Bab 15

Walau dimana berada, ingatku dalam doamu.

Bara~

***

Sudah beberapa hari berlalu sejak berpisah dengan Rea, Bara tinggal di rumah orang tuanya. Sementara sidang perceraian digelar hari ini, Rosa menutup bibir rapat tanpa komentar setelah semalam Aron menjelaskan kepadanya perihal alasan Bara dan Najira kekeh bercerai. Rosa awalnya tak percaya, menantu kesayangannya memilih laki-laki lain dibanding putranya. Meski begitu, ia tak ingin memaksa Najira untuk tetap berada di samping Bara tanpa rasa cinta.

Bara tampak tegang, sementara Najira terlihat biasa saja. Saat sidang usai dan mereka resmi bercerai, tak nampak sedikitpun kesedihan terlihat. Najira baik-baik saja bahkan raut wajahnya penuh kelegaan.

"Na..." Bara menoleh ke arah Najira.

"Iya, Mas."

"Semoga bahagia." Bara hampir sampai pada titik menjatuhkan hati sejatuh-jatuhnya sebelum dirinya melihat secara langsung perselingkuhan Najira. Ia sempat menggantungkan akhir hidupnya untuk bahagia sama-sama sampai tua. Namun, semua harus sirna seketika dan hal itu membuat Bara benar-benar trauma.

"Kamu juga, aku yakin kamu lebih bahagia setelah ini," ucap Najira memaksakan senyum dengan mata berkaca-kaca. Awalnya ia sempat berfikir untuk egois, memaksa di sisi Bara dengan cara apapun, bahkan cara licik sekalipun, akan tetapi akhir-akhir ini hatinya justru dibuat gelisah karena Revan yang kehilangan Rea. Hal itu semakin meyakinkan Najira untuk mengambil keputusan. Mungkin, memang sedari awal ia hanya ingin Revan bukan Bara.

Rosa memeluk Bara dengan tangis, setelah Najira pergi.

"Kamu baik-baik aja kan, Nak?" tanya Rosa, seorang ibu akan menjadi sangat peka ketika anaknya sakit.

"Baik, Bara gak apa-apa."

"Kita jadikan perceraian Bara pelajaran, Ma. Setelah ini, biarkan dia menentukan hidupnya sendiri." tegas Aron.

"Maafkan Mama ya, Bara. Mama yang maksa kamu menikahi Najira." aku Rosa.

Sebenarnya foto-foto hasil cetak perselingkuhan Najira sudah tak ia bawa, semua orang kepercayaannya yang mengatur. Hanya saja, sore itu tanpa sengaja Rosa melihat pesan masuk yang mengirimkan foto bukti perselingkuhan Najira via Wa, dan mau tak mau ia harus menjelaskan secara detail apa yang terjadi pada rumah tangga Bara pada Rosa.

"Mama masih tak menyangka, Najira setega itu." Rosa meratap, meski Aron dan Bara terlihat biasa saja.

"Makan dulu, Ma. Najira udah menentukan pilihannya, toh Bara juga sudah punya kekasih lagi." bujuk Aron, saat ini mereka tengah mampir ke sebuah restoran yang menyajikan makanan khas jepang kesukaan Rosa.

"Apa itu benar, Bara?" tanya Rosa kembali sumringah.

Bara tak menggubris, ia sibuk menscroll layar ponselnya sambil berfikir bagaimana cara menemukan Rea, apakah dia baik-baik saja saat ini? pikiran Bara dipenuhi Rea, senyumnya, semangatnya, lembutnya, celotehnya yang sangat menggemaskan bagi Bara.

"Makan, Ra." titah Aron.

"Iya Rea, aku juga pakai nasi." sahut Bara tiba-tiba, lalu mendekus saat sadar, ia tak besama Rea saat ini melainkan bersama Mama dan Papanya.

"Kamu mikirin apa sih, Ra? sampai gak konsen? cepat makan, keburu dingin." Aron berujar akan tetapi dengan tatapan mata mengintimidasi.

"Rea siapa, Ra?" tanya Rosa.

"Itu Ma, temen kerja iya temen kerja di kantor, iya kan Pa?" Bara melirik Aron, seolah meminta Papanya itu mengiyakan keinginannya.

"Iya, Ma. Rea itu pacar Bara di kantor." santai Aron, dan kini Bara yang dibuat terkejut oleh Papanya.

"Benar itu Bara? jangan sembarangan cari pacar. Bibit, bebet, bobotnya harus seimbang," ujar Rosa.

"Mama juga, jangan memandang sesuatu dari tiga sudut pandang itu, lihat menantu kesayangan mama itu, bibit bebet bobotnya sesuai tapi kelakuan..." Aron menjeda ucapannya.

"Ya, itukan kebetulan."

"Stop, aku udah kenyang." Bara bangkit, ia malas mendengarkan perdebatan kedua orang tuanya yang tak akan berujung itu jika membahas soal status. Jika Aron, papanya tak pernah mempermasalahkan perihal status, berbeda dengan Rosa yang selalu memandang bibit, bebet, bobot dan itu terasa menyebalkan di telinga Bara.

"Ra, pulang ke rumah." teriak Aron.

***

"Mas, Rea boleh izin pulang?" tanya Rea saat Revan selesai mandi, lagi pula apartemen kakaknya ini terlalu sempit jika ditinggali berdua dengannya, lebih cocok bila ditinggali oleh sepasang kekasih, bukan kakak adik seperti dia dan Revan.

"Yakin pulang? Kalau Danis ngapa-ngapain kamu gimana? Bara gak akan ada disana karena aku dengar dari Najira mereka sedang mengurus perceraian." Tanpa Revan sadari, ia sudah mengklaim Bara sebagai pelindung Rea.

"Ada Amy dan yang lain. Mas tenang aja, aku gak akan bukain pintu buat Danis," ujar Rea meyakinkan.

"Benar?" tanya Revan ragu-ragu, Rea pun mengangguk.

"Maafin aku, Mas. Tapi aku ingin bertemu Mas Bara, dan untuk itu aku harus keluar dari sini lebih dulu." batin Rea.

"Oke kalau begitu, Mas antar."

Rea mengangguk, ia menyodorkan kedua tangan.

"Sama uang jajan," ucap Rea, agar Revan lebih yakin jikalau dia akan pulang ke kos-kosan.

Revan mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang merah. Mata Rea langsung berbinar, "Makasih Mas Re, kalau aku udah sukses nanti gantian."

Begitulah Rea, ia terlalu banyak merepotkan kakaknya, padahal Revan harus bekerja lebih keras lagi untuk kuliahnya.

Awalnya orang tua Rea tak ingin anak gadisnya kuliah. Mereka berfikir, Rea adalah perempuan yang pada akhirnya akan menikah dan mengabdikan diri kepada suami.

Namun, Revan bersikukuh menguliahkan Rea agar kelak adik cantiknya bernasib lebih baik sebagai seorang perempuan.

"Jaga diri baik-baik Rea, dan ini ponsel untukmu sesuai yang Mas janjikan." Revan menyodorkan sebuah ponsel untuk Rea. Dan lagi, Rea berbinar lantaran ponsel itu seharga lebih dari lima juta.

"Ini serius, Mas?" tanya Rea.

Revan mengangguk.

"Itu sudah aktif dan ada nomor Mas disana."

"Hah, jadi aku harus ganti nomor lagi?" tanya Rea yang diangguki kepala oleh Revan.

Meski begitu, Rea tetap senang karena dengan adanya ponsel berharap ia bisa tetap menghubungi Bara atau sebaliknya.

Revan pamit, setelah mobilnya hilang dari pandangan, Rea segera memesan ojek online untuk mengantarkannya ke apartemen Bara.

"Semoga Mas Baranya ada," gumam Rea setelah sampai di gedung apartemen menjulang tinggi. Rea segera masuk dan naik ke lantai dimana apartemen Bara berada. Ia langsung menekan sandi, beruntung pintu terbuka otomatis dan Rea masuk ke dalamnya.

"Mas Bara," gumamnya menatap sekeliling, tak ada tanda-tanda kehidupan disana dan Rea sedih, ia merasa kehilangan Bara karena tak tahu bagaimana kabarnya sekarang.

Rea bahkan menunggu Bara semalaman di apartemen, tak ada tanda kehidupan disana artinya Bara memang tidak pulang ke apartemen itu.

"Biar begini, Mas! Semalam saja." Gumam Rea merebahkan diri di ranjang king size apartemen Bara, dalam benaknya benar-benar gelisah apakah ia dan Bara ditakdirkan untuk tidak bertemu lagi?

Terpopuler

Comments

Abdul Fatah

Abdul Fatah

mungkin penulis ny pendukung perselingkuhan,

2023-07-31

0

botak

botak

dasar mamak rempong cuca cucu cuca cucu bebet bobot setaraa dll pilihanmu ajaa g jauh dri seekor jalang cih,kau sajaamak Sono bkin bayi tabung dikebonmu sndri sono klo mau anak

2022-10-07

0

kala rindu menggoda eakkkkk

2022-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Ketauan
2 Bab 2 - Anak kos
3 Bab 3 - Mahkota yang koyak
4 Bab 4 - Sadar
5 Bab 5 - kepingan ingatan
6 Bab 6 - Pengakuan Bara
7 Bab 7 - Prank dari Aron
8 Bab 8 - Kata Rea
9 Bab 9 - Mencari Rea
10 Bab 10 - Mencari Rea 2
11 Bab 11 - Titik terang
12 Bab 12 - Mari bercerai
13 Bab 13 - Talak
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91 -Bonus end
92 Pengumuman karya baru
93 93. Sugar season 2
94 94. Sugar season 2
95 95. Sugar season 2
96 96. Sugar season 2
97 97. Sugar season 2
98 98. Sugar season 2
99 99. Sugar season 2
100 100. Sugar season 2
101 101. Sugar season 2
102 102. Sugar season 2
103 103. Sugar season 2
104 104. Sugar season 2
105 105. Sugar season 2
106 106. Sugar season 2
107 107. Sugar season 2
108 108. Sugar season 2
109 109. Sugar season 2
110 110. Sugar season 2
111 111. Sugar season 2
112 112. Sugar season 2
113 113. Sugar season 2
114 114. Sugar season 2
115 115. Sugar season 2
116 116. Sugar season 2
117 117. Sugar Season 2
118 118. Sugar season 2
119 119. Sugar season 2
120 120. Sugar season 2
121 121. Sugar season 2
122 122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 - Ketauan
2
Bab 2 - Anak kos
3
Bab 3 - Mahkota yang koyak
4
Bab 4 - Sadar
5
Bab 5 - kepingan ingatan
6
Bab 6 - Pengakuan Bara
7
Bab 7 - Prank dari Aron
8
Bab 8 - Kata Rea
9
Bab 9 - Mencari Rea
10
Bab 10 - Mencari Rea 2
11
Bab 11 - Titik terang
12
Bab 12 - Mari bercerai
13
Bab 13 - Talak
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91 -Bonus end
92
Pengumuman karya baru
93
93. Sugar season 2
94
94. Sugar season 2
95
95. Sugar season 2
96
96. Sugar season 2
97
97. Sugar season 2
98
98. Sugar season 2
99
99. Sugar season 2
100
100. Sugar season 2
101
101. Sugar season 2
102
102. Sugar season 2
103
103. Sugar season 2
104
104. Sugar season 2
105
105. Sugar season 2
106
106. Sugar season 2
107
107. Sugar season 2
108
108. Sugar season 2
109
109. Sugar season 2
110
110. Sugar season 2
111
111. Sugar season 2
112
112. Sugar season 2
113
113. Sugar season 2
114
114. Sugar season 2
115
115. Sugar season 2
116
116. Sugar season 2
117
117. Sugar Season 2
118
118. Sugar season 2
119
119. Sugar season 2
120
120. Sugar season 2
121
121. Sugar season 2
122
122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!