185 Ketakutan Alzam Yang Berlebihan
186 Penyesalan Mama Linda
187 Kebaikan Hati Nak Rey
188 Diam-Diam Pergi Dari Rumah
189 Membujuk Mas Alzam
190 Adiva Menghilang
191 Kembali Menerima Ibu
192 Daffa Sulit Untuk Menerima Ibunya Kembali
193 Ending
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Malam Tragedi Pembantaian
2
Duka Yang Mendalam
3
Pikiran Kacau
4
Rencana Perjodohan
5
Bertemu Calon Istri
6
Sebuah Tes Penentuan
7
Kemarahan Sang CEO
8
Menolak Perjodohan
9
Dilamar CEO Perfect
10
Menerima Lamaran CEO
11
Fitting Gaun Pengantin
12
Ketegangan Calon Istri
13
Kemarahan Calon Mertua
14
Lamaran Dari Laki-laki Lain
15
Perdebatan manja
16
Jelang Momen Sakral
17
Wanita Ular Mendatangi Pernikahan
18
Bersiap Menghadapi Mertua
19
Mama Mertua Marah
20
Malam Pertama?
21
Membalas Geng Sombong
22
Perkelahian Di Kampus
23
Pingsan karena ulah mertua
24
Kemarahan Suami
25
Makan Malam Bareng Mertua
26
Perang kecil menantu dan mertua
27
Karena istriku
28
Siksaan mama mertua
29
Belajar masak
30
Mama Mertua dan Suami marah besar
31
Getaran Cinta Mulai Datang
32
Rencana apalagi wahai mama mertua
33
Si Tomboy Jadi Putri Kerajaan
34
Pusat Perhatian Malah Mereka
35
Rasa Itu Menjadi Nyata
36
Drama Dua Wanita Ular
37
Pergi dari rumah?
38
Diary itu?
39
Liciknya Mama Mertua
40
Suami Idaman Banget Sih
41
Malam Pertama
42
Menampar Mama Jahat
43
Tantangan Pertandingan Merias Wajah?
44
Melawan Cewek Pembully Sombong
45
Persaingan Yang Sengit
46
Kekalahan Yang Mengejutkan
47
Hari Kebahagiaan Adiva
48
Mama Mertua Kembali Beraksi
49
Niat Mempermalukan Malah Dipermalukan
50
Hukuman Untuk Menantu Malang
51
Cinta Yang Semakin Nyata
52
Liburan Yang Hangat
53
Kemesraan Sepasang Kekasih
54
Rencana Tergelap
55
Hampir Mati Tenggelam
56
Marah Karena?
57
Hari Pernikahan Wanita Ular
58
Malam Pertama, Lagi
59
Si Menantu Pemalas
60
Digunjing Mertua
61
Mencari Diary Itu
62
Keberanian Menantu Tomboy
63
Mama Mertua Yang Tak Peduli
64
Mantan Pacar Wanita Ular
65
Menantu Licik Kepanasan
66
Kakak Beradik Kembali Akur
67
Hamil Diluar Nikah?
68
Dia Ingin Membunuhnya
69
Perdamaian Kedua Geng
70
Dikerjain Dua Wanita Ular
71
Bukan Menantu Menye-Menye
72
Rahasia Manis Menantu Pemberani
73
Bunuh diri?
74
Ketika Mama Mertua Mati Kutu
75
Perdebatan Mertua dan Menantu
76
Kabur Dari Laki-Laki Jahat
77
Dipermalukan Ibu-Ibu Galak
78
Pertikaian Dengan Mertua Lagi
79
Rencana Aborsi
80
Kesedihan Wanita Licik
81
Suami Bersikap Dingin
82
Kekocakan Suami Istri Goals
83
Rasa Perhatian Dibalas Dengan Kebencian
84
Perjuangan Tersembunyi
85
Ternyata Salon Ini Milik Menantu Miskin Itu
86
CEO tampan itu cemburu
87
CEO tampan yang membuat hatinya tersentuh
88
Bodyguard Untuk Istri Tercinta
89
Sekretaris Genit
90
Perasaan Tidak Enak
91
Teriakan Mengerikan
92
Diserang Psikopat Bayaran
93
Berusaha Selamat Dari Serangan Psikopat
94
Kegagalan Rencana Mama Mertua Jahat
95
Adiva Mau Bunuh Diri?
96
Rencana Penyelidikan Kematian
97
Perhatian Seorang Suami
98
Penjagaan Yang Berlebihan
99
Rencana Baru Pembunuh Bayaran Mama Mertua
100
Berhasil Melawan Pembunuh Suruhan
101
CEO Tampan Yang Tertuduh
102
Terbongkar Sudah Kejahatan Mama Mertua
103
Dipenjara Atau Tidak?
104
Memperkeruh Suasana
105
Diary Itu Ketemu
106
Situasi Yang Sulit
107
Polisi Yang Siap Menjemput Mama Mertua
108
Adiva Dipukul Oleh Daffa
109
Napi-Napi Kasar
110
Tahanan Yang Menyebalkan
111
Penderitaan Mama Mertua Di Penjara
112
Sekretaris Genit Berniat Mencelakai Adiva
113
Fitnah Yang Gagal
114
Amel Kesal Dengan Alzam dan Adiva
115
Pengen Rumah Baru Juga
116
Rumah Baru Yang Begitu Memukau
117
Amel Iri Melihat Rumah Adiva
118
Tuduhan Amel
119
Rumah Baru Amel
120
Tuan Rumah Stress
121
Adiva hamil
122
Adiva Menjenguk Mama Mertua Jahat
123
Baby Blues
124
Ayah Kandung Anak Amel Datang
125
Menantang Amel Tes DNA
126
Kecurigaan Alzam
127
Tetangga Baru
128
Rasa Cemburu Adivaa
129
Sosok Pak Nick Yang Mengerikan
130
Mama Mertua Ingin Bundir Dipenjara
131
Permintaan Konyol Mama Mertua
132
Mama Mertua Jahat Ingin Berubah?
133
Istri Orang Menginap?
134
Kekejaman Suami Jenna
135
KDRT
136
Malas Menjenguk Mama Mertua Jahat
137
Cemburu Oh Cemburu
138
Melabrak Suami Tetangga Yang Kejam
139
Diam-Diam Tes DNA
140
Perubahan Penampilan Adiva
141
Daffa Tahu Masa Lalu Amel
142
Hukuman Dari Daffa Untuk Amel
143
Berdebat Dengan Mantan Pacar Jahat
144
Berusaha Meraih Simpati Suami Lagi
145
Adiva dan Jenna Hampir Menabrak Amel
146
Amel Ingin Menyaingi Bisnis Adiva
147
Launching Mel's Beauty
148
Adiva Mau Melahirkan
149
Pak Nick Ingin Membunuh Adiva
150
Perjuangan Adiva Melahirkan Anaknya
151
Pak Nick Tertangkap
152
Orang Suruhan Pak Nick
153
Memberi Nama
154
Perkenalan Mama Linda dan Pak Nick
155
Kabur Dari Penjara
156
Bersembunyi Di Sebuah Tempat
157
Rencana Licik Mama Linda
158
Diserang Pencuri
159
Memburu Mama Linda
160
Usaha Kabur Dari Kejaran Polisi
161
Mama Mertua Yang Masih Berkeliaran
162
Mata Terluka Akibat Mama Mertua
163
Mama Linda Menyerang
164
Amel Diculik Mama Linda
165
Amel Tersiksa
166
Peristiwa Tragis Kematian Amel
167
Kekacauan Saat Pemakaman Amel
168
Mengamankan Diri Di Tempat Terpencil
169
Ternyata Mama Mertua Jahat Ikut
170
Menyusul Seorang Gadis Kedalam Hutan
171
Misteri Hilangnya Stok Makanan
172
Rencana Menghabisi Penghuni Kabin
173
Diserang Mama Linda
174
Nasib Malang Tiga Petugas Keamanan
175
Mama Linda Tertangkap!
176
Ada Pengkhianat!
177
Kebiadaban Penjahat
178
Semakin Menegangkan
179
Menang!
180
Alzam Menyalahkan Dirinya Sendiri
181
Tegang Saat Menyatakan Cinta
182
Kebaikan Hati Alzam dan Adiva
183
Hukuman Mati Untuk Mama Linda
184
Mama Linda Kabur Lagi
185
Ketakutan Alzam Yang Berlebihan
186
Penyesalan Mama Linda
187
Kebaikan Hati Nak Rey
188
Diam-Diam Pergi Dari Rumah
189
Membujuk Mas Alzam
190
Adiva Menghilang
191
Kembali Menerima Ibu
192
Daffa Sulit Untuk Menerima Ibunya Kembali
193
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!