Bab 2 - Anak kos

Bara berada diambang kebimbangan, antara pulang ke rumah orang tuanya atau tinggal di Apartemen.

Bara memegangi dadanya yang nyeri, ia tak menyangka Najira yang polos dan penurut berakhir mengkhianatinya.

Setelah pikir panjang, akhirnya Bara memilih untuk tinggal di kos-kosan, karena dengan begitu ia bisa sembunyi sementara waktu. Pilihan Bara jatuh pada sebuah kos-kosan petak dengan beberapa kamar namun cukup aman karena mobilnya bisa masuk halaman kos dan kamarnya yang tak terlalu banyak, hanya terdiri dari 15 kamar dengan penghuni random.

"Berapa untuk sebulannya, Bu?" tanya Bara pada pemilik kos setelah meraih satu buah kunci kamar yang terletak paling ujung, kamar yang suram. Pikir Bara.

"Pasti Najira saat ini berencana ke rumah Papa dan Mama untuk membuat sandiwara," batin Bara lesu.

"Delapan ratus ribu, Mas. Lebih murah dibandingkan hotel, kamarnya juga nyaman, ini termasuk kos-kosan mewah. Hanya saja..." pemilik kos itu menjeda ucapannya, ia tampak berfikir.

"Mas-nya jangan kaget, ini kos-kosan random, pasangan kekasih keluar masuk sering terjadi, tapi aman dari penggrebekan selama pintu terkunci dari dalam." Ibu pemilik kos itu cengengesan, sementara Bara mengernyit heran, karena tak mengerti maksud dari perkataan pemilik kos tersebut.

"Kalau begitu, ini untuk dua bulan ke depan ya, Bu!" Bara menyodorkan segepok uang yang berhasil membuat mata pemilik kos berbinar bahagia.

"Aman Mas, kalau begitu selamat beristirahat. Saya permisi," pemilik kos melenggang pergi, Bara menyeret kopernya menuju depan kamar. Memasukkan kunci dan membukanya.

"Lumayan," gumam Bara menatap sekeliling kamar berukuran 4x3 M dengan kamar mandi di dalamnya.

Bara menyeret kopernya masuk, lantas menutup pintu tuk kemudian mengganti pakaiannya dengan kaos oblong dan celana chinos pendek.

Mulai hari ini, ia akan menjelma menjadi anak kos sementara waktu.

Brakkkkk!

Bara memekik kala pintu kamar sampingnya terbanting keras, ia memegangi dadanya seraya mengumpat.

"Kalau kamu dateng kesini cuma mau ngajak tidur bareng, mending pulang! kita tidur masing-masing." Rea berteriak kencang setelah menutup pintu.

Bara mengintip di balik tirai jendela yang menghadap ke luar. Tampak seorang pemuda berusaha membujuk kekasihnya, entah karena apa.

"Astaga, pacaran jaman sekarang belum sah udah ngajakin tidur bareng saja!" gerutu Bara, lantas kembali menutup tirai kamarnya.

"Rea, sayang! Boleh ya, semalam saja, aku janji gak bakal ngapa-ngapain." Danis tampak frustasi, Rea beneran marah karena tadi tangannya khilaf menyentuh tubuhnya.

"Pergi, aku tahu kamu cuma mau manfaatin aku." teriak Rea, gadis itu menangis terisak dibalik pintu yang tertutup rapat.

Ceklek, Bara membuka pintu. Ia memutuskan keluar, agar laki-laki itu segera enyah. Bara ingin istirahat, tanpa mendengar suara perdebatan sebelah kamarnya.

"Masnya mending pulang, biarin dia sendiri dulu baru nanti datang selesaikan lagi masalahnya." nasehat Bara. Danis mengangguk, dengan lesu ia melangkah meninggalkan depan kamar Rea menuju motornya.

Namun, sebelum sampai parkiran motor. Danis menoleh dan menatap Bara sejenak.

"Tolong ingetin pacarku makan ya, Mas. Aku nggak mau dia kenapa-kenapa apalagi sampai meninggal di dalam tanpa ada yang tau."

Bara membulatkan mata, sejurus kemudian mengangguk datar, iyakan saja pikirnya dari pada rumit.

***

Sementara di rumah, Najira mengunci diri dalam kamar dan terus menangis. Hari ini adalah hari anniversary pernikahannya ke satu tahun, tapi hal bodoh sungguh merusak segalanya, merusak hubungannya dengan Bara. Najira tak mungkin melepaskan Bara, karena bagi Najira, Bara adalah orang yang sangat baik.

Najira terus memandangi buket bunga yang sudah koyak itu, kalimat demi kalimat yang tersemat di kartu ucapan mengikis hatinya, meyayat sakit.

"Mas, tolong kasih aku kesempatan untuk menyambut cintamu sekali lagi," Najira terisak, ia meringkuk memeluk erat foto pernikahannya.

"Aku harus melakukan sesuatu," pikir Najira.

Najira bangkit dan langsung menyambar kunci mobil, gegas ia pergi ke rumah orang tua Bara, mertuanya.

"Mas Bara pasti di apartemen, selama dia belum pulang ke rumah artinya Mama dan Papa belum tahu masalah hubungan kita. Sebelum hal itu terjadi, aku akan bersikap seolah-olah Mas Bara yang membuat masalah dan meninggalkanku. Maafkan aku Mas, tapi ini semua karena aku nggak mau pisah sama kamu." Najira menghela napas, perasaannya campur aduk saat ini.

Drtttt...

Ponsel Najira kembali berbunyi, tumpukan pesan dari Revan masih belum juga terbaca. Di sisi lain, Revan sangat khawatir jikalau Najira akan dihabisi Bara.

Besar cinta Revan membuatnya benar-benar buta, ia masih saja berharap Najira mau memilihnya dan meninggalkan Bara meski dilihat dari ekspresi Najira kemarin itu adalah hal yang sangat mustahil apalagi Revan pergi begitu saja setelah membuat gempar rumah tangga mereka.

"Argggghhh...!"

"Aku ingin lihat usaha kerasmu, Najira. Sampai kau benar-benar lelah dan menyadari bahwa cuma aku yang mencintai kamu," gumam Revan menatap kosong kaca apartemennya.

Najira sudah sampai di kediaman orang tua Bara, dengan tergesa ia turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam.

"Siang nyonya."

"Siang, apa Mas ada kesini bibi?" tanya Najira dengan ramah kepada art yang bekerja di rumah Bara. Sebenarnya Najira bukan wanita yang haus akan harta, ia setuju menikah dengan Bara karena memang tertarik dengan laki-laki itu. Sementara Revan, disaat Bara bersikap datar dan biasa Revan justru memperlakukan dirinya selayak ratu yang pantas dicintai.

Revan yang lembut, hangat dan penuh gairah membuat Najira bertekuk lutut di bawah kung kungannya.

"Tidak ada Nyonya," ucap Art itu.

"Baik, Bibi. Aku pikir Mas Bara berbohong." Najira menampilkan ekspresi sedihnya.

"Ah, Nyonya mungkin sedang dalam perasaan kurang baik. Istirahatlah Nyonya, jika Tuan dan Nyonya besar pulang akan saya panggil nanti."

"Baik, Bibi. Terimakasih atas kebaikan Bibi padaku," ucap Najira terharu, tentu saja itu hanya pura-pura!

Najira melangkahkan kaki menaiki tangga, ia masuk ke dalam kamar dimana dulu menjadi kamar pengantinnya bersama Bara. Mendadak ia tersenyum.

"Oh Mas Bara, maaf tapi kali ini aku akan memperjuangkanmu. Mungkin konyol, tapi aku tidak bisa kehilangan kamu." Najira bergumam seraya memandangi foto pernikahannya yang terletak di atas nakas.

***

Malamnya, Bara baru saja habis keluar untuk makan. Mendekus sebal karena menjadi anak kos sangat membosankan bagi pria dewasa sepertinya.

Bara pun membiarkan pintunya sedikit terbuka, tidak mungkin akan mengurung diri di kamar setiap malam.

Rea membuka pintu kamarnya, menyadari Danis datang dan ia dalam keadaan memakai piyama satin pendek lantas segera mengunci pintu kamar sebelum Danis membuka gerbang kos dan masuk.

"Sembunyi dimana nih?" gumam Rea, ia tak mungkin pergi menemui kakaknya, Danis akan melihat dia keluar kos-kosan.

Sial sekali.

Rea tak punya waktu, ia masuk begitu saja ke kamar Bara dan langsung menutupnya.

"Hei hei, kamu sembarangan masuk kamar orang!" teriak Bara.

Rea lebih terkejutnya, saat tau penghuni kamar sebelahnya adalah pria dewasa yang tampan.

"Stttttt... Mas aku numpang sembunyi dong, pacarku yang mesum itu datang, aku malas meladeni."

"Jadi biasanya kamu meladeninya?" bisik Bara tepat di telinga Rea yang tengah mengintip Danis di depan kamarnya.

Jika bukan karena keberadaan Danis disana, Rea mungkin sudah menjerit.

Sial sekali dirinya keluar lubang buaya, tapi malah masuk ke kandang singa.

Rea berbalik tiba-tiba dan itu menyebabkan hidung mereka bertemu.

"Kau!" desis Bara, karena wanita asing yang sedekat ini membuat juniornya terbangun seketika.

"Kau sama mesumnya yak!" Rea mendorong tubuh Bara.

"Ini kamarku! Selama kamu disini, selama itu juga kamu harus mematuhi aturanku." desis Bara kesal.

Deg!

Menyesal sekali Rea masuk tiba-tiba ke dalam kamar Bara.

Terpopuler

Comments

zeus

zeus

Knp ga di photo/video buat barbuk??

2025-02-06

0

Elisanoor

Elisanoor

🤣🤣🤣🤣

2023-12-05

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅢🅦🅔🅔🅣ᵃⁿᵍᵍᶦ

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅢🅦🅔🅔🅣ᵃⁿᵍᵍᶦ

waduuhh,,,masuk jebakan betmen nih rea😁

2023-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Ketauan
2 Bab 2 - Anak kos
3 Bab 3 - Mahkota yang koyak
4 Bab 4 - Sadar
5 Bab 5 - kepingan ingatan
6 Bab 6 - Pengakuan Bara
7 Bab 7 - Prank dari Aron
8 Bab 8 - Kata Rea
9 Bab 9 - Mencari Rea
10 Bab 10 - Mencari Rea 2
11 Bab 11 - Titik terang
12 Bab 12 - Mari bercerai
13 Bab 13 - Talak
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91 -Bonus end
92 Pengumuman karya baru
93 93. Sugar season 2
94 94. Sugar season 2
95 95. Sugar season 2
96 96. Sugar season 2
97 97. Sugar season 2
98 98. Sugar season 2
99 99. Sugar season 2
100 100. Sugar season 2
101 101. Sugar season 2
102 102. Sugar season 2
103 103. Sugar season 2
104 104. Sugar season 2
105 105. Sugar season 2
106 106. Sugar season 2
107 107. Sugar season 2
108 108. Sugar season 2
109 109. Sugar season 2
110 110. Sugar season 2
111 111. Sugar season 2
112 112. Sugar season 2
113 113. Sugar season 2
114 114. Sugar season 2
115 115. Sugar season 2
116 116. Sugar season 2
117 117. Sugar Season 2
118 118. Sugar season 2
119 119. Sugar season 2
120 120. Sugar season 2
121 121. Sugar season 2
122 122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 - Ketauan
2
Bab 2 - Anak kos
3
Bab 3 - Mahkota yang koyak
4
Bab 4 - Sadar
5
Bab 5 - kepingan ingatan
6
Bab 6 - Pengakuan Bara
7
Bab 7 - Prank dari Aron
8
Bab 8 - Kata Rea
9
Bab 9 - Mencari Rea
10
Bab 10 - Mencari Rea 2
11
Bab 11 - Titik terang
12
Bab 12 - Mari bercerai
13
Bab 13 - Talak
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91 -Bonus end
92
Pengumuman karya baru
93
93. Sugar season 2
94
94. Sugar season 2
95
95. Sugar season 2
96
96. Sugar season 2
97
97. Sugar season 2
98
98. Sugar season 2
99
99. Sugar season 2
100
100. Sugar season 2
101
101. Sugar season 2
102
102. Sugar season 2
103
103. Sugar season 2
104
104. Sugar season 2
105
105. Sugar season 2
106
106. Sugar season 2
107
107. Sugar season 2
108
108. Sugar season 2
109
109. Sugar season 2
110
110. Sugar season 2
111
111. Sugar season 2
112
112. Sugar season 2
113
113. Sugar season 2
114
114. Sugar season 2
115
115. Sugar season 2
116
116. Sugar season 2
117
117. Sugar Season 2
118
118. Sugar season 2
119
119. Sugar season 2
120
120. Sugar season 2
121
121. Sugar season 2
122
122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!