"Sialan ... sialan ... sialan!" Devan terlihat sangat marah, dia baru saja dipermalukan oleh Tristan di depan Gea dan teman- temannya.
"Mengapa tadi kalian hanya diam saja dan tidak membantuku," ketusnya kepada kedua orang yang ikut bersamanya.
"Dia tadi hanya menggenggam tanganmu, aku kira kamu tidak membutuhkan bantuan kami," ucap Austin salah satu pria yang dibawa oleh Devan.
"Apa kalian tidak lihat tadi bagaimana dia meremas tanganku, genggaman bocah itu sangat kuat," keluh Devan sambil menunjukkan tangannya kepada Austin.
"Ah sialan, jika nanti aku bertemu Gea, akan kutiduri gadis itu walaupun aku harus menggunakan kekerasan, aku akan melihat seperti apa wajah bocah itu setelah dia mengetahui jika kesucian tunangannya sudah aku rebut," ucap Devan sambil menggoyang-goyangkan tangannya yang tadi diremas Tristan.
Walaupun Devan terkenal berengsek dan sudah meniduri banyak wanita, dia masih belum pernah tidur dengan Gea, itu karena dia berniat memikat gadis itu dengan berpura-pura menjadi pria yang baik.
Butuh waktu lama sampai Gea bisa menerimanya sebagai kekasih. Devan mendekati Gea bukan hanya karena kecantikannya, tapi juga karena status keluarga Kuncoro yang dikenal sebagai pemilik saham kedua terbesar di Tirta Baskara Grup, grup yang menaungi beberapa perusahaan besar di Jakarta.
Walaupun kaya, keluarga Devan masih berada di bawah level keluarga Kuncoro, hal itu yang menyebabkan Devan rela menahan birahinya untuk meniduri Gea.
Ayah Gea dan Ayah Devan sudah bersahabat dari dulu, ayah Devan juga ikut membantu menyusun rencana melengserkan Bisma Kuncoro yang menempati posisi CEO waktu itu, rencananya setelah Bisma lengser, Purwadi akan merekomendasikan Devan anak dari sahabatnya itu menjadi CEO sekaligus menjadi suami dari Gea, dengan begitu Purwadi dapat menguasai perusahaan yang beromzet milyaran tersebut. Namun kedatangan Tristan mengacaukan rencana jahat mereka.
Informasi tentang Tristan yang berasal dari keluarga biasa saja, juga Devan dapatkan dari ayah Gea, karena merasa masih mendapatkan dukungan dari ayah Gea, Devan dapat menahan diri untuk tidak bertindak nekat.
Tapi kali ini Devan sudah tidak bisa menahan amarahnya, dia sudah berniat menikmati tubuh Gea , tubuh gadis yang telah dia idam-idamkan selama ini.
"Mungkin kita bisa langsung membalasnya," ucap Irvin salah satu pria yang ikut dibawa oleh Devan.
Austin dan Devan langsung menoleh begitu mendengarkan ucapan Irvin.
"Bagaimana caranya? apa kamu berniat untuk menculik Gea?" tanya Devan mencoba menebak isi kepala Irvin.
"Tentu saja tidak, bukankah dia nantinya akan menjadi istrimu, mana mungkin aku mengusulkan ide yang bodoh seperti itu," Jawab Irvin.
"Lalu apa idemu?" tanya Austin yang ikut penasaran tentang rencana dari Irvin.
"Austin, tadi kamu dapat melihat jika tunangan Gea cukup kuat kan? aku sendiri merasa jika dia mampu melawan kita bertiga," ucap Irvin bertanya kepada Austin dengan wajah serius.
"Hei apa yang kamu katakan, aku ini juara Tae Kwon Do dimasa kuliah dulu, bukankah kamu juga mengetahui hal itu?" balas Austin dengan percaya diri.
"Iya, tunangan Gea masih bocah kencur, walaupun memiliki badan yang sedikit lebih tinggi, tidak mungkin dia bisa menghadapi kita bertiga." Devan juga ikut meyakinkan Irvin yang terlihat ragu.
"Teman, aku ini besar di jalanan, perkelahian bukan hal baru bagiku, aku juga sudah terbiasa tidur di jalanan, jadi katakan saja apa idemu?" kata Austin.
"Baiklah sini mendekat biar kusampaikan ide cemerlangku." Irvin menyampaikan idenya kepada Austin dan Devan, setelah mendengar ide dari Irvin, Austin dan Devan mengangguk sambil tersenyum, tanda mereka setuju dengan ide Irvin. Setelah itu mereka mulai menjalankan rencananya.
—
Saat ini Gea sedang bahagia, bukan tanpa sebab, dia kembali teringat kata-kata Tristan, Dia Wanitaku dan Dia Tunanganku, hal itu membuat Gea yakin jika Tristan sudah sangat mencintainya, Tristan bahkan siap bertarung melawan 3 orang demi dirinya.
Dengan percaya diri Gea merasa sudah mendapatkan Tristan, bahkan Devan harus mengejarnya berbulan-bulan sampai Gea mau menerima cintanya, pria yang berumur 6 tahun lebih tua darinya itu tergila-gila akan kecantikannya, menurutnya sudah hal wajar jika hanya butuh waktu seminggu bagi pemuda seperti Tristan untuk langsung jatuh cinta kepadanya.
Tristan sendiri tidak terlalu pusing dengan kejadian tadi, dia terlihat asik membaca buku novel yang disediakan di cafe itu. Sedangkan teman-teman Gea sibuk memandangi layar telepon di tangan Fika.
[Devan] : Fika, ini aku Devan.
Fika lantas menunjukkan pesan yang dia terima kepada Dini dan Dewi.
[Devan] : Apa kalian masih bersama Gea?
[Fika] : Iya, ada apa?
[Devan] : Apakah kalian tahu latar belakang tunangan Gea?
Ketiga gadis itu saling menatap, mereka sudah curiga sewaktu Gea terlihat panik ketika Devan membahas masalah latar belakang keluarga Tristan.
[Fika] : Bukankah dia anak pengusaha kuliner dari Amerika?
[Devan] : Haha, apakah Gea yang mengatakan itu kepadamu?
[Fika] : Iya.. Gea Sendiri yang mengatakan itu.
[Devan] : Tentu saja Gea berbohong, latar belakang tunangannya itu dari keluarga biasa saja, mungkin bisa jadi dia hanya gembel yang dipungut oleh Kakek Gea, bukankah Kakek Gea Hobi melakukan itu?
Ketiga teman Gea tampak kaget membaca pesan yang dikirim oleh Devan. Ketiga temannya juga tahu jika dulu Kakek Gea pernah mengadopsi anak yang juga berasal dari keluarga tidak jelas.
[Fia] : Hei jangan bercanda, mana mungkin pria tampan seperti Tristan berasal dari keluarga gembel, dari mana kamu mendapatkan informasi ini?
[Devan] : Ayah Gea sendiri yang memberitahukan itu kepadaku. Kalian tentu saja sudah tahu jika ayahku dan ayah Gea bersahabat.
Ekspresi ketiga teman Gea kembali terkejut, dia tidak menyangka jika pria yang dikenalkan Gea ini, hanya gembel yang dipungut oleh kakek Gea.
Seperti yang dikatakan Gea kepada Tristan, ketiga sahabatnya ini hanya menghormati orang dengan latar belakang keluarga kaya, dalam lingkaran pertemanan mereka, mereka tidak menerima orang dari keluarga biasa saja. Tentu saja Devan juga mengetahui hal tersebut, Devan ingin memanfaatkan Fika dan kedua sahabatnya dalam menjalankan aksinya.
Gea melihat gerak-gerik aneh dari sahabatnya, Gea mencoba untuk mencari tahu, namun Dini dan Dewi segera mengalihkan perhatian Gea.
[Fika] : Apakah informasi ini bisa dipercaya?
[Devan] : Tentu saja, aku berani menjamin kebenarannya.
[Fika] : Jadi apa maumu, tidak mungkin kamu menghubungiku hanya untuk menyampaikan itu.
[Devan] : Bantu aku untuk membalas rasa sakit hatiku kepada tunangan Gea.
Setelah itu Devan memberitahu rencananya kepada Fika.
Sebelum pulang Fika, Dini dan Dewi akan mengajak Gea membeli tas branded di butik yang terletak di samping Cafezoid.
Devan meminta Fika dan temannya untuk menahan Gea setidaknya selama 30 menit.
Fika sempat ragu menerima tawaran itu, namun Devan meyakinkan jika dia tidak akan sampai berlebihan ketika menghajar Tristan, dan itu hanya untuk memberi Tristan pelajaran karena sudah mempermalukan dirinya.
Devan juga berjanji akan memberikan hadiah kepada Fika dan dua temannya yang ikut membantu.
[Fika] : Oke, aku akan membantumu silahkan beri pelajaran kepada pria gembel ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Author yang kece dong
semangat kakak
2022-05-08
5