Bab 13 - cemburu

Mobil masuk ke pelataran parkir mansion joseph.

Braice memeluk pinggang tata untuk mengucapkan selamat dan memberi hadiah pada kedua mempelai

setelah selesai bincang ringan dengan mempelai, mereka dipersilahkan mengambil hidangan.

Tata mengambil makanannya dan duduk diatas ayunan disudut taman yang agak sepi. Dia menikmati makanannya dengan tenang.

Seseorang naik kedalam ayunan dan duduk didepannya. Tata menatap orang itu, wajahnya berubah menjadi dingin.

"kenapa sendirian disini? mana suamimu? kalian baik baik saja? bagaimana kalau hubungan kalian baik baik saja, suamimu bisa meninggalkan istri cantiknya sendirian disini?" tanya pria itu, tata tak berniat menjawabnya, ia melanjutkan makannya

"aku merindukanmu" ucap pria itu sendu. tata menatapnya sesaat. lalu menyerahkan piring kepada pelayan yang kebetulan lewat

tata mengambil ponsel dan mengirimkan pesan pada seseorang lalu menyimpan kembali ponselnya

"kau merindukan istri orang huh?" tata mendengus

"ta.. apakah kau bahagia?" tanya pria itu

"aku bahagia dengan hidupku, kumohon kau tatalah hidupmu, kalaupun kau tak bisa berarti untuk jiejie ku, minimal kau bisa menjadi berarti bagi carter, kau nenjadikan anak tak berdosa itu korban kelakuanmu" tata menghela nafasnya

braice yang daritadi mencari istri kecilnya, akhirnya melihat istrinya diayunan sudut belakang taman yang sepi bersama seorang pria yang ia kenali, braice mengepalkan tangannya, ia mau menghampiri mereka

"sayang kau disini? aku mencarimu daritadi" ucap virellia setelah menemukan tata

"aku sudah mengirimimu pesan aku disini" jawab tata memeluk irell yang datang bersama carter.

"aku harap kalian berdua bisa menurunkan ego demi carter, dan kau.. kalo kau mau berubah silahkan berubah, sebelum kau merasa sakit hati saat carter memanggil pria lain ayah. antrian pria yang menyukai jiejieku cukup panjang, jangan sampai kau terlambat" pesan tata pelan takut terdengar carter

"jie aku bawa carter, aku lapar, aku akan memakan kakinya kalau ia tak membantuku mencarikan makanan lezat disana" goda tata kearah carter.

"jangan menantangku onty, disini adalah party, jangan sampai aku memberi onty pelajaran disini" ancamnya sambil tergelak. tata dan irell juga tergelak

"bicaralah baik baik dengan ko jason" bisik tata.

"ayo pria tampan pujaan onty" ajak tata sambil mengecup pipi carter

"mau kemana kalian?" cegat braice.

"mengambil makanan" jawab tata dingin. ia segera berlalu meninggalkan braice , braice meraih pinggangnya erat dengan posesive

"aku ikut dengan kalian" tegasnya

"kau bicaralah dengan kolegamu, kami ingin berduaan" tata segera berlalu, braice kesal karena istrinya menghindarinya.

"onty itu oma" carter menunjukkan maggie dan elda di tempat tak jauh dari mereka

"mah mih" sapa tata menghampiri kedua ibunya, mereka saling berpelukan

"mana braice, kenapa ia meninggalkan istri cantiknya sendirian? bagaimana kalau di culik orang" tanya elda bercanda

"ahh ko braice sedang bicara dengan kolega dan sahabatnya" jawab tata singkat

"sayang, kau terlihat pucat, apakah mau sedang sakit?" tanya maggie "jika ada waktu pulanglah kerumah mengunjungi mami

"tata baik saja.. mungkin suasana terlalu panas karena keramaian ini, sabtu minggu tata akan menginap dirumah mami" jawab tata sambil memeluk maggie

"oh kau hanya mengunjungi mamimu? tak berniat mengunjungi mamah?" elda merajuk

"tata akan kunjungi mama sabtu minggu sekali lagi mah, tata mengecup pipi elda" elda mengangguk senang

**

"mah mih.. kalian disini?" sapa braice dari belakang tata, ia segera memeluk pinggang istrinya dengan erat

"wah kau posesive sekali, tak ada yang merebut istrimu, tak perlu kau peluk seerat itu" ledek elda

"malam mami, nyonya rodriquez, tuan braice, ana" sapa jason ramah

"malam.. " jawab mereka serempak

"jagoan pipi ayo kita berkeliling" ajak jason, carter menatap maggie

"pergilah bersama pipimu , jangan nakal ya nak" pesan maggie tersenyum , carter segera berjalan ke sisi jason. jason langsung menggendongnya. tata tersenyum melihat interaksi mereka, braice kelihatan tak suka melihat senyuman tata

"kau kelihatan tak sehat, pulanglah dan cepat istirahat nak" maggie mengelus kepala tata , tata mengangguk

"braice bawa istrimu pulang, jangan biarkan ia kelelahan, supaya cucu mama cepat hadir" perintah elda, braice kembali mengetatkan rahangnya mendengar kata cucu dari ibunya

"baiklah kami pulang dulu mah mih" pamit braice dan tata. mereka berpelukan lalu beranjak ke mobil

perjalanan pulang hanya diisi kesunyian malam, tata memeriksa laporan email dari ponselnya tanpa mau memghiraukan braice, braice mengemudi dengan kecepatan tinggi menuju apartemen mereka.

tata yang ketakutan segera menyimpan ponselnya, wajahnya pucat sekali , sampai diparkiran apartemen, tata segera turun dan melangkah menuju lift. braice dibelakangnya melihat wajah istrinya sangat pucat. ia menekan tengkuk istrinya slama di lift

pintu lift terbuka, tata segera masuk ke unit mereka , naik ke lantai dua lalu masuk kekamar tamu, mengunci dari dalam dan mengeluarkan isi perutnya di kamar mandi

"braice kau bukan siapa siapa, aku tak akan mengizinkanmu merusak hatiku, mulai hari ini kita adalah orang asing" gumam tata

ia keluar lagi dan segera meminum obat obatnya ditambah dua butir obat tidur. lalu mengganti pakaiannya dengan gaun tidur. ia segera menarik selimutnya masuk ke alam mimpi

sementara braice, ia sempat menyentuh tengkuk istrinya sangat dingin, ia tau istrinya tak baik baik saja. cuma amarah masih menguasai hatinya, ia memilih membiarkan istri kecilnya yang keras kepala itu. dan masuk kekamar kerjanya

braice kembali kekamarnya saat jam menunjukkan pukul 5 pagi. ia nenukar pakaian kerjanya dengan piyama yang diletakkan istrinya disofa. lalu masuk keselimut menuju alam mimpi

***

Minggu jam 06:00

Tata sudah selesai mandi dan berpakaian rapi. ia perlahan masuk kekamar utama, dia lihat suaminya tertidur pulas. ia mengambil pakaiannya dan pakaian suaminya untuk tiga hari dari walk in closet.

setelah meletakkan pakaian suaminya di sofa, ia segera kembali kekamar tamu

tak lama ia kedapur memasak sarapan, mie goreng ala jawa sebanyak dua porsi. setelah menghabiskan seporsi kecil. ia menyimpan seporsi buat suaminya dimesin penghangat makanan

dengan membawa secangkir kopi dalam gelas tahan panas dan segelas air putih. ia membuka pintu kamar utama perlahan lalu meletakkan kedua gelas minuman dimeja kerja.

ia keluar menutup pintu perlahan, dan masuk kekamar tamu. ada pesan masuk dari petugas IT yang dia pesan kemarin

tata segera membalas pesan dan menulis sebuah memo aku keluar membeli bahan makanan sebentar ditempelkannya dikamarnya. ia segera turun ke lantai dasar untuk menjemput petugas yang akan membereskan ruang kerja barunya dan membawa sang petugas ke apartemen barunya

empat jam kemudian, ruang kerjanya telah selesai, tata puas melihat hasil kerja petugas

ia segera mengunci pintu apartemennya dan mengemudikan mobil menuju supermarket. membeli beberapa keperluan dapur. melihat kedai steak ia singgah sebentar untuk makan, lalu kembali ke unitnya.

terlihat braice sedang makan di meja makan, ia melewatinya lalu menyusun bahan makanan kedalam kulkas. tata langsung kembali ke kamar tamu tanpa memandang braice sedikitpun

"dasar gadis keras kepala" batin braice menatap punggung mungil istrinya sampai menghilang dibalik tangga

***

4 bulan sudah mereka tak saling bicara dan berlaku seolah orang asing yang tinggal seatap. mereka masing masing mempertahankan ego mereka berdua.

selain jam sarapan dan makan malam, mereka tak pernah bertemu. tapi tata tetap menjalankan tugas sebagai istri. menyediakan pakaian dan memasak buat braice.

dan sudah 3 bulan juga tiap sabtu minggu tata menempelkan memo didepan pintu kamar utama, ijin ke rumah orangtuanya.

tiap sabtu minggu ia fokus bekerja diapartemen pribadinya mengurus pekerjaannya. tata menjadikan apartemen itu sebagai rumah keduanya. ia mengisi lemari kamar utama dengan pakaian dan barang barangnya, mengisi kulkas dengan bahan makanan dan minuman

sementara braice memilih menyibukkan diri diruang kerjanya sehabis makan malam dan setiap sabtu minggu

tata semakin hari juga semakin dingin bukan hanya pada braice tapi pada semua orang kecuali keluarga dawson

***

RS Rodz jam 06:30

"ellen ayo visit.. vitta persiapkan berkas pasien, kami kembali jam 07:45" perintah tata datar

"semakin hari semakin dingin saja dokter cantik satu ini" batin mereka

di koridor ia bertemu braice, ia menunduk sebentar memberi hormat pada atasan, lalu berlalu menuju lift seakan tak mengenal braice.

mereka berada di lift yang sama saat ini tapi seperti orang asing. hidung braice bisa menghirup aroma cherry khas parfum istrinya, ia sangat merindukan istri mungilnya, ingin rasanya ia memeluk istrinya tapi egonya memenangkan pikirannya jadi akhirnya dia diam saja disana

***

Terpopuler

Comments

Wenny Agustin

Wenny Agustin

tata ny terlalu keras kepala 😥

2022-05-30

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 - pertemuan pertama
3 Bab 2- pertunangan
4 bab 3 - Hari pertama kerja
5 bab 4 - bertemu pria masa lalu
6 Bab 5 - seserahan dari elda
7 Bab 6 - kembalinya virellia
8 Bab 7 - komunikasi pertama
9 bab 8 - pernikahan
10 bab 9 - sarapan pertama bersama mertua
11 bab 10- pindahan
12 Bab 11 - pil KB
13 bab 12- mempertahankan ego
14 Bab 13 - cemburu
15 Bab 14 - berpisah
16 Bab 15 - Cerai
17 Bab 16 - Masa Lalu 1
18 Bab 17 - Masuk IGD
19 Bab 18 - pulang ke mansion
20 bab 19 - cemburu
21 Bab 20 - mengungkap jati diri
22 Bab 21 - menyerahkan harta pada istri
23 bab 22 - cemburu
24 bab 23 - Drama di Mall
25 Bab 24 - calon istri baru tuan braice
26 Bab 25 - Dipermalukan
27 Bab 26 - tata bertemu "calon istri baru braice"
28 Bab 27 - Pelajaran untuk Calon istri Gadungan
29 Bab 28 - USG
30 bab 29 - jenis kelamin calon bayi
31 Bab 30 - Pengalihan perusahaan
32 Bab 31 - CEO Baru VL Group
33 Bab 32 - Manusia setengah dewa
34 Bab 33 - Akuisisi proses
35 Bab 34 - insiden di toilet
36 Bab 35 - IGD
37 Bab 36 - Berduka
38 Bab 37 - Tata siuman
39 Bab 38 - Brenda & Zavier
40 Bab 39 - calon menantu rodriquez
41 Bab 40 - Jebakan untuk Tuan Edelweis
42 bab 41 - Terbongkarnya perbuatan Audrey
43 Bab 42 - lamaran
44 bab 43 - keputusan lamaran
45 Bab 44 - Hukuman untuk Edelweis Family
46 Bab 45 - Fitting seragam keluarga
47 Bab 46 - Brian & Virellia
48 bab 47 - carter tak merestui
49 Bab 48 - pertarungan
50 Bab 49 - belajar terbuka
51 Bab 50 - kepantai bersama brian
52 bab 51 - hantaran lamaran
53 bab 52 - lamaran diterima
54 Bab 53 - mengunjungi apartemen brian
55 bab 54 - bertemu jason
56 bab 55 - Tata minggat
57 bab 56 - owen back to canada
58 bab 57 - pertengkaran di rumah mertua
59 bab 58 - masih perang dingin
60 bab 59 - kembar empat
61 Bab 60 - Menemui kedua menantu
62 Bab 61 - brice, tata, twin
63 bab 62 - Sakitnya Tata dan Baby Zel
64 Bab 63 - bicara dari hati ke hati
65 bab 64 - baikan
66 Bab 65 - kedatangan tamu tak beretika
67 Bab 66 - Ngidam
68 Bab 67 - elizabeth membuat ulah
69 Bab 68 - kembar lagi
70 Bab 69 - Kelahiran kembar empat
71 Bab 70 - sebulanan ZF (z four)
72 bab 71 - brenda kontraksi
73 Bab 72 - bayi sultan
74 Bab 73 - bertengkar gara gara putri kesayangan
75 bab 74 - tata minggat
76 Bab 75 - Pelajaran untuk perusahaan nakal
77 Bab 76 -
78 Bab 77 - serah terima pewaris
79 BAB 78 - END
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 - pertemuan pertama
3
Bab 2- pertunangan
4
bab 3 - Hari pertama kerja
5
bab 4 - bertemu pria masa lalu
6
Bab 5 - seserahan dari elda
7
Bab 6 - kembalinya virellia
8
Bab 7 - komunikasi pertama
9
bab 8 - pernikahan
10
bab 9 - sarapan pertama bersama mertua
11
bab 10- pindahan
12
Bab 11 - pil KB
13
bab 12- mempertahankan ego
14
Bab 13 - cemburu
15
Bab 14 - berpisah
16
Bab 15 - Cerai
17
Bab 16 - Masa Lalu 1
18
Bab 17 - Masuk IGD
19
Bab 18 - pulang ke mansion
20
bab 19 - cemburu
21
Bab 20 - mengungkap jati diri
22
Bab 21 - menyerahkan harta pada istri
23
bab 22 - cemburu
24
bab 23 - Drama di Mall
25
Bab 24 - calon istri baru tuan braice
26
Bab 25 - Dipermalukan
27
Bab 26 - tata bertemu "calon istri baru braice"
28
Bab 27 - Pelajaran untuk Calon istri Gadungan
29
Bab 28 - USG
30
bab 29 - jenis kelamin calon bayi
31
Bab 30 - Pengalihan perusahaan
32
Bab 31 - CEO Baru VL Group
33
Bab 32 - Manusia setengah dewa
34
Bab 33 - Akuisisi proses
35
Bab 34 - insiden di toilet
36
Bab 35 - IGD
37
Bab 36 - Berduka
38
Bab 37 - Tata siuman
39
Bab 38 - Brenda & Zavier
40
Bab 39 - calon menantu rodriquez
41
Bab 40 - Jebakan untuk Tuan Edelweis
42
bab 41 - Terbongkarnya perbuatan Audrey
43
Bab 42 - lamaran
44
bab 43 - keputusan lamaran
45
Bab 44 - Hukuman untuk Edelweis Family
46
Bab 45 - Fitting seragam keluarga
47
Bab 46 - Brian & Virellia
48
bab 47 - carter tak merestui
49
Bab 48 - pertarungan
50
Bab 49 - belajar terbuka
51
Bab 50 - kepantai bersama brian
52
bab 51 - hantaran lamaran
53
bab 52 - lamaran diterima
54
Bab 53 - mengunjungi apartemen brian
55
bab 54 - bertemu jason
56
bab 55 - Tata minggat
57
bab 56 - owen back to canada
58
bab 57 - pertengkaran di rumah mertua
59
bab 58 - masih perang dingin
60
bab 59 - kembar empat
61
Bab 60 - Menemui kedua menantu
62
Bab 61 - brice, tata, twin
63
bab 62 - Sakitnya Tata dan Baby Zel
64
Bab 63 - bicara dari hati ke hati
65
bab 64 - baikan
66
Bab 65 - kedatangan tamu tak beretika
67
Bab 66 - Ngidam
68
Bab 67 - elizabeth membuat ulah
69
Bab 68 - kembar lagi
70
Bab 69 - Kelahiran kembar empat
71
Bab 70 - sebulanan ZF (z four)
72
bab 71 - brenda kontraksi
73
Bab 72 - bayi sultan
74
Bab 73 - bertengkar gara gara putri kesayangan
75
bab 74 - tata minggat
76
Bab 75 - Pelajaran untuk perusahaan nakal
77
Bab 76 -
78
Bab 77 - serah terima pewaris
79
BAB 78 - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!