Bab 10 : Devan Mengeroyok Tristan

Beberapa saat kemudian Tristan telah tiba di sebuah taman yang terletak tidak begitu jauh dari Cafezoid. Taman itu terlihat sepi, tidak ada satu pun orang yang terlihat. Karena keadaan itulah Devan dan kedua temannya memilih taman ini sebagai tempat eksekusi Tristan.

"Kamu sangat lama ketika berbicara dengan gadis kasir tadi, apa kamu mencoba kabur," ejek Devan dengan angkuh kepada Tristan.

"Sudahlah aku sedang terburu-buru, ayo kita selesaikan ini dengan cepat, aku tidak ingin membuat tunanganku yang cantik menunggu lama," balas Tristan dengan tenang sambil memprovokasi balik ucapan Devan.

"Kurang ajar!" Devan terlihat semakin marah mendengar jawaban dari Tristan.

"Sudah biar kuselesaikan bocah ini." Austin maju kehadapan Tristan, dia lalu mulai mengambil sikap seseorang yang paham bela diri ketika bertarung.

"Oh, Tae Kwon Do," gumam Tristan dalam hati, dia bisa langsung menebak bela diri yang di kuasai oleh Austin dari sikap yang diambil ketika berhadapan.

Austin bergerak maju dengan cepat, lalu melakukan tendangan Dwi Chagi , teknik tendangan belakang Tae Kwon Do dengan memutar badan dan langsung menyasar perut Tristan.

Tristan dapat melihat itu dengan jelas, Tristan mundur satu langkah kebelakang lalu melakukan serangan balik cepat dengan tendangan Dwi Hurigi , teknik tendangan putar Tae Kwon Do yang dilakukan dengan melompat sambil berputar.

Dalam Tae Kwon Do teknik tendangan ini memang sering di gunakan para praktisi Tae Kwon Do untuk melakukan serangan balik mematikan. Serangan yang dilakukan Tristan juga lebih cepat dari Austin dan langsung dengan telak mengenai rahang Austin.

Bukk... !!

Dengan sekali serang, Austin terhempas ke tanah dan tidak sadarkan diri.

Melihat orang ang mereka andalkan terhempas dengan sekali serang, Devan dan Irvin terlihat kaget. Mereka berdua tidak menyangka jika mantan juara Tae Kwon do di kampus mereka dulu dapat dikalahkan dengan mudah.

Apa yang Irvin khawatirkan menjadi kenyataan, dari awal dia merasa jika Tristan mampu menghadapi mereka bertiga. Menurut Irvin, biasanya orang yang mahir dalam bela diri akan memilih diam pada saat ada masalah, namun pada saat mereka diganggu orang itu akan menunjukkan kehebatannya.

Dan pada saat terjadi masalah tadi, Irvin dapat melihat hal itu pada diri Tristan. Tristan diam saat Devan dan Gea bertengkar, namun saat Devan berusaha menyentuh Gea, Tristan menganggap hal itu sudah mengganggunya, karena itu Tristan akhirnya bertindak.

"Ayo kita serang bocah ini bersama," kata Devan sambil menepuk dada Irvin yang dibalas Irvin dengan mengangguk tanda bahwa dia setuju dengan usulan dari Devan.

Mereka berdua secara bersamaan menyerang Tristan.

Melihat itu, Tristan dengan cepat langsung menyerang Irvin yang berada di sebelah kanan Devan, dengan teknik sikuan pencak silat dia menyerang rahang Irvin yang sudah tidak bisa bereaksi ketika Tristan dengan cepat menghampirinya.

Bukk .....!!

Irvin juga langsung terhempas ketika serangan Tristan mendarat.

Begitu Irvin tumbang, Devan langsung menyerang wajah Tristan dengan tinjunya, namun Tristan menghindar dengan cara berputar dan langsung melakukan serangan Spinning back Elbow, atau serangan siku berputar yang biasa dilakukan oleh praktisi Muay Thai.

Serangan dari Tristan tepat mendarat di pelipis sebelah kanan Devan, dia terjatuh tepat di atas tubuh Irvin yang sudah tersungkur lebih dulu.

Tristan lalu menatap Devan yang terlihat merintih kesakitan.

"Hanya segini? bahkan aku membutuhkan waktu lebih banyak ketika berbicara dengan gadis kasir tadi dari pada menghadapi kalian," sindir Tristan dengan nada merendahkan.

Tristan lalu berbalik dan berjalan meninggalkan Devan dan kedua temannya.

"Tunggu bocah!!" Teriak Devan memanggil Tristan yang sudah mulai menjauh. Dia berdiri sambil memegang pisau lipat di tangannya.

Tristan menoleh ke arah Devan yang sedang memegang pisau lipat, dia lalu berbalik dan menatap Devan dengan tatapan dingin.

"Ada tiga hal penting yang akan aku katakan kepada kamu," ucap Tristan.

"Yang Pertama, aku menganggap dengan kamu memegang pisau itu, berarti kamu sudah siap membunuhku."

"Yang kedua, jika sekali saja kamu mengayunkan pisau itu di hadapanku, aku akan menganggap itu sebagai percobaan pembunuhan, dan menurut hukum aku berhak untuk membela diri."

"Jika sampai aku berhasil merebut pisau itu, yang tentu saja aku dapat dengan mudah melakukannya, yakinlah aku tidak akan segan untuk membunuhmu, aku akan menusuk bagian leher ataupun jantungmu, dengan begitu, kamu akan mati dengan cepat," sambung Tristan sambil menunjuk bagian tubuh yang tadi dia sebutkan.

"Yang ketiga, di belakangku ada tiang listrik yang dipasangi kamera CCTV, dan kamera itu mengarah ke taman ini, jadi kalaupun aku membunuhmu aku tidak akan pernah ditangkap oleh pihak berwajib, dengan bantuan kamera itu sebagai bukti, akan menguatkan pernyataanku jika aku terpaksa membunuhmu karena kamu yang terlebih dahulu menyerangku bersama teman-temanmu."

Mendengar ucapan dari Tristan kini Devan mulai ketakutan.

Irvin yang sedang terbaring di dekatnya mulai menarik-narik bagian bawah ujung celana Devan, Irvin sadar jika Tristan tidak menggertak, dia meminta Devan untuk membuang pisaunya dan menyerah.

Devan sendiri masih tidak bergerak, dia masih berdiri sambil memegang pisau, bukan karena dia tidak mau membuang pisau di tangannya, namun saat ini dia sudah terlalu takut, sampai membuatnya tidak dapat menggerakkan tubuhnya.

Tristan berjalan mendekati Devan, sambil berjalan, Tristan merapikan lengan bajunya yang tadi terlipat, dia berjalan tanpa melihat ke arah Devan sama sekali.

Tristan tidak takut jika Devan tiba-tiba menyerangnya, bukan karena percaya diri berlebihan, itu karena dia yakin, saat ini beberapa orang suruhan Haris sedang mengawasinya dari tempat yang tidak terlihat, dan begitu nyawa Tristan dalam bahaya, orang-orang ini akan segera bertindak tanpa diperintah.

Setelah memasang kancing baju kemeja yang terletak di bagian lengan. Tirstan lalu menatap Devan yang sedang berdiri ketakutan.

Saat ini Tristan sudah berada tepat di depan Devan, dan Devan sendiri sama sekali tidak pernah mengayunkan pisau lipat itu, padahal Tristan sejak tadi sibuk merapikan lengan bajunya yang terlipat.

Tristan lalu mengambil pisau lipat yang dipegang oleh Devan, tidak ada perlawanan sama sekali, Tristan dapat mengambil pisau itu dengan mudah.

Tristan lalu melipat pisau yang dia pegang, dan memasukkannya kembali ke dalam saku celana Devan, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Devan, dia masih diam membatu tak bergerak.

Setelah melakukan itu Tristan berbalik dan pergi meninggalkan ketiga pria itu.

Terpopuler

Comments

Tari Vhz

Tari Vhz

sampai di bab ini lagi, anda pasti tau kan penulis saya sudah baca nover ini berulang hampir 4 kali??
sungguh keterlaluan anda membuat saya jatuh cinta dengan karakter tristan 😭😭😭

2022-07-06

1

Endang Winarsih

Endang Winarsih

lanjut

2022-05-20

3

Sari Aja

Sari Aja

Assalamualaikum Wr. Wb aku sudah mampir dan boom like cerita kakak ya

mampir yuk keceritaku Dia Untukku dan Di Jodohkan Mama.

Jangan lupa, like, komen dan vote. Terimah Kasih

2022-05-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Aku Pacarnya!
2 Bab 2 : Aku Sudah Menjadi Bantal Tidurmu
3 Bab 3 : Calon Menantu?
4 Bab 4 : Happy Birthday Tiysa
5 Bab 5 : Bukan 5 Juta melainkan ?
6 Bab 6 : Kencan Resmi Pertama Bersama Gea
7 Bab 7 : Dia Wanitaku !
8 Bab 8 : Rencana Balas Dendam Devan
9 Bab 9 : Gadis Bernama Nindya
10 Bab 10 : Devan Mengeroyok Tristan
11 Bab 11 : Kenangan Buruk Nindya Tentang Devan
12 Bab 12 : Latar Belakang Keluarga Tristan
13 Bab 13 : Manager Marketing Bernama Dian
14 Bab 14 : Transaksi 314 Milyar di hari pertama bekerja
15 Bab 15 : Tristan Yang Murka
16 Bab 16 : Purwadi membela Tindakan Tristan ?
17 Bab 17 : Kamar dengan tarif 42 Juta semalam
18 Bab 18 : Akting Dian Membodohi Tristan
19 Bab 19 : Tiysa Kembali ke Kantor Yono
20 Bab 20 : Yono Minta Ampun dan Tiysa menolak pemberian Haris.
21 Bab 21 : Pria Bernama Hendra
22 Bab 22 : Tristan memukul Hendra
23 Bab 23 : Menghubungi Paman James
24 Bab 24 : Semua akan baik-baik saja
25 Bab 25 : Cakra Berniat Buruk Kepada Tiysa?
26 Bab 26 : Gea berbohong
27 Bab 27 : Gea Mengkhianati Tristan
28 Bab 28 : Tiysa dijebak dengan obat tidur
29 Bab 29 : Menyelamatkan Tiysa
30 Bab 30 : Haris Menyiksa Cakra dan Devan.
31 Bab 31 : Tiysa melepas kerinduan
32 Bab 32 : Tristan dan Tiysa
33 Bab 33 : Purwadi berniat menyingkirkan Tristan
34 Bab 34 : Gea minta maaf ke Tristan
35 35 : Subroto Sakit, Tristan Foto Bersama orang tua Tiysa
36 Bab 36 : Maukah kamu menjadi pacarku
37 Bab 37 : Makan Bersama Orang Tua Tiysa
38 Bab 38 : Tristan dimarahi Ayah Tiysa
39 Bab 39 : Tristan mengajak Bisma dan Damar bertemu subroto
40 Bab 40 : Gea melihat Tristan bersama Tiysa
41 Bab 41 : Subroto Meninggal, Gea menemui Tiysa
42 Bab 42 : Mempermalukan Purwadi dan Istrinya
43 Bab 43 : Tiysa berusaha menjauh dari Tristan.
44 Bab 44 : Gea menemui Tristan
45 Bab 45 : Acara perpisahan Tristan
46 Bab 46 : Gea mendatangi rumah Tristan
47 Bab 47 : Yono dan Janjinya kepada Tristan
48 Bab 48 : Tangisan Memilukan Tiysa
49 Bab 49 : Alasan Haris memberitahu Yono
50 Bab 50 : Hadiah dari Tristan
51 Bab 51 : Dian bertemu Tiysa
52 Bab 52 : Pesan Tersirat dari Tristan
53 Bab 53 : Perasaan Khawatir Tiysa
54 Bab 54 : Deklarasi perang keluarga Yaroslav
55 Bab 55 : Riwayat panggilan masuk dari Tristan
56 Bab 56 : Pria bernama Gino
57 Bab 57 : Tiysa melawan Gea
58 Bab 58 : Gino mengamuk
59 Bab 59 : Gino dan Tristan
60 Bab 60 : Tamu yang dinantikan
61 Bab 61 : Maafkan Aku
62 Bab 62 : Bukan Janji tapi Deklarasi.
63 Bab 63 : Itu artinya?
64 Bab 64 : Pesan beruntun dan Tangisan Damar
65 Bab 65 : Ratu Gengster?
66 Bab 66 : Pengacau Bernama Boby
67 Bab 67 : Penyebab Tiysa terdiam
68 Bab 68 : Menghajar Boby.
69 Bab 69 : Fisik dan mental mereka dirusak
70 Bab 70 : Teori konspirasi tentang keluarga Yaroslav
71 Bab 71 : Saatnya Penghakiman
72 Bab 72 : Gino mempermainkan Boby
73 Bab 73 : Hubungan 21 Wanita dengan Tiysa.
74 Bab 74 : Bukan amanat tapi kutukan
75 Bab 75 : Kamar kita berdua.
76 Bab 76 : 21 Pria bertemu 21 wanita
77 Bab 77 : Ujian dari Tristan
78 Bab 78 : Gino Jatuh Cinta
79 Bab 79 : Pria bernama Ivan
80 Bab 80 : Bertemu Istri Yono
81 Bab 81 : Kesedihan Adelia
82 Bab 82 : Yono bertemu Tristan
83 Bab 83 : Bintang keberuntungan Yono
84 Bab 84 : Showroom Baru untuk Yono
85 Bab 85 : Wakil direktur baru showroom milik Yono.
86 Bab 86 : Wapresdir baru kekasih Tiysa
87 Bab 87 : Vladimir Yaroslav
88 Bab 88 : Karangan Bunga ucapan selamat dan tamu penting
89 Bab 89 : Putri Crazy Rich Baru yang Viral
90 Bab 90 : Gea dan Jacob
91 Bab 91 : Jacob datang ke Showroom Yono.
92 Bab 92 : Perbedaan kekuatan
93 Bab 93 : Jacob bersimbah darah
94 Bab 94 : Aku yang menyerahkannya kepadamu
95 Bab 95 : Video Viral tentang Gea
96 Bab 96 : Hancurnya Showroom milik Jacob
97 Bab 97 : Oscar, Lingga, dan Winata
98 Bab 98 : Kisah Ayah dan Ibu Tristan 26 tahun yang lalu
99 Bab 99 : Undangan Pernikahan dan Perintah Pembunuhan
100 Bab 100 : Mereka berkumpul kembali
101 Bab 101 : Tidak Bisa Menahan Diri?
102 Bab 102 : Tiysa menyerah
103 Bab 103 : Kediaman Keluarga Yaroslav.
104 Bab 104 : Paman dan Bibi Tristan
105 Bab 105 : Sofia
106 Bab 106 : Restu dari Kakek Tristan
107 Bab 107 : Cucu Angkat
108 Bab 108 : Kamar mereka berdua
109 Bab 109 : Keluarga Prabaswara di lengsengserkan
110 Bab 110 : Ampuni Gea
111 Bab 111 : Cakra bertemu Haris
112 Bab 112 : Tiysa kembali ke Indonesia tanpa Tristan
113 Bab 113 : Tiysa tiba di Indonesia
114 Bab 114 : Bisma dan Bimo emosi
115 Bab 115 : Bawahan keluarga Yaroslav di Indonesia
116 Bab 116 : Pimpinan Moneyra Global Trade Tiba
117 Bab 117 : Operasi Pembasmian Ikan Teri
118 118 : Identitas Tristan yang sebenarnya
119 Bab 119 : Pengumuman penting dari Tristan
120 Bab 120 : Aku beruntung karena di cintai olehmu
121 Bab 121 : Kamu masih hidup?
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1 : Aku Pacarnya!
2
Bab 2 : Aku Sudah Menjadi Bantal Tidurmu
3
Bab 3 : Calon Menantu?
4
Bab 4 : Happy Birthday Tiysa
5
Bab 5 : Bukan 5 Juta melainkan ?
6
Bab 6 : Kencan Resmi Pertama Bersama Gea
7
Bab 7 : Dia Wanitaku !
8
Bab 8 : Rencana Balas Dendam Devan
9
Bab 9 : Gadis Bernama Nindya
10
Bab 10 : Devan Mengeroyok Tristan
11
Bab 11 : Kenangan Buruk Nindya Tentang Devan
12
Bab 12 : Latar Belakang Keluarga Tristan
13
Bab 13 : Manager Marketing Bernama Dian
14
Bab 14 : Transaksi 314 Milyar di hari pertama bekerja
15
Bab 15 : Tristan Yang Murka
16
Bab 16 : Purwadi membela Tindakan Tristan ?
17
Bab 17 : Kamar dengan tarif 42 Juta semalam
18
Bab 18 : Akting Dian Membodohi Tristan
19
Bab 19 : Tiysa Kembali ke Kantor Yono
20
Bab 20 : Yono Minta Ampun dan Tiysa menolak pemberian Haris.
21
Bab 21 : Pria Bernama Hendra
22
Bab 22 : Tristan memukul Hendra
23
Bab 23 : Menghubungi Paman James
24
Bab 24 : Semua akan baik-baik saja
25
Bab 25 : Cakra Berniat Buruk Kepada Tiysa?
26
Bab 26 : Gea berbohong
27
Bab 27 : Gea Mengkhianati Tristan
28
Bab 28 : Tiysa dijebak dengan obat tidur
29
Bab 29 : Menyelamatkan Tiysa
30
Bab 30 : Haris Menyiksa Cakra dan Devan.
31
Bab 31 : Tiysa melepas kerinduan
32
Bab 32 : Tristan dan Tiysa
33
Bab 33 : Purwadi berniat menyingkirkan Tristan
34
Bab 34 : Gea minta maaf ke Tristan
35
35 : Subroto Sakit, Tristan Foto Bersama orang tua Tiysa
36
Bab 36 : Maukah kamu menjadi pacarku
37
Bab 37 : Makan Bersama Orang Tua Tiysa
38
Bab 38 : Tristan dimarahi Ayah Tiysa
39
Bab 39 : Tristan mengajak Bisma dan Damar bertemu subroto
40
Bab 40 : Gea melihat Tristan bersama Tiysa
41
Bab 41 : Subroto Meninggal, Gea menemui Tiysa
42
Bab 42 : Mempermalukan Purwadi dan Istrinya
43
Bab 43 : Tiysa berusaha menjauh dari Tristan.
44
Bab 44 : Gea menemui Tristan
45
Bab 45 : Acara perpisahan Tristan
46
Bab 46 : Gea mendatangi rumah Tristan
47
Bab 47 : Yono dan Janjinya kepada Tristan
48
Bab 48 : Tangisan Memilukan Tiysa
49
Bab 49 : Alasan Haris memberitahu Yono
50
Bab 50 : Hadiah dari Tristan
51
Bab 51 : Dian bertemu Tiysa
52
Bab 52 : Pesan Tersirat dari Tristan
53
Bab 53 : Perasaan Khawatir Tiysa
54
Bab 54 : Deklarasi perang keluarga Yaroslav
55
Bab 55 : Riwayat panggilan masuk dari Tristan
56
Bab 56 : Pria bernama Gino
57
Bab 57 : Tiysa melawan Gea
58
Bab 58 : Gino mengamuk
59
Bab 59 : Gino dan Tristan
60
Bab 60 : Tamu yang dinantikan
61
Bab 61 : Maafkan Aku
62
Bab 62 : Bukan Janji tapi Deklarasi.
63
Bab 63 : Itu artinya?
64
Bab 64 : Pesan beruntun dan Tangisan Damar
65
Bab 65 : Ratu Gengster?
66
Bab 66 : Pengacau Bernama Boby
67
Bab 67 : Penyebab Tiysa terdiam
68
Bab 68 : Menghajar Boby.
69
Bab 69 : Fisik dan mental mereka dirusak
70
Bab 70 : Teori konspirasi tentang keluarga Yaroslav
71
Bab 71 : Saatnya Penghakiman
72
Bab 72 : Gino mempermainkan Boby
73
Bab 73 : Hubungan 21 Wanita dengan Tiysa.
74
Bab 74 : Bukan amanat tapi kutukan
75
Bab 75 : Kamar kita berdua.
76
Bab 76 : 21 Pria bertemu 21 wanita
77
Bab 77 : Ujian dari Tristan
78
Bab 78 : Gino Jatuh Cinta
79
Bab 79 : Pria bernama Ivan
80
Bab 80 : Bertemu Istri Yono
81
Bab 81 : Kesedihan Adelia
82
Bab 82 : Yono bertemu Tristan
83
Bab 83 : Bintang keberuntungan Yono
84
Bab 84 : Showroom Baru untuk Yono
85
Bab 85 : Wakil direktur baru showroom milik Yono.
86
Bab 86 : Wapresdir baru kekasih Tiysa
87
Bab 87 : Vladimir Yaroslav
88
Bab 88 : Karangan Bunga ucapan selamat dan tamu penting
89
Bab 89 : Putri Crazy Rich Baru yang Viral
90
Bab 90 : Gea dan Jacob
91
Bab 91 : Jacob datang ke Showroom Yono.
92
Bab 92 : Perbedaan kekuatan
93
Bab 93 : Jacob bersimbah darah
94
Bab 94 : Aku yang menyerahkannya kepadamu
95
Bab 95 : Video Viral tentang Gea
96
Bab 96 : Hancurnya Showroom milik Jacob
97
Bab 97 : Oscar, Lingga, dan Winata
98
Bab 98 : Kisah Ayah dan Ibu Tristan 26 tahun yang lalu
99
Bab 99 : Undangan Pernikahan dan Perintah Pembunuhan
100
Bab 100 : Mereka berkumpul kembali
101
Bab 101 : Tidak Bisa Menahan Diri?
102
Bab 102 : Tiysa menyerah
103
Bab 103 : Kediaman Keluarga Yaroslav.
104
Bab 104 : Paman dan Bibi Tristan
105
Bab 105 : Sofia
106
Bab 106 : Restu dari Kakek Tristan
107
Bab 107 : Cucu Angkat
108
Bab 108 : Kamar mereka berdua
109
Bab 109 : Keluarga Prabaswara di lengsengserkan
110
Bab 110 : Ampuni Gea
111
Bab 111 : Cakra bertemu Haris
112
Bab 112 : Tiysa kembali ke Indonesia tanpa Tristan
113
Bab 113 : Tiysa tiba di Indonesia
114
Bab 114 : Bisma dan Bimo emosi
115
Bab 115 : Bawahan keluarga Yaroslav di Indonesia
116
Bab 116 : Pimpinan Moneyra Global Trade Tiba
117
Bab 117 : Operasi Pembasmian Ikan Teri
118
118 : Identitas Tristan yang sebenarnya
119
Bab 119 : Pengumuman penting dari Tristan
120
Bab 120 : Aku beruntung karena di cintai olehmu
121
Bab 121 : Kamu masih hidup?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!