Mobil masuk ke pelataran parkir mansion joseph.
Braice memeluk pinggang tata untuk mengucapkan selamat dan memberi hadiah pada kedua mempelai
setelah selesai bincang ringan dengan mempelai, mereka dipersilahkan mengambil hidangan.
Tata mengambil makanannya dan duduk diatas ayunan disudut taman yang agak sepi. Dia menikmati makanannya dengan tenang.
Seseorang naik kedalam ayunan dan duduk didepannya. Tata menatap orang itu, wajahnya berubah menjadi dingin.
"kenapa sendirian disini? mana suamimu? kalian baik baik saja? bagaimana kalau hubungan kalian baik baik saja, suamimu bisa meninggalkan istri cantiknya sendirian disini?" tanya pria itu, tata tak berniat menjawabnya, ia melanjutkan makannya
"aku merindukanmu" ucap pria itu sendu. tata menatapnya sesaat. lalu menyerahkan piring kepada pelayan yang kebetulan lewat
tata mengambil ponsel dan mengirimkan pesan pada seseorang lalu menyimpan kembali ponselnya
"kau merindukan istri orang huh?" tata mendengus
"ta.. apakah kau bahagia?" tanya pria itu
"aku bahagia dengan hidupku, kumohon kau tatalah hidupmu, kalaupun kau tak bisa berarti untuk jiejie ku, minimal kau bisa menjadi berarti bagi carter, kau nenjadikan anak tak berdosa itu korban kelakuanmu" tata menghela nafasnya
braice yang daritadi mencari istri kecilnya, akhirnya melihat istrinya diayunan sudut belakang taman yang sepi bersama seorang pria yang ia kenali, braice mengepalkan tangannya, ia mau menghampiri mereka
"sayang kau disini? aku mencarimu daritadi" ucap virellia setelah menemukan tata
"aku sudah mengirimimu pesan aku disini" jawab tata memeluk irell yang datang bersama carter.
"aku harap kalian berdua bisa menurunkan ego demi carter, dan kau.. kalo kau mau berubah silahkan berubah, sebelum kau merasa sakit hati saat carter memanggil pria lain ayah. antrian pria yang menyukai jiejieku cukup panjang, jangan sampai kau terlambat" pesan tata pelan takut terdengar carter
"jie aku bawa carter, aku lapar, aku akan memakan kakinya kalau ia tak membantuku mencarikan makanan lezat disana" goda tata kearah carter.
"jangan menantangku onty, disini adalah party, jangan sampai aku memberi onty pelajaran disini" ancamnya sambil tergelak. tata dan irell juga tergelak
"bicaralah baik baik dengan ko jason" bisik tata.
"ayo pria tampan pujaan onty" ajak tata sambil mengecup pipi carter
"mau kemana kalian?" cegat braice.
"mengambil makanan" jawab tata dingin. ia segera berlalu meninggalkan braice , braice meraih pinggangnya erat dengan posesive
"aku ikut dengan kalian" tegasnya
"kau bicaralah dengan kolegamu, kami ingin berduaan" tata segera berlalu, braice kesal karena istrinya menghindarinya.
"onty itu oma" carter menunjukkan maggie dan elda di tempat tak jauh dari mereka
"mah mih" sapa tata menghampiri kedua ibunya, mereka saling berpelukan
"mana braice, kenapa ia meninggalkan istri cantiknya sendirian? bagaimana kalau di culik orang" tanya elda bercanda
"ahh ko braice sedang bicara dengan kolega dan sahabatnya" jawab tata singkat
"sayang, kau terlihat pucat, apakah mau sedang sakit?" tanya maggie "jika ada waktu pulanglah kerumah mengunjungi mami
"tata baik saja.. mungkin suasana terlalu panas karena keramaian ini, sabtu minggu tata akan menginap dirumah mami" jawab tata sambil memeluk maggie
"oh kau hanya mengunjungi mamimu? tak berniat mengunjungi mamah?" elda merajuk
"tata akan kunjungi mama sabtu minggu sekali lagi mah, tata mengecup pipi elda" elda mengangguk senang
**
"mah mih.. kalian disini?" sapa braice dari belakang tata, ia segera memeluk pinggang istrinya dengan erat
"wah kau posesive sekali, tak ada yang merebut istrimu, tak perlu kau peluk seerat itu" ledek elda
"malam mami, nyonya rodriquez, tuan braice, ana" sapa jason ramah
"malam.. " jawab mereka serempak
"jagoan pipi ayo kita berkeliling" ajak jason, carter menatap maggie
"pergilah bersama pipimu , jangan nakal ya nak" pesan maggie tersenyum , carter segera berjalan ke sisi jason. jason langsung menggendongnya. tata tersenyum melihat interaksi mereka, braice kelihatan tak suka melihat senyuman tata
"kau kelihatan tak sehat, pulanglah dan cepat istirahat nak" maggie mengelus kepala tata , tata mengangguk
"braice bawa istrimu pulang, jangan biarkan ia kelelahan, supaya cucu mama cepat hadir" perintah elda, braice kembali mengetatkan rahangnya mendengar kata cucu dari ibunya
"baiklah kami pulang dulu mah mih" pamit braice dan tata. mereka berpelukan lalu beranjak ke mobil
perjalanan pulang hanya diisi kesunyian malam, tata memeriksa laporan email dari ponselnya tanpa mau memghiraukan braice, braice mengemudi dengan kecepatan tinggi menuju apartemen mereka.
tata yang ketakutan segera menyimpan ponselnya, wajahnya pucat sekali , sampai diparkiran apartemen, tata segera turun dan melangkah menuju lift. braice dibelakangnya melihat wajah istrinya sangat pucat. ia menekan tengkuk istrinya slama di lift
pintu lift terbuka, tata segera masuk ke unit mereka , naik ke lantai dua lalu masuk kekamar tamu, mengunci dari dalam dan mengeluarkan isi perutnya di kamar mandi
"braice kau bukan siapa siapa, aku tak akan mengizinkanmu merusak hatiku, mulai hari ini kita adalah orang asing" gumam tata
ia keluar lagi dan segera meminum obat obatnya ditambah dua butir obat tidur. lalu mengganti pakaiannya dengan gaun tidur. ia segera menarik selimutnya masuk ke alam mimpi
sementara braice, ia sempat menyentuh tengkuk istrinya sangat dingin, ia tau istrinya tak baik baik saja. cuma amarah masih menguasai hatinya, ia memilih membiarkan istri kecilnya yang keras kepala itu. dan masuk kekamar kerjanya
braice kembali kekamarnya saat jam menunjukkan pukul 5 pagi. ia nenukar pakaian kerjanya dengan piyama yang diletakkan istrinya disofa. lalu masuk keselimut menuju alam mimpi
***
Minggu jam 06:00
Tata sudah selesai mandi dan berpakaian rapi. ia perlahan masuk kekamar utama, dia lihat suaminya tertidur pulas. ia mengambil pakaiannya dan pakaian suaminya untuk tiga hari dari walk in closet.
setelah meletakkan pakaian suaminya di sofa, ia segera kembali kekamar tamu
tak lama ia kedapur memasak sarapan, mie goreng ala jawa sebanyak dua porsi. setelah menghabiskan seporsi kecil. ia menyimpan seporsi buat suaminya dimesin penghangat makanan
dengan membawa secangkir kopi dalam gelas tahan panas dan segelas air putih. ia membuka pintu kamar utama perlahan lalu meletakkan kedua gelas minuman dimeja kerja.
ia keluar menutup pintu perlahan, dan masuk kekamar tamu. ada pesan masuk dari petugas IT yang dia pesan kemarin
tata segera membalas pesan dan menulis sebuah memo aku keluar membeli bahan makanan sebentar ditempelkannya dikamarnya. ia segera turun ke lantai dasar untuk menjemput petugas yang akan membereskan ruang kerja barunya dan membawa sang petugas ke apartemen barunya
empat jam kemudian, ruang kerjanya telah selesai, tata puas melihat hasil kerja petugas
ia segera mengunci pintu apartemennya dan mengemudikan mobil menuju supermarket. membeli beberapa keperluan dapur. melihat kedai steak ia singgah sebentar untuk makan, lalu kembali ke unitnya.
terlihat braice sedang makan di meja makan, ia melewatinya lalu menyusun bahan makanan kedalam kulkas. tata langsung kembali ke kamar tamu tanpa memandang braice sedikitpun
"dasar gadis keras kepala" batin braice menatap punggung mungil istrinya sampai menghilang dibalik tangga
***
4 bulan sudah mereka tak saling bicara dan berlaku seolah orang asing yang tinggal seatap. mereka masing masing mempertahankan ego mereka berdua.
selain jam sarapan dan makan malam, mereka tak pernah bertemu. tapi tata tetap menjalankan tugas sebagai istri. menyediakan pakaian dan memasak buat braice.
dan sudah 3 bulan juga tiap sabtu minggu tata menempelkan memo didepan pintu kamar utama, ijin ke rumah orangtuanya.
tiap sabtu minggu ia fokus bekerja diapartemen pribadinya mengurus pekerjaannya. tata menjadikan apartemen itu sebagai rumah keduanya. ia mengisi lemari kamar utama dengan pakaian dan barang barangnya, mengisi kulkas dengan bahan makanan dan minuman
sementara braice memilih menyibukkan diri diruang kerjanya sehabis makan malam dan setiap sabtu minggu
tata semakin hari juga semakin dingin bukan hanya pada braice tapi pada semua orang kecuali keluarga dawson
***
RS Rodz jam 06:30
"ellen ayo visit.. vitta persiapkan berkas pasien, kami kembali jam 07:45" perintah tata datar
"semakin hari semakin dingin saja dokter cantik satu ini" batin mereka
di koridor ia bertemu braice, ia menunduk sebentar memberi hormat pada atasan, lalu berlalu menuju lift seakan tak mengenal braice.
mereka berada di lift yang sama saat ini tapi seperti orang asing. hidung braice bisa menghirup aroma cherry khas parfum istrinya, ia sangat merindukan istri mungilnya, ingin rasanya ia memeluk istrinya tapi egonya memenangkan pikirannya jadi akhirnya dia diam saja disana
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Wenny Agustin
tata ny terlalu keras kepala 😥
2022-05-30
2