FLASHBACK ON
"Braice.. papa dan mama sebentar lagi akan ke rumah keluarga dawson, kau jaga rumah ya" ucap carnell di ruang keluarga
Braice kecil segera kekamarnya mengambil sesuatu lalu berlari ke mobil dan duduk dikursi penumpang disamping supir, ia segera memasangkan seatbeltnya sendiri kemudian duduk dengan tenang plus wajah dinginnya
Tak lama Carnell dan Elda masuk ke mobil , Carnell melihat putranya sudah duduk di depan, ia menahan diri untuk tidak tertawa
"Braice.. Kenapa kau ada disini, turunlah.. tak ada yang menjaga rumah" perintah carnell, braice kecil mencengkram seatbeltnya tanpa menoleh atau menjawab
"Sudahlah papa jangan menggoda braice lagi, ayo kita berangkat" potong elda.
mobil segera berangkat menuju mansion dawson. sampai disana Roberto dan Maggie sudah menunggu mereka dipintu utama. dibelakang mereka ada seorang anak perempuan
Carnell dan Elda turun menghampiri mereka, Braice ikut turun dan berdiri dibelakang orangtuanya. Setelah orangtuanya saling berpelukan, Braice memberi salam sopan
"Selamat siang Onty Uncle" ucapnya sambil memberi hormat.
"Irell ajaklah braice bermain di belakang denganmu" perintah roberto , irell segera menarik braice kecill ke halaman belakang
"Koko braice Koko braice ayo kita main dibelakang" irell terlihat gembira, ia sangat menyukai braice tapi braice selalu dingin padanya
Sampai dihalaman belakang Braice duduk di gazebo tanpa peduli kepada irell, ia mengamati sekeliling dengan sangat fokus. tapi tidak menemukan orang yang ingin dia lihat
Irell yang terus menerus mengajak braice bermain tapi diabaikan, mulai ngambek dan kesal, ia ssgera meninggalkan braice lalu masuk kekamarnya
sepeninggal irell yang menurut braice berisik dan mengganggunya, braice segera berjalan mengelilingi halaman belakang dengan harapan bisa melihat gadis kecilnya . sampai di sudut paling belakang dia mendengar isakan tangis. braice menajamkan telinga dan matanya mencari asal isakan itu . akhirnya ia menemukan gadis mungilnya
"Ana kenapa kau menangis disini?" tanya braice lembut. sifat dinginnya sepanjang hari entah melayang kemana setelah melihat air mata menetes dari mata indah gadis berusia enam tahun yang sangat sangat mungil itu
braice memeluk dan mencium keningnya
"sstt tenanglah jangan menangis ada koko disini" bujuknya penuh kasih sayang . ada darah dikaki gadisnya itu , braice segera melepaskan pelukan dan memeriksa kaki ana .
"Tunggu sebentar, koko akan kembali membawa obat" ucap braice lembut , ia berlari ke rumah meminta kotak p3k san sebungkus tisue dari maid , ketika maid bertanya untuk apa, braice beralasan untuk mengobati burung yang terluka agar tidak menciptakan kehebohan.
setelah mendapatkan apa yang diminta, braice berlari kearah ana , ia memeriksa kaki ana dan memakai antiseptik menyiram luka ana. sesekali braice meniupnya. ana kembali menangis karena lukanya cukup perih . braice berulang kali menenangkan gadisnya itu
ternyata luka di telapak kaki ana cukup lebar, setelah mengoleskan obat luka, braice menutup luka itu dengan perban dan plester
"Katakan pada koko, kenapa kakimu terluka" ucap braice sambil menyeka air mata ana. ana malah kembali menangis dengan keras. braice kebingungan
"tadi ana mau mengambil mangga, ana melempari dengan batu, tapi kaki ana malah terpeleset dan terinjak batu tajam jadi berdarah" ucapnya disela tangisannya
"Kau mau mangga?" ana mengangguk "sekarang berhenti menangis, koko akan mengambilkan mangga untukmu kalau kau tidak menangis" bujuknya. tak lama ana berhenti menangis
braice kecil segera memanjat tangga, ia tak pernah memanjat sebelumnya, tapi demi gadis mungilnya ia berusaha memanjat
sampai di atas braice mengambil beberapa mangga lalu melemparkan dengan pelan kearah mendekati gadis kecilnya.
ana berteriak kegirangan. ia bahkan menari nari sambil meringis kesakitan , braice terkesima melihat wajah cantik gadis mungilnya berbinar bahagia.
saking cengonya braice kehilangan keseimbangan. ia terjatuh dari ketinggian, braice berusaha melindungi kepalanya supaya tidak kena benturan. tapi punggungnya yang mendarat duluan di tanah, langsung membentue batu tajam sehingga membuat luka robekan yang cukup besar.
darah mengalir deras dari punggungnya, ana menangis kemcang melihat braice terjatuh
"gadis cantik, jangan menangis, koko baik baik saja sayang.. sekarang tolong panggilkan papa ya. supaya koko bisa diobati" pinta braice pelan menahan rasa sakit supaya gadisnya tidak ketakutan . gadis itu mengangguk dengan penuh air mata. ia masuk ke rumah memanggil ayah mereka
tak lama carnell dan roberto berlari ke arah braice yang sudah tak sadarkan diri. carnell segera mengangkat putranya dan berlari ke mobil untuk menuju ke RS.
ana menangis meraung raung minta ikut, akhirnya roberto menggendongnya ikut bersama mereka
tiba di RS ternyata braice kecil kehilangan banyak darah dan membutuhkan transfusi. carnell segera mendonorkan darahnya. dokter segera menangani luka braice dan menjahitnya, ana menangis tak mau berhenti
beberapa waktu kemudian dokter menemui carnell mengatakan braice baik baik saja akan segera dipindah ke ruang rawat inap. carnell mengangguk tanda mengerti
tapi gadis kecil itu sudah menangis berjam jam tak mau berhenti, akhirnya carnell menggendongnya
"Sayang.. koko braice sudah sembuh, dia baik baik saja, kalau ana menangis nanti koko braice tak mau bangun karena ana jelek kalau menangis" bujuk carnell sambil mencium pipi gembul ana. ana segera menyeka air matanya
mereka beranjak ke kamar rawat inap braice . ana kembali menangis setelah melihat braice belum membuka matanya
"koko ice alau koko ice bangun, ana akan menikahi koko braice" ucapnya tegas dengan wajah yang lucu , roberto dan carnell menahan tawa
"sayang apa itu menikah?" goda carnell sambil menggendong ana
"menikah itu ana sama koko pakai baju putih pakai mahkota bunga lalu bergandengan tangan jalan sama sama" ana menjelaskan .
baik carnell dan roberto menahan senyum mereka berdua. tapi ada benarnya juga, itulah pernikahan dalam dongeng anak anak
tak lama maggie dan elda berlari masuk ke ruangan
"pah ada apa ini?" tanya elda panik dan menangis
"braice hanya jatuh, sekarang sudab tidak apa apa, hanya menunggu braice bangun kalau efek bius sudah hilang"
ana melihat elda maggie menangis, malah kembali menangis lagi, carnell kembali menenangkannya
"ahhh orang pingsan pun akan siuman mendengar tangisanmu ana" lirih braice pelan saat ia terbangun
roberto memanggil dokter. dokter segera memeriksa braice
"pasien baik baik saja, jangan banyak gerakan extreme supaya luka tidak kembali terbuka, hindari luka dari air selama seminggu ini, aku akan memberikan obat agar luka cepat kering dan pasien lekas sembuh" info dokternya
carnell elda roberto maggie mengucapkan terima kasih
"braice ana bilang ia akan menikahimu saat kau bangun" goda carnell
"gadis bodoh, koko yang akan menikahi ana saat kita dewasa nanti, bukan ana yang menikahi koko" jawab braice sambil tersenyum lemah
dia merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kalung dengan mainan bertulisan B❤️A. "kalung ini untukmu, kau harus memakainya, saat kita besar nanti koko akan menikahimu, jadi kau tidak boleh dekat dekat dengan pria lain" tegas braice
"kalung ini koko beli dengan uang saku koko, bukan uang papa, sengaja ukurannya agak panjang supaya kau bisa mengenakannya sampai dewasa nanti" sambung braice. semua merasa salut atas pikiran jangka panjang anak seusia braice
braice berusaha mengalungkan kalung itu keleher ana tapi ia kesakitan sekali sebelum bisa mengangkat tubuhnya
"boleh papa membantu memasangkannya untukmu?" ijin carnell hati hati , braice mengangguk
carnell mengambil kalung itu dan memasukkan ke leher ana, kalung itu sangat cantik sekali
"roberto maggie, mulai sekarang gadis kecil ini adalah menantuku, kalian harus menjaganya dengan baik, kelak aku akan menagih menantuku ini" tegas carnell, roberto mengangguk
elda dan maggie berpandangan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Eka Uderayana
berarti dari kecil jodoh Tata itu braice.... kenapa Tata tidak memakai kalung braice.... sampai braice tidak mengenali tata alias ana
2024-04-22
0