Bab 4 - Sadar

Bara mengerjap, ia terbangun kala mendengar dering ponselnya berbunyi. Beberapa panggilan tak terjawab dari sang Mama membuatnya terkejut, lebih terkejut mendapati wanita tanpa sehelai benang di sampingnya.

"Rea, astaga..." Bara memekik kala menyadari apa yang terjadi.

Berniat menyelamatkan Rea dari kekasihnya, kini justru ia sendiri yang merenggut sesuatu berharga milik Rea.

Seketika Bara bangkit, dan melihat ke area ranjang.

"Bercak darah, hah! Arghhhh." Bara melangkah ke kamar mandi dan memukul-mukul dinding, berharap apa yang terjadi hanya mimpi.

"Auh... Beneran bukan mimpi, ya Tuhan!"

Bara mengerang frustasi, bagaimana bisa ia menodai Rea disaat statusnya masih sah sebagai suami Najira.

Bara menghela napas kasar, membiarkan air shower terus mengguyur tubuhnya agar pikiran dan akalnya kembali normal.

"What the ****..." umpat Bara.

Ia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggang, entah bagaimana reaksi Rea ketika terbangun nanti.

***

Bara berselancar dengan ponselnya untuk memesan sarapan pagi. Tak berselang lama, makanan itu pun datang.

Drtttt...

"Mama lagi?" gumam Bara dengan dahir mengernyit.

"Hallo, Ma. Ada apa?"

"Anak nakal, Mama menghubungimu sedari pagi buta tadi dan kamu dengan santainya bertanya ada apa?" maki sang mama di seberang sana. Aron, papa Bara hanya bisa menggelengkan kepala mendengar suara melengking istrinya.

"Ma, Bara sudah..."

"Sudah apa? Sudah melakukan apa sama Najira sampai dia menangis dan nekat mengakhiri hidupnya? Kamu ini jadi suami gimana sih?" gerutu Rosa.

"Ma, Bara sudah tidak ada urusan sama wanita itu!" tegas Bara.

"Kamu ngomong apa? Pulang sekarang juga, Mama gak mau tahu!" Rosa mematikan teleponnya.

Bara menggerutu, akan tetapi ia tidak bisa abai begitu saja. Ia bahkan tak sempat mengisi perut, Bara langsung meraih jaket yang berada di lemari ganti. Beruntung ada beberapa baju disana, andaikan Rea bangun ia bisa memakainya nanti.

Bara melirik dompet, hanya ada beberapa lembar disana karena ia jarang membawa uang cash.

"Aku akan menjelaskan nanti, semoga ini cukup untuk kebutuhanmu hari ini." Bara meletakkan uang satu juta diatas nakas lalu melenggang pergi.

Tak butuh waktu lama untuk Bara sampai di rumah kedua orang tuanya.

"Dimana Najira, Bi?" tanya Bara dengan langkah tergesa.

"Di kamar, Tuan! Nyonya dan Tuan besar juga ada disana."

Bara tak menyaut, ia langsung menaiki tangga menuju kamarnya. Tampak Najira lemas dengan tangan terbalut perban.

"Bara, Mama tak habis fikir kamu bisa ninggalin Najira sendirian dalam keadaan sakit. Harusnya semarah apapun, Kamu tak perlu bertindak kekanakan. Kalian ini menikah bukan hanya sehari dua hari." Rosa berkacak pinggang menyambut kehadiran Bara dengan omelannya.

"Mama apa-apaan sih, Bara baru pulang sudah main semprot. Memangnya Mama tahu apa yang menyebabkan Bara pergi, Hah?" kesal Bara.

Aron memegangi pundak Bara, "kita bisa bicarakan baik-baik kan, Ra!" Aron menepuk pundak Bara kemudian berlalu.

Sebenarnya Aron sudah menyelidiki seperti apa kelakuan Najira saat Aron menugaskan Bara mengurus proyek di luar kota. Namun, selama ini ia memilih bungkam hanya karena ingin Bara tahu dengan sendirinya.

Ia tak bisa memberitahu Rosa mengingat Rosa sangat menyayangi Najira melebihi sayangnya kepada Bara, maka dari itu Aron mengambil tindakan untuk meminta Bara pulang sebelum tanggal yang ditentukan.

"Euhh..." Najira memegangi kepalanya sambil melihat situasi.

"Najira, sayang? Kamu gak apa-apa kan Nak? Kenapa nekat sekali, Mama takut kamu kenapa-napa." Rosa berderai air mata sementara Bara melirik sinis.

"Mas Bara, maafin aku." lirih Najira, dan Bara menjadi emosi dengan suara itu. Bara muak, Bara benci dan Bara sedang tak ingin mendengar apapun dari mulut Najira.

"Cukup Najira! Jika kamu melakukan ini semua hanya untuk menarik perhatianku, lebih baik kamu urungkan! Karena mau bagaimanapun aku berusaha tidak akan bisa menghapus jejak laki-laki lain di tubuhmu!"

Deg!

Najira tertegun, ia tak menyangka jikalau Bara akan berbicara gamblang di depan Rosa.

"Bara apa maksudmu?" tanya Rosa.

"Tanya saja sendiri sama menantu kesayangan Mama, Bara masih banyak urusan." Bara berlalu meninggalkan Najira dan Rosa. Namun, saat hendak pergi Papanya Aron menunggu di ruang kerja.

***

Rea mengerjapkan mata, mencoba meraih kesadaran sepenuhnya. Namun, semakin bergerak kepalanya semakin berdenyut ditambah rasa sakit di bagian inti tubuhnya.

"Hah, apa yang terjadi?" Rea membulatkan mata terkejut setelah mendapatkan kesadaran sepenuhnya. Tubuh polos dengan beberapa tanda kissmark, piyamanya yang koyak dan juga ranjang king size.

"Astaga, apa yang terjadi." pekik Rea, menutup mulutnya tak percaya, bersama bulir bening berjatuhan dari mata.

"Apa ini semua Danis yang..."

Arghhhhh... Rea memekik histeris, mencoba mengingat kepingan demi kepingan kejadian sebenarnya. Dan kembali terisak saat mengingat kejadian dimana Danis memaksanya meminum sesuatu.

Tubuhnya bergetar dengan pandangan menatap sekeliling, tertegun saat melihat sebuah foto pernikahan di dinding.

"Laki-laki itu, bagaimana bisa?" Rea memukul-mukul kepalanya frustasi, ia segera bangkit dan semakin terkejut mendapati uang tenggorok di atas nakas.

'Jangan mau ditidurin tanpa di bayar.'

Perkataan itu berdengung di telinga bak kaset rusak.

"Kamu sama breng seknya, bahkan lebih breng sek dari Danis!" Rea terisak ia tak kuasa menahan tangisnya saat melihat tubuh yang sudah kotor karena kini mahkota yang ia jaga sudah terenggut.

"Kamu bukan hanya merenggut harga diriku, tapi kamu bahkan mengkhianati istrimu, apa kami para wanita hadir hanya untuk disakiti." umpat Rea.

Rea bergegas membersihkan diri dan segera enyah. Namun, begitu selesai ia malah mendapati dua buah box makanan di atas meja.

"Meski marah, sakit, emosi melanda pada akhirnya Rea meraih kotak itu dan memakannya, ia butuh tenaga untuk kabur atau jika memang tidak bisa setidaknya ia punya tenaga untuk melawan Bara maupun Danis.

Tubub Rea merosot lemas kala mendapati pintu apartemen mewah itu bersandi. Ponselnya bahkan masih tertinggal di kos dan sekarang? Mau kabur, ia bahkan tak bisa keluar dari ruangan mewah itu karena tak bisa membuka pintu.

Sialan memang.

Namun, tiba-tiba ia melihat seksama foto pernikahan Bara. Meski kaku, tapi keduanya tampak memancarkan aura bahagia.

"Apa aku seorang pelakor sekarang? kenapa aku terjebak hal yang sangat rumit? Apa aku memang tidak pantas mendapatkan cinta yang tulus tanpa nafsu. Apa semua pria sama saja, suka melakukan hal-hal menantang lalu meninggalkannya setelah bosan?" gumam Rea yang sedih memikirkan nasibnya setelah ini.

***

"Papa sudah tahu," Aron berujar dengan tangan terlipat di depan dada.

"Maksud Papa?"

"Perselingkuhan istrimu!"

"Hah, jadi Papa tau? lantas kenapa membiarkanku tetap bersamanya?" cerca Bara tak sabar.

"Itu karena Papa bukan orang bodoh, Papa mau kamu melihat sendiri kelakuan istrimu."

"Itu sebabnya Papa memintaku mengurus proyek di luar kota menjelang dua tahun pernikahanku dan memintaku pulang untuk membawa kejutan?" Sinis Bara.

"Ya, kau benar Bara. Dan Papa berhasil membuatmu terkejut bukan?" tanya Aron menaik turunkan alisnya.

"Andaikan Papa tidak menyuruhmu, mungkin sampai kapanpun kamu tidak akan mengetahui busuknya istrimu, Bara. Tapi, meski begitu Papa tak bisa langsung bersikap buruk pada Najira, Papa perlu waktu untuk pura-pura tidak tahu."

"Bara sudah memutuskan akan berpisah, Pa! Tapi, ada hal yang lebih rumit lagi sekarang."

"Hm, ada apa? Kau terlihat pesimis kali ini?"

Bara menghela napas, ia tidak mungkin kan bilang kepada Papanya jika habis meniduri pacar orang?

Terpopuler

Comments

zeus

zeus

Ini dari Ayahnya bara Sama bara kok sama2, bego.. Udh tahu begitu knp g Langsung di buang najiranya..
Pke alesan krn di sayang ibunya bara, trs pa korelasinya? Dasar laki2 lemah yah gini..

2025-02-06

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅢🅦🅔🅔🅣ᵃⁿᵍᵍᶦ

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅢🅦🅔🅔🅣ᵃⁿᵍᵍᶦ

mungkin jujur lebih baik bara daripada berakibat fatal

2023-03-31

1

.

.

wah ternyata papanya bara juga tau kelakuan menantunya sendiri huhu,, wah ini jangan sampai rosa terpengaruhi oleh apa yang dibilang oleh najira

2023-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Ketauan
2 Bab 2 - Anak kos
3 Bab 3 - Mahkota yang koyak
4 Bab 4 - Sadar
5 Bab 5 - kepingan ingatan
6 Bab 6 - Pengakuan Bara
7 Bab 7 - Prank dari Aron
8 Bab 8 - Kata Rea
9 Bab 9 - Mencari Rea
10 Bab 10 - Mencari Rea 2
11 Bab 11 - Titik terang
12 Bab 12 - Mari bercerai
13 Bab 13 - Talak
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91 -Bonus end
92 Pengumuman karya baru
93 93. Sugar season 2
94 94. Sugar season 2
95 95. Sugar season 2
96 96. Sugar season 2
97 97. Sugar season 2
98 98. Sugar season 2
99 99. Sugar season 2
100 100. Sugar season 2
101 101. Sugar season 2
102 102. Sugar season 2
103 103. Sugar season 2
104 104. Sugar season 2
105 105. Sugar season 2
106 106. Sugar season 2
107 107. Sugar season 2
108 108. Sugar season 2
109 109. Sugar season 2
110 110. Sugar season 2
111 111. Sugar season 2
112 112. Sugar season 2
113 113. Sugar season 2
114 114. Sugar season 2
115 115. Sugar season 2
116 116. Sugar season 2
117 117. Sugar Season 2
118 118. Sugar season 2
119 119. Sugar season 2
120 120. Sugar season 2
121 121. Sugar season 2
122 122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 - Ketauan
2
Bab 2 - Anak kos
3
Bab 3 - Mahkota yang koyak
4
Bab 4 - Sadar
5
Bab 5 - kepingan ingatan
6
Bab 6 - Pengakuan Bara
7
Bab 7 - Prank dari Aron
8
Bab 8 - Kata Rea
9
Bab 9 - Mencari Rea
10
Bab 10 - Mencari Rea 2
11
Bab 11 - Titik terang
12
Bab 12 - Mari bercerai
13
Bab 13 - Talak
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91 -Bonus end
92
Pengumuman karya baru
93
93. Sugar season 2
94
94. Sugar season 2
95
95. Sugar season 2
96
96. Sugar season 2
97
97. Sugar season 2
98
98. Sugar season 2
99
99. Sugar season 2
100
100. Sugar season 2
101
101. Sugar season 2
102
102. Sugar season 2
103
103. Sugar season 2
104
104. Sugar season 2
105
105. Sugar season 2
106
106. Sugar season 2
107
107. Sugar season 2
108
108. Sugar season 2
109
109. Sugar season 2
110
110. Sugar season 2
111
111. Sugar season 2
112
112. Sugar season 2
113
113. Sugar season 2
114
114. Sugar season 2
115
115. Sugar season 2
116
116. Sugar season 2
117
117. Sugar Season 2
118
118. Sugar season 2
119
119. Sugar season 2
120
120. Sugar season 2
121
121. Sugar season 2
122
122. PENGUMUMAN JODOHKU MAS DUDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!