Lamaran Dari Laki-laki Lain

Alzam mengantar Adiva sampai ke rumahnya. Sepanjang perjalanan kali ini suasana di dalam mobil sedikit lebih baik dari tadi yang sama-sama terlihat canggung. Bahkan Adiva nekat bercandain seorang CEO jutek seperti Alzam yang meski pada akhirnya Alzam selalu kacangin becandaan dari Adiva. Adiva jadi malu karena bercandaan yang ia buat selalu dibalas dengan kacang goreng. Tapi Adiva tidak ingin menyerah, karena rasa bahagianya Adiva juga ingin membalas kebaikan Alzam dengan membuatnya bahagia.

"Hmm, kak Alzam ini keknya orang paling ganteng yang pernah gue lihat deh!"

"Kamu bicara begitu karena saya barusan kasih kamu uang banyak kan? Coba kalau nggak, pasti kamu manyun terus kaya tadi. Seperti istilah, ada uang suamiku sayang, nggak ada uang suamiku ditendang. Apa pantas seorang istri begitu?"

"Untung aku belum jadi istri kakak, jadi pantas-pantas aja, hehehe!"

Tapi Adiva jelas marah karena dirinya bukan tipikal perempuan yang suka memanfaatkan suami saat sudah sah menjadi seorang istri. Adiva membantah tuduhan Alzam yang tidak beralasan itu.

"Woy, apa yang kakak bilang itu! Barusan tuh secara nggak langsung kakak udah menuduh gue cewek yang matre. Oh, mendingan gue jadi cewek matre aja sih kedepannya, keknya bakalan bahagia deh hidup gue."

"Ah, terserah kamu lah, yang penting kamu mau jadi istri saya!"

"Semoga kakak nggak menyesal nanti udah jadikan gue sebagai istri lo, hehehehe."

Alzam tersenyum kecut sembari terus fokus menyetir mobil. Sampailah mereka di rumah sederhana yang biasa dijadikan Adiva tempat untuk berlindung dari sengatan panas matahari dan dinginnya air hujan, tempat Adiva beribadah, tempat Adiva merenungkan nasibnya, tempat Adiva dilahirkan, dan lain-lain. Segala kenangan pahit dan indah sudah terukir dalam hatinya, selama Adiva tinggal 19 tahun lamanya disini.

Namun sore ini, ada seorang laki-laki yang Adiva sudah tak asing lagi dia siapa. Jono sesama pemetik kopi sedang duduk di kursi depan rumah Adiva. Melihat ada laki-laki yang sedang duduk di depan rumah calon istrinya membuat Alzam kepo.

"Siapa dia?"

"Oh, dia cuma teman gue, sama-sama pemetik kopi."

"Temen kamu? Sepertinya dari fisik dia tampak lebih tua dari saya."

"Ya memang dia sudah berusia tiga puluh tahun kak, gue turun duluan ya kak? Gue mau tanyain kenapa dia ada disitu sekarang,"

Alzam mengangguk dan ia belum akan pergi dari situ. Alzam ingin menyimak aktifitas mereka berdua.

Adiva turun duluan dari dalam mobil lalu Adiva menutup lagi pintu mobilnya dan kemudian menatap dengan penuh tanda tanya kearah Jono yang sedang duduk sembari membawa sebuah buket bunga.

"Bang Jono, ada apa abang datang ke rumah gue?" sapa dan tanya Adiva yang mengejutkan Jono ketika sedang memandangi buket bunga yang ia pegang.

Jono merasa kaget juga canggung akan segera mengutarakan keinginan dia untuk melamar Adiva hari ini. Jantungnya berdegup kencang, keringat bercucuran, ini adalah kali kedua bagi Jono akan melamar seorang perempuan. Dulu pernah ia melamar seorang gadis namun ditolak karena alasan materi. Hal itu yang membuat Jono memilih menjomblo sampai umur kepala tiga.

Hari ini dirinya akan mengulangi lagi percobaan melamar gadis yang ia suka.

"Kakak ngapain pakai bawa buket bunga segala?" tanya Adiva lagi, lalu duduk disamping Jono. Jono semakin gugup.

Sementara itu Alzam sedang menyimak dengan tajam dan seksama dari dalam mobil. Ia bisa membaca pikiran laki-laki itu terlihat dari bunga yang dibawa, pasti laki-laki itu akan melamar Adiva pikirnya.

"Abang.... Abang..." ucap Jono tampak gugup ingin melanjutkan bicaranya.

"Abang apa?" balas Adiva penasaran sekali sembari menaikan salah satu alisnya.

"Abang bilang ya, abang ingin melamar kamu neng, menjadi pendamping hidupnya abang mau? Abang tahu abang adalah laki-laki yang miskin, tapi abang janji abang akan bekerja keras mencari nafkah untuk neng Adiva, membahagiakan neng. Abang janji pasti abang akan setia sama neng Adiva." tutur Jono nekat.

Adiva sangat terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Jono, mulutnya terbuka karena saking kejutnya ia dilamar lagi oleh seorang laki-laki.

"Gue cewek biasa aja bang dan acak-acakan gini ada juga yang naksir?" pikir Adiva bingung.

Jono juga lumayan tampan khas pedesaan, meski kalah tampan dari Alzam, cuman keberuntungan lebih berpihak ke Alzam, yang punya segunung tahta dan harta.

"Aduh gimana ya? Gue bingung mau jawab apa bang Jono, tapi gue udah..."

"Sudah saya lamar," pekik Alzam tiba-tiba berjalan menghampiri mereka kemudian mencopot kacamata hitam yang ia kenakan.

Jono baru tahu kalau ternyata Adiva sudah dilamar oleh laki-laki lain dan jelas saja melihat Alzam yang gagah dan kaya raya membuat Jono jadi merasa minder kemudian bergegas berjalan pergi dari rumah Adiva.

"Bang Jono kok langsung pergi sih!" pekik Adiva seraya menatap heran Jono yang langsung pergi begitu saja.

Jono begitu hancur akan apa yang ia rasakan sekarang sangat campur aduk sekali rasanya, antara malu, sedih, patah hati, marah, dan juga minder.

"Nggak nyangka sama sekali hari ini akan se sial ini," batin Jono seraya membuang buket bunga ke tong sampah di depan rumah Adiva.

Gara-gara kejadian hari ini Jono bertekad kuat ingin bekerja lebih keras lagi supaya bisa sukses sama seperti Alzam, calon suami dari perempuan yang ia sayang.

Adiva tampak iba melihat Jono yang berani menyatakan perasaan suka kepadanya namun Adiva sudah akan menjadi milik orang lain, meski itu semua juga hanyalah pernikahan semu.

"Untung saya gerak cepat melamar kamu, sehingga saya tidak keduluan sama laki-laki itu. Mungkin kalau laki-laki itu melamarmu duluan, kamu ga bakalan menjadi istri saya kali?"

Netra Alzam yang gagah dan tajam itu terus menatap dengan sentuhan menggetarkan ke wajah Adiva.

"Aduh, belum tentu juga kalau bang Jono yang melamar gue duluan, gue bakalan terima dia! Eh, btw makasih ya udah ngantarin gue pulang ke rumah? Mau minum dulu nggak kak?"

"Tidak usah, makasih. Saya mau pergi ke kantor saja, saya lupa bahwa saya ada janji meeting dengan rekan saya dari Singapura. Bisnis yang saya urus begitu besar. Mending minum di kantor saja, nanti saya bisa memilih minuman apa yang saya inginkan! Kalau begitu saya pamit dulu ya? Jaga diri kamu baik-baik, cebar...!" titah Alzam seraya berjalan pergi begitu saja.

"Woy dirumah gue juga banyak opsi minuman kali! Mau kopi, teh, jus, semua ada! Jangan belagu deh! Terus apa maksud kamu manggil gue dengan sebutan cebar ya?"

"Karena kamu adalah cewek barbar."

"Oh jadi maksudnya cebar itu adalah singkatan dari cewek bar bar yak?!" tanya Adiva seraya menatap kesal Alzam dari belakang.

Alzam menjawab pertanyaan Adiva langsung dengan acungan jempol kebawah. Disebut cewek barbar membuat Adiva merasa nyalang meski apa yang disebutkan oleh Alzam itu benar adanya.

"Huuh! Dasar cores! Cowok rese! Iih kesel banget sih!" pekik Adiva seraya melempar sandalnya kearah Alzam namun tidak sampai kena.

Adiva kemudian membuka pintu masuk ke dalam rumah lalu menutup pintunya lagi. Bersandar sejenak dibalik pintu. Sungguh hari ini penuh dengan warna. Kejadian-kejadian yang berbeda-beda Adiva alami hari ini. Kejadian yang membuat ia kesal (Alzam) juga gembira (Alzam), kejadian yang membuatnya resah (mama Linda marah), dan kejadian yang membuatnya iba (Jono).

Episodes
1 Malam Tragedi Pembantaian
2 Duka Yang Mendalam
3 Pikiran Kacau
4 Rencana Perjodohan
5 Bertemu Calon Istri
6 Sebuah Tes Penentuan
7 Kemarahan Sang CEO
8 Menolak Perjodohan
9 Dilamar CEO Perfect
10 Menerima Lamaran CEO
11 Fitting Gaun Pengantin
12 Ketegangan Calon Istri
13 Kemarahan Calon Mertua
14 Lamaran Dari Laki-laki Lain
15 Perdebatan manja
16 Jelang Momen Sakral
17 Wanita Ular Mendatangi Pernikahan
18 Bersiap Menghadapi Mertua
19 Mama Mertua Marah
20 Malam Pertama?
21 Membalas Geng Sombong
22 Perkelahian Di Kampus
23 Pingsan karena ulah mertua
24 Kemarahan Suami
25 Makan Malam Bareng Mertua
26 Perang kecil menantu dan mertua
27 Karena istriku
28 Siksaan mama mertua
29 Belajar masak
30 Mama Mertua dan Suami marah besar
31 Getaran Cinta Mulai Datang
32 Rencana apalagi wahai mama mertua
33 Si Tomboy Jadi Putri Kerajaan
34 Pusat Perhatian Malah Mereka
35 Rasa Itu Menjadi Nyata
36 Drama Dua Wanita Ular
37 Pergi dari rumah?
38 Diary itu?
39 Liciknya Mama Mertua
40 Suami Idaman Banget Sih
41 Malam Pertama
42 Menampar Mama Jahat
43 Tantangan Pertandingan Merias Wajah?
44 Melawan Cewek Pembully Sombong
45 Persaingan Yang Sengit
46 Kekalahan Yang Mengejutkan
47 Hari Kebahagiaan Adiva
48 Mama Mertua Kembali Beraksi
49 Niat Mempermalukan Malah Dipermalukan
50 Hukuman Untuk Menantu Malang
51 Cinta Yang Semakin Nyata
52 Liburan Yang Hangat
53 Kemesraan Sepasang Kekasih
54 Rencana Tergelap
55 Hampir Mati Tenggelam
56 Marah Karena?
57 Hari Pernikahan Wanita Ular
58 Malam Pertama, Lagi
59 Si Menantu Pemalas
60 Digunjing Mertua
61 Mencari Diary Itu
62 Keberanian Menantu Tomboy
63 Mama Mertua Yang Tak Peduli
64 Mantan Pacar Wanita Ular
65 Menantu Licik Kepanasan
66 Kakak Beradik Kembali Akur
67 Hamil Diluar Nikah?
68 Dia Ingin Membunuhnya
69 Perdamaian Kedua Geng
70 Dikerjain Dua Wanita Ular
71 Bukan Menantu Menye-Menye
72 Rahasia Manis Menantu Pemberani
73 Bunuh diri?
74 Ketika Mama Mertua Mati Kutu
75 Perdebatan Mertua dan Menantu
76 Kabur Dari Laki-Laki Jahat
77 Dipermalukan Ibu-Ibu Galak
78 Pertikaian Dengan Mertua Lagi
79 Rencana Aborsi
80 Kesedihan Wanita Licik
81 Suami Bersikap Dingin
82 Kekocakan Suami Istri Goals
83 Rasa Perhatian Dibalas Dengan Kebencian
84 Perjuangan Tersembunyi
85 Ternyata Salon Ini Milik Menantu Miskin Itu
86 CEO tampan itu cemburu
87 CEO tampan yang membuat hatinya tersentuh
88 Bodyguard Untuk Istri Tercinta
89 Sekretaris Genit
90 Perasaan Tidak Enak
91 Teriakan Mengerikan
92 Diserang Psikopat Bayaran
93 Berusaha Selamat Dari Serangan Psikopat
94 Kegagalan Rencana Mama Mertua Jahat
95 Adiva Mau Bunuh Diri?
96 Rencana Penyelidikan Kematian
97 Perhatian Seorang Suami
98 Penjagaan Yang Berlebihan
99 Rencana Baru Pembunuh Bayaran Mama Mertua
100 Berhasil Melawan Pembunuh Suruhan
101 CEO Tampan Yang Tertuduh
102 Terbongkar Sudah Kejahatan Mama Mertua
103 Dipenjara Atau Tidak?
104 Memperkeruh Suasana
105 Diary Itu Ketemu
106 Situasi Yang Sulit
107 Polisi Yang Siap Menjemput Mama Mertua
108 Adiva Dipukul Oleh Daffa
109 Napi-Napi Kasar
110 Tahanan Yang Menyebalkan
111 Penderitaan Mama Mertua Di Penjara
112 Sekretaris Genit Berniat Mencelakai Adiva
113 Fitnah Yang Gagal
114 Amel Kesal Dengan Alzam dan Adiva
115 Pengen Rumah Baru Juga
116 Rumah Baru Yang Begitu Memukau
117 Amel Iri Melihat Rumah Adiva
118 Tuduhan Amel
119 Rumah Baru Amel
120 Tuan Rumah Stress
121 Adiva hamil
122 Adiva Menjenguk Mama Mertua Jahat
123 Baby Blues
124 Ayah Kandung Anak Amel Datang
125 Menantang Amel Tes DNA
126 Kecurigaan Alzam
127 Tetangga Baru
128 Rasa Cemburu Adivaa
129 Sosok Pak Nick Yang Mengerikan
130 Mama Mertua Ingin Bundir Dipenjara
131 Permintaan Konyol Mama Mertua
132 Mama Mertua Jahat Ingin Berubah?
133 Istri Orang Menginap?
134 Kekejaman Suami Jenna
135 KDRT
136 Malas Menjenguk Mama Mertua Jahat
137 Cemburu Oh Cemburu
138 Melabrak Suami Tetangga Yang Kejam
139 Diam-Diam Tes DNA
140 Perubahan Penampilan Adiva
141 Daffa Tahu Masa Lalu Amel
142 Hukuman Dari Daffa Untuk Amel
143 Berdebat Dengan Mantan Pacar Jahat
144 Berusaha Meraih Simpati Suami Lagi
145 Adiva dan Jenna Hampir Menabrak Amel
146 Amel Ingin Menyaingi Bisnis Adiva
147 Launching Mel's Beauty
148 Adiva Mau Melahirkan
149 Pak Nick Ingin Membunuh Adiva
150 Perjuangan Adiva Melahirkan Anaknya
151 Pak Nick Tertangkap
152 Orang Suruhan Pak Nick
153 Memberi Nama
154 Perkenalan Mama Linda dan Pak Nick
155 Kabur Dari Penjara
156 Bersembunyi Di Sebuah Tempat
157 Rencana Licik Mama Linda
158 Diserang Pencuri
159 Memburu Mama Linda
160 Usaha Kabur Dari Kejaran Polisi
161 Mama Mertua Yang Masih Berkeliaran
162 Mata Terluka Akibat Mama Mertua
163 Mama Linda Menyerang
164 Amel Diculik Mama Linda
165 Amel Tersiksa
166 Peristiwa Tragis Kematian Amel
167 Kekacauan Saat Pemakaman Amel
168 Mengamankan Diri Di Tempat Terpencil
169 Ternyata Mama Mertua Jahat Ikut
170 Menyusul Seorang Gadis Kedalam Hutan
171 Misteri Hilangnya Stok Makanan
172 Rencana Menghabisi Penghuni Kabin
173 Diserang Mama Linda
174 Nasib Malang Tiga Petugas Keamanan
175 Mama Linda Tertangkap!
176 Ada Pengkhianat!
177 Kebiadaban Penjahat
178 Semakin Menegangkan
179 Menang!
180 Alzam Menyalahkan Dirinya Sendiri
181 Tegang Saat Menyatakan Cinta
182 Kebaikan Hati Alzam dan Adiva
183 Hukuman Mati Untuk Mama Linda
184 Mama Linda Kabur Lagi
185 Ketakutan Alzam Yang Berlebihan
186 Penyesalan Mama Linda
187 Kebaikan Hati Nak Rey
188 Diam-Diam Pergi Dari Rumah
189 Membujuk Mas Alzam
190 Adiva Menghilang
191 Kembali Menerima Ibu
192 Daffa Sulit Untuk Menerima Ibunya Kembali
193 Ending
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Malam Tragedi Pembantaian
2
Duka Yang Mendalam
3
Pikiran Kacau
4
Rencana Perjodohan
5
Bertemu Calon Istri
6
Sebuah Tes Penentuan
7
Kemarahan Sang CEO
8
Menolak Perjodohan
9
Dilamar CEO Perfect
10
Menerima Lamaran CEO
11
Fitting Gaun Pengantin
12
Ketegangan Calon Istri
13
Kemarahan Calon Mertua
14
Lamaran Dari Laki-laki Lain
15
Perdebatan manja
16
Jelang Momen Sakral
17
Wanita Ular Mendatangi Pernikahan
18
Bersiap Menghadapi Mertua
19
Mama Mertua Marah
20
Malam Pertama?
21
Membalas Geng Sombong
22
Perkelahian Di Kampus
23
Pingsan karena ulah mertua
24
Kemarahan Suami
25
Makan Malam Bareng Mertua
26
Perang kecil menantu dan mertua
27
Karena istriku
28
Siksaan mama mertua
29
Belajar masak
30
Mama Mertua dan Suami marah besar
31
Getaran Cinta Mulai Datang
32
Rencana apalagi wahai mama mertua
33
Si Tomboy Jadi Putri Kerajaan
34
Pusat Perhatian Malah Mereka
35
Rasa Itu Menjadi Nyata
36
Drama Dua Wanita Ular
37
Pergi dari rumah?
38
Diary itu?
39
Liciknya Mama Mertua
40
Suami Idaman Banget Sih
41
Malam Pertama
42
Menampar Mama Jahat
43
Tantangan Pertandingan Merias Wajah?
44
Melawan Cewek Pembully Sombong
45
Persaingan Yang Sengit
46
Kekalahan Yang Mengejutkan
47
Hari Kebahagiaan Adiva
48
Mama Mertua Kembali Beraksi
49
Niat Mempermalukan Malah Dipermalukan
50
Hukuman Untuk Menantu Malang
51
Cinta Yang Semakin Nyata
52
Liburan Yang Hangat
53
Kemesraan Sepasang Kekasih
54
Rencana Tergelap
55
Hampir Mati Tenggelam
56
Marah Karena?
57
Hari Pernikahan Wanita Ular
58
Malam Pertama, Lagi
59
Si Menantu Pemalas
60
Digunjing Mertua
61
Mencari Diary Itu
62
Keberanian Menantu Tomboy
63
Mama Mertua Yang Tak Peduli
64
Mantan Pacar Wanita Ular
65
Menantu Licik Kepanasan
66
Kakak Beradik Kembali Akur
67
Hamil Diluar Nikah?
68
Dia Ingin Membunuhnya
69
Perdamaian Kedua Geng
70
Dikerjain Dua Wanita Ular
71
Bukan Menantu Menye-Menye
72
Rahasia Manis Menantu Pemberani
73
Bunuh diri?
74
Ketika Mama Mertua Mati Kutu
75
Perdebatan Mertua dan Menantu
76
Kabur Dari Laki-Laki Jahat
77
Dipermalukan Ibu-Ibu Galak
78
Pertikaian Dengan Mertua Lagi
79
Rencana Aborsi
80
Kesedihan Wanita Licik
81
Suami Bersikap Dingin
82
Kekocakan Suami Istri Goals
83
Rasa Perhatian Dibalas Dengan Kebencian
84
Perjuangan Tersembunyi
85
Ternyata Salon Ini Milik Menantu Miskin Itu
86
CEO tampan itu cemburu
87
CEO tampan yang membuat hatinya tersentuh
88
Bodyguard Untuk Istri Tercinta
89
Sekretaris Genit
90
Perasaan Tidak Enak
91
Teriakan Mengerikan
92
Diserang Psikopat Bayaran
93
Berusaha Selamat Dari Serangan Psikopat
94
Kegagalan Rencana Mama Mertua Jahat
95
Adiva Mau Bunuh Diri?
96
Rencana Penyelidikan Kematian
97
Perhatian Seorang Suami
98
Penjagaan Yang Berlebihan
99
Rencana Baru Pembunuh Bayaran Mama Mertua
100
Berhasil Melawan Pembunuh Suruhan
101
CEO Tampan Yang Tertuduh
102
Terbongkar Sudah Kejahatan Mama Mertua
103
Dipenjara Atau Tidak?
104
Memperkeruh Suasana
105
Diary Itu Ketemu
106
Situasi Yang Sulit
107
Polisi Yang Siap Menjemput Mama Mertua
108
Adiva Dipukul Oleh Daffa
109
Napi-Napi Kasar
110
Tahanan Yang Menyebalkan
111
Penderitaan Mama Mertua Di Penjara
112
Sekretaris Genit Berniat Mencelakai Adiva
113
Fitnah Yang Gagal
114
Amel Kesal Dengan Alzam dan Adiva
115
Pengen Rumah Baru Juga
116
Rumah Baru Yang Begitu Memukau
117
Amel Iri Melihat Rumah Adiva
118
Tuduhan Amel
119
Rumah Baru Amel
120
Tuan Rumah Stress
121
Adiva hamil
122
Adiva Menjenguk Mama Mertua Jahat
123
Baby Blues
124
Ayah Kandung Anak Amel Datang
125
Menantang Amel Tes DNA
126
Kecurigaan Alzam
127
Tetangga Baru
128
Rasa Cemburu Adivaa
129
Sosok Pak Nick Yang Mengerikan
130
Mama Mertua Ingin Bundir Dipenjara
131
Permintaan Konyol Mama Mertua
132
Mama Mertua Jahat Ingin Berubah?
133
Istri Orang Menginap?
134
Kekejaman Suami Jenna
135
KDRT
136
Malas Menjenguk Mama Mertua Jahat
137
Cemburu Oh Cemburu
138
Melabrak Suami Tetangga Yang Kejam
139
Diam-Diam Tes DNA
140
Perubahan Penampilan Adiva
141
Daffa Tahu Masa Lalu Amel
142
Hukuman Dari Daffa Untuk Amel
143
Berdebat Dengan Mantan Pacar Jahat
144
Berusaha Meraih Simpati Suami Lagi
145
Adiva dan Jenna Hampir Menabrak Amel
146
Amel Ingin Menyaingi Bisnis Adiva
147
Launching Mel's Beauty
148
Adiva Mau Melahirkan
149
Pak Nick Ingin Membunuh Adiva
150
Perjuangan Adiva Melahirkan Anaknya
151
Pak Nick Tertangkap
152
Orang Suruhan Pak Nick
153
Memberi Nama
154
Perkenalan Mama Linda dan Pak Nick
155
Kabur Dari Penjara
156
Bersembunyi Di Sebuah Tempat
157
Rencana Licik Mama Linda
158
Diserang Pencuri
159
Memburu Mama Linda
160
Usaha Kabur Dari Kejaran Polisi
161
Mama Mertua Yang Masih Berkeliaran
162
Mata Terluka Akibat Mama Mertua
163
Mama Linda Menyerang
164
Amel Diculik Mama Linda
165
Amel Tersiksa
166
Peristiwa Tragis Kematian Amel
167
Kekacauan Saat Pemakaman Amel
168
Mengamankan Diri Di Tempat Terpencil
169
Ternyata Mama Mertua Jahat Ikut
170
Menyusul Seorang Gadis Kedalam Hutan
171
Misteri Hilangnya Stok Makanan
172
Rencana Menghabisi Penghuni Kabin
173
Diserang Mama Linda
174
Nasib Malang Tiga Petugas Keamanan
175
Mama Linda Tertangkap!
176
Ada Pengkhianat!
177
Kebiadaban Penjahat
178
Semakin Menegangkan
179
Menang!
180
Alzam Menyalahkan Dirinya Sendiri
181
Tegang Saat Menyatakan Cinta
182
Kebaikan Hati Alzam dan Adiva
183
Hukuman Mati Untuk Mama Linda
184
Mama Linda Kabur Lagi
185
Ketakutan Alzam Yang Berlebihan
186
Penyesalan Mama Linda
187
Kebaikan Hati Nak Rey
188
Diam-Diam Pergi Dari Rumah
189
Membujuk Mas Alzam
190
Adiva Menghilang
191
Kembali Menerima Ibu
192
Daffa Sulit Untuk Menerima Ibunya Kembali
193
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!