Bab 16 - Masa Lalu 1

FLASHBACK ON

"Braice.. papa dan mama sebentar lagi akan ke rumah keluarga dawson, kau jaga rumah ya" ucap carnell di ruang keluarga

Braice kecil segera kekamarnya mengambil sesuatu lalu berlari ke mobil dan duduk dikursi penumpang disamping supir, ia segera memasangkan seatbeltnya sendiri kemudian duduk dengan tenang plus wajah dinginnya

Tak lama Carnell dan Elda masuk ke mobil , Carnell melihat putranya sudah duduk di depan, ia menahan diri untuk tidak tertawa

"Braice.. Kenapa kau ada disini, turunlah.. tak ada yang menjaga rumah" perintah carnell, braice kecil mencengkram seatbeltnya tanpa menoleh atau menjawab

"Sudahlah papa jangan menggoda braice lagi, ayo kita berangkat" potong elda.

mobil segera berangkat menuju mansion dawson. sampai disana Roberto dan Maggie sudah menunggu mereka dipintu utama. dibelakang mereka ada seorang anak perempuan

Carnell dan Elda turun menghampiri mereka, Braice ikut turun dan berdiri dibelakang orangtuanya. Setelah orangtuanya saling berpelukan, Braice memberi salam sopan

"Selamat siang Onty Uncle" ucapnya sambil memberi hormat.

"Irell ajaklah braice bermain di belakang denganmu" perintah roberto , irell segera menarik braice kecill ke halaman belakang

"Koko braice Koko braice ayo kita main dibelakang" irell terlihat gembira, ia sangat menyukai braice tapi braice selalu dingin padanya

Sampai dihalaman belakang Braice duduk di gazebo tanpa peduli kepada irell, ia mengamati sekeliling dengan sangat fokus. tapi tidak menemukan orang yang ingin dia lihat

Irell yang terus menerus mengajak braice bermain tapi diabaikan, mulai ngambek dan kesal, ia ssgera meninggalkan braice lalu masuk kekamarnya

sepeninggal irell yang menurut braice berisik dan mengganggunya, braice segera berjalan mengelilingi halaman belakang dengan harapan bisa melihat gadis kecilnya . sampai di sudut paling belakang dia mendengar isakan tangis. braice menajamkan telinga dan matanya mencari asal isakan itu . akhirnya ia menemukan gadis mungilnya

"Ana kenapa kau menangis disini?" tanya braice lembut. sifat dinginnya sepanjang hari entah melayang kemana setelah melihat air mata menetes dari mata indah gadis berusia enam tahun yang sangat sangat mungil itu

braice memeluk dan mencium keningnya

"sstt tenanglah jangan menangis ada koko disini" bujuknya penuh kasih sayang . ada darah dikaki gadisnya itu , braice segera melepaskan pelukan dan memeriksa kaki ana .

"Tunggu sebentar, koko akan kembali membawa obat" ucap braice lembut , ia berlari ke rumah meminta kotak p3k san sebungkus tisue dari maid , ketika maid bertanya untuk apa, braice beralasan untuk mengobati burung yang terluka agar tidak menciptakan kehebohan.

setelah mendapatkan apa yang diminta, braice berlari kearah ana , ia memeriksa kaki ana dan memakai antiseptik menyiram luka ana. sesekali braice meniupnya. ana kembali menangis karena lukanya cukup perih . braice berulang kali menenangkan gadisnya itu

ternyata luka di telapak kaki ana cukup lebar, setelah mengoleskan obat luka, braice menutup luka itu dengan perban dan plester

"Katakan pada koko, kenapa kakimu terluka" ucap braice sambil menyeka air mata ana. ana malah kembali menangis dengan keras. braice kebingungan

"tadi ana mau mengambil mangga, ana melempari dengan batu, tapi kaki ana malah terpeleset dan terinjak batu tajam jadi berdarah" ucapnya disela tangisannya

"Kau mau mangga?" ana mengangguk "sekarang berhenti menangis, koko akan mengambilkan mangga untukmu kalau kau tidak menangis" bujuknya. tak lama ana berhenti menangis

braice kecil segera memanjat tangga, ia tak pernah memanjat sebelumnya, tapi demi gadis mungilnya ia berusaha memanjat

sampai di atas braice mengambil beberapa mangga lalu melemparkan dengan pelan kearah mendekati gadis kecilnya.

ana berteriak kegirangan. ia bahkan menari nari sambil meringis kesakitan , braice terkesima melihat wajah cantik gadis mungilnya berbinar bahagia.

saking cengonya braice kehilangan keseimbangan. ia terjatuh dari ketinggian, braice berusaha melindungi kepalanya supaya tidak kena benturan. tapi punggungnya yang mendarat duluan di tanah, langsung membentue batu tajam sehingga membuat luka robekan yang cukup besar.

darah mengalir deras dari punggungnya, ana menangis kemcang melihat braice terjatuh

"gadis cantik, jangan menangis, koko baik baik saja sayang.. sekarang tolong panggilkan papa ya. supaya koko bisa diobati" pinta braice pelan menahan rasa sakit supaya gadisnya tidak ketakutan . gadis itu mengangguk dengan penuh air mata. ia masuk ke rumah memanggil ayah mereka

tak lama carnell dan roberto berlari ke arah braice yang sudah tak sadarkan diri. carnell segera mengangkat putranya dan berlari ke mobil untuk menuju ke RS.

ana menangis meraung raung minta ikut, akhirnya roberto menggendongnya ikut bersama mereka

tiba di RS ternyata braice kecil kehilangan banyak darah dan membutuhkan transfusi. carnell segera mendonorkan darahnya. dokter segera menangani luka braice dan menjahitnya, ana menangis tak mau berhenti

beberapa waktu kemudian dokter menemui carnell mengatakan braice baik baik saja akan segera dipindah ke ruang rawat inap. carnell mengangguk tanda mengerti

tapi gadis kecil itu sudah menangis berjam jam tak mau berhenti, akhirnya carnell menggendongnya

"Sayang.. koko braice sudah sembuh, dia baik baik saja, kalau ana menangis nanti koko braice tak mau bangun karena ana jelek kalau menangis" bujuk carnell sambil mencium pipi gembul ana. ana segera menyeka air matanya

mereka beranjak ke kamar rawat inap braice . ana kembali menangis setelah melihat braice belum membuka matanya

"koko ice alau koko ice bangun, ana akan menikahi koko braice" ucapnya tegas dengan wajah yang lucu , roberto dan carnell menahan tawa

"sayang apa itu menikah?" goda carnell sambil menggendong ana

"menikah itu ana sama koko pakai baju putih pakai mahkota bunga lalu bergandengan tangan jalan sama sama" ana menjelaskan .

baik carnell dan roberto menahan senyum mereka berdua. tapi ada benarnya juga, itulah pernikahan dalam dongeng anak anak

tak lama maggie dan elda berlari masuk ke ruangan

"pah ada apa ini?" tanya elda panik dan menangis

"braice hanya jatuh, sekarang sudab tidak apa apa, hanya menunggu braice bangun kalau efek bius sudah hilang"

ana melihat elda maggie menangis, malah kembali menangis lagi, carnell kembali menenangkannya

"ahhh orang pingsan pun akan siuman mendengar tangisanmu ana" lirih braice pelan saat ia terbangun

roberto memanggil dokter. dokter segera memeriksa braice

"pasien baik baik saja, jangan banyak gerakan extreme supaya luka tidak kembali terbuka, hindari luka dari air selama seminggu ini, aku akan memberikan obat agar luka cepat kering dan pasien lekas sembuh" info dokternya

carnell elda roberto maggie mengucapkan terima kasih

"braice ana bilang ia akan menikahimu saat kau bangun" goda carnell

"gadis bodoh, koko yang akan menikahi ana saat kita dewasa nanti, bukan ana yang menikahi koko" jawab braice sambil tersenyum lemah

dia merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kalung dengan mainan bertulisan B❤️A. "kalung ini untukmu, kau harus memakainya, saat kita besar nanti koko akan menikahimu, jadi kau tidak boleh dekat dekat dengan pria lain" tegas braice

"kalung ini koko beli dengan uang saku koko, bukan uang papa, sengaja ukurannya agak panjang supaya kau bisa mengenakannya sampai dewasa nanti" sambung braice. semua merasa salut atas pikiran jangka panjang anak seusia braice

braice berusaha mengalungkan kalung itu keleher ana tapi ia kesakitan sekali sebelum bisa mengangkat tubuhnya

"boleh papa membantu memasangkannya untukmu?" ijin carnell hati hati , braice mengangguk

carnell mengambil kalung itu dan memasukkan ke leher ana, kalung itu sangat cantik sekali

"roberto maggie, mulai sekarang gadis kecil ini adalah menantuku, kalian harus menjaganya dengan baik, kelak aku akan menagih menantuku ini" tegas carnell, roberto mengangguk

elda dan maggie berpandangan

Terpopuler

Comments

Eka Uderayana

Eka Uderayana

berarti dari kecil jodoh Tata itu braice.... kenapa Tata tidak memakai kalung braice.... sampai braice tidak mengenali tata alias ana

2024-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 - pertemuan pertama
3 Bab 2- pertunangan
4 bab 3 - Hari pertama kerja
5 bab 4 - bertemu pria masa lalu
6 Bab 5 - seserahan dari elda
7 Bab 6 - kembalinya virellia
8 Bab 7 - komunikasi pertama
9 bab 8 - pernikahan
10 bab 9 - sarapan pertama bersama mertua
11 bab 10- pindahan
12 Bab 11 - pil KB
13 bab 12- mempertahankan ego
14 Bab 13 - cemburu
15 Bab 14 - berpisah
16 Bab 15 - Cerai
17 Bab 16 - Masa Lalu 1
18 Bab 17 - Masuk IGD
19 Bab 18 - pulang ke mansion
20 bab 19 - cemburu
21 Bab 20 - mengungkap jati diri
22 Bab 21 - menyerahkan harta pada istri
23 bab 22 - cemburu
24 bab 23 - Drama di Mall
25 Bab 24 - calon istri baru tuan braice
26 Bab 25 - Dipermalukan
27 Bab 26 - tata bertemu "calon istri baru braice"
28 Bab 27 - Pelajaran untuk Calon istri Gadungan
29 Bab 28 - USG
30 bab 29 - jenis kelamin calon bayi
31 Bab 30 - Pengalihan perusahaan
32 Bab 31 - CEO Baru VL Group
33 Bab 32 - Manusia setengah dewa
34 Bab 33 - Akuisisi proses
35 Bab 34 - insiden di toilet
36 Bab 35 - IGD
37 Bab 36 - Berduka
38 Bab 37 - Tata siuman
39 Bab 38 - Brenda & Zavier
40 Bab 39 - calon menantu rodriquez
41 Bab 40 - Jebakan untuk Tuan Edelweis
42 bab 41 - Terbongkarnya perbuatan Audrey
43 Bab 42 - lamaran
44 bab 43 - keputusan lamaran
45 Bab 44 - Hukuman untuk Edelweis Family
46 Bab 45 - Fitting seragam keluarga
47 Bab 46 - Brian & Virellia
48 bab 47 - carter tak merestui
49 Bab 48 - pertarungan
50 Bab 49 - belajar terbuka
51 Bab 50 - kepantai bersama brian
52 bab 51 - hantaran lamaran
53 bab 52 - lamaran diterima
54 Bab 53 - mengunjungi apartemen brian
55 bab 54 - bertemu jason
56 bab 55 - Tata minggat
57 bab 56 - owen back to canada
58 bab 57 - pertengkaran di rumah mertua
59 bab 58 - masih perang dingin
60 bab 59 - kembar empat
61 Bab 60 - Menemui kedua menantu
62 Bab 61 - brice, tata, twin
63 bab 62 - Sakitnya Tata dan Baby Zel
64 Bab 63 - bicara dari hati ke hati
65 bab 64 - baikan
66 Bab 65 - kedatangan tamu tak beretika
67 Bab 66 - Ngidam
68 Bab 67 - elizabeth membuat ulah
69 Bab 68 - kembar lagi
70 Bab 69 - Kelahiran kembar empat
71 Bab 70 - sebulanan ZF (z four)
72 bab 71 - brenda kontraksi
73 Bab 72 - bayi sultan
74 Bab 73 - bertengkar gara gara putri kesayangan
75 bab 74 - tata minggat
76 Bab 75 - Pelajaran untuk perusahaan nakal
77 Bab 76 -
78 Bab 77 - serah terima pewaris
79 BAB 78 - END
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 - pertemuan pertama
3
Bab 2- pertunangan
4
bab 3 - Hari pertama kerja
5
bab 4 - bertemu pria masa lalu
6
Bab 5 - seserahan dari elda
7
Bab 6 - kembalinya virellia
8
Bab 7 - komunikasi pertama
9
bab 8 - pernikahan
10
bab 9 - sarapan pertama bersama mertua
11
bab 10- pindahan
12
Bab 11 - pil KB
13
bab 12- mempertahankan ego
14
Bab 13 - cemburu
15
Bab 14 - berpisah
16
Bab 15 - Cerai
17
Bab 16 - Masa Lalu 1
18
Bab 17 - Masuk IGD
19
Bab 18 - pulang ke mansion
20
bab 19 - cemburu
21
Bab 20 - mengungkap jati diri
22
Bab 21 - menyerahkan harta pada istri
23
bab 22 - cemburu
24
bab 23 - Drama di Mall
25
Bab 24 - calon istri baru tuan braice
26
Bab 25 - Dipermalukan
27
Bab 26 - tata bertemu "calon istri baru braice"
28
Bab 27 - Pelajaran untuk Calon istri Gadungan
29
Bab 28 - USG
30
bab 29 - jenis kelamin calon bayi
31
Bab 30 - Pengalihan perusahaan
32
Bab 31 - CEO Baru VL Group
33
Bab 32 - Manusia setengah dewa
34
Bab 33 - Akuisisi proses
35
Bab 34 - insiden di toilet
36
Bab 35 - IGD
37
Bab 36 - Berduka
38
Bab 37 - Tata siuman
39
Bab 38 - Brenda & Zavier
40
Bab 39 - calon menantu rodriquez
41
Bab 40 - Jebakan untuk Tuan Edelweis
42
bab 41 - Terbongkarnya perbuatan Audrey
43
Bab 42 - lamaran
44
bab 43 - keputusan lamaran
45
Bab 44 - Hukuman untuk Edelweis Family
46
Bab 45 - Fitting seragam keluarga
47
Bab 46 - Brian & Virellia
48
bab 47 - carter tak merestui
49
Bab 48 - pertarungan
50
Bab 49 - belajar terbuka
51
Bab 50 - kepantai bersama brian
52
bab 51 - hantaran lamaran
53
bab 52 - lamaran diterima
54
Bab 53 - mengunjungi apartemen brian
55
bab 54 - bertemu jason
56
bab 55 - Tata minggat
57
bab 56 - owen back to canada
58
bab 57 - pertengkaran di rumah mertua
59
bab 58 - masih perang dingin
60
bab 59 - kembar empat
61
Bab 60 - Menemui kedua menantu
62
Bab 61 - brice, tata, twin
63
bab 62 - Sakitnya Tata dan Baby Zel
64
Bab 63 - bicara dari hati ke hati
65
bab 64 - baikan
66
Bab 65 - kedatangan tamu tak beretika
67
Bab 66 - Ngidam
68
Bab 67 - elizabeth membuat ulah
69
Bab 68 - kembar lagi
70
Bab 69 - Kelahiran kembar empat
71
Bab 70 - sebulanan ZF (z four)
72
bab 71 - brenda kontraksi
73
Bab 72 - bayi sultan
74
Bab 73 - bertengkar gara gara putri kesayangan
75
bab 74 - tata minggat
76
Bab 75 - Pelajaran untuk perusahaan nakal
77
Bab 76 -
78
Bab 77 - serah terima pewaris
79
BAB 78 - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!