Bab 11 - Titik terang

Revan masih belum bisa tenang, bahkan saat mereka sudah sampai di apartemen pun perasaannya masih terus gelisah. Ia menunduk dalam, bagaimana jika Rea bertemu laki-laki sebreng sek dirinya?

Kehilangan Rea membuatnya tersadar akan karma, bagaimana ia begitu licik mencintai Najira yang statusnya masih istri orang. Sudut matanya tiba-tiba basah oleh air mata, Revan menangis kali ini.

"Kamu nangis?" sebuah tangan lembut mengusap bahunya dan hal itu semakin membuat Revan bergetar hebat.

"Pulanglah, Honey. Suamimu pasti menunggu. Aku takut, aku beneran takut karena kesalahanku Rea jadi ikut menanggung karmanya." lirih Revan.

"Apa yang harus aku katakan pada Ayah dan Ibuku, aku gagal menjaga Rea..." Revan tergugu, dan ini pertama kalinya Najira melihat Revan yang rapuh dan itu semakin membuatnya sesak.

"Tidak ada yang menungguku, aku akan disini nemenin kamu dan kita cari Rea lagi besok." tegas Najira.

"Jangan aneh-aneh, kamu mau Bara ninggalin kamu karena hal ini. Hubungan kita ini salah! Najira pulanglah, jika kamu memang mencintai Bara." pinta Revan.

Mencintai Bara? Apakah ia memang mencintai Bara? Tapi kenapa tubuhnya seolah beku tak ingin tergerak untuk pulang?

Najira bimbang, akan tetapi pada akhirnya ia menangis juga.

"Mas, sebenarnya hubunganku dan Mas Bara tak sebaik yang aku katakan."

"Kenapa? Kamu bilang Bara sudah memaafkanmu?" tanya Revan.

"Mertuaku menugaskan Mas Bara ke Bandung untuk mengawasi proyek..." Najira menjeda ucapannya, ia menunduk.

"Tapi, satpam rumahku bilang Mas Bara pergi berlibur ke pulau seribu. Aku tahu tabiat Mas Bara, ia tidak mungkin liburan sendiri."

Revan terkejut mendengarnya.

"Tapi entah kenapa, aku merasa biasa saja. Aku nggak merasa sakit atau gimana? Tapi, aku nggak bisa ngelihat kamu kayak gini. Please, tenangin diri kamu dan besok kita cari Rea sama-sama."

Mendengar penuturan Najira yang serius Revan sontak menariknya ke dalam pelukan. Entah harus senang atau sedih, yang pasti ia sangat mencintai Najira.

"Terima kasih, Najira." Revan mengecup pucuk kepala Najira.

Malamnya, Revan sedang berfikir sesuatu. Ia tak sengaja membuka fbooknya dan mendapati satu pesan masuk.

Deg!

"Pulau seribu? kebetulan macam apa." Revan menghela napas sesak, ingin rasanya langsung kesana tapi melihat Najira yang tertidur pulas membuatnya jadi tak tega untuk membangunkan.

Bara? Pulau seribu?

Memikirkan dua kata itu membuat Revan semalaman tak bisa memejamkan matanya, bahkan ia tak membalas pesan Rea lantaran pikirannya kemana-mana. Membayangkan jika Rea pergi bersama suami Najira, adalah pukulan terberat dalam hidup Revan. Hingga pagi menjelang ia baru bisa tidur.

***

"Mas, bangun." Suara lembut Najira mengalun merdu. Revan mengerjap, melihat wajah ayu Najira di pagi hari adalah impiannya. Dan ini, untuk pertama kalinya Revan melihat wajah itu.

"Ayo kita sarapan, aku udah masak spesial buat kamu."

Revan enggan bangkit, ia menatap Najira lekat lalu tersenyum.

"Terima kasih."

Najira mengangguk.

Sementara di Alnav Group, Aron sedang berdiri sambil menghela napas panjang. Aron tak mengira hubungan Najira dengan selingkuhannya sudah sejauh itu di belakang Bara, dan kini?

Tiba-tiba ia memikirkan sesuatu. Hya Aron akan meminta Najira datang ke Kantornya sekarang juga.

"Ada apa?" tanya Bara setelah mereka sarapan, tampak raut wajah Rea cemberut tak seperti sebelumnya.

"Ah, tidak. Aku hanya sedikit risau."

"Kenapa, apa karena kakakmu?"

Rea mengangguk, ia memang sedang memikirkan Revan. Bagaimana jika laki-laki itu kelabakan mencarinya dan malah menelpon ke rumah? pikir Rea.

"Siapa nama lengkap kakakmu? biar aku suruh Tama mencari datanya, dan mengirimkan pasaku, barulah kamu bisa menghubunginya untuk memberi kabar."

"Revan Andika." Bara mengangguk, ia merasa tak asing dengan nama itu. Namun, Bara hanya berfikir nama Revan adalah nama yang cukup familiar di kalangan masyarakat karena banyak yang menggunakan nama itu.

"Baik, aku sudah mengirim pesan pada Tama. Sambil menunggu, apa kamu mau menemaniku keliling laut menggunakan speed boat.

"Oke baiklah. Aku siap-siap dulu," ucap Rea.

Tak berselang lama, Rea keluar mengenakan dress yang diberikan Bara. Dress motif floral dengan panjang selutut itu membuat Rea semakin terlihat cantik di mata Bara. Tak mau menunggu lama, Bara segera menarik tangan Rea tak sabar.

"Ih, aku kan belum dandan." omel Rea.

"Gak usah dandan," ujar Bara tanpa mau mendengar penolakan. Rea mendesis sebal, meski begitu ia tetap mengikuti Bara yang membawanya ke sisi dermaga dimana ada beberapa speed boat disana.

"Aku takut, Mas. Ini sampai tengah laut nggak sih?"

"Ya iya lah, Re. Namanya keliling laut."

"Hah, kok ngeri ya ini kan lebih cepet kalau boatnya kebalik gimana?"

Hahahaha...

Bara terkekeh, "kamu ini ada-ada saja, kalau kebalik ya kita renang berdua sampai tepi."

"Hah? Serius Mas?" tanya Rea membola.

"Kamu ini polosnya kebangetan, anak siapa sih jadi pengen ngarungin." goda Bara.

Rea mencibir, lalu memalingkan wajahnya.

Boat pun mulai melaju, Rea tampak gugup terlebih saat melirik ke bawah. Namun, kembali teralihkan oleh pesona pemandangan pulau-pulau yang memanjakan mata.

"Bagus banget," gumamnya tanpa sadar, dan itu berhasil membuat Bara menarik sudut bibirnya tersenyum.

"Memang bagus, mau seberapa sering kamu kesini nggak akan bosan, Rea."

"Aku baru pertama. Mas Bara sering kesini?" tanya Rea. Bara mengangguk, akan tetapi ia harus mengalihkan Rea agar tidak bertanya lebih lanjut dengan siapa ia kesini. Entah, Bara hanya tidak ingin membahas masalalunya saat ini. Ia hanya ingin menikmati waktu bersama Rea, itu saja.

"Kapan-kapan ajak aku kesini lagi ya, kalau kita masih ehm sama-sama," ucap Rea ragu-ragu, akan tetapi ia sama sekali tak berani menatap Bara. Rea terlalu takut mendapat penolakan atau alasan.

"Oke, aku akan sering-sering mengajakmu kesini."

Deg.

Diluar dugaan, jawaban Bara membuatnya tertegun lalu berbinar seketika.

"Mas Bara serius?" Tanya Rea antusias, tangannya sampai oleng hingga tubuhnya limbung ke pelukan Bara.

"Ah, maaf Mas. Aku terlalu antusias."

"Hm, iya."

Rea mengubah posisi agar duduknya lebih nyaman dengan sedikit memberi jarak pada Bara. Masih asyik menatap laut-laut dimana mereka menaiki speed boat mengelilingi pulau.

Di gedung menjulang tinggi Alnav group. Najira berjalan tergesa setelah Aron memintanya datang.

"Siang, Pa." Sapa Najira dengan seulas senyum.

"Duduk!" titah Aron dingin.

"Ehm, baik Pa." Najira duduk tepat di hadapan Aron, mendadak suasana menjadi mencekam dan Najira yakin sesuatu akan terjadi.

Brakkk...

Aron melempar banyak foto di atas meja dan membuat Najira langsung membelalakkan mata.

"Pa, ini aku bisa..."

"Bisa apa?" potong Aron.

"Kamu mau bilang kalau lagi khilaf? Najira selama ini saya diam bukan tidak tahu, kamu sendiri juga paham bagaimana kehebatan keluarga Alnav bukan?" tanya Aron.

"Najira tau, Pa."

"Berapa uang yang kamu butuhkan agar mau bercerai dengan Bara?" tanya Aron dengan sengit. Najira menggeleng lemah, ia tidak tau harus senang atau sedih. Tapi yang jelas saat ini, ia bukan sedang mengkhawatirkan keluarganya.

Menghela napas perlahan, "aku setuju cerai dengan Bara asal Papa memberiku pekerjaan, aku tidak butuh uang. Pa, dalam pernikahan antara aku dan Mas Bara, aku tidak pernah sekalipun berniat mengambil harta atau memanfaatkannya, semua murni karena baktiku kepada mendiang orang tuaku." air mata Najira luruh.

Terpopuler

Comments

Andariya 💖

Andariya 💖

keren om.aron..buat najira 😭😭😭😭

2023-03-03

0

Dfe

Dfe

Lebih baik terlambat menyesal daripada tidak pernah menyesal sama sekali

2023-03-02

1

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

jadi kau memang 🅣🅘🅓🅐🅚 membutuhkan uang atau bener" mencintai Bara ya... ternyata kau hanya mau berbakti pada mendiang orang tua mu yang memberi wasiat perjodohan dengan Bara

2023-03-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Ketauan
2 Bab 2 - Anak kos
3 Bab 3 - Mahkota yang koyak
4 Bab 4 - Sadar
5 Bab 5 - kepingan ingatan
6 Bab 6 - Pengakuan Bara
7 Bab 7 - Prank dari Aron
8 Bab 8 - Kata Rea
9 Bab 9 - Mencari Rea
10 Bab 10 - Mencari Rea 2
11 Bab 11 - Titik terang
12 Bab 12 - Mari bercerai
13 Bab 13 - Talak
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91 -Bonus end
92 Pengumuman karya baru
93 93. Sugar season 2
94 94. Sugar season 2
95 95. Sugar season 2
96 96. Sugar season 2
97 97. Sugar season 2
98 98. Sugar season 2
99 99. Sugar season 2
100 100. Sugar season 2
101 101. Sugar season 2
102 102. Sugar season 2
103 103. Sugar season 2
104 104. Sugar season 2
105 105. Sugar season 2
106 106. Sugar season 2
107 107. Sugar season 2
108 108. Sugar season 2
109 109. Sugar season 2
110 110. Sugar season 2
111 111. Sugar season 2
112 112. Sugar season 2
113 113. Sugar season 2
114 114. Sugar season 2
115 115. Sugar season 2
116 116. Sugar season 2
117 117. Sugar Season 2
118 118. Sugar season 2
119 119. Sugar season 2
120 120. Sugar season 2
121 121. Sugar season 2
122 122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 - Ketauan
2
Bab 2 - Anak kos
3
Bab 3 - Mahkota yang koyak
4
Bab 4 - Sadar
5
Bab 5 - kepingan ingatan
6
Bab 6 - Pengakuan Bara
7
Bab 7 - Prank dari Aron
8
Bab 8 - Kata Rea
9
Bab 9 - Mencari Rea
10
Bab 10 - Mencari Rea 2
11
Bab 11 - Titik terang
12
Bab 12 - Mari bercerai
13
Bab 13 - Talak
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91 -Bonus end
92
Pengumuman karya baru
93
93. Sugar season 2
94
94. Sugar season 2
95
95. Sugar season 2
96
96. Sugar season 2
97
97. Sugar season 2
98
98. Sugar season 2
99
99. Sugar season 2
100
100. Sugar season 2
101
101. Sugar season 2
102
102. Sugar season 2
103
103. Sugar season 2
104
104. Sugar season 2
105
105. Sugar season 2
106
106. Sugar season 2
107
107. Sugar season 2
108
108. Sugar season 2
109
109. Sugar season 2
110
110. Sugar season 2
111
111. Sugar season 2
112
112. Sugar season 2
113
113. Sugar season 2
114
114. Sugar season 2
115
115. Sugar season 2
116
116. Sugar season 2
117
117. Sugar Season 2
118
118. Sugar season 2
119
119. Sugar season 2
120
120. Sugar season 2
121
121. Sugar season 2
122
122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!