Bab 1 - pertemuan pertama

"Maaf sus, ijin tanya dimana ruang HRD" tanya tata saat dimeja resepsionis

"Ibu silahkan masuk sampai di ujung, ada lift, naiklah ke lantai 9, disana ruang HRD" jawab resepsionis itu dengan ramah

"Terima kasih" jawabnya dengan wajah dingin lalu segera berjalan kearah yang diinstruksikan

"Selamat pagi Saya Violetta Luciana Dawson datang untuk menandatangani kontrak kerja, kemana saya harus melapor?" tanya tata

"Ikutlah dengan saya Dokter" jawab petugas dengan sopan , membawa tata kesebuah ruangan

***

Jam 11:30

semua prosedur sudah selesai, tata segera beranjak menuju lift untuk turun ke lantai dasar , saat pintu lift terbuka tata masuk. Di dalam lift ada dua pria , satunya pria tinggi berwajah sangat tampan tapi dingin dengan seorang pria lain disampingnya.

tata masuk ke lift, ia melirik tombol L sudah berwarna merah, ia segera berbalik menghadap pintu lift dengan wajah dingin.

Pintu lift terbuka dua pria itu segera keluar , berjalan di belakang mereka, ponsel tata bergetar, ia segera mencari ponselnya sambil berjalan.

BUGHHH

kening tata menabrak punggung pria dingin tadi yang tiba tiba berhenti, tubuh mungil tata yang memakai heels dalam kondisi tidak siap .. kehilangan keseimbangannya lalu terjatuh. keningnya sakit sekali karena punggung kekar pria itu seperti batu

"Nona pergunakan kaki dan mata anda kalau berjalan" tegur pria itu dengan dingin. tanpa membantunya

tata hanya menatapnya dingin sambil berusaha bangkit tapi tak berhasil, pergelangan kakinya terasa nyeri , kalau saja bisa .. tata ingin sekali memaki pria didepannya ini

pria itu akhirnya mengulurkan tangannya, membantu tata berdiri dan mendudukkannya di kursi tak jauh dari pintu lift. tata mempertahankan wajah dinginnya berusaha menyembunyikan rasa sakitnya

pria itu berjongkok lalu berkata

"maaf lancang, aku coba membantu" ia melepaskan sepatu tata

"tuan tidak usah, saya baik baik saja"

"diamlah" perintahnya dingin sambil menatap tata tajam "tahan sedikit"

KREKK KREKK

suara tulang tata terdengar, tata menggigit bibir bawahnya sambil mengeluarkan keringat dingin.

"gadis kecil ini sungguh menarik, sudah kesakitan masih enggan berteriak dan mempertahankan sikap dinginnya" batin brice

"sudah selesai, coba berjalan" dia memasangkan kembali sepatu tata

tata mencoba berjalan, sudah jauh sangat nyaman, cuma sisa efek psikologi kesakitan masih bersisa . tata berjalan perlahan

"Terima kasih tuan" ucap tata dingin sambil mencoba berjalan pelan ke lobby , pria itu hanya jalan di belakang tata sampai ke lobby .

pria di lift yang bersama pria itu sudah menunggu di kursi kemudi mobilnya

"masuklah, aku akan mengantarmu, kau kesulitan berjalan, tak perlu drama perdebatan penolakan menghabiskan waktu" perintah pria itu dingin dan tegas. tata segera masuk

"sebutkan alamatmu"

"VR Group.. terus saja dari sini sebelah kiri" jawab tata dingin

pria itu meliriknya sebentar , lalu berkata

"carl.. vr group"

mobil segera berjalan menuju vr group

"kenapa bisa ada gadis tak kalah dingin dari tuan braice dimobil ini.. jangan jangan mereka jodoh" batin carl aspri brice yang sedang mengemudi sambil melirik spion

(brice merasa membawa dua buah kulkas hahaha)

"terima kasih sudah mengantar" ucap tata dingin tanpa menoleh sambil turun dari mobil

"nona muda, kenapa kakinya, nyonya sudah menunggu dikantor" petugas keamanan berlari dengan hormat kearah tata sambil membantu membawakan tas tata . yang masih bisa dilihat oleh brice , brice menatapnya dingin

"kita langsung ke kantor boss?" tanya carl

"hemmm" jawab brice dingin , carl segera menjalankan mobilnya menuju

"boss baru kali ini mengizinkan wanita naik mobil kita, bahkan membiarkannya duduk disamping boss, apakah boss tau gadis itu mirip dengan boss? sedingin kulkas" carl melihat dari spion .. brice menatapnya tajam

"tapi dia beda dengan wanita lain yang selalu keganjenan cari perhatian boss, dia bahkan tak memandang boss hahahaha " brice mengabaikan carl meskipun hatinya setuju

"buat apa gadis kecil ini ke perusahaan sebesar VR Group , kenapa bahkan petugas keamanan sangat menghornatinya dan buat apa dia ke RS tadi?" batin brice

***

"sayang kakimu kenapa?" tanya maggie khawatir "tadi tak sengaja terbentur sesuatu, sekarang sudah tak apa" jawab tata, maggie merasa agak lega

"ayo kita pulang, tapi temani mami ke butik sebentar mengambil pesanan mami dulu" ucap maggie sambil menarik lengan putrinya menuju parkiran mobilnya

"tunggu sebentar sayang, kakimu belum nyaman, mami turun mengambil sesuatu sebentar" maggie segera turun masuk ke butik , tak lama ia membawa beberapa bungkusan shopping bag ditangannya dan meletakkannya di kursi penumpang bagian belakang lalu berputar ke kursi pengemudi dan menjalankan mobilnya menuju ke mansionnya

"ayo makan siang.. mami sudah meminta bi surti memasakkan makanan kesukaanmu" tata mengangguk dan menuju ke ruang makan bersama ibunya

mereka makan dengan tenang tanpa suara, setelah makan.. pelayan membawakan sepiring buah buahan dan dua gelas jus lemon

"sayang.. ada hal yang mau mami minta darimu, mami tak pernah minta apa apa, tapi kali ini mami mohon kau mengabulkan permintaan mami" ucap maggie hati hati, air matanya berlinang

"mi.. mami kenapa.. mami jangan menangis please.. katakan saja kemauan mami.. asal tata bisa, pasti tata penuhi" tata segera memeluk ibunya

"duduklah dulu sayang.. "

"kau sudah lama meninggalkan mami dan kota ini karena terluka.. kali ini kau kembali , mami ingin kau menerima perjodohan dengan anak teman mami, mami mohon kau menerimanya"

DEGHHH

Jantung tata serasa berdenyut , ia menatap ibunya dengan datar

"mami tak tau umur mami sisa berapa lama, tapi harapan mami ingin melihatmu menikah dan ada yang menjagamu.. maukah kau memenuhi permintaan mami sayang?" maggie menangis dengan sedih sekali

"mami jangan bilang begitu, mami akan sehat selalu dan menemani tata, tata terima perjodohan mami" jawab tata datar, ia tak mau di jodohkan, ini bukan jaman sity nurbaya, tapi ia juga tak mau ibunya kenapa kenapa akibat bersedih memikirkannya

"kapan acara pertemuannya?" tanya tata datar

"bersiaplah malam ini jam 18:00 sayang" ucap maggie , tata mengambil tissue dan menyeka airmata ibunya

"baiklah.. " jawabnya sambil menghela nafas berat

"pakailah gaun ini nanti" maggie menyerahkan dua buah shopping bag kepada tata, tata menerimanya

"kita bertemu disini nanti jam 18 mi, tata istirahat dulu" tata segera naik ke kamarnya setelah ibunya mengangguk

tiba dikamarnya ia menghidupkan lampu kamar, menatap sekeliling, masih sama seperti 8 tahun lalu saat ia tinggalkan, ia sangat merindukan kamar ini, kebahagiaan dan kesedihannya semua ada disini. tata menghembuskan nafasnya berat.

kemudian ia segera mandi, habis mandi ia mengenakan gaun tidurnya lalu masuk kedalam selimutnya masuk kealam mimpi

***

jam 17:30

ruang keluarga mansion maggie

Tata sudah memakai busana siap berangkat ke acara perjodohan , saat ia buka pintu kamar ia mendengar suara anak anak dilantai bawah, ia kembali kekamarnya membawa beberapa bungkusan, lalu menuruni anak tangga.. tiba dilantai bawah ia melihat tiga anak kecil sedang berlari lari. dan tiga anak itu langsung berhenti saat melihat tata.

tata segera berjalan ke ruang keluarga dimana sudah ada maggie, vincent dan kakak iparnya claudia duduk disana. ia segera berpelukan dengan kakak iparnya melepaskan kangennya

"hei tiga kurcaci, kalian anak nakal atau anak baik? kalau anak baik onty akan memberikan hadiah , tapi berikan onty ciuman dulu" goda tata , tiba anak anak itu langsung menyerbunya dan menciumnya habis habisan, tata pun membalas ciuman mereka

"baiklah kalian semua anak baik, onty akan berikan hadiah buat kalian..

- ini coklat untuk anak pintar

- ini mainan untuk anak cerdas

- ini pakaian untuk anak baik

- ini kalung untuk anak hebat

tata membagikan hadiah buat ketiga keponakannya itu masing masing empat bungkusan"

"horeee... hadiah.. thank you onty" ucap mereka serempak kembali menciumi tata

"wah wah wah.. kalian mendapat 4 bingkisan, berikan satu buat mamah" goda audi , mereka segera menyembunyikan hadiah mereka di balik punggungnya, sangat menggemaskan

"berhentilah memggoda mereka, mari oma pakaikan kalungnya" maggie membuka sebuah bungkusan kecil lalu mengeluarkan kalung indah bertuliskan Nathan kepada cucunya nathan, lalu memasang kalung bertuliskan Nathalie kepada cucunya nathalie, terakhir ia memasangkan kalung bertulisan carter pada cucunya carter. anak anak itu terlihat gembira

"thanks oma.. " mereka mengecup pipi oma mereka

"sekarang serahkan hadiah kalian pada nani lalu bermainlah di ruang bermain, oma akan keluar kalian tidak boleh nakal ya" tiga bocah itu mengangguk

"sebentar lagi kita berangkat ya" retoris maggie

"mami yakin menjodohkan tata dengan brice?" tanya vin

maggie mengangguk

"mami sudah menyelidikinya, ia pria baik dan tidak memiliki skandal" jawab maggie

"brice tidak memiliki masa lalu dengan wanita.. memang dia pria baik dan audi tau karena sejak kecil brian adiknya brice adalah teman bermain audi. cuma dia pria dingin seperti kulkas, rumah tangga seperti apa yang dijalani kalau dua kulkas menikah mi?" interupsi audi

vincent terbahak bahak mendengar ucapan istrinya yang sarkas itu. tata hanya memasang wajah datar

"sudah ayo berangkat sudah jam setengah tujuh, daripada macet malah terlambat tiba" potong maggie sebelum pembicaraan menjadi panjang"

Terpopuler

Comments

rasman sp

rasman sp

pendek banget pemeran utamanya thor

2022-06-05

0

Julia Hanafy Batubara

Julia Hanafy Batubara

Thor sedikit bertanya,nama pemerannya kn kebarat2an tp kenapa manggilnya Koko,apa visualnya Korea kah Thor,klo visualnya Korea kn gak nyambung Thor,maaf ya thor

2022-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 - pertemuan pertama
3 Bab 2- pertunangan
4 bab 3 - Hari pertama kerja
5 bab 4 - bertemu pria masa lalu
6 Bab 5 - seserahan dari elda
7 Bab 6 - kembalinya virellia
8 Bab 7 - komunikasi pertama
9 bab 8 - pernikahan
10 bab 9 - sarapan pertama bersama mertua
11 bab 10- pindahan
12 Bab 11 - pil KB
13 bab 12- mempertahankan ego
14 Bab 13 - cemburu
15 Bab 14 - berpisah
16 Bab 15 - Cerai
17 Bab 16 - Masa Lalu 1
18 Bab 17 - Masuk IGD
19 Bab 18 - pulang ke mansion
20 bab 19 - cemburu
21 Bab 20 - mengungkap jati diri
22 Bab 21 - menyerahkan harta pada istri
23 bab 22 - cemburu
24 bab 23 - Drama di Mall
25 Bab 24 - calon istri baru tuan braice
26 Bab 25 - Dipermalukan
27 Bab 26 - tata bertemu "calon istri baru braice"
28 Bab 27 - Pelajaran untuk Calon istri Gadungan
29 Bab 28 - USG
30 bab 29 - jenis kelamin calon bayi
31 Bab 30 - Pengalihan perusahaan
32 Bab 31 - CEO Baru VL Group
33 Bab 32 - Manusia setengah dewa
34 Bab 33 - Akuisisi proses
35 Bab 34 - insiden di toilet
36 Bab 35 - IGD
37 Bab 36 - Berduka
38 Bab 37 - Tata siuman
39 Bab 38 - Brenda & Zavier
40 Bab 39 - calon menantu rodriquez
41 Bab 40 - Jebakan untuk Tuan Edelweis
42 bab 41 - Terbongkarnya perbuatan Audrey
43 Bab 42 - lamaran
44 bab 43 - keputusan lamaran
45 Bab 44 - Hukuman untuk Edelweis Family
46 Bab 45 - Fitting seragam keluarga
47 Bab 46 - Brian & Virellia
48 bab 47 - carter tak merestui
49 Bab 48 - pertarungan
50 Bab 49 - belajar terbuka
51 Bab 50 - kepantai bersama brian
52 bab 51 - hantaran lamaran
53 bab 52 - lamaran diterima
54 Bab 53 - mengunjungi apartemen brian
55 bab 54 - bertemu jason
56 bab 55 - Tata minggat
57 bab 56 - owen back to canada
58 bab 57 - pertengkaran di rumah mertua
59 bab 58 - masih perang dingin
60 bab 59 - kembar empat
61 Bab 60 - Menemui kedua menantu
62 Bab 61 - brice, tata, twin
63 bab 62 - Sakitnya Tata dan Baby Zel
64 Bab 63 - bicara dari hati ke hati
65 bab 64 - baikan
66 Bab 65 - kedatangan tamu tak beretika
67 Bab 66 - Ngidam
68 Bab 67 - elizabeth membuat ulah
69 Bab 68 - kembar lagi
70 Bab 69 - Kelahiran kembar empat
71 Bab 70 - sebulanan ZF (z four)
72 bab 71 - brenda kontraksi
73 Bab 72 - bayi sultan
74 Bab 73 - bertengkar gara gara putri kesayangan
75 bab 74 - tata minggat
76 Bab 75 - Pelajaran untuk perusahaan nakal
77 Bab 76 -
78 Bab 77 - serah terima pewaris
79 BAB 78 - END
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 - pertemuan pertama
3
Bab 2- pertunangan
4
bab 3 - Hari pertama kerja
5
bab 4 - bertemu pria masa lalu
6
Bab 5 - seserahan dari elda
7
Bab 6 - kembalinya virellia
8
Bab 7 - komunikasi pertama
9
bab 8 - pernikahan
10
bab 9 - sarapan pertama bersama mertua
11
bab 10- pindahan
12
Bab 11 - pil KB
13
bab 12- mempertahankan ego
14
Bab 13 - cemburu
15
Bab 14 - berpisah
16
Bab 15 - Cerai
17
Bab 16 - Masa Lalu 1
18
Bab 17 - Masuk IGD
19
Bab 18 - pulang ke mansion
20
bab 19 - cemburu
21
Bab 20 - mengungkap jati diri
22
Bab 21 - menyerahkan harta pada istri
23
bab 22 - cemburu
24
bab 23 - Drama di Mall
25
Bab 24 - calon istri baru tuan braice
26
Bab 25 - Dipermalukan
27
Bab 26 - tata bertemu "calon istri baru braice"
28
Bab 27 - Pelajaran untuk Calon istri Gadungan
29
Bab 28 - USG
30
bab 29 - jenis kelamin calon bayi
31
Bab 30 - Pengalihan perusahaan
32
Bab 31 - CEO Baru VL Group
33
Bab 32 - Manusia setengah dewa
34
Bab 33 - Akuisisi proses
35
Bab 34 - insiden di toilet
36
Bab 35 - IGD
37
Bab 36 - Berduka
38
Bab 37 - Tata siuman
39
Bab 38 - Brenda & Zavier
40
Bab 39 - calon menantu rodriquez
41
Bab 40 - Jebakan untuk Tuan Edelweis
42
bab 41 - Terbongkarnya perbuatan Audrey
43
Bab 42 - lamaran
44
bab 43 - keputusan lamaran
45
Bab 44 - Hukuman untuk Edelweis Family
46
Bab 45 - Fitting seragam keluarga
47
Bab 46 - Brian & Virellia
48
bab 47 - carter tak merestui
49
Bab 48 - pertarungan
50
Bab 49 - belajar terbuka
51
Bab 50 - kepantai bersama brian
52
bab 51 - hantaran lamaran
53
bab 52 - lamaran diterima
54
Bab 53 - mengunjungi apartemen brian
55
bab 54 - bertemu jason
56
bab 55 - Tata minggat
57
bab 56 - owen back to canada
58
bab 57 - pertengkaran di rumah mertua
59
bab 58 - masih perang dingin
60
bab 59 - kembar empat
61
Bab 60 - Menemui kedua menantu
62
Bab 61 - brice, tata, twin
63
bab 62 - Sakitnya Tata dan Baby Zel
64
Bab 63 - bicara dari hati ke hati
65
bab 64 - baikan
66
Bab 65 - kedatangan tamu tak beretika
67
Bab 66 - Ngidam
68
Bab 67 - elizabeth membuat ulah
69
Bab 68 - kembar lagi
70
Bab 69 - Kelahiran kembar empat
71
Bab 70 - sebulanan ZF (z four)
72
bab 71 - brenda kontraksi
73
Bab 72 - bayi sultan
74
Bab 73 - bertengkar gara gara putri kesayangan
75
bab 74 - tata minggat
76
Bab 75 - Pelajaran untuk perusahaan nakal
77
Bab 76 -
78
Bab 77 - serah terima pewaris
79
BAB 78 - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!