Bab 9 - Mencari Rea

Kamu percaya karma? atau lebih tepatnya ketika kamu meninggalkan seseorang? Hal yang terlihat biasa bagimu, bisa jadi adalah hal yang paling menyakitkan dalam hidupnya.

Rea~

***

Kamu mau makan apa? istirahat dulu, makan dulu, atau kamu mau jalan-jalan?

Bara itu typical pria yang bisa berubah-ubah, kadang dingin kadang perhatian, tapi entah kenapa Rea menyukai hal-hal kecil dalam diri Bara. Karena meski ia bukan siapapun, Bara selalu bertanya padanya, memintanya memilih, bukan mendominasi pilihan.

"Aku mau tidur, nanti sore ajalah Mas."

"Tapi kita belum makan, Rea?"

Rea mengangkat wajah dan menatap Bara sambil terkekeh, "Mas laper?"

"Iya, hhe."

"Yaudah aku temenin, tapi aku nggak makan." Rea bangkit, akan tetapi gerakannya yang spontan membuat ponsel di sisinya tergeser hingga jatuh.

Tar!

"Yah..." Rea terkejut mendapati ponselnya jatuh, ponsel android versi lama yang harganya tak seberapa tapi cukup bagus bagi Rea.

Bara memungut dan melihatnya, "ya ampun Rea, ini ponsel jaman kapan?" tanyanya tak percaya terlebih Rea cantik, anak kuliah, tapi ponselnya hanya seharga 3 jutaan.

"Jaman purba," jawab Rea kesal, lalu menarik ponsel itu dari tangan Bara.

"Ini tuh ponsel legend tau, Mas. Aku mendapatkannya juga susah payah," gerutu Rea.

"Yah mati, gimana ini?" panik Rea saat berusaha menghidupkan ponselnya tapi nihil tak menyala.

"Coba sini lihat?" tawar Bara.

Rea pun menyodorkan ponselnya, meski tak yakin Bara bisa membuat ponselnya hidup kembali.

"Gak bisa ini, Re. Sayang sekali, di pulau ini nggak ada gerai ponsel, ada tempat servis tapi jauh dari sini dan membutuhkan waktu lama, nanti saja sepulang dari sini aku beliin."

"Hah, terus gimana? Nanti kakakku khawatir pasti nyariin aku..."

"Kamu hapal nomornya? Kalau iya, kamu bisa pakai ponselku untuk memberi kabar." tawar Bara.

"Enggak, Mas. Mana hafal aku, nomorku sendiri aja gak hafal."

"Hm."

Rea menyimpan ponselnya, "ayo makan, katanya laper."

"Eh, kita pesan makanan aja kalau begitu. Lagian pasti capek banget kamu." Bara pun keluar sebentar.

Rea hanya menghela napas melihat punggung tegak itu meninggalkannya.

Lima menit kemudian Bara kembali, "Kita tunggu aja, nanti dianterin kesini. Aku pesenin menu yang ada nasinya."

"Eh, O yaudah kalau begitu Mas, barusan aku juga mau ngingetin kalau harus menu yang ada nasinya."

Bara terkekeh, Rea itu gadis unik, pikirnya.

***

"Boleh tau kakakmu dimana?" tanya Bara, selagi makanan datang, ia ingin banyak tau tentang Rea.

"Oh, dia kerja. Kerja kantoran sih, Mas. Tapi cuma sebagai staff aja, tinggalnya di apartemen daerah Cempaka."

Bara mengangguk-ngangguk.

"Kamu nggak tinggal sama kakakmu aja?" tanya Bara.

"Nggak, soalnya jauh banget dari Kampus. Lagian Kampus dan Kantor kakakku itu berlawanan arah, aku jadi gak mau ngrepotin dia buat nganter jemput aku."

Lagi, Bara hanya mengangguk. Dalam hati, ia sangat salut dengan Rea yang mandiri. Bukan hanya itu saja, dari segi sikap Rea juga dewasa.

Makanan pun datang, Rea kembali dibuat sumringah karena Bara memesankan menu yang ia sukai, ikan bakar madu dan pastinya ada nasi disana.

"Duh, ini sih kesukaan aku banget, Mas."

"Berarti aku pinter dong, pilih menu!" ucap Bara dengan bangga.

"Dih, iyain deh biar seneng."

***

"Mas, kamu marah?" tanya Najira sambil memeluk Revan dari belakang, lantaran sedari tadi hanya ada asap rokok yang mengepul di ruangan, bukan sentuhan atau ajakan main seperti yang Najira harapkan.

"Aku sedang gak mood." Revan kembali mengesap rokoknya.

"Gimana sih, aku dah meluangkan waktu buat ketemu kamu loh," ucap Najira cemberut, Revan menggerus kasar sisa rokoknya yang hampir habis ke dalam asbak, lalu berdecak malas.

"Bukankah hubungan kita hanya sebatas simbiosis mutualisme? Kenapa harus merengek? aku sedang tidak mood melakukannya, paham kan!"

Deg!

Najira terdiam, kenapa rasanya sakit sekali saat Revan menekankan kata itu? padahal kata itu berawal dari dirinya.

"Baik, nikmati hidupmu. Aku akan pulang!" Najira beranjak dan mengambil tasnya lalu keluar dari apartemen milik Revan. Dalam hati ia berharap Revan akan mengejarnya. Namun, perasaannya mendadak gusar saat tak melihat Revan keluar mengejarnya.

Sial sekali.

Najira pulang ke rumah dengan kesal.

"Selamat datang Bu Najira." Pak Jovi menyapa, setelah membukakan pintu gerbang.

"Mas Bara ada kesini kah Pak selama saya pergi?" tanya Najira, bisa saja kan saat ia berada di rumah mertuanya. Bara datang kesini, mengambil sesuatu misalnya.

"Tidak ada, Bu. Menurut yang saya tahu, Pak Bara sedang berlibur."

"Berlibur? bukannya dia ke Bandung?" tanya Najira.

Pak Jovi menggaruk kepalanya, ia tidak tahu pasti bossnya ada dimana. "Tama bilang, Pak Bara berlibur ke pulau seribu, Bu."

Deg!

"Baik, Pak Jovi makasih infonya." Najira melenggang masuk.

Najira menghempas tubuhnya ke atas ranjang, andai ia tak memancing kemarahan Revan mungkin ia akan mengajak laki-laki itu menyusul Bara ke pulau seribu. Kini, ia semakin gusar dan resah.

"Mas Bara tidak mungkin berlibur sendiri, aku tahu tabiatnya. Atau jangan-jangan sebenarnya dia juga punya simpanan?" Najira mengatupkan bibir, bukankah jika benar peluangnya menjadi janda semakin besar? Dan Najira tak mau hal itu sampai terjadi, benar-benar tak mau.

Revan dilanda khawatir, pasalnya ponsel Rea tak bisa dihubungi. Kanaya, teman Rea menghubunginya karena sesuatu.

Sebuah pertanyaan yang membuat Revan sangat tercengang, karena Kanaya menanyakan perihal izin cuti Rea yang mendadak selama seminggu.

"Rea nggak mungkin pulang ke Bandung tanpa memberitahuku harusnya, tapi kemana dia?" batin Revan, yang langsung keluar apartemen dan pergi menuju kos-kosan Rea.

Sampai disana, Revan berjalan tergesa menuju kamar kos Rea dan mengetuknya berulang-ulang.

"Rea, Re..." Panggil Revan.

Hening, tak ada sautan.

"Rea kamu di dalam kah, Dek?" Revan tak menyerah, karena adiknya itu memiliki kebiasaan mengurung diri seharian di dalam kos.

"Mas Revan." Amy terkejut mendapati kakak Rea datang.

"My, Rea kemana? tidurkah dia susah banget buka pintunya, kebiasaan!"

"Ehm itu, Mas. Sebenarnya..." Amy menunduk, memainkan jari-jarinya, haruskah ia mengatakan apa yang terjadi pada Revan.

"Rea pergi sama laki-laki kamar sebelahnya."

"Hah? kok bisa, kemana?" Revan semakin khawatir, apalagi mendengar kata laki-laki. Tidak biasanya Rea pergi bersama sembarang orang.

"Duduk, Mas. Jadi begini, pas hari itu Pacarnya Rea datang malem-malem, dan nggak tau apa yang terjadi intinya Rea hampir diperkosa. Beruntung, laki-laki kamar sebelah menolongnya dan membawa Rea pergi. Amy juga gak tau kemana, tapi yang pasti sejak kejadian itu pacar Rea terus datang sambil teriak-teriak."

Revan mengepalkan tangannya.

"Oke Amy, makasih infonya." Revan pamit.

"Sama-sama Mas, insyaallah Rea aman kok."

Meski begitu, Revan tetap khawatir terlebih ponsel Rea tak bisa dihubungi. Ia akan mencari Rea hari ini juga. Revan pun memutuskan mencari Danis lebih dulu.

"Danis, dasar breng sek. Berani melukai Rea-ku!"

.

.

.

Yey, kalian benar! Rea adiknya Revan😂🥳

Terpopuler

Comments

vj'z tri

vj'z tri

🤨🤨🤨 rea adiknya Revan 🫣🫣🫣🫣

2024-12-26

0

Elisanoor

Elisanoor

Astags, dasar Novel 🤣

2023-12-05

0

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞Sarinande⒋ⷨ͢⚤

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞Sarinande⒋ⷨ͢⚤

wow ternyata Rea adik dari Revan selingkuhan Najira... kejutan apa lg ini... kereeen 👏👏

2023-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Ketauan
2 Bab 2 - Anak kos
3 Bab 3 - Mahkota yang koyak
4 Bab 4 - Sadar
5 Bab 5 - kepingan ingatan
6 Bab 6 - Pengakuan Bara
7 Bab 7 - Prank dari Aron
8 Bab 8 - Kata Rea
9 Bab 9 - Mencari Rea
10 Bab 10 - Mencari Rea 2
11 Bab 11 - Titik terang
12 Bab 12 - Mari bercerai
13 Bab 13 - Talak
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91 -Bonus end
92 Pengumuman karya baru
93 93. Sugar season 2
94 94. Sugar season 2
95 95. Sugar season 2
96 96. Sugar season 2
97 97. Sugar season 2
98 98. Sugar season 2
99 99. Sugar season 2
100 100. Sugar season 2
101 101. Sugar season 2
102 102. Sugar season 2
103 103. Sugar season 2
104 104. Sugar season 2
105 105. Sugar season 2
106 106. Sugar season 2
107 107. Sugar season 2
108 108. Sugar season 2
109 109. Sugar season 2
110 110. Sugar season 2
111 111. Sugar season 2
112 112. Sugar season 2
113 113. Sugar season 2
114 114. Sugar season 2
115 115. Sugar season 2
116 116. Sugar season 2
117 117. Sugar Season 2
118 118. Sugar season 2
119 119. Sugar season 2
120 120. Sugar season 2
121 121. Sugar season 2
122 122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 - Ketauan
2
Bab 2 - Anak kos
3
Bab 3 - Mahkota yang koyak
4
Bab 4 - Sadar
5
Bab 5 - kepingan ingatan
6
Bab 6 - Pengakuan Bara
7
Bab 7 - Prank dari Aron
8
Bab 8 - Kata Rea
9
Bab 9 - Mencari Rea
10
Bab 10 - Mencari Rea 2
11
Bab 11 - Titik terang
12
Bab 12 - Mari bercerai
13
Bab 13 - Talak
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91 -Bonus end
92
Pengumuman karya baru
93
93. Sugar season 2
94
94. Sugar season 2
95
95. Sugar season 2
96
96. Sugar season 2
97
97. Sugar season 2
98
98. Sugar season 2
99
99. Sugar season 2
100
100. Sugar season 2
101
101. Sugar season 2
102
102. Sugar season 2
103
103. Sugar season 2
104
104. Sugar season 2
105
105. Sugar season 2
106
106. Sugar season 2
107
107. Sugar season 2
108
108. Sugar season 2
109
109. Sugar season 2
110
110. Sugar season 2
111
111. Sugar season 2
112
112. Sugar season 2
113
113. Sugar season 2
114
114. Sugar season 2
115
115. Sugar season 2
116
116. Sugar season 2
117
117. Sugar Season 2
118
118. Sugar season 2
119
119. Sugar season 2
120
120. Sugar season 2
121
121. Sugar season 2
122
122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!