Bab 18

"Hah, nangis? Enggak aku nggak nangis." elak Bara, dalam hitungan detik ia sudah mengubah ekspresi wajahnya menjadi senyum kelegaan.

"Mas, bajuku basah kok main peluk?"

Bara melerai pelukan, ia memegang kedua bahu Rea kemudian beralih ke pipinya.

"Kamu mandi dulu gih, aku siapin air hangat biar gak masuk angin. Badan kamu basah kuyup."

Rea terpaku, perlakuan sederhana Bara berhasil menjeratnya untuk tetap berada di sisi laki-laki itu. Padahal jika difikirkan, siapa Rea? siapa dirinya dalam hidup Bara? masih menjadi teka-teki karena sampai saat ini tak ada ikatan apapun dalam hubungan mereka.

"Mas?" Panggil Rea seolah menyadarkan Bara yang terdiam lama menatapnya.

"Ah iya, aku siapin sekarang." Bara tersadar kemudian hendak melangkah ke kamar mandi.

"Gak usah, Mas. Kamu gak perlu melakukannya, biar aku sendiri." tolak Rea.

"Baiklah," ucap Bara seraya mengusap-usap rambut Rea.

Rea melangkah masuk ke kamar mandi, sementara Bara bersandar di sofa dengan hati yang lega.

Penasaran, ia mengintip paperbag yang hampir basah itu. Mungkin akan menjawab kemana perginya Rea.

"Astaga Rea." Ia menggelengkan kepalanya setelah tau Rea baru saja pergi ke toko buku.

"Dia pasti jenuh sendirian disini." Bara tersenyum sendiri melihat novel-novel yang dibeli oleh Rea, judulnya berhasil membuatnya menggelengkan kepala berulang-ulang.

"Mas?" Rea keluar dengan handuk yang melilit rambutnya. Dress santai selutut berwarna putih membuat Rea semakin terlihat cantik tanpa make up sekalipun.

"Kamu baca novel-novelku ya? jangan ih malu." Rea merebutnya dari tangan Bara dengan cepat.

"Kenapa? malu ketahuan kalau bacaanmu novel dewasa haha?" Bara tertawa, sementara Rea menekuk wajahnya cemberut.

"Sini." Bara menepuk sofa sebelahnya agar Rea ikut duduk.

"Nggak mau." Rea memeluk novel-novelnya di dada, berharap Bara tak tau apa yang ia baca, padahal sudah jelas tadi Bara sempat membolak-balik novelnya, dan Rea yakin laki-laki itu pasti sedang mengejeknya dalam hati.

"Sini dulu, jangan nakal deh."

"Ada apa sih, Mas. Kalau mau pinjem novel lebih baik jangan deh."

"Bukan, tapi aku berencana membawamu ke rumah. Rea aku nggak bisa kehilangan kedua kali," ucap Bara dengan kesungguhan.

"Mas, baru jadi duda belum ada seminggu loh." Rea menggeleng, ia bukan tidak mau. Hanya saja untuk ikut Bara ke rumah orang tuanya adalah hal yang belum tepat.

"Kenapa?"

"Gak papa, Mas. Aku hanya belum siap, apalagi untuk waktu secepat ini. Orang-orang sekitarmu sudah tau kalau kamu baru saja bercerai. Coba pikirkan apa kata mereka?"

"Kamu benar, aku hanya ingin menunjukan keseriusanku, Rea aku mungkin akan butuh waktu lebih lama lagi untuk mempercayai apa itu pernikahan. Tapi, aku ingin kita sama-sama lebih mengenal."

"Aku tidak terburu-buru, Mas. Kalau kamu mau, gimana kalau dengan mengenal keluargaku dulu?" tawar Rea.

"Bagaimana dengan Revan?" tanya Bara.

Rea menghela napas, ia hampir lupa dengan kakaknya yang hingga saat ini tidak tau kalau dirinya bukan pulang ke kosan, melainkan menemui Bara.

"Mas Revan urusan belakangan, toh dia tidak akan tau kalau aku dan kamu ke Bandung."

Rea memang sangat menyayangi Revan, tapi dirinya juga tidak bisa membenarkan apa yang telah kakaknya lakukan bersama istri orang. Meski pada akhirnya, Bara dan Najira bercerai semua itu akan meninggalkan luka sendiri dalam hidup Bara. Rea paham, ia benar-benar paham apa yang membuat Bara takut mempercayai pernikahan.

"Pelan-pelan saja, Mas. Bukankah aku juga harus membuktikan padamu bahwa tak semua wanita sama seperti..."

"Iya, aku percaya sama kamu!" potong Bara.

"Makasih, Mas."

Bara mengangguk, ia bangkit dan berjalan dua langkah hendak mandi, berbalik lagi dan mendaratkan kecupan singkat di pipi Rea.

"Mas!" pekik Rea kaget, Bara hanya terkekeh sambil berlalu.

"Ish dasar cari kesempatan."

***

Andai kata ikhlas semudah saat mengucapkan, mungkin tak akan ada luka yang tersemat di setiap perpisahan~

Bara membawa Rea pergi ke salah satu Mall terbesar di Jakarta. Ia tak mengerti, kenapa Tama menyarankan membawa Rea langsung jika ingin membelikan sesuatu, akan tetapi bagi Bara hal tersebut malah justru berakhir kecanggungan. Rea bukan wanita seperti banyaknya diluar sana, yang akan luluh dengan limpahan materi darinya.

Rea gadis kecil yang dewasa, yang mampu meluluh lantahkan perasaannya dalam sekejap hanya karena pergi membeli novel.

Lucu memang, Bara selalu takut Rea akan meninggalkannya. Itulah sebab ia ingin mencoba sekali lagi percaya apa itu menikah, dan Rea adalah pilihan terakhirnya.

Iya, atau tidak sama sekali.

"Rea, aku tak pernah membelikan sesuatu untuk Najira. Pertama kalinya, aku membeli cincin adalah anniversary kami kemarin yang berakhir mengenaskan jadi untuk mengulangnya aku sedikit takut, meski dengan orang yang berbeda. Kamu pilihlah satu yang kamu suka?" pinta Bara.

"Aku nggak berhak untuk itu, Mas." tolak Rea.

"Kamu calon istriku, Rea."

Deg!

Rea terdiam. Calon istri? dia calon istri Bara? Entah harus senang atau sedih mendadak bunga-bunga dalam hatinya bermekaran tanpa sebab, ingin terlonjak karena senang itu terlalu kekanakan rasanya.

"Satu saja, Rea." mohon Bara, yang diangguki kepala oleh Rea. Gadis itu meraba kaca yang menjadi penghalang dimana perhiasan kelas atas berjejer disana.

Pantaskah? Rea berulang kali menanyai diri sendiri, pantaskah ia untuk Bara? untuk laki-laki sesempurna dia? bagaimana jika pada akhirnya ia juga berakhir menyakiti laki-laki itu.

Rea menggeleng lemah, ia sama bingungnya memilih yang mana.

"Kalau begitu, pilihkan sekali lagi untukku Mas. Karena aku yakin, pilihan calon suamiku yang terbaik."

"Rea bisa kau mengulangnya."

"Mengulang apa?" tanya Rea.

"Tidak ada, ayo aku pilihkan."

Bara pun meminta pelayan memilihkan cincin koleksi terbaik yang cocok untuk Rea.

"Yang mana yang kamu suka?"

"Semua bagus sih, aku gak pernah punya cincin sebagus ini!" jawab Rea polos.

"Kalau begitu, kamu mau semuanya?"

"Hah, tidak. Buat apa Mas?"

Pelayan tersebut hanya bisa menggelengkan kepala melihat mereka. Bara dan Rea adalah vibes dari CEO tampan mencintai gadis polos. Sayangnya Bara bukan CEO, ia hanya laki-laki biasa yang kebetulan Papanya kaya.

"Ini aja, Mas." tunjuk Rea pada satu cincin yang terlihat simple dan elegan.

"Baik, kamu mau apalagi?"

"Udah ini aja."

Bara menyodorkan kartu atmnya kepada pelayan untuk mengurus pembayaran. Sementara menunggu, Bara melihat-lihat dan ia menemukan kalung cantik yang sepertinya juga cocok untuk Rea.

"Sama itu." bisiknya kepada pelayan sambil menunjuk sebuah kalung, tentu saja tanpa sepengetahuan Rea.

"Ini, Pak Bara. Terima kasih atas kunjungannya." pelayan itu menyodorkan paperbag kecil ke hadapan Bara.

"Hah?" Rea sekali lagi terkejut, karena Bara mengajaknya pergi begitu saja tanpa ia tahu berapa harga cincin itu.

"Apa aku yang terlalu kuno." batin Rea namun dengan langkah kaki mengikuti Bara.

"Mas Bara mau beli baju?" tanya Rea.

"Bukan, tapi kamu."

"Hah, kan kemarin udah dibeliin banyak?"

"Banyak berapa, cuma beberapa biji kamu bilang banyak, aku ada perlu beberapa gaun untuk kamu pas nemenin aku ke Bandung."

"Kapan?"

"Besok sayang."

"Hah, besok kan minggu dan senin aku udah mulai kuliah loh, Mas." panik Rea.

"Cuma sehari semalam, Rea. Bila perlu, kita mampir juga ke rumah kamu."

Rea terdiam, ia jadi berfikir berkali-kali seperti apa sosok Bara sebenarnya. Laki-laki biasa? dari mana? Bara adalah definisi pangeran sempurna, Rea tak tahu kalau Bara bersikap seperti itu hanya padanya dan berfikir kalau jelas-jelas Najira begitu bodoh karena menyia-nyiakan laki-laki sebaik Bara dan memilih kakaknya yang bukan apa-apa.

.

.

.

BOLEH MINTA VOTE GRATISNYA BUAT OM BARA ಥ⌣ಥ

Terpopuler

Comments

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

wkt Bara am Najira kan blum ada rasa cinta.trus jg dia cuek, mkn nya Najira cari laki2 lain.yg sayang dn cinta am dia

2022-09-07

0

Rosnani Saebe

Rosnani Saebe

ayo r.ea ...libass

2022-08-25

0

꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂

꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂

bara bisa sweet juga ya sama rea

2022-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Ketauan
2 Bab 2 - Anak kos
3 Bab 3 - Mahkota yang koyak
4 Bab 4 - Sadar
5 Bab 5 - kepingan ingatan
6 Bab 6 - Pengakuan Bara
7 Bab 7 - Prank dari Aron
8 Bab 8 - Kata Rea
9 Bab 9 - Mencari Rea
10 Bab 10 - Mencari Rea 2
11 Bab 11 - Titik terang
12 Bab 12 - Mari bercerai
13 Bab 13 - Talak
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91 -Bonus end
92 Pengumuman karya baru
93 93. Sugar season 2
94 94. Sugar season 2
95 95. Sugar season 2
96 96. Sugar season 2
97 97. Sugar season 2
98 98. Sugar season 2
99 99. Sugar season 2
100 100. Sugar season 2
101 101. Sugar season 2
102 102. Sugar season 2
103 103. Sugar season 2
104 104. Sugar season 2
105 105. Sugar season 2
106 106. Sugar season 2
107 107. Sugar season 2
108 108. Sugar season 2
109 109. Sugar season 2
110 110. Sugar season 2
111 111. Sugar season 2
112 112. Sugar season 2
113 113. Sugar season 2
114 114. Sugar season 2
115 115. Sugar season 2
116 116. Sugar season 2
117 117. Sugar Season 2
118 118. Sugar season 2
119 119. Sugar season 2
120 120. Sugar season 2
121 121. Sugar season 2
122 122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 - Ketauan
2
Bab 2 - Anak kos
3
Bab 3 - Mahkota yang koyak
4
Bab 4 - Sadar
5
Bab 5 - kepingan ingatan
6
Bab 6 - Pengakuan Bara
7
Bab 7 - Prank dari Aron
8
Bab 8 - Kata Rea
9
Bab 9 - Mencari Rea
10
Bab 10 - Mencari Rea 2
11
Bab 11 - Titik terang
12
Bab 12 - Mari bercerai
13
Bab 13 - Talak
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91 -Bonus end
92
Pengumuman karya baru
93
93. Sugar season 2
94
94. Sugar season 2
95
95. Sugar season 2
96
96. Sugar season 2
97
97. Sugar season 2
98
98. Sugar season 2
99
99. Sugar season 2
100
100. Sugar season 2
101
101. Sugar season 2
102
102. Sugar season 2
103
103. Sugar season 2
104
104. Sugar season 2
105
105. Sugar season 2
106
106. Sugar season 2
107
107. Sugar season 2
108
108. Sugar season 2
109
109. Sugar season 2
110
110. Sugar season 2
111
111. Sugar season 2
112
112. Sugar season 2
113
113. Sugar season 2
114
114. Sugar season 2
115
115. Sugar season 2
116
116. Sugar season 2
117
117. Sugar Season 2
118
118. Sugar season 2
119
119. Sugar season 2
120
120. Sugar season 2
121
121. Sugar season 2
122
122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!