TAWARAN KENCAN

All New Avanza hitam yang dikendarai Arya tiba di depan gerbang kediamannya. Seorang asisten rumah tangga muncul dan menggeser pintu gerbang ke samping agar mobil keluaran Toyota itu dapat masuk ke dalam halaman.

Arya mematikan mesin kendaraannya lalu mencabut kunci pengaman dan membuka pintu. Lelaki itu kemudian keluar dari kendaraannya dan melangkah memasuki beranda rumah setelah terlebih dulu menutup pintu mobilnya dan memasang alarm.

Bunyi detukan tapak sepatu milik lelaki itu terdengar saat ia menjejak lantai, terus hingga masuk ke dalam ruangan. Arya menyeberangi ruang tamu dan ruang keluarga. Ia tak menemui orang yang diinginkannya, melainkan salah satu wanita parobaya, asisten rumah tangga lainnya yang sementara sibuk membersihkan lantai dengan vacuum cleaner.

"Ajus*) dimana, Bi?" tanya Arya.

Ajus adalah salah satu istilah dalam bahasa slang Gorontalo, merujuk pada sosok seorang ibu. Asisten rumah tangga itu menatap majikan muda itu.

"Ti Ajus ada di beranda samping, Pak." jawab wanita parobaya tersebut dengan santun.

Arya mengangguk lalu melangkah menuju sayap bagian kiri rumah, menemukan sebuah beranda dimana sang ibu lagi asyik menyeruput minuman dan membaca majalah.

"Assalamualaikum..." sapa Arya seraya mengucap salam.

Wanita parobaya itu menoleh sambil mengeluarkan kacamata yang bertengger dipangkal hidungnya. Ia menoleh saat Arya maju hendak mencium tangannya. Wanita itu menyodorkan tangannya dan disambut penuh hormat oleh sang anak, dibawa menuju wajahnya dan dikecup pelan sambil dieluskan ke permukaan wajahnya.

"Duduk, nak." perintah wanita parobaya tersebut. Dengan takzim, Arya mengikuti kemauan sang ibu.

Arya mengambil tempat duduk dan duduk menghadap ke arah sang ibu. Wanita parobaya itu meletakkan kacamata di meja, beserta majalah yang dibacanya itu.

"Ada apa, Ma?" tanya Arya dengan sopan.

Sejenak wanita parobaya itu memandang lekat putranya itu. Arya menunduk menyadari tatapan sang ibu begitu lekat.

"Sudah berapa usiamu, nak?" tanya wanita parobaya itu.

Arya bungkam ditanyai hal itu. Yang jelas arah percakapan sudah dapat ditebak. Sang ibu juga tidak menuntut jawaban. Putranya sudah tahu kode dari pertanyaan tersebut.

"Arya belum menemukan wanita yang cocok untuk dijadikan menantu, dari Mama." kilah Arya sambil menebar senyum santun.

Wanita itu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan pelan lalu mendesah. "Uyong, mau sampai kapan kau bertahan dengan kesendirianmu itu? Kau sudah sangat layak, bahkan wajib harus membina rumah tangga. Apakah kamu mau hidup diusia senja dalam kondisi kesepian?" tegur sang ibu sedikit merajuk.

Arya menghela napas. Teguran itu telak menghantam bagian terdalam sanubarinya. Ia tak memungkiri bahwa umurnya yang telah mencapai 29 tahun, sudah sangat kelewat batas jika mempertahankan status jomblo akutnya itu.

"Mama sudah sangat ingin menimang cucu, nak." ujar wanita parobaya itu dengan wajah memelas.

Arya menunduk sejenak, lalu mengangkat wajahnya dan menebar jawaban dengan sopan. "Apakah tidak terburu-buru, Mama memaksaku untuk menikah?" tanya Arya dengan pelan.

"Justru semestinya kamu harus malu." balas sang ibu, "Di usia ini, kamu belum bisa memberikan Mama seorang menantu yang baik dan cucu yang lucu." tuntutnya. "Banyak dari anak-anak teman Mama yang sudah menikah. Kamu tahu? Mama sering menjadi bahan karlota ibu-ibu kompleks sini!" rajuknya.

"Iya..." jawab Arya dengan pelan dan sabar. "Sedikit lagi, Mama akan mendapatkan seorang menantu yang baik dan cucu yang lucu."

"Kapan?" tuntut sang ibu.

Lagi-lagi Arya terdiam. Sang Ibu kembali menghela napas.

"Mama nggak mau kamu terlalu lama menunda-nunda." ujar sang ibu, "Yang jelas, Mama sudah melihat calon mantu itu, tiga minggu setelah ini."

Arya terkejut mendengar tuntutan ibunya. Lelaki itu sontak menatap wajah sang ibu.

"Ma... mencari menantu, bukan seperti berbelanja di toko. Ini bukan untuk sesaat, Ma." protes Arya, meski suaranya dipelankan.

"Sudah cukup kamu banyak berkilah, Arya." tukas ibunya kemudian melengos sejenak membuang rasa kesalnya. Arya sendiri kembali menundukkan wajahnya.

Setelah merasa emosinya sedikit mereda, wanita parobaya tersebut kembali menatap putranya.

"Atau ibu akan mencarikan kamu, jodoh?" pancing wanita parobaya itu.

Arya menegakkan wajah dan tertawa mendengar tawaran ibunya.

"Ma... ini bukan jaman Siti Nurbayah lagi, main jodoh-jodohan begitu." tegur Arya setengah mengolok.

"Daripada kamu malas mencari?" balas ibunya.

"Baiklah. Dalam tiga minggu ini, anakmu ini akan mencari-cari perempuan yang bisa membuat Mama bersedia." ujar Arya kembali berupaya menenangkan ibunya.

"Dan jika kamu tak menemukannya dalam jangka tiga minggu ini, maka kau harus rela dengan perjodohan yang Mama gelar untukmu!" sahut wanita parobaya tersebut.

Arya akhirnya mengangguk saja, memenuhi permintaan ibunya. []

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

jomblo akut🙄

2022-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOGUE
2 KENANGAN YANG PERGI
3 TAWARAN KENCAN
4 SEORANG GADIS BERNAMA KAMALA
5 SANG PSIKIATER
6 SCHNUCKY
7 GADIS DALAM KENANGAN
8 PERLAWANAN
9 SCHNECKE
10 IMPRESI SESAL YANG TERLAMBAT
11 MENATA DURJA DALAM INGATAN
12 KONSPIRASI KEJI
13 THE JUDGEMENT DAY
14 HARAPAN YANG INGIN DIWUJUDKAN
15 TAWARAN KENCAN JILID II
16 MENIKAHLAH DENGANKU
17 KEPUTUSAN DALAM DUA HARI
18 KESEPAKATAN DALAM PERNIKAHAN
19 LAMARAN
20 KESEPAKATAN ULANG
21 ORANG YANG TAK DIINGINKAN
22 MENCARI SESUATU YANG TAK KEMBALI
23 MENGGALANG ASA YANG NYARIS SIRNA
24 LELAKI YANG KECEWA
25 KEJUTAN DITENGAH GERINGAN
26 TIGA LELAKI BERSENJATA TAJAM
27 TANTANGAN UNTUK SEBUAH HARAPAN
28 AERYNA ZAHRA DATAU
29 MERANGKAI MASA DEPAN
30 RENCANA LICIK ISWAN
31 MEMENUHI JANJI
32 GERING DALAM SESALAN
33 KOLOID YANG DITUTUPI
34 PENGANTAR HATI
35 BERAT JADI LAKI-LAKI...
36 PAKAIAN SIAPA???
37 PANTASKAH AKU?
38 INTEL MELAYU
39 BAHKAN SEMUT BISA TERLUKA HATINYA
40 MISTERI MUZDALIFAH
41 PENEBOK
42 CAROK
43 TUNTUTAN SANG WAROK
44 CELANA YANG BASAH
45 SPECHLESS
46 SEBUAH SANGKA
47 SEPERCIK SALAM DARI SEBERANG
48 RENJANA DALAM SUNYI
49 DIDALAM SENDIRI AKU MENYAPAMU...
50 WANITA BERNAMA NINGSIH
51 GUGUP
52 KECURIGAAN
53 KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI
54 KEPUTUSAN YANG BERAT
55 HOROR IN ESCAPE
56 BANTUAN BERUJUNG JEBAKAN
57 SEBUAH KEBENARAN BARU
58 PENGADILAN CINTA
59 IN THE NAME OF VENGEANCE
60 URUS SAJA BAHAGIAMU
Episodes

Updated 60 Episodes

1
PROLOGUE
2
KENANGAN YANG PERGI
3
TAWARAN KENCAN
4
SEORANG GADIS BERNAMA KAMALA
5
SANG PSIKIATER
6
SCHNUCKY
7
GADIS DALAM KENANGAN
8
PERLAWANAN
9
SCHNECKE
10
IMPRESI SESAL YANG TERLAMBAT
11
MENATA DURJA DALAM INGATAN
12
KONSPIRASI KEJI
13
THE JUDGEMENT DAY
14
HARAPAN YANG INGIN DIWUJUDKAN
15
TAWARAN KENCAN JILID II
16
MENIKAHLAH DENGANKU
17
KEPUTUSAN DALAM DUA HARI
18
KESEPAKATAN DALAM PERNIKAHAN
19
LAMARAN
20
KESEPAKATAN ULANG
21
ORANG YANG TAK DIINGINKAN
22
MENCARI SESUATU YANG TAK KEMBALI
23
MENGGALANG ASA YANG NYARIS SIRNA
24
LELAKI YANG KECEWA
25
KEJUTAN DITENGAH GERINGAN
26
TIGA LELAKI BERSENJATA TAJAM
27
TANTANGAN UNTUK SEBUAH HARAPAN
28
AERYNA ZAHRA DATAU
29
MERANGKAI MASA DEPAN
30
RENCANA LICIK ISWAN
31
MEMENUHI JANJI
32
GERING DALAM SESALAN
33
KOLOID YANG DITUTUPI
34
PENGANTAR HATI
35
BERAT JADI LAKI-LAKI...
36
PAKAIAN SIAPA???
37
PANTASKAH AKU?
38
INTEL MELAYU
39
BAHKAN SEMUT BISA TERLUKA HATINYA
40
MISTERI MUZDALIFAH
41
PENEBOK
42
CAROK
43
TUNTUTAN SANG WAROK
44
CELANA YANG BASAH
45
SPECHLESS
46
SEBUAH SANGKA
47
SEPERCIK SALAM DARI SEBERANG
48
RENJANA DALAM SUNYI
49
DIDALAM SENDIRI AKU MENYAPAMU...
50
WANITA BERNAMA NINGSIH
51
GUGUP
52
KECURIGAAN
53
KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI
54
KEPUTUSAN YANG BERAT
55
HOROR IN ESCAPE
56
BANTUAN BERUJUNG JEBAKAN
57
SEBUAH KEBENARAN BARU
58
PENGADILAN CINTA
59
IN THE NAME OF VENGEANCE
60
URUS SAJA BAHAGIAMU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!